Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat,
perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk mendukung
pencapaian Visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem
dari SKN adalah Subsistem Pemberdayaan Masyarakat. Kebijakan Nasional Promosi
kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan Visi Nasional
Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES
/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Untuk
melaksanakan program Promosi Kesehatan di Daerah telah ditetapkan Pedoman Pelaksanaan
Promosi

Kesehatan

di

Daerah

dengan

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI.

No.

1114/Menkes/SK/VIII/2005. (http://dinkes_sulsel.go.id)
Dalam data dinas kesehatan Kabupaten Sidoarjo tahun 2008 pencapaian Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat dalam Rumah Tangga mencapai 37,37%, disini masih terlihat
rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat sidoarjo tentang Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dalam Rumah Tangga. Sedangkan untuk Puskesmas Taman Hasil Kinerja
Puskesmas Semester 1 tahun 2009 mencapai 59,6%. Dan untuk desa Bohar sendiri angka
pencapaian PHBS tahun 2009 semester 1 sebesar 29,8%. (http://dinkes_sidoarjo.go.id)
Dari data data diatas terlihat masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman
masyarakat Bohar tentang PHBS. Oleh karena itu kami mencoba meneliti permasalahan
tentang PHBS yang terjadi di desa Bohar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut dengan gambaran :
a. Apakah faktor sosial ekonomi yang mungkin berhubungan terhadap Promosi Hidup
Bersih dan Sehat di desa Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?
Yang terdiri atas:

Apakah tingkat penghasilan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa


Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?

Apakah Jumlah anak yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa Bohar
kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?

Apakah jenis pekerjaan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa Bohar
kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?

b. Apakah Tingkat pendidikan yang mungkin berhubungan terhadap di desa Bohar


kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?
Yang terdiri atas:

Apakah tingkat pendidikan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa


Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?

c. Apakah faktor pengetahuan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa


Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?
Yang terdiri atas:

Apakah pemahaman tentang PHBS di desa Bohar kecamatan Taman Kabupaten


Sidoarjo?

d. Apakah faktor pelayanan kesehatan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di


desa Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?
Yang terdiri atas:

Apakah frekuensi penyuluhan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa


Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?

e. Rumah Tangga yang melakukan PHBS


f. Indikator PHBS Rumah Tangga
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang terdiri atas faktor sosial ekonomi,
tingkat pendidikan, faktor pengetahuan, faktor pelayanan kesehatan, Rumah Tangga
yang melakukan PHBS, dan Indikator PHBS yang mungkin berhubungan terhadap
PHBS di desa Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui apakah faktor-faktor :
a. Faktor Sosial ekonomi, yang terdiri dari:
-

Tingkat penghasilan keluarga dalam satu bulan yang mungkin berhubungan


terhadap PHBS di desa Bohar kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo ?

Jenis pekerjaan ibu yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa Bohar
kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo ?
2

Jumlah anak yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa Bohar


kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?

b. Faktor pendidikan yang terdiri dari:


-

Tingkat pendidikan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa Bohar


kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo ?

c. Faktor pengetahuan , yang terdiri dari:


-

Pemahaman tentang PHBS di desa Bohar kecamatan Taman Kabupaten


Sidoarjo?

d. Rumah tangga yang melakukan PHBS di desa Bohar Kecamatan Taman


Kabupaten Sidoarjo
e. Indikator PHBS Rumah Tangga di desa Bohar kecamatan Taman Kabupaten
Sidoarjo
f. Faktor pelayanan kesehatan, yang terdiri dari:
-

Penyuluhan yang mungkin berhubungan terhadap PHBS di desa Bohar


kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo?

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :
a) Membantu puskesmas untuk mengetahui dan serta mengatasi masalah PHBS di desa
Bohar kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo.
b) Untuk memecahkan masalah serupa pada daerah-daerah lain dengan kondisi yang
sama.
c) Untuk data dasar penelitian lebih lanjut.
d) Tambahan

informasi dan referensi untuk memperkaya institusi terutama dalam

bidang kepustakaan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
Batasan
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy),
bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah
tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
Rumah Tangga adalah wahana atau wadah, dimana keluarga yang terdiri dari bapak, ibu
dan anak-anaknya melaksanakan kehidupan sehari-hari.
PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan. (http://dinkes_sulsel.go.id)
B. Manfaat
Perilaku hidup bersih dan sehat sangat banyak bermanfaat bagi penduduk Indonesia,
yaitu: (http:/dinkes_/jawabarat.go.id)
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota keluarga.
3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah
tangga.
4. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota di
bidang kesehatan.
5. Meningkatkan citra pemerintah dalam bidang kesehatan.
4

6. Dapat

menjadikan

percontohan

rumah

tangga

sehat

bagi

daerah

lain.

C. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan
kesehatan. Indikator PHBS rumah tangga yang digunakan yaitu mengacu kepada standar
pelayanan minimal bidang kesehatan ada sepuluh indikator, yaitu: (http:/dinkes_kaltim.go.id)
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan tenaga para
medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang
aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan
lainnya.
2. Memberi ASI ekslusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan
atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi
yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang
dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (colostrums),
sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
3. Menimbang balita setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap
bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
posyandu. Dengan demikian dapat diketahui apakah balita tumbuh sehat atau tidak dan
mengetahui kelengkapan imunisasi serta bayi yang dicurigai menderita gizi buruk.
4. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan sebagainya agar kita tidak
terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah tangga yang memiliki akses terhadap
air bersih adalah rumah tangga yang sehari-harinya memakai air minum yang meliputi
air dalam kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang
berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotor air limbah.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit yang ada di
tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakit
kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, flu burung atau Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan bebas dari kuman.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher
5

angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk
membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air, sedangkan
jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik
secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik berkala adalah
pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan
air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi atau WC, vas bunga, tatakan kulkas dan
lain-lain. Hal yang dilakukan agar rumah bebas jentik adalah melakukan 3 M plus
(menguras, menutup, mengubur plus menghindari gigitan nyamuk).
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung vitamin dan
mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta mengandung serat
yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya adalah
dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus. Merebus dengan air akan
melarutkan beberapa vitamin dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan
tinggi akan menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik
yang dapat dilakukan antara lain kegiatan sehari-hari yaitu berjalan kaki, berkebun,
mencuci pakaian,mencuci mobil dan turun tangga. Selain itu kegiatan olahraga seperti
push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, fitness, dapat juga dilakukan
sebagai aktifitas fisik.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Tidak merokok adalah penduduk 10 tahun keatas yang tidak merokok selama 1 bulan
terakhir. Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya perokok aktif dan
perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut, gangguan pada mata
seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok,
menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi, sakit jantung, stroke, kanker
kulit, kemandulan, impotensi, kanker rahim dan keguguran.
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu pasangan
usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, usia lanjut dan pengasuh anak.
6

D. MANAJEMEN PHBS
Promosi kesehatan dan PHBS di Kabupaten/Kota dikoordinasikan melalui tiga sentra,
yaitu Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas merupakan
pusat kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di tingkat kecamatan dengan sasaran baik
individu yang datang ke Puskesmas maupun keluarga dan masyarakat di wilayah Puskesmas.
Rumah Sakit bertugas melaksanakan promosi kesehatan dan PHBS kepada individu dan
keluarga yang datang ke Rumah Sakit. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaksanakan
promosi kesehatan untuk mendukung promosi kesehatan dan PHBS yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dan Rumah Sakit serta sarana pelayanan kesehatan lainnya yang ada di
Kabupaten/Kota. Penanggung jawab dari semua kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di
daerah adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus
dapat mengkoordinasikan dan menyusun kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di
wilayahnya dengan melibatkan sarana-sarana kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota
tersebut.
Program PHBS secara operasional dilaksanakan di Puskesmas oleh petugas promosi
kesehatan Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait dengan
sasaran semua keluarga yang ada di wilayah Puskesmas.
Manajemen PHBS di Puskesmas dilaksanakan melalui penerapan fungsi-fungsi
manajemen secara sederhana untuk memudahkan petugas promosi kesehatan atau petugas
lintas program di Puskesmas dalam pelaksanaan program PHBS di Puskesmas. Manajemen
PHBS di Puskesmas dilaksanakan melalui empat fungsi tahapan Manajemen sesuai kerangka
konsep sebagai berikut :

Kerangka konsep Manajemen PHBS

Pengkajian dilakukan terhadap masalah kesehatan, masalah perilaku (PHBS) dan sumber
daya. Luaran pengkajian adalah pemetaan masalah PHBS yang dilanjutkan dengan rumusan
masalah. Perencanaan berbasis data akan menghasilkan rumusan tujuan, rumusan intervensi
dan jadwal kegiatan. Penggerakan pelaksanaan merupakan inplementasi dari intervensi
masalah terpilih yang penggerakannya dilakukan oleh petugas promosi kesehatan, sedangkan
pelaksanaannya bisa oleh petugas promosi kesehatan atau lintas program dan lintas sektor
terkait.
Pemantauan dilakukan secara berkala dengan menggunakan format pertemuan bulanan,
sedangkan penilaian dilakukan pada enam bulan pertama atau akhir tahun berjalan. Dalam
setiap tahapan manajemen tersebut petugas promosi kesehatan tidak mungkin bisa bekerja
sendiri, tetapi harus melibatkan petugas lintas program dan lintas sektor terkait terutama
masyarakat itu sendiri.

