LIMFOBLASTIK AKUT
Mita Yunita Matatula
10-2009-015
KASUS
Seorang ibu membawa anak laki-lakinya yang
ANAMNESIS
Identitas, keluhan utama, RPS, RPD, RPK
(alloanamnesis)
Keluhan :
Pucat mendadak, demam, perdarahan kulit
berupa bercak kebiruan, perdarahan dari
organ tubuh lainnya misalnya epistaksis,
perdarahan gusi, hematuria dan melena.
Bisa timbul mual, muntah, pusing dan nyeri
pada sendi.
Keluhan pembesaran kelenjar getah bening,
kadang terdapat keluhan nyeri tulang.
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK :
Pemeriksaan
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
tanda-tanda vital
KGB
hepar
limpa
PEMERIKSAAN TTV
Suhu tubuh :
Hipotermi < 36C
Normal 36 - 37,5C
Febris 37,5 - 40C
Hipertermi > 40C
Rata-rata
pernapasan
normal pada anak :
<2 bulan : <
60/mnt
2-12 bulan : <
Tekanan nadi normal
50/mnt
pada anak :
1-5 tahun : <
2-12 bulan: <160/mnt
40/mnt
1-2 tahun : < 120/ mnt
2-8 tahun : <110 / mnt 6-8 tahun : < 30
Inspeksi
Anak tampak lesu
Konjungtiva anemis
Terdapat perdarahan pada kulit
Pembesaran kelenjar getah bening di leher, axila, dan
inguinal
Terdapat hematom di kedua tungkai atas
Biasanya terdapat bercak-bercak biru di kedua kakinya.
Palpasi
Splenomegali
Hepatomegali
PEMERIKSAAN KGB
Ada / tidak : nyeri
tekan,
kemerahan,
hangat pada
perabaan, dapat
digerakan,
fluktuasi
Konsistensi :
- keras
keganasan
-padat limfoma
-lunak proses
infeksi
PEMERIKSAAN HEPAR
PALPASI
PEMERIKSAAN LIMPA
Besarnya limpa diukur menurut
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.
2.
3.
4.
5.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan
Sitokimia
positif
(T-ALL),
PAS
Imunoperoksidase
Flowcytometry
precursor
B:
CD
10,
19,
22,cytoplasmic m-heavy chain, TdT
79A,
T: CD1a, 2, 3, 4, 5, 7, 8, TdT
B: kappa atau lambda, CD19, 20, 22
Sitogenetika
WORKING DIAGNOSIS
LEUKEMIA LIMFOBLASITIK AKUT (LLA)
LLA adalah suatu penyakit dimana sel-sel yang dalam
Klasifikasi LLA
Ciri-ciri fisiologis
L1
L2
L3
Ukuran sel
Predominan, sel
kecil
Besar, ukuran
heterogen
Besar dan
homogen
Kromatin nukleus
Homogen pada
setiap kasus
Variasi heterogen
pada setiap kasus
Berbintik-bintik
halus dan
homogeny
Bentuk nukleus
Reguler, kadang
terbelah atau
berlekuk
Irreguler, terbelah
dan sering
berlekuk
Reguler, oval
sampai bulat
Nukleolus
Tidak terlihat,
kecil, tidak jelas
Prominen, satu
atau lebih
Sitoplasma
Sedikit
Sering kali
berlebihan
Sitoplasma
basophil
Ringan atau
sedang, jarang
nyata
Variasi, beberapa
tampak gelap
Sangat gelap
Vakuola
sitoplasma
Variasi
Variasi
Sering prominen
Manifestasi klinik
Gejala
Tanda fisik
Anoreksia/letargi
Pucat
Demam/infeksi
Ekismosis/perdarahan petekia
Perdarahan
Hepatosplenomegali
Hipertrofi gusi
Limfadenopati
Nyeri tulang/sendi
Pembesaran testis
Punction):
Ditemukan sel blast yang berlebihan
Peningkatan protein
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
IDIOPATHIC TROMBOCYTOPENIA PURPURA (ITP)
Merupakan sindroma klinik dimana terjadi
penurunan jumlah trombosit disirkulasi darah.
