Cara Investasi Yang Benar
Cara Investasi Yang Benar
dan Terpercaya
January 29, 2014 No Comments
inShare
Jika anda ditanya Apakah anda ingin berinvestasi atau trading? Anda mungkin akan menjawab
investasi. Dalam sebagian orang juga akan menjawab sama. Kenapa? Karena istilah investasi
lebih akrab di telinga masyarakat, bahkan masyarakat awam sekalipun. Bagi sebagian orang, setiap
kegiatan berorientasi ekonomi (di mana mereka harus mengeluarkan sejumlah uang untuk model)
dianggap sebagai investasi; dan investasi terbaik adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan
paling banyak keuntungan. Benarkah demikian? Berikut anda beberapa cara investasi yang benar,
aman, dan terpercaya.
Sebenarnya, ada suatu perbedaan yang mendasar antara investasi dengan trading, meski kedua
istilah ini sering dicampuradukkan oleh para pelaku usaha. Perbedaan tersebut terletak pada siapa
yang bekerja secara aktif untuk mendapatkan keuntungan.
1) Investasi
ditentukan oleh seberapa banyak orang yang bisa anda ajak. Lalu, menurut anda, Apakah itu
investasi atau trading?
Jika dilihat dari sifat pekerjaannya, jelas-jelas itu bukan suatu investasi, karena andalah yang
menentukan nasib sendiri. Jadi, jika ingin berinvestasi, pastikan itu adalah investasi terpercaya,
karena sudah sangat banyak orang yang menjadi korban, bahkan hingga ratusan juta rupiah dan
milyaran rupiah akibat investasi bodong. Iming-iming keuntungan berlipat-lipat di bawah nama
samaran arisan berantai, pohon uang, money game, atau bahkan saham pre-IPO (dari
perusahaan antah-barantah) telah membuat orang rela mengeluarkan uang dalam jumlah banyak.
Tidak bisa dipungkiri, keuntungan yang besar di depan mata tentunya tidak akan dilewatkan oleh
siapa pun. Namun, logika sederhananya seperti ini: tidak ada keuntungan besar yang datang secara
instan tanpa usaha apapun. Lalu, bagaimana mungkin seseorang akan memberikan keuntungan dua
kali lipat dalam waktu 1 atau 2 bulan saja, sementara anda hanya berpangku tangan di rumah? Bank
milik pemerintah saja tidak berani memberi bunga di atas 14% dalam setahun. Ini adalah logika
sederhana yang perlu anda camkan sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia investasi.
Nah, lalu apakah benar-benar tidak ada investasi yang aman? Tentu saja ada, namun anda harus
memilih sesuai minat, latar belakang pengetahuan, dan budget. Berikut adalah beberapa pilihan
investasi yang aman yang bisa anda pelajari:
Investasi Properti
Investasi di sektor properti adalah salah satu pilihan investasi terbaik bagi anda yang tidak ingin
berspekulasi terlalu tinggi dengan dana investasi. Properti alias aset tetap seperti tanah dan real
estate memiliki nilai yang selalu bertambah, meskipun penambahannya tidak dinikmati setiap
bulannya. Memang, investasi properti membutuhkan modal yang relatif besar dibanding investasi
lainnya.
Ada dua alternatif penghasilan yang bisa diperoleh dari investasi properti. Alternatif pertama biasa
juga disebut dengan penghasilan pasif. Penghasilan jenis ini tidak dinikmati secara regular tiap bulan.
Pertambahan nilainya akan terasa saat properti tersebut dijual. Misalnya, anda membeli sebuah
rumah untuk ditempati atau untuk hunian anda saat pensiun. Anda tidak menikmati penghasilan
bulanan atau tahunan dari rumah tersebut, namun saat dijual, nilainya bisa saja naik secara signifikan
(bahkan hingga dua kali lipat).
Alternatif penghasilan kedua adalah penghasilan aktif. Dalam hal ini, anda membeli properti, seperti
tanah, apartemen, atau rumah (termasuk rumah kos) untuk disewakan. Anda menikmati penghasilan
bulanan atau tahunan berupa hasil sewa. Namun, anda juga membutuhkan strategi investasi yang
benar agar investasi properti anda memberikan kontribusi keuntungan yang berarti. Berikut adalah
beberapa tips aman bermain di investasi properti:
Tentukan jenis penghasilan yang anda inginkan dari investasi tersebut; apakah berupa
penghasilan aktif atau pasif? Kemudian, barulah tentukan jenis aset yang ingin anda beli.