BAB III
OBYEK DAN METODE
8

A. BENTUK PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian Cross Sectional Study karena data diperoleh hanya
dalam pengukuran sesaat berdasarkan survai. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggambarkan hubungan faktor-faktor yang terdiri atas faktor sosial ekonomi, faktor
sosial budaya, faktor pelayanan kesehatan dan faktor pengetahuan terhadap Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di Desa Bohar, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini berada di Desa Bohar, Kecamatan Taman, Kabupaten
Sidoarjo pada tanggal 21 Juli 30 Juli 2009.
C. OBYEK PENELITIAN
Obyek penelitian sebagai populasinya adalah jumlah Kepala Keluarga di Desa Bohar,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo berdasarkan pada laporan semester I evaluasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) puskesmas Taman tahun 2009.
Sebagai populasi sejumlah 1.139 kepala keluarga.

Sedangkan

besar

sampel,

diperoleh dengan formulasi sbb:


Rumus :
n=

n1 =

4xpxq
L2
n
1+n
N

n=

4 x 30 x 70

Keterangan:
n = jumlah sampel awal
p = sifat suatu keadaan dalam persen, jika
tidak diketahui dianggap 50%
q = 100% - p
L = derajat ketepatan yang dipergunakan
lazimnya 5%
n1 = jumlah sampel sebenarnya
N = jumlah populasi

= 336

52

n1 =

336

= 260 KK

1 + ( 336/1139)
9

Jadi didapatkan besar sampel sebanyak 260 KK dari 1.139 KK , yang mana anggota
sampel ditentukan dengan cara random sampling.
D. METODE PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
1. Pengumpulan Data
Jenis data :
a. Data Primer
Dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan acuan kuesioner
dengan respondennya adalah Kepala Keluarga/ Ibu Rumah Tangga yang terpilih
sebagai sampel.
b. Data Sekunder
Meliputi data umum dan data lain yang menunjang penelitian dari daerah
penelitian, data ini didapat dari Puskesmas Taman, desa Bohar, kecamatan Taman,
kabupaten Sidoarjo.
2. Pengolahan Data
Data mentah yang berupa kuesioner yang telah diisi menurut karakteristik
responden diedit dan bila telah lengkap kemudian ditabulasi.
E. JENIS VARIABEL
a.

Variabel Terikat
Kegagalan PHBS.

b.

Variabel Bebas
Faktor sosial ekonomi
1) Tingkat pendidikan.
2) Tingkat penghasilan.
3) Jenis pekerjaan
Faktor sosial budaya
1) Budaya berpikir.
2) Jumlah anak.
Faktor Pengetahuan
Pemahaman tentang PHBS.
Faktor tenaga kesehatan
Frekuensi penyuluhan oleh Kader dan pemegang program di Puskesmas.
10

F. KERANGKA KONSEP PENELITIAN


Faktor sosial ekonomi

Jumlah anak

Tingkat pengHasilan

Jenis pekerjaan

Faktor pendidikan

Tingkat pendidikan

Faktor pengetahuan

Kegagalan PHBS
dalam Rumah Tangga

Pemahaman tentang PHBS

Faktor pelayanan kesehatan

Frekuensi penyuluhan

Rumah Tangga yang melakukan PHBS

Indikator PHBS Rumah Tangga

G. DEFINISI OPERASIONAL
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat
11

mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar
dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
2. PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi
diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan.
3. Obyek penelitian adalah adalah Kepala Keluarga / Ibu Rumah Tangga , di Desa
Bohar, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2009.
4. Nama
( cukup jelas )
5. Jumlah anak
Jumlah anak adalah banyaknya anak yang di lahirkan Ibu dalam satu keluarga.
Dinilai jumlah anak,
a. 1 - 2 orang anak
b. > 2 orang anak.
6. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan adalah suatu jenjang ilmu pengetahuan yang di dapatkan
di bangku sekolah secara formal dan di tandai dengan kelulusan disertai ijasah dari
negara dan sekolah bersangkutan.
Dinilai tingkat pendidikan :
a. Rendah

