AKTIVITAS ENZIM
(PART. 2)
KELOMPOK 6
FATCHUN NAIM
4411412051
4411412044
ASNI PURAEDAH
4411413001
LITAYANI DAFROSA
4411412016
ENZIM ALOSTERIK
INHIBISI UMPAN-BALIK
Pengaturan umpan-balik mengacu kepada keadaan di mana produk akhir
suatu jalur metabolisme mengontrol kecepatan sintesisnya sendiri. Jenis
pengaturan ini, seperti jenis pengaturan lain, biasanya berlangsung pada
tahap pertama yang dilakukan jalur bersangkutan, atau di langkah awal
pada jalur. Pengaturan ini juga terjadi di titik-titik percabangan
metabolik.
Pada inhibisi umpan-balik, hasil akhir suatu metabolisme menghambat.
Pengaturan umpan-balik sering memanfaatkan sifat enzim alosterik
karena inhibitor atau aktivator alosterik tidak harus mirip dengan
substrat atau berikatan di tempat aktif. Lagi pula, perubahan kecil pada
konsentrasi aktivator atau inhibitor dapat menimbulkan efek yang
sangat kuat pada kecepatan enzim. Aktivator terlibat dalam inhibisi
umpan-balik apabila konsentrasinya di dalam sel berhubungan terbail
dengan konsentrasi produk akhir, yaitu, konsentrasi aktivator meningkat
sewaktu konsentrasi produk akhir jalur bersangkutan rendah.
AKTIFITAS
PROTEOLITIK
AKTIFITAS PROTEOLITIK
Pengaturan aktivitasenzimdengan jalan pemotongan
rantai polipeptidanya. Enzim-enzim ini biasanya disintesis
oleh sel dalam keadaan yan tidak aktif. contohnya
pepsinogen, kemotripsinogen, dan tripsinogen atau biasa
disebut dengan zimogen atau praenzim. Setelah disekresi.
Enzim-enzim ini diaktifkan dengan jalan memotong
beberapa asam amino pada ujung enzim itu sendiri.
Pemotongan ini menyebabkan enzim menjadi aktif.
AKTIFASI PROTEOLITIK
BAKAL ENZIM
ZIMOGEN/ PROENZIM
Belum
aktif
Proses proteolitis
Membuat
terbatas
Tempat
katalitik
Katalitik aktif
Penggunaan serin
PROTEASE
SERIN
DALAM
di tempat
aktifPEMBEKUAN
untuk memutuskan suatu
ikatan peptida sering dijumpai pada berbagai enzim yang
DARAH
disebut sebagai protease serin.
Protease serin penting untuk mengaktifkan pembentukan
bekuan darah dari fibrin. Fibrin dan banyak protein lain yang
terlibat dalam pembekuan darah terdapat dalam darah dalam
bentuk prekursor inaktif atau zimogen yang harus diaktifkan
oleh proses pemutusan proteolitik. Trombin, protease sering
yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin, memiliki triad
katalitik aspartat-histidin-serin yang sama dengan yang di
jumpai pada kimotripsin dan tripsin.
Trombin diaktifkan oleh pemutusan proteolitik protein
prekursornya, protombin. Urutan pemutusan proteolitik yang
menyebabkan pengaktifan trombin memerlukan Faktor VIII,
protein pembekuan darah yang tidak dimiliki oleh Sloe
menyebabkan
A. Fibrinogen,
protein
prekursor
fibrin,
terbentuk dari dua heliks tripel yang
disatukan di ujung terminal Nnya. Peptida, disatukan oleh ikatan disulfida, dan
peptida- dihubungkan satu sama lain oleh
ikatan disulfida. Regio peptida-, terminal,
yang digambarkan berwarna abu-abu,
mengandung residu glutamat dan aspartat
yang bermuatan negatif yang saling tolak
dan mencegah agregasi (penggumpalan).
B. Trombin, suatu protease serin, memutuskan
bagian
terminal
fibrinogen
yang
mengandung muatan negatif. Monomer
fibrin kemudian dapat menggumpal dan
membentuk bekuan lunak. Bekuan lunak
kemudian mengalami ikatan silang oleh
enzim lain.
Aktivasi Khimotripsinogen
Pemutusan awal pd res 15-16
residu 14-15 dihilangkan
residu 147-148 dihilangkan
3 rantai peptide dihubungkan
oleh 5 ikatan disulfida
Khimotripsin
Pemutusan antara res. 1516 menghasilkan amino
terminus (pink) baru,
yang membentuk
jembatan garam dengan
asp 194 (blue)
Jembatan garam ini
menyebabkan perubahan
konformasi sehingga
terbentuk sisi aktif
1-kimotripsin 15
16
245
TERIMAKASIH