Anda di halaman 1dari 5

METODE PEMASANGAN SCAFOLDING

1.

Pembagian zona pemasangan Schafolding terdiri dari:


Zona 1 area utara gedung
Zona 2 area barat gedung
Zona 3 area selatan gedung
Zona 4 area timur gedung
2.
Pengaturan lalu lintas berdasarkan pembagian zona pemasangan
Schafolding
3.
Proteksi area kerja
4.
Pemasangan Schafolding
Pengukuran lokasi pemasangan Schafolding
Pemasangan posisi Schafolding
Pemasangan sabuk pengaku terhadap gedung
Pemasangan tangga Schafolding
Pemasangan catwalk
Pemasangan Jaring pengaman
Cek verticality

METHOD OF WORK

METODE PENGECORAN
Metode pengecoran di lapangan akan dilakukan dengan cara site mix
atau pengadukan dengan menggunakan molen/mesin pengaduk di
lapangan. Sebelum dilakukan pembuatan beton di lapangan, terlebih
dahulu dibuat design campuran dan pengujian di lapangan dan
laboratorium.

A. Mix Design
Komposisi beton untuk pekerjaan plat lantai, akan dilakukan mix
design dengan perbandingan berat campuran semen : pasir : kerikil =
1 : 2 : 3 untuk mutu beton K-250. Water consist ratio sebesar 0,55
dengan slump 10 2. Pembuatan mix design dilakukan dengan
membuat
ukuran
volume
komposisi
lapangan
dengan
menggunakan dolak. Perbandingan untuk 1 zak semen @ 50 kg setara
dengan 0,04 m3 (BJ semen 1,25 kg/ltr). Ukuran dolak akan dibuat 0,4m
x 0,5m x 0,2 m.

Komposisi campuran beton: 1 dolak semen + 2 dolak pasir + 3 dolak


split + 22 ltr air

METHOD OF WORK

B. Trial Mix
Pengadukan campuran beton di lapangan menggunakan molen/mesin
pengaduk. Split dan pasir dimasukkan ke dalam molen bersamaan dan
diaduk selama 2 menit pertama, kemudian semen
dimasukkan
kedalam campuran selama 2 menit dan terakhir penambahan air
secara bertahap hingga mencapai volume w/c rencana dan dibiarkan
diaduk selama 3 menit. Pengambilan sample beton dengan
menggunakan gerobak atau lori untuk dibuat sample di lokasi
penyimpanan kubus beton dan uji slump. Sampel beton akan dibuat
sebanyak 9 buah dengan ukuran kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm.
Pengujian sample beton akan dilakukan pada hari ke 7, 14 dan 28
dengan menggunakan crushing test machine pada laboratorium
independent.
C. Slump Test.
Dilakukan pengujian slump dengan menggunakan Abrams con.
Sampel beton dituang kedalam kerucut yang sudah diberi alas plat
dengan menggunakan sendok aduk sebanyak 1/3 bagian atau 10
cm dan dilakukan pemadatan dengan menggunakan alat penusuk
(batang baja 60 cm) sebanyak 25 kali tusukan mengelilingi kerucut
sedalam 6 cm hingga merata. Kemudian dimasukkan beton lapis
kedua sampai dengan 2/3 bagian dan dilakukan pemadatan lagi
dengan menggunakan batang penusuk sebanyak 25 kali tusukan
sedalam 6 cm . Kemudian beton dituangkan lagi hingga penuh dan
dan dilakukan hal yang sama dengan melakukan pemadatan dengan
menusuk batang baja sebanyak 25 kali sedalam 6 cm. Kemudian
ratakan permukaan atas kerucut dengan menggunakan batang baja.
Angkat kerucut secara perlahan, hitung ketinggian runtuhan beton.
D. Pembuatan Sample Beton
Setelah dilakukan slump test dan hasil menunjukan kadar air
dalam beton sudah berada dalam batas 10 2, maka dibuat sample
beton dengan menggunakan cetakan kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm.
Beton dituangkan ke dalam kubus 1/3 bagian, kemudian dilakukan
pemadatan dengan menggunakan batang baja sebanyak 25 kali
tusukan. Dinding cetakan kubus dipukul-pukul dengan menggunakan
palu karet sebanyak 10-15 kali. Masukkan beton hingga 2/3 bagian dan
dilakukan hal yang sama untuk pemadatan sebanyak 25 kali tusukan
dan perataan komposisi beton sebanyak 10-15 kali pukulan palu karet.
Masukkan beton hingga penuh dan lakukan pemadatan kembali 25 kali
tusukan batang baja dan perataan 10-15 kali pukulan palu karet.
Ratakan permukaan beton dengan menggunakan sendok beton dan
masing-masing sample beton diberikan nomor sample dan tanggal
pembuatan trial mix. Sample beton disimpan pada tempat yang
terlindungi dari hujan dan ditutup dengan plastic untuk menghindari
penguapan selama 24 jam. Setelah 24 jam beton dilepaskan dari

