Anda di halaman 1dari 19

MANFAAT

ARKEOLOGI/CAGAR BUDAYA
DI SULAWESI UTARA
DENGAN ARKEOLOGI KITA UNGKAP KEBUDAYAAN
MANUSIA MASA LALU UNTUK MEMPERKOKOH
JATIDIRI BANGSA

Oleh:
Dr. Santoso Soegondho
Tenaga Ahli Museum Negeri Provinsi Sulawesi
Utara

ARKEOLOGI
YANG DIMAKSUD DENGAN ARKEOLOGI ADALAH:
ILMU YANG MEMPELAJARI KEHIDUPAN ATAU PERADABAN MANUSIA
MASA LAMPAU MELALUI BENDA-BENDA PENINGGALANNYA

PARADIGMA /TUJUAN ARKEOLOGI:


MEREKONSTRUKSI SEJARAH KEBUDAYAAN, MENGGAMBARKAN CARACARA KEHIDUPAN MANUSIA, DAN MENGGAMBARKAN PROSES BUDAYA
MANUSIA MASA LALU.
OBJEK ARKEOLOGI:
YANG MENJADI OBJEK PENELITIAN ARKEOLOGI ADALAH MANUSIA,
KEBUDAYAAN DAN LINGKUNGANNYA, SEBAGAI KESATUAN YANG UTUH

OBJEK PENELITIAN
MANUSIA
BUDAYA DAN
LINGKUNGAN
ADALAH MERUPAKAN
SUATU KESATUAN YANG
UTUH UNTUK
MEWUJUDKAN TIGA
TUJUAN/PARADIGMA
ARKEOLOGI YAITU:
MEREKONSTRUKSI
SEJARAH KEBUDAYAAN
PENGGAMBARAN CARACARA HIDUP DAN
PENGGAMBARAN PROSES
BUDAYA MASA LALU.

REKONSTRUKSI SEJARAH KEBUDAYAAN

KEGIATAN
PENELITIANA
RKEOLOGI
PENELITIAN
ARKEOLOGI
MERUPAKAN
PENELITIAN MULTI
ATAU
INTERDISIPLINER.
PROSES
PENELITIANNYA
MELALUI
PENGUMPULAN
DATA, PENGOLAHAN
DATA DAN
PENYAJIAN DATA.
DIMULAI DENGAN
SURVAI, EKSKAVASI
PEREKAMAN DATA,
ANALISIS DAN
EKSPLANASI
TERHADAP SISASISA KEHIDUPAN
MANUSIA MASA
LALU.

PENINGGALAN ARKEOLOGI DI SULAWESI UTARA


1. Fosil Gajah Purba (Stegodon). Fosil hewan purba ini terdiri dari gading dan
gigi-gigi geraham, ditemukan di Desa Pintareng, Tabukan Selatan di Pulau
Sangihe.
2. Paleolitik atau alat batu tua (sederhana). Peninggalan ini ditemukan di gua
Liang Sarru (Pulau Salibabu) dan di Liang Tuo Mane'e (Pulau Karakelang) Talaud,
serta di Passo (Minahasa).
3. Neolitik atau alat batu muda (dikerjakan dengan intensif dan digosok).
Ditemukan di Guaan Bolmong) dan di Liang Buida (Talaud). Diduga alat batu ini
juga ada di situs Passo dan Liang Tuo Mane'e
4. Megalitik atau benda-benda dari batu-batu besar (Waruga, Watutumotoa,
Lumpang Batu, dll). Peninggalan ini ditemukan di Minahasa Utara, Kota
Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow.
5. Kubur Tempayan (Jar burial), atau penguburan dengan menggunakan
tempayan tanah liat sebagai wadah kuburnya. Peninggalan ini ditemukan di
Passo (Minahasa), Liang Buiduane (Talaud) dan di Tara-tara (Tomohon).
7. Budaya Islam. Yaitu peninggalan budaya yang bercorak Islam dari masa awal
menyebarnya di Sulawesi Utara. Peninggalan budaya itu antaralain berupa
Kompleks Makam Kyai Mojo dan pengikutnya, Makam Imam Bonjol, Makam
Sekar Kedaton, Masjid Kampung Jawa Tondano, Masjid Kampung Islam Manado,
dll.
8. Budaya Masa Kolonial. Yaitu peninggalan budaya yang berasal dari masa
Kolonial di Sulawesi Utara. Peninggalan dari masa ini antaralain berupa
Benteng Amurang, Penjara Tua Kema, Gereja Tua Watumea dan lain-lain.