: - tamat SD / sederajat
- tamat SMP / sederajat

b. Tinggi

: - tamat SMA / sederajat


- P.T / S1

7. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah aktifitas yang dikerjakan oleh Bapak/Ibu setiap hari. Di
golongkan dalam beberapa jenis pekerjaan yang mungkin menyebabkan tidak
terpenuhinya kriteria PHBS.
Dinilai jenis pekerjaan yang :
a. Terikat jam kerja, misalnya : pegawai negeri, buruh pabrik
b. Tidak terikat jam kerja , misalnya : buruh tani, swasta
8. Penghasilan rata-rata tiap bulan

12

Pengahasilan adalah gaji yang didapatkan oleh Kepala keluarga beserta Ibu
dari hasil kerja tiap bulan, yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Dinilai tingkat penghasilan:
a. Rendah : Rp. < 750.000 / bulan
b. Tinggi : Rp. 750.000 / bulan
9. Paham tentang indikator PHBS
Yang dimaksud dengan paham tentang arti PHBS adalah masyarakat mengerti
dan menerapkan arti perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga.
a. Paham tentang tanda-tanda persalinan jika responden menjawab:
i. 2 responden paham
ii. 2 responden tidak paham
b. Paham tentang bahaya persalinan jika responden menjawab :
i. 4 responden paham
ii. 4 responden tidak paham
c. Paham tentang usia pemberian ASI jika responden menjawab :
i. Memberi ASI umur 0-6 bulan
d. Paham tentang keunggulan ASI jika responden menjawab :
i. 2 responden paham
ii. 2 responden tidak paham
e. Paham tentang kapan saja harus mencuci tangan jika responden menjawab :
i. 2 responden paham
ii. 2 responden tidak paham
f. Paham tentang jentik nyamuk jika menjawab :
i. Iya
g. Paham tentang 3M ( menguras, menutup, mengubur) jika responden
menjawab :
i. Iya dan menjelaskan dengan benar
h. Paham tentang bahaya merokok jika responden dapat menjawab dan
menyebutkan.

10. Frekuensi penyuluhan tentang PHBS


Yang dimaksud dengan frekuensi penyuluhan adalah perameter jumlah
penyuluhan tentang PHBS, baik oleh tenaga kesehatan, kader-kader, mahasiswa
praktek maupun oleh tokoh-tokoh masyarakat (Juni-Juli-Agustus).
Dinilai frekuensi penyuluhan:
a. Kurang jika < 2 kali
b. Baik jika > 2 kali

13

BAB IV
HASIL DAN ANALISA

A. GAMBARAN UMUM RESPONDEN


Desa Bohar Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo
1.

Luas Wilayah
14

Luas wilayah desa Bohar adalah 134,892 Ha dengan batas-batas :

Sebelah Utara : Desa Wage

Sebelah Selatan

Sebelah Barat : Desa Suko

Sebelah Timur : Desa Keboanom

2.

: Desa Masangan wetan

Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk pada tahun 2009 sebanyak 3.862 jiwa, jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Laki-laki

Perempuan

3.

: 1.956 orang
: 1.906 orang

Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Penduduk :
1.

Penduduk tamat SD

: 1.146 orang

2.

Penduduk tamat SLTP/MTS

3.

Penduduk tamat SLTA/MA

326 orang

4.

Penduduk tamat AK/DIPLOMA

27 orang

5.

Penduduk tamat UNIVERSITAS

117 orang

Jumlah

541 orang

2157 orang

4. Data Demografi
Jumlah penduduk

3.862

orang

Jumlah Kepala keluarga

: 1.139 KK

Jumlah RW

: 9 RW

Jumlah RT

: 24 RT

5. Data Khusus
a. Perangkat Desa
Kepala Desa

orang

Sekretaris Desa

orang

Ketua RW

RW

Ketua RT

24

RT

b. Peran Serta Masyarakat

15

Kader

21

orang

Jumlah TK

buah

Jumlah SD/MI

buah

Jumlah TPA

buah

Jumlah SLTP

buah

Jumlah Lembaga Pend agama

Jumlah perpustakaan

Jumlah Masjid

buah

Jumlah Musholla

10

buah

Jumlah Gereja

Jumlah Pura / Wihara

Jumlah Posyandu

buah

Jumlah Toko obat / Apotik

10

buah

d. Sarana Pendidikan Formal

e. Sarana Ibadah

f. Sarana Kesehatan

Jumlah Tempat peyimpan Obat :

g. Sarana Air Bersih

B.

