Obstruksi Saluran
Napas Atas
KELOMPOK 1 FK UNIMAL ANGKATAN 2012
TAHUN AJARAN 2013/2014
Lubang
hidung
sebelah
kanannya
juga
terasa
tersumbat sejak 3 bulan yang lalu yang makin lama makin memberat.
Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior tampak masa berwarna putih
mengkilat bertangkai pada 1/3 posterior tapi tidak memenuhi cavum
nasi dan sekret mukopurulen.
didepan
pemeriksaan
muara
orofaring
tuba
ditemukan
Eustachius
tonsil
bilateral.
membesar
Pada
bilateral,
untuk
kontrol
segera
setelah
obat
habis.
Dokter
Jump 1 : Terminologi
pita suara / pun radang yang secara langsung mengenai pita suara)
3.
b.
4.
5.
3b yang progressif
6.
7.
Apa yang menyebabkan adanya tonjolan yang tajam pada 1/3 tengah
hidung yang kontak dengan konka media sinistra?
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Apa contoh obat yang dapat diberikan pada Pak Amir dan apa Next Tlnya jika TL1
tidak berhasil?
16.
17.
Prognosis : sesuai TL
2.
Anatomi Saluran
Nafas Atas
Nasal Eksterna
Bagian hidung luar
1.
Bridge
2.
Dorsum nasi
3.
Puncak nasi
4.
Ala nasi
5.
Nostril
tulang
-os nasalis
-proc.frontalis os maxila
-proc.nasalis os frontal
Kerangka
tulang rawan
-kartilago lateralis superior
-kartilago lateralis inferior
-kartilago ala minor
-tepi anterior kartilago septum
Nasal Interna
Sinus Paranasal
Pharyng
Laryng
Fisiologi hidung
Purifikasi udara
gas-gas yang larut juga dikeluarkan dari udara saat melewati hidung.
Makin larut air suatu gas, makin sempurna pengeluarannya oleh
mukosa hidung.
contoh : polutan seperti HCL, sulfur dioksida dan amonia.
Fungsi Mukosiliar
Transpor benda asing yang tertimbun dari udara inspirasi ke faring posterior.
Lapisan mukus ini diperbarui oleh kelenjar submukosa 2/3x dalam satu jam.
Mukus juga merupakan sawar terhadap alergen, virus dan bakteri. Hal ini
dikarenakan adanya lisozim yang terdapat pada lapisan mukus.
Modifikasi Bicara
o
paru
sebagai
sumber
tenaga,
laring
Rhinitis Alergi
Klasifikasi
Dulu, 2 macam berdasarkan sifat berlangsungnya, yaitu:
Patofisiologi :
Diagnosis
2.
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Hidung tersumbat
mukosa
berwarna
pucat
edema,
atau
livid
basah,
disertai
Gejala lain :
.
Tampak
keluar (lakrimasi)
3.
Pemeriksaan Penunjang
a.
In vitro
vivo
tes
Hitung
tepi (bisa N / )
Demikian
b. In
biasanya ditegakkan
Diagnosis banding
1.
Rhinitis Non-alergik
Rhinitis non-alergik adalah suatu keadaan inflamasi hidung yang disebabkan oleh selain
alergi. Kelainan ini dapat bermacam-macam bergantung dari penyebabnya, antara lain:
2.
rhinitis vasomotor
rhinitis gustatory
rhinitis medikamentosa
rhinitis hormonal
Diskinesia Silia Primer (PCD, juga disebut sindrom immotile-silia) ditandai oleh
penurunan nilai bawaan dari clearance mukosiliar (PKS). Manifestasi klinis termasuk
batuk kronis, rinitis kronis, dan sinusitis kronis. Otitis dan otosalpingitis yang umum di
masa kanak-kanak, seperti juga poliposis hidung dan agenesis sinus frontalis.
Penatalaksanaan
1.
2.
Antagonis histamine H-1 inhibitor kompetitif pada reseptor H-1 sel target. Pemberian
dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi dengan dekongestan secara peroral.
b.
Dekongestan
Golongan
Obat
Phenylpropanolamin HCl.
Dosis
obat ini: 15 mg untuk anak 2-5 tahun, 30 mg untuk anak 6-12 tahun, dan 60 mg untuk
samping dari obat-obatan ini yang paling sering adalah insomnia dan iritabilitas.
c.
Antikolinergik
Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium bromide mengatasi rinore, karena aktifitas
inhibisi reseptor kolinergik pada permukaan sel efektor.
d.
Kortikosteroid
Dipilih bila gejala terutama sumbatan hidung akibat respon fase lambat tidak berhasil diatasi
dengan obat lain. Yang sering dipakai adalah kortikosteroid topikal (beklometason, budesonid,
flunisolid, flutikason, mometason, furoat dan triamsinolon).
3.
Operatif
.
Tindakan konkotomi parsial (pemotongan sebagian konka inferior), konkoplasti atau multiple
outfractured, inferior turbinoplasty perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak
berhasil dikecilkan dengan cara kaeuterisasi memakai AgNO3 25% atau triklor asetat
4.
Imunoterapi
.
Cara pengobatan ini dilakukan pada alergi inhalan dengan gejala yang berat dan sudah
berlangsung lama serta dengan pengobatan cara lain tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Tujuan dari imunoterapi adalah pembentukkan IgG blocking antibody dan penurunan IgE.
Komplikasi
Komplikasi rinitis alergi yang paling sering adalah:
1. Polip
hidung.
Alergi pada hidung merupakan salah satu faktor penyebab terbentuknya polip
hidung dan kekambuhan polip hidung.
2. Otitis
3. Sinusitis
paranasal.