SITUS SITUS PENTING DI SULAWESI UTARA


1. Situs Gua Liang Sarru. Situs yang memiliki bukti awal peradaban manusia di
sulawesi utara antara 30.000 9.000 tahun lalu ini terletak di Desa Salibabu di
Pulau Salibabu, Kepulauan Talaud.
2. Bukit Kerang Passo. Situs yang terletak di Desa Passo di tepi Danau Tondano, di
Kecamatan Kakas ini merupakan situs permukiman manusia yang cukup tua sekitar
6.000 Tahun yang telah lalu.
3. Gua Liang Tuo Mane'e. Situs ini merupakan gua payung yang terletak di Arangkaa,
Kecamatan Essang di Pulau Karakelang, Kepulauan Talaud yang dihuni manusia
sejak 6.000 Tahun yang lalu sampai awal Masehi.
4. Situs Guaan, adalah merupakan situs multi-kultural terletak di Desa Guaan di
tepian Danau Mooat di Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow.
5. Situs Peti Kubur Batu 'Waruga'. Peninggalan budaya megalitik ini merupakan
peninggalan budaya khas dari masyarakat Minahasa sejak 400 Sebelum Masehi
hingga abad 19 Masehi. Situsnya tersebar di berbagai daerah yaitu Minahasa Utara,
Minahasa, Kota Tomohon, Kota Manado, Kota Bitung, Minahasa Selatan dan
Minahasa Tenggara.

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN MANUSIA


MASA LALU DI SULAWESI UTARA

I. 30.000 - 9.000 Tahun yang lalu (BP): Awal berkembangnya kehidupan


manusia masa lalu ditemukan bukti-buktinya di gua Liang Sarru, di
Kepulauan Talaud.
II. 6.000 - 2000 BP: Berkembangnya budaya Austronesia dan
kebudayaan Neolitik yang meninggalkan alat batu serpih-bilah,
obsidian, beliung persegi dan kubur tempayan, terdapat bukti-buktinya
di Passo, Liang Tuo Mane'e dan di Guaan.
III. 400 Sebelum Masehi - 1800 Masehi: Masa berkembangnya
kebudayaan Paleometalik dan Megalitik di wilayah ini, seperti di Liang
Buiduane, Liang Buida, seluruh Daerah Minahasa, dan Guaan.
V. 1600 - 2000 Masehi: Berkembangnya budaya Islam dan Kolonial di
Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, seluruh Minahasa, SangirTalaud-Sitaro dan Bolaang Mongondow.

MANFAAT ARKEOLOGI / cagar budaya BAGI


PEMBANGUNAN SULAWESI UTARA
ARKEOLOGI/CAGAR BUDAYA BERMANFAAT BAGI PEMBANGUNAN SULAWESI UTARA
DALAM BIDANG PENDIDIKAN, ILMU PENGETAHUAN DAN PARIWISATA.
1. ARKEOLOGI BERMANFAAT UNTUK PEMBANGUNAN SULAWESI UTARA DI BIDANG
MENTAL-SPIRITUAL, YAITU UNTUK MENINGKATKAN RASA KEBANGGAAN DAN
JATIDIRI BANGSA.
2. ARKEOLOGI MENDUKUNG PEMBANGUNAN SULAWESI UTARA DALAM BIDANG
PENDIDIKAN FORMAL MAUPUN PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN BAHAN
PENDIDIKAN SEJARAH KEBUDAYAAN.
3. ARKEOLOGI MENOPANG PEMBANGUNAN SULUT DENGAN PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DI BIDANG WARISAN/CAGAR BUDAYA MASA LALU
4. ARKEOLOGI MENDUKUNG PEMBANGUNAN SULUT MELALUI BIDANG
PARIWISATA KARENA POTENSI CAGAR BUDAYA SULUT AKAN MENJADI TULANG
PUNGGUNG BAGI PERKEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA DI DAERAH INI SEBAB
DAPAT DIKEMBANGKAN SEBAGAI DESTINASI DAN DAYA TARIK WISATA.