Sumur pompa

Sumur Gali

1.094

Mata Air

Penampungan Air Hujan

Jamban Keluarga

1.094

SPAL

1.094

KARAKTERISTIK RESPONDEN
Berdasarkan hasil kuisioner yang dibagikan pada tanggal 25-27 Juli 2009 pada 260
Kepala Keluarga, maka didapatkan data karakteristik responden sebagai berikut :
1. Jumlah anak
Tabel 1 :
16

Distribusi responden menurut jumlah anak.


Jumlah Anak
1 2 orang
> 2 orang
Jumlah
Sumber : Hasil survai

Responden
Jumlah (KK)
115
145
260

Prosentase (%)
44,2
55,8
100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki
anak 1 2 orang sebanyak 44,2 % dan sisanya 55,8 % memiliki anak lebih dari 2
orang.
2. Tingkat pendidikan
Tabel 2 :
Distribusi responden menurut tingkat pendidikan.
Tingkat Pendidikan
Rendah
Tinggi
Jumlah
Sumber : Hasil survai

Responden
Jumlah ( KK )
108
152
260

Prosentase ( % )
41,5
58,5
100

17

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan
rendah 41,5 % dan sisanya berpendidikan tinggi 58,5%.
3. Jenis Pekerjaan
Tabel 3 :
Distribusi responden menurut jenis pekerjaan ibu.
Jenis Pekerjaan
Terikat jam kerja
Tidak terikat jam kerja
Jumlah
Sumber : Hasil survai

Responden
Jumlah (KK)
53
207
260

Prosentase (%)
20,4 %
79,6 %
100 %

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang bekerja
dengan terikat jam kerja sebanyak 20,4 % ,dan sisanya tidak terikat jam kerja
sebanyak 79,6 %.

4. Tingkat penghasilan
Tabel 4 :
Distribusi responden menurut tingkat penghasilan.
Tingkat penghasilan
Rendah
Tinggi
Jumlah
Sumber : Hasil Survai

Responden
Jumlah ( KK )
156
104
260

Prosentase %
60
40
100

18

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden dengan tingkat
penghasilan rendah sebanyak 60 % ,dan sisanya sebanyak 40 % berpenghasilan
tinggi.
5. Rumah Tangga yang Melakukan PHBS
Tabel 5.1 :
Distribusi responden menurut rumah tangga yang melakukan PHBS
Rumah tangga Pelaku
PHBS
Ya
Tidak
Jumlah

Responden
Jumlah ( KK )

Prosentase ( % )

82
178
260

31,5
68,5
100

19

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden dengan Rumah
Tangga yang melakukan PHBS yang dapat melakukan semua indikator sebanyak
31,5 % ,dan sisanya sebanyak 68,5 % yang tidak melakukan.
Tabel 5.2 :
Distribusi responden menurut jumlah indikator PHBS
Variabel PHBS
Persalinan Ditolong oleh Nakes
Memberi Bayi ASI Eksklusif
Menimbang Bayi dan Balita
Menggunakan Air Bersih
Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun
Menggunakan Jamban Sehat
Memberantas Jentik di Rumah
Makan Buah dan Sayur setiap hari
Melakukan Aktivitas Fisik Setiap hari
Tidak Merokok dalam Rumah

Responden
Jumlah ( KK )
Prosentase ( % )
260
100
154
59,2
202
77,6
260
100
233
89,6
250
96,1
216
83,1
212
81,5
197
75,8
125
48,1

20

Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa responden dapat


melakukan indikator PHBS terbanyak yaitu menggunakan air bersih dan persalinan
oleh Nakes yaitu sebanyak 100%, sedangkan indikator yang paling sedikit dilakukan
yaitu tidak merokok dalam rumah yaitu sebanyak 48,1%.
Tabel 5.3 :
Distribusi responden menurut Jumlah rumah yang dikunjungi kader dan
mendapatkan penyuluhan
Variabel

Responden

Ya

Jumlah ( KK )
100

Prosentase ( % )
62,5

Tidak

160

37,5

Jumlah

260

100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang rumahnya
dikunjungi oleh kader sebanyak 62,5%, sedangkan yang tidak pernah dikunjungi
oleh kader sebanyak 37,5%
6. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 6.1 :
Distribusi responden menurut Jumlah Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesahatan
Persalinan Ibu
Bidan
Dokter
Jumlah

