Anda di halaman 1dari 56

Kawasan Bebas / FTZ

Kelompok 2

Pengertian dan Manfaat


FTZ

Pengertian FTZ

Menurut Charles W Thurston pengertian


Free Trade Zone adalah : An Free Trade
Zone is in essence, a taxfree enclave and
not consideres part of the country as far
as import regulations are concerned.
When an item leaves an free trade zone
and is officially imported into the host
country of the Free Trade Zone, all duties
and regulation are imposed.
menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang
No.36 tahun 2000. Kawasan Bebas adalah
Suatu kawasan yang berada dalam
wilayah hukum NKRI yang terpisah dari
daerah pabean sehingga bebas dari

Karakteristik FTZ

Merupakan kawasan industri yang mengkhususkan diri


di bidang manufaktur untuk ekspor dan menawarkan
perusahaan pada kondisi perdagangan bebas dan
lingkungan peraturan yang liberal (World Bank, 1992).
Merupakan zona industri dengan insentif khusus yang
dibentuk untuk menarik investor asing, di mana bahan
impor mengalami beberapa tingkat proses sebelum
diekspor kembali (ILO, 1998).
Merupakan area yang jelas dibatasi dan tertutup dengan
wilayah pabean nasional, sering terletak pada lokasi
geografis yang menguntungkan (Madani, 1999) dengan
infrastruktur
yang
sesuai
dengan
pelaksanaan
perdagangan dan operasional industri serta tunduk pada
prinsip bea cukai dan fiscal segregation.
Dan merupakan suatu kawasan industri yang jelas
digambarkan sebagai kantong perdagangan bebas
dalam pabean dan rezim perdagangan yang ditetapkan
oleh suatu suatu negara, dimana perusahaan
manufaktur asing, terutama yang melakukan produksi

Manfaat FTZ

Manfaat FTZ bagi negara

Membuka lapangan kerja


Mengurangi pengangguran
Membuka lebih banyak kesempatan
usaha bagi UKM, perorangan dan
koperasi di sektor-sektor perdagangan,
pertanian, peternakan, perikanan, dan
jasa lainnya

Manfaat FTZ

Manfaat FTZ Bagi investor,

Pendapatan atas penjualan produk di


kawasan bebas, terbebas dari beberapa
pungutan pajak;
Mempercepat operasi;
Keuntungan harga produk.

Manfaat FTZ

Manfaat FTZ bagi masyarakat

Terciptanya Kesempatan dan Peluang


kerja
Peningkatan
Pendapatan
dan
Kesejahteraan pekerja (Contoh : para
pekerja
dapat
mengirim
uang
kekampung halamannya sebesar Rp.
180 Milyar pada tahun 2007)
Peningkatan Sumber Daya Manusia

Manfaat FTZ

Manfaat FTZ bagi Pemerintah


Daerah dan Pemerintah Pusat.

Bagi Pemerintah Pusat diharapkan terjadi


peningkatan PPh perusahaan dan
perorangan
Bagi Pemerintah Daerah diharapkan
terjadi peningkatan Pendapatan Asli
Daerah

Perbedaan FTZ dan


kawasan berikat

Perbedaan
Kawasan Bebas / FTZ

Dasar Hukum :

PP no. 10 tahun 2012


Per 50 tahun 2009 dan SE 107
tahun 2009
PP-46 tahun 2007 stdtd PP-5
Tahun 2011 untuk Kawasan
Bebas Batam
PP-47 tahun 2007, untuk
Kawasan Bebas Bintan
PP-48 tahun 2007, untuk
Kawasan Bebas Karimun

Kawasan Berikat

Dasar Hukum :

KMK 291/KMK.05/1997 jo PMK


101/PMK.04/2005 tentang
Kawasan Berikat(berlaku sejak
19 Oktober 2005 s/d 31
Desember 2011)
PMK 147/PMK.04/2011
(berlaku sejak 1 Januari 2012)

Perbedaan
Kawasan Bebas / FTZ

Faktur Pajak

Wajib membuat faktur


pajak dengan kode.07
dan memberi stempel
di faktur pajak dengan
keterangan
sebagai
berikut
PPN
tidak
dipungut
berdasarkan
PP Nomor 10 tahun
2012