Pilih lokasi yang sesuai; lokasi adalah salah satu faktor kunci keberhasilan dalam investasi
properti. Misalnya, jika anda ingin berinvestasi dalam bentuk rumah kontrakan atau rumah kos, maka
carilah lokasi di sekitar kampus.Selain itu, pastikan anda memilih properti di lokasi yang dekat dengan
fasilitas umum, seperti jalan raya, sekolah, stasiun, supermarket, atau fasilitas penting lainnya).
Dan yang tak kalah penting: jangan memilih lokasi di daerah yang dikenal rawan bencana,
baik bencana alam ataupun kebakaran. Jadi, usahakan tidak membeli properti
pemukiman padat, kawasan rawan gempa, atau kawasan rawan banjir.
di kawasan
Membeli properti persis di pinggir jalan raya juga tidak dianjurkan, karena beresiko tergusur
saat terjadi pelebaran jalan.
Investasi Emas
Emas adalah logam mulia yang nilainya paling tinggi, serta memiliki likuiditas tertinggi setelah uang
tunai dan tabungan. Oleh sebab itu, emas selalu menjadi salah satu objek investasi yang nyaris tidak
pernah membawa kerugian bagi pemiliknya. Nilai emas yang terus bertambah dari masa ke masa
dan tidak adanya penyusutan nilai membuat investasi ini semakin diminati. Cara kerjanya pun
sangat simple: anda cukup membeli emas dan menjualnya suatu saat ketika dibutuhkan.
Selain nilainya yang terus bertambah, ada beberapa keuntungan lain dari investasi emas, di
antaranya:
Modal awal relatif kecil; pembelian emas bisa dilakukan kapan saja, sesuai kemampuan
finansial anda. Artinya, emas simpanan anda bisa dibeli dengan cara dicicil, disimpan, dan kemudian
dijual kembali.
Proses pembelian dan penjualannya mudah; toko emas tersebar di seluruh wilayah, bahkan
hingga ke tingkat desa. Jadi, siapapun memiliki akses yang mudah untuk membeli emas secara fisik.
Demikian juga untuk menjualnya.
Namun, investasi emas juga memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya adalah masalah keamanan.
Menyimpan emas secara fisik di rumah tentunya beresiko tinggi terhadap pencurian atau
perampokan. Jadi, jika anda menginginkan investasi yang aman untuk emas, sebaiknya simpanlah
emas anda di safe deposit box (suatu layanan penyimpanan barang berharga yang tersedia di bank).
Resiko berikutnya adalah pemalsuan. Emas (khususnya dalam bentuk perhiasan) cukup rentan
terhadap pemalsuan.
Berikut adalah beberapa tips penting agar investasi emas anda aman dan resiko kerugian bisa
diminimalisir:
Jika ingin berinvestasi dalam bentuk emas fisik (seperti perhiasan atau emas batangan),
sebaiknya pilih tempat penyimpanan yang aman seperti di deposit box bank; memang, anda akan
dikenakan biaya administrasi, namun layanan ini akan jauh lebih aman dibanding anda
menyimpannya sendiri di rumah.
Jika tidak ingin mengambil resiko dengan emas fisik, anda bisa memulai dengan investasi
sertifikat emas, yang biasanya ditawarkan oleh bank. Untuk jenis investasi ini, anda tidak
menyimpannya secara fisik; namun, anda membuka suatu rekening deposito atau tabungan emas di
bank. Cara kerjanya layaknya seperti tabungan, hanya saja saldo tabungan anda sesuai dengan
harga emas yang berlaku.
Jika ingin lebih praktis lagi, anda bisa melakukan investasi emas secara online. Cara kerjanya
hampir sama dengan sertifikat emas, namun proses jual beli dilakukan secara online. Anda tidak
mempertukarkan emas, namun hanya nilainya, sedangkan emas anda tersimpan aman di Bullion
Association.
Pelajari cara kerja setiap jenis investasi emas, beserta keuntungan dan kerugian masingmasing.