Responden
Jumlah ( KK )
207
53
260

Prosentase ( % )
79,6
20,4
100

21

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden waktu persalinan
ditolong paling banyak oleh Bidan yaitu sebesar 79,60%, sedangkan yang paling
sedikit adalah ditolong oleh dokter yaitu sebesar 20,40 %
Tabel 6.2 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang Mengerti tentang tanda-tanda
persalinan
Variabel
Paham
Kurang Paham
Jumlah

Responden
Jumlah ( KK )
119
141
260

Prosentase ( % )
45,8
54,2
100

22

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
tentang tanda-tanda persalinan sebanyak 45,8% sedangkan yang tidak paham lebih
banyak yaitu sebesar 54,2%

Tabel 6.3 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang Mengerti tentang Bahaya persalinan
Variabel
Paham
Kurang Paham
Jumlah

Responden
Jumlah ( KK )
74
186
260

Prosentase ( % )
28,5
71,5
100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
tentang bahaya persalinan sebesar 28,5% sedangkan yang tidak paham lebih banyak
yaitu sebesar 71,5%
7. Memberi Bayi Asi Eksklusif
Tabel 7.1 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang Mengerti tentang Umur Bayi diberi
ASI
Variabel ( Bulan )
0-1

Responden
Jumlah ( KK )
41

Prosentase ( % )
15,8

23

0-3
0-6
Lainnya
Jumlah

51
154
14
260

19,6
59,2
5,4
100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
bayi diberi ASI terbanyak pada umur 0-6 bulan yaitu sebanyak 59,2%, sedangkan
yang paling sedikit yaitu lainnya sebanyak 5,4%
Tabel 7.2 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang Mengerti tentang Umur Bayi boleh
diberi PASI
Variabel ( Bulan )
<6
>6
Jumlah

Responden
Jumlah ( KK )
260
0
260

Prosentase ( % )
100
0
100

24

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang memberi
bayi PASI usia >6 bulan sebanyak 0%, sedangkan yang memberi PASI usia < dari
6bulan sebesar 100%
Tabel 7.3 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang Mengerti Keunggulan ASI
Variabel
Paham
Kurang Paham
Jumlah

Responden
Jumlah ( KK )
95
165
260

Prosentase ( % )
36,5
63,5
100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
keunggulan ASI yaitu sebanyak 63,5%, sedangkan yang paling sedikit yaitu lainnya
sebanyak 36,5%
8. Menimbang Bayi dan Balita Setiap Bulan
Tabel 8 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang Menimbang Bayi di Posyandu
Variabel

Responden

25

Setiap Bulan
3 Bulan Sekali
Lainnya
Jumlah

Jumlah ( KK )
202
38
20
260

Prosentase ( % )
77,7
14,6
7,7
100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
menimbang bayi di Posyandu setiap bulan yaitu sebanyak 77,7%, sedangkan yang
paling sedikit yaitu lainnya sebanyak 7,7%
9. Menggunakan Air Bersih
Tabel 9 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK memperoleh sumber air bersih
Sumber Air Bersih

Responden
Jumlah ( KK )
37

Prosentase ( % )
14,2

Sumur / Air Sumur


pompa

127

48,8

Air Ledeng / PDAM

67

25,8

Air Hujan

10

3,8

Air Kemasan

19

7,4

Jumlah

260

100

Mata Air

26

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
tentang air bersih yaitu sebanyak 48,8%, sedangkan yang paling sedikit yaitu lainnya
sebanyak 3,8%
10. Mencuci Tangan dengan Air Bersih
Tabel 10 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK Mengerti Kapan Harus mencuci tangan
Variabel

Responden

Paham

Jumlah ( KK )
91

Prosentase ( % )
35

Kurang Paham

169

65

Jumlah

260

100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
kapan harus mencuci tangan yaitu sebanyak 35%, sedangkan yang kurang paham
sebanyak 65%
27

11. Menggunakan Jamban Sehat


Tabel 11.1 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK Mempunyai Jamban
Variabel

Responden

Punya

Jumlah ( KK )
250

Prosentase ( % )
96,2

Tidak Punya

10

3,8

Jumlah

260

100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki
jamban yaitu sebanyak 96,2%, sedangkan yang paling sedikit yaitu lainnya sebanyak
3,8%
Tabel 11.2 :
Distribusi responden menurut Jenis Jamban Yang dimiliki
Variabel
Jumlah ( KK )
242

