Anda di halaman 1dari 22

Sebab Munculnya Sosiologi

Mengapa muncul ilmu yang dinamakan sosiologi?


Pemikiran sosiologi berkembang saat masyarakat
mengalami ancaman terhadap hal yang selama ini
dianggap sebagai hal yang memang sudah
seharusnya demikian, benar, nyata. (threats to the
taken for granted world) (berger dan berger, 1981;30)
Ex: disintegrasi kesatuan masyarakat abad
pertengahan, khususnya disintegrasi dalam agama
kristen Beberapa hal dikaitkan oleh L.Laeyendecker

dengan proses kelahiran sosiologi

Lahirnya Ilmu pengetahuan modern


Revolusi industri

Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke 15


Meningkatnya Individualisme

Perubahan di bidang sosial dan politik Revolusi Perancis


Perubahan berkenaan dengan Martin Luther

Faktor-faktor ini merupakan penyebab utama mengapa


pemikiran sosiologi berkembang serentak di beberapa
negara Eropa

Para Perintis Sosiologi

Terjadi pembedaan antara perintis sosiologi yang hidup di abad 18-19


an dan para tokoh sosiologi yang hidup di abad 20
Beberapa tokoh sosiologi Klasik:
Comte, Marx, Durkheim, Weber, Simmel
Beberapa tokoh sosiologi Modern:
Blau, Parsons, Merton, Mills, Dahrendorf, Coser, Collins
(Johnson, 1981)

Perintis Sosiologi

Terdapat 4 nama yang cenderung disetujui oleh


banyak sosiolog sebagai perintis awal dari
sosiologi, antara lain:
Auguste Comte
Auguste Comte (1798-1857)
Karl Marx
Emile Durkheim
Sering disebut sebagai bapak
Max Weber

sosiologi dikarenakan pemberian


nama sosiologi yang dia berikan,
yang berasal dari socius dan logos.

Salah satu pemikiran Compte dalam

sosiologi adalah pembagian yang


dilakukannya akan jenjang
perkembangan kehidupan manusia

Hukum tiga jenjang/Hukum kemajuan


manusia
Menurut pandangan ini sejarah manusia akan melewati
tiga jenjang
Jenjang Teologi; manusia mencoba menjelaskan gejala di

sekitarnya pada hal yang bersifat adi kodrati.

JenjangMetafisik; manusia mengacu pada kekuatan metafisik

atau abstrak.

Jenjang Positif; penjelasan gejala alam maupun sosial

dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah didasarkan


pada hukum ilmiah.

Dikarenakan memperkenalkan metode positif ini, maka compte

dianggap sebagai perintis positivisme.

Ciri metode positif ialah objek yang dikaji harus berupa fakta ,

dan bahwa kajian harus bermanfaat serta mengarah ke


kepastian dan kecermatan.

Sarana dalam melakukan


pengkajian (Comte)
Pengamatan
Perbandingan
Eksperimen
Metode Historis

Dalam pandangan Comte sosiologi harus menggunakan


metode positif karena menurutnya sosiologi harus
merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu
pengetahuan alam, tidak hanya renungan dan khayalan saja.

Pemikiran lain dari Comte adalah


pembagiannya akan kajian sosiologi
menjadi dua hal:
Social statics; kajian terhadap tatanan

sosial seperti stuktur sosial, institusi,


dll (bersifat statis)
Social Dynamics; dinamika sosial

seperti perubahan sosial,


penyebab,dampak, dll (dinamis)

Karl Marx (1818- 1883)


Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada
teorinya mengenai kelas yang disajikan dalam berbagai
tulisan-termasuk didalamnya The Communist Manifesto
yang ditulis bersama Friedrich Engels
Marx berpandangan bahwa sejarah manusia
merupakan sejarah perjuangan kelas.
Pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua
kelas yang berbeda

Menurutnya pada suatu saat kaum proletar akan

menyadari kepentingan bersama mereka sehingga


bersatu dan memberontak, dan dalam konflik yang
kemudian berlangsung (perjuangan kelas) kaum
borjuis akan dikalahkan, dan kemudian kaum proletar
akan mendirikan masyarakat tanpa kelas.

Pemikiran Marx mengenai stratifikasi sosial dan konflik

tetap berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah besar


ahli sosiologi

Dua Kelas Sosial (Marx)

Bourgeoisie (Borjuis); mengeksploitasi orang yang

terdiri atas orang yang tidak memiliki alat produksi.

Proletar: Orang yang tidak memiliki alat produksi.