Faringitis
PERADANGAN MEMBRAN MUKOSA FARING & STRUKTUR LAINNYA
DISEKITARNYA
Penyebab
Virus : influenzae
Manifestasi Klinis
A&B,parainfluenza,adenovirus,rhino
Nyeri tenggorokkan,disfagia,eksudat
tonsil/faring,demam diatas(38,5),pmbsaran
virus
aureus
Faktor Predisposisi
Eksogen : musim,cuaca,temperatur
,polusi,pemakaian ac,bahan
iritan,bernapas mllui mulut,rokok
Pemeriksaan
Tata Laksana
Umum:
tenggorokan
Istirahat
ASTO
nyeri
Antipiretik
Antibiotik:
Gol penisilin,bila alergi penisilin
ganti dgn eritromisin
Tonsilitis
TONSILLITIS ADALAHSUATU PERADANGAN PADA TONSIL
AMANDEL
Etiologi
Patofisiologi
Bakteri
Droplet
kuman
infiltrasi
Streptococcus
B hemolyticus,
Streptococcus
viridans, dan
Streptococcus
pyogenes
dengan
penyebab terbanyak.
virus.
polimorfonuklear.
leukosit
Manifestasi Klinik
Diagnosis
Pemeriksaan fisik:
Lesu
Nyeri sendi
Odinofagia
Suara serak
Anoreksia
Oftalgia
kadang
Pemeriksaan Penunjang:
Kultur
Komplikasi
Terapi
OMA
Miokarditis
Abses peritonsil
Artritis
Septikemia
Toksemia
Bronkitis
terhadap penisilin.
Antipiretik
Obat kumur/hisap dengan
desinfektan
Laringitis
PERADANGAN PADA LARING (PITA SUARA) YANG MENYEBABKAN
SUARA SERAK DAN HILANGNYA SUARA.
EPIDEMIOLOGI
MENYERANG PD USIA 18-40 TAHUN UTK DEWASA SEDANGKAN PD ANAK-ANAK UMUMNYA TERKENA PD USIA
DIATAS 3 TAHUN.
ETIOLOGI
1.
DPT TJD DR KELANJUTAN INFEKSI SALURAN NAFAS SPTINFLUENZA ATAU COMMON COLD. INFEKSI VIRUS
INFLUENZA (TIPE A DAN B),PARAINFLUENZA (TIPE 1,2,3), RHINOVIRUS DAN ADENOVIRUS. PENYEBAB
LAINADALAH
HAEMOFILUS
INFLUENZAE,
BRANHAMELLA
CATARRHALIS,
3.
4.
TRAUMA
5.
BAHAN KIMIA
6.
7.
ALERGI
STREPTOCOCCUSPYOGENES,
Patofisiologi
Virus/bakteri.
Biasanya didahului oleh faringitis dan infeksi saluran nafas bagian atas lainnya. Ini akan
mengakibatkan iritasi mukosa saluran nafas atas dan merangsangkelenjar mucus utk
memproduksi mucus scr berlebihan shgmenyumbat saluran nafas.
akibatpengeluaran
mediator
kimia
darah
yg
jk
berlebihan
akan
Manifestasi Klinis
1.Laringitis Akut
Ditandai dg disfonia atau hilang suara dan batuk menahun. Gejala ini
semakin diperparah dg keadaan lingkungan yg dingin dan kering.
2.Laringitis Kronis
Ditandai dg disfonia yg persisten. Pd pagi hr, biasanya tenggorokan
terasa sakit namun membaik pd suhu yg lebih hangat. Nyeri
tenggorokan dan batuk memburuk kembali menjelang siang. Batuk ini
dpt jg dipicu oleh udara dingin atau minuman dingin. Pd pasien yg
memiliki alergi, uvula akan terlihat kemerahan.
Pemeriksaan:
Foto
TataLaksana
rontgen
leher:
Bs
pembengkakan
tampak
adademam
jaringan
subglotis(Steeple
sign).
Tanda
Parasetamol/Ibuprofen/Antipiretik: Jk pasien
Bila
ini
ada
Hidung
killer:
Obat
anti
tersumbat:
Dekongestan
nasal
sepertiFenilpropanolamin
darah
dpt
normal.
Jk
disertai
Pemeriksaan
Ditemukan
laringoskopi
mukosa
laring
indirek:
ygsangat
Antibiotika
ygadekuat:
Kloramfenikol,
Sefalosporin
(Cefotaksim/Ceftriakson)
Kortikosteroid
Efedrin,
Ampisilin,
generasi
lalu
dptdiberikan
intravena
berupa
Deksametason.
(PPA),
bentuk oral/spray.
pain
nyeri/Analgetik
gejala
Endotrakeal/Trakeostomi
obstruksi jalan nafas.
blsudah
tjd
Polip nasal
POLIP NASI ADALAH SUATU PROSES INFLAMASI KRONIS PADA MUKOSA HIDUNG
DAN SINUS PARANASI YANG DITANDAI DENGAN ADANYA MASSA YANG
EDEMATOUS PADA RONGGA HIDUNG.
Epidemiologi
Polip nasi biasanya terjadi pada rentang usia 30 tahun
sampai 60 tahun dimana dua sampai empat kali lebih
sering terjadi pada pria.
Etiologi
Banyak
teori
yang
menyatakan
bahwa
polip
merupakan
Patogenesis
Dihubungkan
dengan
inflamasi
kronik,
disfungsi
Diagnosis
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior dan posterior dapat dijumpai
massa
polipoid,
licin,
berwarna
pucat
keabu-abuan
yang
Stadium
Berdasarkan pemeriksaan nasoendoskopi:
Terapi
Tujuan utama pengobatan pada kasus polip nasi adalah :
menghilangkan keluhan-keluhan
mencegah komplikasi