PERAN
ARKEOLOGI
ARKEOLOGI
BERPERAN UNTUK
MENJAGA DAN
MELESTARIKAN
WARISAN BUDAYA
MASA LALU,
SERTA
MENINGKATKAN
KESADARAAN,
KEBANGGAAN
DAN JATIDIRI
BANGSA.

ARKEOLOGI
UNTUK
ILMU
PENGETAHUAN
PENELITIAN
ARKEOLOGI
MENGHASILKAN DATA
BAGI ILMU
PENGETAHUAN
TENTANG KEHIDUPAN
MANUSIA MASA LALU.
MELALUI ARKEOLOGI
DIPEROLEH
PENGETAHUAN
TENTANG SEJARAH
KEBUDAYAAN DAN
CARA-CARA HIDUP
SERTA PROSES
KEBUDAYAAN
MANUSIA PADA MASA
LALU.

ARKEOLOGI
UNTUK
PENDIDIKAN
ARKEOLOGI
BERGUNA SEBAGAI
BAHAN PENDIDIKAN
BAGI SEMUA
KALANGAN
MASYARAKAT DAN
SEMUA TINGKAT
PENDIDIKAN.
KEJAYAAN SUATU
BANGSA PATUT
DIPELAJARI DAN
DIKENAL OLEH
SELURUH GENERASI
DARI BANGSA ITU,
UNTUK
MENINGKATKAN
KESADARAN,
KEBANGGAAN DAN
MEMPERKOKOH
JATIDIRI BAGI
BANGSA ITU
SENDIRI.

ARKEOLOGI
UNTUK
PARIWISATA
ARKEOLOGI SANGAT
BERGUNA UNTUK
BIDANG PARIWISATA.
PENINGGALAN ATAU
WARISAN BUDAYA
MANUSIA MASA LALU
BIASANYA MEMILIKI
NILAI YANG SANGAT
TINGGI DAN
MENGAGUMKAN,
BAIK DARI SEGI
SEJARAH,
TEKNOLOGI MAUPUN
KEINDAHANNYA.
KEUNIKAN DAN
KEINDAHAN SUATU
WARISAN BUDAYA
AKAN MENJADI DAYA
TARIK MINAT
WISATAWAN.

KESIMPULAN

1. Penelitian Arkeologi di Sulawesi Utara bermanfaat untuk pembangunan

daerah dan nasional dalam bidang pendidikan, yaitu pendidikan mentalspiritual untuk meningkatkan rasa kebanggaan dan jatidiri bangsa, baik melalui
pendidikan formal maupun pendidikan non formal, karena potensi arkeologi
Sulawesi Utara memberi kontribusi untuk pendidikan tentang sejarah
peradaban dan kajayaan bangsa kita serta nilai-nilai luhur kebudayaannya.

2. Penelitian Arkeologi di Sulawesi Utara turut menopang pembangunan

daerah dan nasional di bidang ilmu pengetahuan, karena potensi arkeologinya


sangat penting dan dibutuhkan dalam pengembangan pengetahuan tentang
sejarah peradaban dan kebudayaan bangsa kita pada masa lalu.

3. Penelitian Arkeologi di Sulawesi Utara mendukung pembangunan daerah

dan nasional melalui bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan pariwisata


karena potensi peninggalan arkeologi Sulawesi Utara akan menjadi tulang
punggung bagi pengembangan bidang-bidang tersebut terutama pariwisata.
Potensi arkeologi Sulawesi Utara itu sangat bermanfaat untuk pengembangan
destinasi dan daya tarik wisata budaya daerah dan Nusantara.

Jadi Penelitian Arkeologi di Sulawesi Utara berperan dan bermanfaat untuk

pembangunan daerah dan nasional dalam bidang pendidikan, ilmu


pengetahuan dan pariwisata. Selain itu Penelitian Arkeologi di daerah Sulawesi
Utara juga berperan dan bermanfaat dalam pembangunan mentalspiritual
masyarakat daerah dan bangsa dengan membangkitkan kesadaran dan
kebanggaan akan sejarah peradaban serta kebudayaan daerah, bangsa dan
negara sendiri, sekaligus memperkokoh kepribadian serta jatidiri bangsa.

KITA BELAJAR DARI MASA LALU,


UNTUK MEMBANGUN MASA KINI
DAN MERANCANG MASA DEPAN
YANG LEBIH BAIK

Anda mungkin juga menyukai