Emile Durkheim (1858-1917)


Durkheim memiliki banyak
karya dalam sosiologi, bahkan
cukup banyak pihak yang
berpendapat bahwa Durkheim
lebih pantas disebut sebagai
bapak sosiologi dibandingkan
Comte jika terlepas dari
pemberian nama ilmu ini yang
dilakukan oleh Comte

Beberapa Karya Utama Durkheim


The Division of Labor in Society
Rules of Sociological Method
Suicide
Moral Education
The Elementary Forms of the Religious Life
L`anee Sociologique

The Division of Labor in Society


Merupakan kajian Durkheim atas fenomena yang mulai
berkembang saat itu yaitu pembagian kerja.
Bidang perekonomian seperti Industri modern terjadi
penggunaan mesin serta konsentrasi modal dan tenaga
kerja yang mengakibatkan pembagian kerja dalam
spesialisasi dan pemisahan okupasi yang semakin rinci,
dan hal ini juga mulai terjadi dalam berbagai bidang lainnya
dalam kehidupan masyarakat.
Durkheim mencoba mengkaji dan memahami fungsi
pembagian kerja tersebut, serta untuk mengetahui faktor
penyebabnya.

Dua Tipe Solidaritas


Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia
memerlukan solidaritas dan solidaritas ini dibedakan
menjadi dua tipe utama:
a.Solidaritas Mekanik
b.Solidaritas Organik

Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik merupakan suatu tipe solidaritas
yang didasarkan atas persamaan.
Menurut Durkheim solidaritas mekanik dijumpai pada
masyarakat yang masih sederhana. Masyarakat yang
dinamakan segmental. Pada masyarakat seperti ini
belum terdapat pembagian kerja yang berarti: apa yang
dilakukan seorang anggota masyarakat biasanya dapat
dilakukan pula oleh orang lain.

Solidaritas Mekanik
Ini menyebabkan tidak adanya saling ketergantungan
antara kelompok-kelompok berbeda, karena masingmasing kelompok dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan
masing-masing kelompok pun terpisah satu dengan yang
lain
Tipe solidaritas yang didasarkan atas kepercayaan dan
setia kawan ini diikat oleh apa yang disebut Durkheim
conscience collective (suatu sistem kepercayaan dan
perasaan yang menyebar merata pada semua anggota
masyarakat).

Solidaritas Organik
Perlahan pembagian kerja dalam masyarakat yang
sekarang dinamakan diferensiasi, spesialisasi semakin
berkembang sehingga solidaritas mekanik berubah
menjadi solidaritas organik
Pada masyarakat dengan solidaritas organik, masingmasing anggota masyarakat tidak lagi dapat memenuhi
kebutuhan sendiri, melainkan ditandai oleh kesaling
tergantungan yang besar dengan anggota atau
kelompok lain.

Solidaritas Organik
Solidaritas organik merupakan suatu sistem terpadu
yang terdiri atas bagian yang saling tergantung laksana
bagian suatu organisme biologi.
Berbeda dengan solidaritas mekanik yang didasarkan
pada hati nurani kolektif maka solidaritas organik
didasarkan pada hukum dan akal.

Rules of Sociological Method


Durkheim mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang

mempelajari fakta sosial, yaitu fakta yang yang


berisikan cara bertindak, berpikir dan merasakan yang
mengendalikan individu tersebut.

Fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang telah

baku ataupun tidak yang dapat melakukan pemaksaan


dari luar terhadap individu (hukum, moral,
kepercayaan, adat, tata cara berpakaian, kaidah
ekonomi)

Rules of Sociological Method


Buku ini memuat metode yang harus ditempuh untuk

mempelajari fakta sosial, metode untuk meneliti suatu


fakta sosial, menjelaskan fungsinya, dan menjelaskan
faktor penyebabnya.

Max Weber (1864-1920)


Salah satu buku yang ditulis oleh Weber ialah The
Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1904)
Disini is mengemukakan tesisnya mengenai keterkaitan
antara etika protestan dengan munculnya kapitalisme di
Eropa barat.
Menurutnya perkembangan kapitalisme berkembang
secara bersamaan dengn perkembangan sekte
Kalvinisme dalam agama protestan

Weber berargumen: ajaran kalvinisme mengharuskan


umatnya untuk menjadikan dunia tempat yang makmursesuatu yang hanya dapat dicapai dengan usaha keras.
Karena umat kalvinis bekerja keras, antara lain dengan
harapan bahwa kemakmuran merupakan tanda baik
yang mereka harapkan dapat menuntun mereka kearah
surga, maka merekapun menjadi makmur

Meski demikian keuntungan yang mereka peroleh melalui


kerja keras ini tidak dapat digunakan untuk berfoya-foya
atau bentuk konsumsi berlebihan lain, karena ajaran
Kalvinisme mewajibkan hidup sederhana dan melarang
segala bentuk kemewahan dan foya-foya.
Sebagai akibat tidak langsung para penganut agama ini
semakin makmur karena keuntungan yang mereka peroleh
dari hasil usaha tidak dikonsumsikan melainkan ditanamkan
kembali dalam usaha mereka. Proses tersebut memacu
berkembangnya kapitalisme.

Konsep dasar sosiologi menurut Weber adalah bahwa


sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan
sosial.
Sociology is a science which attempts the interpretative
understanding of social action in order thereby to arrive
at a causal explanation of its course and effects (Weber,
1964:88)

Anda mungkin juga menyukai