Kawasan Berikat

Faktur Pajak

Wajib membuat faktur pajak


dengan kode.07 dan memberi
stempel di faktur pajak Pajak
Pertambahan Nilai atau Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah
tidak dipungut eksekusi dari PP
Nomor 32 Tahun 2009

Perbedaan
Kawasan Bebas / FTZ

Pengertian

Kawasan
Bebas,
adalah
suatu
kawasan yang berada
dalam wilayah hukum
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
yang
terpisah
dari
Daerah
Pabean
sehingga bebas dari
pengenaan bea masuk,
Pajak
Pertambahan
Nilai, Pajak Penjualan
atas Barang Mewah,
dan cukai. di kawasan
bebas, hasilnya tidak

Kawasan Berikat

Pengertian

Kawasan Berikat adalah


suatu bangunan, tempat,
atau kawasan dengan
batas-batas
tertentu
yang di dalamnya dilakukan
kegiatan
usaha
industri
pengolahan
barang
dan
bahan,
kegiatan
rancangbangun,
perekayasaan, penyortiran,
pemeriksaan
awal,
pemeriksaan
akhir,
dan
pengepakan atas barang
dan bahan asal impor atau
barang dan bahan dari
dalam
Daerah
Pabean
Indonesia
Lainnya
yang
hasilnya terutama untuk

Overview Badan Pengusahaan


Kawasan Batam, Bintan, Karimun

Faktor Pertimbangan FTZ di


Batam, Bintan dan Karimun

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau merupakan


wilayah yang berbatasan langsung dengan
negara-negara
tetangga
seperti
Singapura,
Malaysia,
Thailand
dan
Vietnam.
Dengan
keunggulan geografis, Provinsi Kepulauan Riau
memliki potensi yang besar dalam pengembangan
industri, investasi dan pariwisata.
Tersedianya Lahan yang cukup luas bagi
pengembangan
Industri,
Perdagangan
dan
Investasi.
Infrastruktur Fasilitas Pendukung seperti Pelabuhan
Penumpang dan barang yang representatif.
Komitmen
dari
Pemerintah
Daerah
untuk
melaksanakan
pengelolaan
Kawasan
Pengembangan Ekonomi Khusus sesuai dengan

BP BATAM

lembaga/instansi pemerintah pusat yang


dibentuk
olehDewan
Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam
Dengan
tugas
dan
wewenang
melaksanakan
pengelolaan,
pengembangan
dan
pembangunan
kawasan sesuai dengan fungsi-fungsi
kawasan

VISI MISI
Visi:
Menjadi
Pengelola
Kawasan
Investasi Terbaik di Asia Pasifik.

Tujuan

Misi:
Menyediakan
Jasa Kepelabuhan Kelas
Dunia
Menjadikan
Kawasan Investasi yang
Berdaya Saing Internasional
Menyediakan
Sumber Daya Organisasi
yang Profesional

PERMASALAHAN

Belum disahkannya Master Plan dan Bisnis Plan


sebagai bentuk arahan masa depan yang konkrit,
terutama bagi arahan pengembangan ruang dan
pengembangan pengusahaan kawasan sesuai dengan
kebutuhan pasar dan stakeholders seperti investor,
pengguna jasa, pemerintah, dunia maritim, dunia usaha
terutama mancanegara untuk dapat berinteraksi dan
menanamkan modalnya di Kawasan Batam;
Kualitas sumber daya manusia (SDM) belum
memadai untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
Batam apabila ingin tetap menjadi kawasan yang
diperhitungkan
di
dunia,
terutama
pada
aspek
kompetensi dan kelembagaan yang bertransformasi dan
dituntut berkembang dalam waktu yang sangat singkat;

Permasalahan

Adanya
tumpang
tindih
tupoksi
antara
pemerintah kota dengan Otorita Pengembangan
Daerah Industri Pulau Batam. Tumpang tindih
kewenangan dalam hal:
Perencanaan dan pengendalian pembangunan

Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan


tata ruang
Penyediaan sarana dan prasarana umum
Pengendalian lingkungan hidup
Pelayanan pertanahan
Pelayanan administrasi penanaman modal
Pendudukan dengan pertumbuhan sangat tinggi
sehingga memerlukan perhatian yang lebih
terutama dalam penyediaan sarana prasarana
serta penanganan gejolak sosial,
misalnya