Untuk investasi emas online, pastikan anda memilih pengelola investasi yang aman, dengan
reputasi yang sudah diketahui. Salah satu adalah dengan memeriksa legalisasi perusahaan broker
tersebut di Bapepam atau lembaga legalisasi broker internasional lainnya, seperti CFTC di Amerika
Serikat.
Jangan pernah berinvestasi di perusahaan yang beresiko tinggi, misalnya perushaaan yang
dikenal asal-usulnya, tidak memiliki kantor, tidak memiliki kontak yang jelas, perusahaan MLM, atau
sejenisnya.
Investasi Reksadana
Produk reksadana sebagai instrumen investasi bukan lagi sesuatu yang aneh bagi masyarakat
modern. Reksadana menawarkan begitu banyak pilihan, mulai dari reksadana campuran, surat utang
negara, reksadana saham hingga reksadana terproteksi. Secara sederhana, reksadana dapat
diartikan dengan menyebar investasi anda dengan menggunakan instrumen investasi yang ada.
Return of investment yang ditawarkan biasanya lebih tinggi (yakni sekitar 8 hingga 25 persen)
dibanding tabungan atau giro.
Reksadana cocok untuk perencanaan finansial jangka panjang, misalnya untuk masa tua atau untuk
pendidikan anak. Reksadana memang rentan terhadap naik-turunnya harga, sehingg cukup beresiko
jika digunakan untuk jangka pendek. Namun, karena resikonya tinggi, prospek keuntungannya juga
tinggi. Namun, untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun, reksadana bisa menjadi
pilihan investasi terbaikkarena nilainya cenderung naik dari masa ke masa.
Salah satu keuntungan lain dari investasi reksadana adalah tidak membutuhkan modal yang besar.
Investasi ini bisa dijangkau oleh siapa saja; bahkan, dengan modal 100 ribu rupiah saja anda sudah
bisa menjadi investor reksadana! Selain itu, likuiditasnya cukup tinggi; artinya, anda bisa menarik
dana investasi anda kapan saja (misalnya saat return-nya meningkat).
Namun, tipe investasi ini juga memiliki sejumlah kelemahan (itulah sebabnya investasi ini dikatakan
beresiko tinggi). Di antaranya: profitabilitasnya tergantung kepada pengelola dana investasi, sehingga
hasil yang diperoleh investor tergantung kecakapan si pengelola. Selain itu, jika pemilihan waktu
penarikan dana tidak tepat, bisa saja return of investment yang anda peroleh jauh dari harapan.
Oleh sebab itu, ada beberapa tips aman berinvestasi reksadana, bagi anda yang tertarik untuk
mencoba peruntukan di bidang ini:
Pelajari seluk-beluk reksadana investasi, beserta instrumen-instrumennya untuk mencegah
atau meminimalisir potensi kerugian;
Pilihlah manajer investasi dan bank yang baik dan memiliki reputasi yang sudah diakui.
Lakukan pengecekan ke Bapepam untuk mengetahui identitas, legalisasi, dan reputasi
lembaga pengelola dana investasi tersebut.
Rencanakan investasi anda secara matang, termasuk periode investasi yang anda inginkan.
Konsultasikan dengan manajer investasi terpercaya jika anda ingin menarik dana investasi,
untuk memastikan bahwa return of investment yang anda peroleh cukup berarti.
Namun, sesuai tingkat resikonya yang rendah, investasi ini menghasilka return of investment yang
relatif kecil (dibanding investasi reksadana atau emas). Besaran bunga tidak terlalu fluktuatif. Selain
itu, khusus untuk deposito, anda bisa saja dikenakan penalti jika dana deposito ditarik sebelum jatuh
tempo yang telah ditetapkan.
Berikut adalah beberapa tips aman investasi yang benar dengan tabungan atau deposito:
Pilih bank yang memiliki reputasi baik, terutama bank skala nasional atau bank pemerintah
seperti Mandiri, BNI, BCA, Bank Meka, CIMB Niaga, BRI, Citibank, BII, dan lain-lain sebagainya;
Khusus untuk deposito, buat rencana keuangan yang matang. Tentukan kapan anda
membutuhkan dana tersebut kembali.
Semakin lama jangka waktu deposito, tarif bunganya lebih tinggi; jadi, jika anda menargetkan
keuntungan yang lebih besar, pilih jangka waktu yang lebih lama.
Tabungan cocok digunakan untuk dana cadangan sementara; jika anda merasa tidak akan
menggunakan uang tersebut dalam waktu dekat, sebaiknya pilih deposito
Hindari investasi deposito atau tabungan ketika inflasi sedang tinggi, karena profit anda bisa
hanyut oleh inflasi. Jadi, pelajarilah terlebih dahulu kondisi perekonomian secara makro sebelum
memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk deposito atau tabungan
Konsultasikan perencanaan keuangan anda pada petugas bank di mana anda akan
menyimpan uang.
Investasi Obligasi
Obligasi juga bisa menjadi pilihan investasi terpercaya, dan sifatnya hampir sama dengan deposito
atau tabungan. Namun keduanya berbeda secara signifikan terutama dalam hal pengelola dana
investasi anda. Untuk deposito dan tabungan, dana investasi dikelola oleh bank, sedangkan dana
obligasi dikelola oleh perusahaan. Secara sederhana, obligasi sama dengan surat hutang (aksep)
jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk nominal dan jangka waktu
tertentu.
Cara kerjanya cukup sederhana: anda meminjamkan uang kepada perusahaan, dan anda
mendapatkan bunga selama jangka waktu pinjaman (biasanya antara 5 hingga 20 tahun). Oleh sebab
itu, perusahaan pengelola obligasi mencatatnya sebagai utang jangka panjang. Salah satu
keunggulan dari obligasi adalah banyaknya pilihan jenis obligasi. Di antaranya adalah:
Obligasi dijamin vs obligasi tanpa jaminan
Obligasi dengan jaminan disebut juga hipotik. Dalam hal ini, surat hutang yang dikeluarkan
perusahaan dijamin dengan aset tetap, bisa berupa real estate. Sebaliknya, seperti namanya, obligasi
tanpa jaminan tidak disertai hipotik. Varian tanpa jaminan ini biasanya disertai tawaran bunga
obligasi yang tinggi agar investor terkait. Namun, karena tanpa jaminan, obligasi ini cukup beresiko;
jika perusahaan pengelola mengalami pailit, maka akan sulit bagi anda mendapatkan uang anda
kembali.
Obligasi berjangka; periode hutang jatuh tempo pada tanggal tertentu
Obligasi yang dapat ditebus, maksudnya, dana obligasi bisa ditebus sebelum jatuh tempo
Obligasi konvertibel, yakni obligasi yang dapat dikonverso ke surat berharga lain
Agar investasi dengan obligasi menguntungkan, berikut adalah beberapa tips yang dapat anda coba:
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dengan obligasi, ada baiknya anda mempelajari
jenis-jenis obligasi, keuntungan dan resikonya, sehingga anda tidak salah pilih. Modal yang
dikeluarkan oleh investor individu biasanya cukup besar. Jadi, kesalahan sedikit saja bisa berakibat
fatal.
Jika anda seorang pemula, sebaiknya mulai dengan ORI, karena tingkat keamanannya paling
tinggi
Jika ingin berinvestasi dengan obligasi perusahaan, maka usahakan mencoba dari kriteria
paling tinggi; modalnya memang lebih besar, tapi resikonya lebih rendah, dan resiko kegagalan lebih
kecil. Contohnya adalah obligasi dari perusahaan swasta ternama, seperti Astra, banka skala
nasional, dan lain-lain.
Investasi saham
Saham bisa menjadi pilihan investasi terbaik bagi anda yang menyukai tantangan. Secara singkat,
saham bisa didefinisikan sebagai share atau bagian kepemilikan atas suatu badan usaha. Dengan
membeli saham dari sebuah perusahaan seperti PT. Telkomsel misalnya, otomatis anda sudah
memiliki andil atau share di perusahaan sesuai dengan dana yang anda investasikan di Telkomsel.
Profit yang anda peroleh disebut dividen. Artinya, anda memiliki hak suara dalam proses pengambilan
keputusan di perusahaan.
Selain dividen, keuntungan dari investasi saham adalah peluang capital gain, yakni jika nilai jual
saham anda jauh berada di atas nilai beli. Selisih Rp. 500 saja bisa berarti signifikan jika anda
memiliki banyak lembaran saham. Namun, investasi ini juga beresiko. Di antaranya adalah
resiko capital gain, misalnya, ketika anda membutuhkan uang dan memutuskan menjual saham anda
saat harga jualnya berada di bawah harga beli. Resiko berikutnya adalah kemungkinan perusahaan
pailit atau dilikuidasi. Aset-aset perusahaan bisa saja tidak cukup untuk mengembalikan saham
investor.
Jadi, tips investasi yang aman dengan saham langsung di perusahaan adalah memilih perusahaan
yang terpercaya dan memiliki profitablitas yang tinggi. Selain itu, jangan tergoda dengan iming-iming
saham pre-IPO yang ditawarkan oleh perusahaan yang tidak jelas statusnya. Perlu diingat bahwa
investasi bodong berkedok saham termasuk jenis penipuan yang marak terjadi dan sudah menelan
banyak korban. Bila perlu, pelajari track record perusahaan tersebut (bisa jadi dari laporan keuangan
dan sistem manajemennya) sebelum anda membeli saham.
Investasi lainnya
Sebenarnya, masih ada banyak pilihan investasi yang menarik. Di antaranya adalah investasi pada
perusahaan franchise ternama seperti Indomaret atau Alfamart. Investasi dalam bentuk barangbarang antik bisa juga menjadi alternatif yang menarik. Untuk barang-barang seni seperti lukisan atau
patung, semakin lama disimpan, nilai jualnya semakin tinggi. Namun, investasi seperti ini tidak dikuid;
artinya, saat anda membutuhkan uang, belum tentu ada orang yang akan membeli koleksi anda
dengan harga tinggi.
Terapkan Manajemen Resiko Investasi
Oleh sebab itu, apapun jenis investasi yang anda pilih, pastikan anda menerapkan manajemen resiko
investasi secara benar untuk meminimalisir resiko kerugian akibat hal-hal yang tidak anda prediksi
sebelumnya. Manajemen resiko khususnya sangat penting bagi investor pemula, karena mereka
belum memiliki pengalaman dan wawasan di bidang investasi. Investor pemula seringkali menjadi
korban rayuan agen investasi yang menawarkan harga saham atau modal awal investasi yang sangat
rendah (bahkan di luar kewajaran). Berikut adalah beberapa prinsip dasar manajemen resiko yang
mungkin dapat membantu anda:
Jangan terprovokasi oleh pemberitaan tentang kondisi perekonomian
Saat kondisi perekonomian dilaporkan memburuk, biasanya akan terjadi panic selling, di mana para
investor berlomba-lomba untuk menarik uang mereka sebelum kepailitan (yang diberitakan) terjadi.
Padahal, dalam keadaan seperti ini, harga saham atau bunga obligasi biasanya turun drastis.
Akibatnya banyak investor menderita capital loss.
Usahakan tidak menumpuk modal anda di satu tipe investasi; anda bisa memvariasikan jenis
investasi yang anda pilih. Contohnya untuk obligasi, anda bisa mengambil satu varian yang beresiko
tinggi (dengan peluang profit yang besar) dan satu varian yang resikonya rendah (dengan peluang
profit yang lebih rendah pula). Dengan taktik seperti ini, anda tidak akan kehilangan seluruh uang
anda saat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Jangan ragu untuk bermain investasi yang aman, terutama jika anda bukan tipe orang yang
suka berspekulasi demi mengejar profit besar. Jika investasi anda bertujuan untuk jaminan masa tua
atau pendidikan anak, tidak ada salahnya anda bermain di zona aman untuk mengurangi faktor
resiko.
Terakhir, waspadai tawaran investasi yang hanya menyebutkan keuntungan besar saja, tanpa ada
penjelasan tentang resikonya. Secara normatif, keuntungan yang besar biasanya dibarengi resiko
yang besar pula. Jika anda hanya tau manisnya saja, maka anda tidak akan siap untuk menelan
pahitnya.Investasi terbaik adalah investasi yang dipertimbangkan dengan cara terbaik pula. Selamat
berinvestasi.
(Sumber : Brokerforex.com)