Pada anak-anak, laki-laki > perempuan
Tanda dan gejala dari ITP adalah: mudah
memar, perdarahan dari hidung, purpura
(pendarahan di kulit), ptekiae.
Akibat
kurangnya jumlah trombosit, darah
tidak dapat dibekukan.
IDIOPATHICTROMBOCYTOPENIAPURPURA(ITP)
Limfoma Non-Hodgkin
Merupakan sekelompok keganasan (kanker) yang
AML
Mieloperoksidase
(-)
( + ) Auer rod
Sudan Black B
(-)
(+)
Non
Specifik ( - )
Esterase (NSE)
( + ) in monocytic type
Periodic Acid-Schiff
( + ) Kasar
( + ) Halus
Acid phosphatase
( + ) Thy-ALL
(-)
Terminal
deoxy- ( + ) raised
nucleotidyl
Transferase ( TdT )
( - ) / Normal
Serum lisosim
(-)
( ++ ) in monocytic
type
Mikroskop elektron
(-)
(+)Early
granular
Lanjutan...
Mieloblas
Limfoblas
Ukuran
Besar
Kecil
Sitoplasma
Lebih banyak
Lebih sedikit
Kromatin
Halus
Padat
Nukleoli/anak inti
Auer rod
Ditemukan
40% kasus
pada
Blas
(mieloblas)
Limfoblas
Monoblas
Megakariobla
s
Peroksidase
+/-
Sudan
B
Black
+/-
Periodic Acid
Schiff
-/+
Non Spesific
Esterase
(NSE)
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Insidensi LLA adalah 1/60.000 orang per tahun,
dengan 75% pasien kurang dari 15 tahun.
GEJALA KLINIS
Infeksi, pendarahan, dan anemia merupakan
manifestasi utama.
Malaise, demam, letargi, penurunan BB.
Karena menyerang daerah ekstramedular,
pasien ini mengalami limfadenopati (KGB
membesar), hepatosplenomegali.
Nyeri tulang, altralgia.
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
1. Transfusi darah bila
Pada trombositopenia
berat dan perdarahan
masif transfusi
trombosit
2. Kortikosteroid
(prednison,
deksametason)
3. Sitostatika
Lama: 6-merkaptopurin
metrotreksat
Baru :
vinkristin
rubidomisin
sitosin
arabinosid
siklofosfamid
dikombinasi dengan
prednison
4. Hindari infeksi sekunder
5. imunoterapi
3. Konsolidasi
Pada fase ini, kombinasi pengobatan
dilakukan untuk mempertahankan remisi dan
mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang
beredar dalam tubuh. Secara berkala,
dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk
menilai respon sumsum tulang terhadap
pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum
tulang, maka pengobatan dihentikan
sementara atau dosis obat dikurangi.
Non farmakologi
1. Transfusi darah untuk meningkatkan Hb darah
pada penderita
2. Transfusi trombosit pada keadaan trombosit
menurun
3. Pendarahan diberikan transfusi fresh blood
4. Sumsum tulang menggunakan tes HLA untuk
kecocokan sumsum tulang yang ditransplantasikan
berupa stem cell yang ada di sumsum tulang.
Melakukan transplantasi ini tidak mempunyai efek
samping pada pendonor. Biasanya sumsum yang
akan ditransplantasikan baik dari anak kembar
(singenik), saudara kandung (alogenik).
KOMPLIKASI
Komplikasi dari penyakit yaitu perdarahan
PENCEGAHAN
Pencegahan kuratif atau spesifikadalah penangan
PROGNOSIS
Prognosis LLA pada anak-anak baik; lebih dari
KESIMPULAN
Bercak-bercak biru dikedua kaki, pembesaran
THANK YOU