Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANUSIA, KERAGAMAN,
DAN KESETARAAN
DOSEN PEMBIMBING
Aguslinar S. Sos
DISUSUN OLEH
M. Adimas Nugraha
NPM : 1407230266
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Hakikat Keragaman
Dan Kesetaraan Manusia
Kesimpulan
1. Ras
Kata ras berasal dari bahasa Prancis dan Italia, yaitu razza. Pertama kali istilah ras
diperkenalkan Franqois Bernier, antropolog Prancis, untuk mengemukakan gagasan tentang
pembedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah.
Jadi, ras adalah perbedaan manusia menurut atau berdasarkan ciri fisik biologis. Ciri
utamapembeda antarras antara lain ciri alamiah rambut pada badan; warna alami rambut;
kulit, dan iris mata; bentuk lipatan penutup mata; bentuk hidung serta bibir; bentuk kepala
dan muka; ukuran tinggi badan.
F.Baart (1988) menyatakan etnik adalah suatu kelompok masyarakat yang sebagian
besar secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan, mempunyai nilai budaya,
membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri, dan menentukan sendiri ciri kelompok
yang diterima kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.
Bila merujuk pada pendapat F. Baart di atas, identitas kesukubangsaan antara lain
dapat dilihat dari unsur-unsur suku bangsa bawaan (etnictraits). Ciri-ciri tersebut meliputi
natalitas (kelahiran) atau hubungan darah, kesamaan bahasa, kesamaan adat istiadat,
kesamaan kepercayaan (religi), kesamaan mitologi, dan kesamaan totenisme.
Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan
prilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban antarmanusia
atau antarwarga. Prilaku yang membeda bedakan orang disebut diskriminasi.
KESIMPULAN
Pendapat penulis mengenai manusia, keragaman dan kesetaraan
Keanekaragaman yang terjadi pada setiap diri setiap manusia adalah suatu kenyataan.
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk individu yang memiliki perbedaan satu sama
lain. Perbedaan itulah yang melahirkan keragaman.
Sebagai suatu individu, manusia berperan juga sebagai makhluk sosial yang
mengakibatkan keanekaragaman tersebut tidak hanya ada di tingkat individu, namun juga
terdapat pada tingkat kelompok atau sosial.
Keanekaragaman yang banyak tersebut lantas bukan berarti terjadinya ketidaksetaraan
atau kesederajatan. Keanekaragaman tetaplah menyimpan makna kesetaraan dan
kesederajatan. Kesetaraan atau kesederajatan ini terlibat pula pada pengakuan dan jaminan
yang sama dari setiap manusia atau kelompok untuk memenuhi hak dan kewajiban hidupnya.
Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan.
Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki
ciri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya
sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat.
Kesetaraan atau kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan
yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki
tingkat atau kedudukan yang sama. Semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama,
yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain. Di hadapan
Tuhan, semua manusia sama derajatnya,kedudukan atau tingkatannya. Yang membedakan
adalah tingkat ketakwaan manusia tersebut terhadap Tuhan.
Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita
sebagai bangsa indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki
kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan
Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan
kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai nilai budaya
lokal yang ada di negara ini
Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua
kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta
menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya bangsa.
Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan
bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa
asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa,
hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni.
Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak
Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah
kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi.
Di kehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersamasama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarisi perilaku dan kegiatan
kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling melengkapi, bahkan mampu untuk saling
menyesuaikan (fleksibel) dalam kehidupan sehari-hari. Tidak seperti sebaliknya yaitu
perbedaan-perbedaan dapat menyebabkan ketegangan hubungan antar-anggota masyarakat.
Keragaman adalah perbedaan yang indah, sehingga dalam keragamn kita harus
berpikir bahwa keragaman itu adlah suatu yang unik. Marilah kita berpikir keindahan saat
kita menemukan perbedaan sehingga kita dapat memberikan suatu yang berarti dalam
kehidupan kita dan itulah hakikat dari keragaman dan perbedaan.