METHOD OF WORK

cetakannya dan segera dimasukkan kedalam bak penampung yang


terisi air dengan kadar ph normal hingga seluruh permukaan beton
terendam air. Sample beton dibuat sebanyak 9 buah dan akan
dilakukan crushing test 3 buah di hari ke-7, 3 buah di hari ke-14, 3
buah di hari ke-28.
E. Crushing Test
Sample beton yang akan diuji di laboratorium terlebih dahulu
diangkat dari dalam bak penampung 1 hari sebelum dilakukan
pengujian. Beton dikeringkan dan diletakkan di tempat yang
terlindung. Dalam perjalanan dari site menuju laboratorium crushing
test, sample dipastikan tidak mengalami guncangan atau benturan
yang akan mengakibatkan kegagalan dalam pengujian kekuatan tekan.
Pengujian akan dilakukan pada laboratorium yang akan disepakati
bersama oleh pihak kontraktor dan management konstruksi.
F. Mortar
Komposisi adukan untuk pekerjaan interior pc: pasir = 1: 5 dan
untuk pekerjaan eksternal pc : pasir = 1:3. Pembuatan mortar
menggunakan mesin pengaduk/molen dengan metode yang sama
untuk site trial mix pada beton.
METODE PEKERJAAN BAJA
1. Pekerjaan baja lantai 9
a. Proteksi area atap temporary (R. Mesin, R. Tangga, R.
Panel, Shaft)
b. Pemasangan
schafolding
untuk
safety
pekerjaan
pembongkaran dinding dan baja dari luar gedung.
c. Pembongkaran dinding existing diatas balok baja rencana
d. Pembongkaran dinding sekitar kolom baja existing.
e. Pembongkaran kolom baja existing
f. Pembuatan kolom praktis pada posisi kolom baja existing
yang tidak terpakai lagi.
g. Pembongkaran dinding existing pada posisi kolom baja
rencana.
h. Pengukuran/marking posisi angkur kolom baja rencana.
i. Cheapping permukaan beton posisi angkur kolom baja
rencana.
j. Chemical anchored
k. Pengangkatan material baja ke lt 9 dengan alat bantu
mobile crane
l. Pemasangan dan las kolom dan balok baja rencana lantai 9
m. Pemasangan bekisting dan bondek lantai 10
n. Pemasangan rebar plat lantai 10

METHOD OF WORK

2. Pekerjaan baja lantai 3


a. Pemasangan tangga schafolding
b. Pengukuran/marking posisi angkur kolom baja rencana.
c. Cheapping permukaan beton posisi angkur kolom baja
rencana.
d. Chemical anchored
e. Pengangkatan material baja ke lt 3 dengan alat bantu
mobile crane
f. Pemasangan dan las kolom dan balok baja rencana lantai 3
sampai dengan atap.
g. Pemasangan truss dan roof sheet.
h. Pembongkaran dinding existing sampai dengan level balok
lantai 5.
i. Pembongkaran atap lantai 3 existing
j. Pemasangan bekisting dan bondek lantai 5
k. Pemasangan rebar plat lantai 5

METHOD OF WORK

Anda mungkin juga menyukai