menurut
keputusan
Menteri
Kesehatan
(Kepmenkes)
No.
Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,
aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa dan
sebagainya.
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA)
sampah atau bekas tambang
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran
seperti jalur pendaratan penerbangan.
2.
Kualitas Udara
Kualitas udara di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas
beradun dan memenuhi syarat baik mutu lingkungan sebagai berikut:
3.
pembuangan
tinja
dan
limbah
rumah
tangga
harus
6.
Vektor Penyakit
Penghijauan
Pepohonan
untuk
penghijauan
lingkungan
pemukiman
merupakan
ruang
mengganggu.
gerak
yang
cukup,
terhindar
dari
kebisingan
yang
2.
3.
4.
karena
keadaan
luar
maupun
dalam
rumah,
antara
lain
2.
3.
4.
Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga bahaya jatuh dan
kecelakaan mekanis dapat terhindari.
2.2.1 Parameter Penilaian Rumah Sehat
Lingkup penilaian rumah sehat dilakukan terhadap kelompok komponen
rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni, sebagai berikut :
1.
a.
Langit-langit
b.
Dinding
c.
Lantai
d.
e.
f.
Ventilasi
g.
h.
Pencahayaan
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
1.
Penilaian rumah
Penilaian rumah perlu ditentukan nilai minimum yang memenuhi kriteria
sehat dan bobot pada kelompok komponen rumah, sarana sanitasi dan
perilaku penghuni.
Nilai minimum yang memenuhi kriteria sehat pada masing-masing
parameter adalah sebagai berikut :
a.
1)
Langit-langit
= 2
2)
Dinding
= 2
3)
Lantai
= 2
4)
= 1
5)
= 1
6)
Ventilasi
7)
= 2
8)
Pencahayaan
= 2
b.
= 1
1)
2)
3)
4)
c.
Perilaku
= 3
= 2
= 2
= 2
Pemberian Nilai
a.
Komponen rumah
1)
Langit-langit
0
= Tidak ada
2)
Dinding
1
Lantai
0
= Tanah
retak/ berdebu
2
4)
= Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung
Jendela kamar tidur
= Tidak ada
= Ada
5)
= Tidak ada
= Ada
6)
Ventilasi
0
= Tidak ada
7)
= Tidak ada
= Ada, luas tabung ventilasi/asap dapur 10% dari luas lantai dapur
= Ada, dengan lubang ventilasi 10% luas lantai dapur ( asap keluar
dengan sempurna atau ada exhaust fan atau ada peralatan lain yang
sejenis )
8)
Pencahayaan
0
Sarana Sanitasi
1)
2)
sungai/kolam
2
sungai/kolam
3 = Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic tank
4 = Ada, leher angsa, septic tank
3)
< 10 m)
2 = Ada, dialirkan ke selokan terbuka
3
sumber air 10 m)
4
lanjut
4)
c.
Perilaku Penghuni
1)
2)
3)
= Tidak pernah
1 = Kadang-kadang
2
4)
= Setiap hari
Membuang tinja bayi dan balita ke jamban
Rumah Sehat
= 1068 1200
2.
= < 1068
3.
Pembobotan
Pembobotan terhadap kelompok rumah, kelompok sarana sanitasi dan
kelompok
perilaku
penghuni
berdasarkan
teori
Bloom,
dimana
diinterpretasikan terhadap :
a.
Lingkungan
= 45%
b.
Perilaku
= 35%
c.
Pelayanan Kesehatan
= 15%
d.
Keturunan
= 5%
b.
c.
2.3
1.
Langit-langit
b.
untuk menahan debu yang jatuh dan kotoran yang lain juga menahan
tetesan air hujan yang menembus melalui celah-celah atap
c.
a.
langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari
atap,
b.
c.
d.
dalam
hal
langit-langit/kasau-kasaunya
miring
sekurang-kurangnya
mempunyai tinggi rumah 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik
terendah titik kurang dari 1,75 m, dan
e.
2.
Dinding
Adapun syarat-syarat untuk dinding antara lain :
a.
Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri, beban
tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul harus pula dapat memikul
beban diatasnya,
b.
Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat air
sekurang-kurangnya 15 cm dibawah permukaan tanah sampai 20 cm di
atas lantai bangunan, agar air tanah tidak dapat meresap naik keatas,
sehingga dinding tembok terhindar dari basah dan lembab dan tampak
bersih tidak berlumut, dan
c.
Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurang dari 1 m
dapat diberi susunan batu tersusun tegak di atas batu, batu tersusun
tegak di atas lubang harus di pasang balok lantai dari beton bertulang
atau kayu awet.
Untuk
memperkuat
berdirinya
tembok
bata
digunakan
rangka
Lantai
Lantai harus cukup kuat untuk menahan beban diatasnya. Bahan untuk
lantai biasanya digunakan ubin, kayu plesteran, atau bambu dengan
syarat-syarat tidak licin, stabil tidak lentur waktu diinjak, tidak mudah aus,
permukaan lantai harus rata dan mudah dibersihkan. Macam-macam
lantai :
a.
b.
Lantai papan
Pada umumnya lantai papan dipakai di daerah basah/rawa. Yang perlu
diperhatikan dalam pemasangan lantai adalah :
1)
2)
Lantai harus disusun dengan rapid an rapat satu sama lain, sehingga
tidak ada lubang-lubang ataupun lekukan dimana debu bisa bertepuk.
Lebih baik jika lantai seperti ini dilapisi dengan perlak atau kampal plastik
ini juga berfungsi sebagai penahan kelembaban yang naik dari di kolong
rumah.
3)
Untuk kayu-kayu yang tertanam dalam air harus yang tahan air dan
rayap serta untuk konstruksi di atasnya agar lantai kayu yang telah
dikeringkan dan diawetkan.
c.
Lantai ubin
Lantai ubin adalah lantai yang terbanyak digunakan pada bangunan
perumahan
karena
lantai
ubin
murah/tahan
lama,
dapat
mudah
4.
5.
Ventilasi
secara
buatan.
Ventilasi
harus
lancar
diperlukan
untuk
b.
c.
Bau pengap yang dikeluarkan oleh kulit, pakaian dan mulut manusia
d.
Suhu udara dalam ruang ketajaman naik karena panas yang dikeluarkan
oleh badan manusia dan
e.
Kelembaban
udara
dalam
ruang
kediaman
bertambah
karena
penurunan
suhu
badan
secara
mendadak
dan
penyakit
berkembang
biak,
dan
selanjutnya
menyebabkan
gangguan kesehatan, yang antara lain : masuk angin, pilek atau kompilasi
radang saluran pernafasan. Gejala ini terutama terjadi pada orang yang
peka terhadap udara dingin. Untuk menghindari akibat buruk ini, maka
jendela atau lubang ventilasi jangan terlalu besar/banyak, tetapi jangan
pula terlalu sedikit.
Jika ventilasi alamiah untuk pertukaran udara dalam ruangan kurang
memenuhi syarat, sehingga udara dalam ruangankyrang memenuhi
syarat, sehingga udara dalam ruangan akan berbau pengap, maka
diperlukan suatu sistem pembaharuan mekanis. Untuk memperbaiki
keadaan ruang dalam ruangan, system mekanis ini harus bekerja terus
menerus selama ruangan yang dimaksud digunakan. Alat mekanis yang
biasa digunakan/dipakai untuk sistem pembaharuan udara mekanis
adalah kipas angin ( ventilating, fan atau exhauster ), atau air
conditioning.
6.
7.
Pencahayaan
Sanropie ( 1989 ) menyatakan bahwa cahaya yang cukup kuat untuk
penerangan di dalam rumah merupakan kebutuhan manusia. Penerangan
ini dapat diperoleh dengan pengaturan cahay buatan dan cahaya alam.
a.
Pencahayaan alamiah
Pencahayaan alamiah diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke
dalam ruanagn melalui jendela celah-celah atau bagian ruangan yang
terbuka. Sinar sebaiknya tidak terhalang oleh bangunan, pohon-pohon
maupun tembok pagar yang tinggi. Kebutuhan standar cahaya lami yang
memenuhi syarat kesehatan untuk kamar keluarga dan kamar tidur
menurut WHO 60-120 Lux. Suatu cara untuk menilai baik tau tidaknya
penerangan alam yang terdapat dalam rumah, adalah sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
kebutuhan
cahaya
untuk
penerangan
alamiah
sangat
Pencahayaan buatan
Untuk penerangan pada rumah tinggal dapat diatur dengan memilih
sistem penerangan dengan suatu pertimbangan hendaknya penerangan
tersebut dapat menumbuhkan suasana rumah yang lebih menyenangkan.