Keuntungan Pajak di FTZ

Bagan Pemasukan Barang

Bagan Pengeluaran Barang

BAGAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN


BARANG KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD/JASA KENA PAJAK

Terkait dengan pengeluaran dari kawasan bebas


ke daerah pabean, pajak dan pungutan lain
dikecualikan apabila:

Penyerahan bersifat sementara, misalnya untuk keperluan produksi atau


proyek infrastruktur, maintenance, dan peragaan;

Pengeluaran Barang Kena Pajak untuk kegiatan usaha eksplorasi hulu


minyak dan gas bumi serta panas bumi yang atas impornya PPN yang
terutang tidak dipungut, dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN
ditanggung pemerintah sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Menteri, dan sepanjang pengeluaran Barang Kena Pajak tersebut tidak
untuk tujuan pengalihan hak;

Pengeluaran Barang Kena Pajak, yang sesuai dengan ketentuan


perundang-undangan perpajakan atas impor dan/atau penyerahannya
tidak dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN;

Pengeluaran Barang Kena Pajak yang telah dilunasi PPN-nya dengan


menggunakan stiker lunas PPN;

Pengeluaran Barang Kena Pajak berupa pengemas yang dipakai

Fasilitas pajak di kawasan bebas di Indonesia


tidak memberikan fasilitas terhadap jenis pajak
penghasilan (kecuali PPh pasal 22). Sehingga
potensi pajak penghasilan masih dapat digali.
Penulis berpendapat sebagai berikut :

Peningkatan volume penjualan dan efisiensi biaya


berkat pembebasan pajak dapat meningkatkan laba
perusahaan secara signifikan. Laba perusahaan yang
meningkat berarti penerimaan pajak atas wajib pajak
badan juga meningkat.
Laba
perusahaan
yang
meningkat
memberikan
perusahaan peluang untuk melakukan ekspansi.
Ekspansi sumber daya manusia akan meningkatkan
potensi pajak karyawan. Ekspansi bisnis akan
meningkatkan pajak-pajak yang terkait pembangunan
pabrik operasi (PPN dan PPH dari jasa konstruksi jika
ekspansi dilakukan di kawasan pabean).
Pengenalan dunia internasional akan produk indonesia
akan meningkatkan Foreign Direct Investment yang

Melihat
beberapa
bagan
diatas
dapat
disimpulkan bahwa bagi pengusaha yang
beroperasi dalam wilayah kawasan bebas
mendapat keuntungan pajak yang cukup luar
biasa. Namun keuntungan tersebut hanya secuil
dari keuntungan-keuntungan lain yang dapat
dirasakan oleh baik bagi pengusaha maupun
negara secara utuh.
Melihat banyaknya keuntungan tersebut, maka
muncul pertanyaan apakah keuntungan tersebut
sebanding dengan opportunity loss atas
pembebasan beberapa jenis pungutan pajak?
Jawabannya mungkin harus diteliti lebih lanjut.
Namun penulis berpendapat bahwa kehilangan
potensi penerimaan pajak dapat di imbangi
dengan keuntungan pajak lainnya.

Implementasi di
Indonesia dan Kendala

Kendala dalam Implementasi

Kesiapan Pegawai Institusi Pelaksana


Respon Pelaku Usaha

Kesiapan Pegawai

Respon Pelaku Usaha

Aspek Pajak dan masalahnya

Studi kasus

(BKP-LDP)KBDP

(BKP-LDP)KBDP

(BKP-KB)KBDP

(BKP-KB)KBDP

(BKP-DP)KBDP

(BKP-DP)KBDP

(BKPTB)KBDP

(JKP)KBDP

(JKP)KBDP

(BKP-PUSATCABANG)KB-DP

(BKP-PUSATCABANG)KB-DP

(JASA ANGKUTAN UDARA) KBKB

JASA ANGKUTAN UDARA

(JASA ANGKUTAN UDARA) KBKB

(JASA ANGKUTAN UDARA) (KB)KB DP

(JASA ANGKUTAN UDARA) (KB)KB DP

(JASA ANGKUTAN UDARA) (DP) DP KB

(JASA ANGKUTAN UDARA) (DP) DP KB

(JASA ANGKUTAN UDARA) (DP)KBDP

(JASA ANGKUTAN UDARA) (DP)KBDP

(JASTEL) (KB)KBKB&DP

(JASTEL) (KB)KBKB&DP

(JASTEL) (DP)KBKB&DP

(JASTEL) (DP)KBKB&DP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai