Imam Baihaqi dalam kitabnya, Syuabul Iman, meriwayatkan sebuah nasehat yang
disampaikan oleh seorang ibu kepada puterinya yang baru saja menikah dan akan
dilepaskan untuk menemani suaminya. Sungguh merupakan nasehat yang sederhana
namun sarat makna dan patut direnungkan oleh para akhwat dan ummahat yang ingin
menjaga kestabilan biduk rumah tangga dalam mengarungi samudera kehidupan yang
luas tak terkira. Nasehat ini juga dinukil oleh Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya
Ulumiddin. Berikut ini terjemahan bebasnya:
Asma binti Kharijah Al Fazary berpesan kepada puterinya ketika menikah (sebelum
melepaskan kepergiannya menuju suaminya):
Wahai puteriku sayang, tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau
ditimang dulu, dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya.
Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya. Oleh
karena itu, jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu.
Jadikanlah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang
meneguhkanmu. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu. Jangan kau
merepotkannya sehingga ia merasa kesal. Dan jangan terlalu jauh darinya sehingga ia
lupa akan dirimu. Jika ia mendekatimu, maka dekatilah. Jika ia berpaling, maka menjauhlah.
Peliharalah pandangannya, pendengarannya dan penciumannya. Jangan sampai ia
memandang sesuatu yang buruk darimu. Dan jangan sampai ia mendengar kata-kata
kasar darimu. Dan jangan sampai ia mencium bau yang tak sedap darimu. Jadikanlah
setiap apa yang ia lihat adalah wajahmu yang cantik berseri-seri. Jadikanlah setiap apa
yang ia dengar adalah ucapanmu yang santun dan lembut. Jadikanlah setiap apa yang ia
cium adalah aroma wangi tubuh dan pakaianmu.
Ayahmu dulu berpesan kepada ibumu: Maafkanlah segala kesalahan dan kekhilafanku,
niscaya cinta kita akan terus bersemi. Ketika aku marah, janganlah kau memancing lagi
amarahku. Karena benci dan cinta takkan pernah bersatu. Saat benci datang, cinta pun
kan berlalu.
Demikian isi nasehat tersebut. Semoga bermanfaat.
Oleh Abu Faruq Ad-Dimasyqi