Septic Tank

Responden
Prosentase ( % )
96,8

Leher Angsa / Kakus cemplung

3,2

Jumlah

250

100

28

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki
jamban dengan jenis jamban yaitu Septic Tank sebanyak 96,8%, sedangkan yang
berjenis kakus cemplung sebanyak 3,2%
12. Memberantas Jentik di Rumah
Tabel 12.1 :
Distribusi responden menurut KK yang mengerti tentang jentik nyamuk
Variabel

Responden

Mengerti

Jumlah ( KK )
122

Prosentase ( % )
46,9

Tidak Mengerti

138

53,1

Jumlah

260

100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
tentang jentik nyamuk sebesar 46,9%, sedangkan yang tidak mengerti lebih banyak
yaitu sebesar 46,9%
Tabel 12.2 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang mengerti tentang 3M
29

Variabel

Responden

Ya

Jumlah ( KK )
121

Prosentase ( % )
46,5

Tidak

139

53,5

Jumlah

260

100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
tentang 3M ( Menguras, Menutup, Mengubur) sebesar 46,5%, sedangkan yang tidak
mengerti sebesar 53,5%
13. Makan Sayur dan Buah setiap hari
Tabel 13 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang makan sayur dan buah setiap hari
Variabel

Responden

Ya

Jumlah ( KK )
212

Prosentase ( % )
81,5

Tidak

48

18,5

Jumlah

260

100

30

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang makan
sayur dan buah setiap hari sebanyak 81,5% sedangkan yang tidak makan buah dan
sayur setiap hari sebanyak 18,5%
14. Melakukan Aktivitas Fisik setiap hari
Tabel 14.:
Distribusi responden menurut Jumlah KK melakukan aktifitas fisik setiap hari
Variabel

Responden

Ya

Jumlah ( KK )
197

Prosentase ( % )
75,8

Tidak

63

24,2

Jumlah

260

100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang melakukan
aktifitas fisik setiap hari sebanyak 75,8% sedangkan yang tidak melakukan aktifitas
fisik sebesar 24,2%
15. Tidak Merokok dalam Rumah
Tabel 15.1 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang merokok dalam rumah
Variabel

Responden

Ya

Jumlah ( KK )
135

Prosentase ( % )
51,9

Tidak

125

48,1

Jumlah

260

100

31

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang merokok
didalam rumah sebesar 51,9%, sedangkan yang tidak merokok didalam rumah
sebesar 48,1%
Tabel 15.2 :
Distribusi responden menurut Jumlah KK yang mengerti bahaya merokok
Variabel

Responden

Ya

Jumlah ( KK )
182

Prosentase ( % )
70

Tidak

78

30

Jumlah

260

100

Tabel dan diagram pie di atas menunjukkan bahwa responden yang mengerti
bahaya merokok sebesar 70%, sedangkan yang tidak menngerti bahaya merokok
sebesar 30%.

32

BAB V
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PHBS
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada Kepala Keluarga di Desa Bohar,
Kecamatan Taman , Kabupaten Sidoarjo, didapatkan gambaran sebagai berikut :
1.
Jenis pekerjaan Ibu di Desa Bohar sebagian besar tidak terikat jam
2.

kerja, yaitu 79,6%.


Tingkat penghasilan di Desa Bohar sebagian besar rendah, yaitu

sebesar 60%.
3.
Sebagian besar keluarga di Desa Bohar memiliki anak lebih dari 2
orang, sebesar 55,8%.
Dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa sebagian besar warga di
Desa Bohar berpenghasilan rendah dan mempunyai anak lebih dari 2 orang, Sehingga
penghasilan mereka hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan untuk Jenis pekerjaan Ibu di Desa Bohar sebagian besar tidak terikat
jam kerja, tetapi pada kenyataannya yang didapatkan dari hasil survey menunjukan
bahwa Ibu-ibu tidak menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
B. GAMBARAN UMUM FAKTOR PENDIDIKAN TERHADAP PHBS
Berdasarkan Hasil survey yang dilakukan kepada kepala keluarga di Desa Bohar,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, didapatkan gambaran sebagai berikut :
1. Tingkat pendidikan di Desa Bohar sebagian besar berpendidikan tinggi, yaitu
58,5%
Dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa sebagian besar warga di
Desa Bohar berpendidikan, tetapi mereka tidak dapat menerapkan kehidupan ber33

PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
tentang PHBS.
C. GAMBARAN UMUM FAKTOR PENGETAHUAN TERHADAP PHBS
Berdasarkan Hasil survey yang dilakukan kepada kepala keluarga di Desa Bohar,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, didapatkan gambaran sebagai berikut :
1. Sebagian besar keluarga di Desa Bohar kurang paham tentang tanda-tanda
persalinan, sebesar 54,2%.
2. Sebagian besar keluarga di Desa Bohar kurang paham tentang bahaya
persalinan, sebesar 71,5%.
3. Sebagian besar keluarga di desa bohar paham tentang usia pemberian ASI (0-6
bulan ) sebesar 59,2%.
4. Sebagian besar keluarga di Desa Bohar yang kurang paham tentang keunggulan
ASI, sebesar 63,5%.
5. Sebagian besar keluarga di Desa Bohar yang kurang paham kapan saja harus
mencuci tangan, sebesar 65%.
6. Sebagian besar keluarga di Desa Bohar yang kurang mengerti tentang jentik
nyamuk sebesar 53,1%.
7. Sebagian besar keluarga di Desa Bohar yang kurang mengerti tentang 3M
sebesar 53,5%.
8. Sebagian besar keluarga di Desa Bohar mengerti tentang bahaya merokok
sebesar 70%.
Dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa sebagian besar warga di
Desa Bohar kurang paham tentang penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan untuk bahaya merokok sebagian besar mereka paham, tetapi tidak
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
D. RUMAH TANGGA YANG MELAKUKAN PHBS
Berdasarkan Hasil survey yang dilakukan kepada kepala keluarga di Desa Bohar,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, didapatkan gambaran sebagai berikut :
1.
Sebagian besar rumah tangga yang tidak melakukan PHBS
dalam keluarga di Desa Bohar yaitu 68,5%.
Dari gambaran diatas, menunjukan bahwa sebagian besar warga di Desa Bohar
tidak melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan ada
beberapa indikator PHBS dalam rumah tangga yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
E. INDIKATOR PHBS DALAM RUMAH TANGGA

34

Berdasarkan Hasil survey yang dilakukan kepada kepala keluarga di Desa Bohar,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, didapatkan gambaran sebagai berikut :
1.
Sebagian besar Ibu di Desa Bohar,
2.

persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan,dokter) sebesar 100%.


Sebagian besar ibu di Desa Bohar

3.

yang memberikan PASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan sebesar 100 %.
Sebagian besar Ibu yang menimbang

4.

bayi dan balita di posyandu setiap bulan sebesar 77,7%.


Sebagian besar keluarga di Desa

5.

Bohar yang menggunakan air bersih, yaitu 100%.


Sebagian besar keluarga di Desa

6.

Bohar yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, sebesar 89,6%.
Sebagian besar rumah di Desa Bohar

7.

yang menggunakan jamban sehat, yaitu 96,2%.


Sebagian besar keluarga di Desa

8.

Bohar yang memberantas jentik nyamuk di dalam rumah, yaitu 83,1%.


Sebagian besar keluarga di Desa

9.

Bohar makan buah dan sayur setiap hari yaitu sebesar 81,5%.
Sebagian besar

keluarga

yang

melakukan aktifitas fisik setiap hari sebesar 75,8%.


10.
Sebagian besar keluarga di Desa
Bohar yang merokok di dalam rumah, yaitu sebesar 51,9%.
Dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa sebagian besar warga di
Desa Bohar belum menerapkan 10 Indikator PHBS karena faktor-faktor yang sudah
kami sebutkan di atas.
F. FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PHBS
Berdasarkan Hasil survey yang dilakukan kepada kepala keluarga di Desa Bohar,
Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, didapatkan gambaran sebagai berikut :
1.
Jumlah rumah di Desa Bohar yang dikunjungi oleh kader
dan mendapatkan penyuluhan sebesar 62,5%.
Dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa sebagian besar warga di
Desa Bohar telah mendapatkan penyuluhan oleh kader, tetapi warga Desa Bohar tidak
menerapkan hasil penyuluhan tersebut.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

35

A. KESIMPULAN
1. GAMBARAN UMUM FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PHBS
Berdasarkan hasil survey dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa
sebagian besar warga di Desa Bohar berpenghasilan rendah dan mempunyai anak
lebih dari 2 orang, Sehingga penghasilan mereka hanya cukup memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Sedangkan untuk Jenis pekerjaan Ibu di Desa Bohar sebagian besar tidak
terikat jam kerja, tetapi pada kenyataannya yang didapatkan dari hasil survey
menunjukan bahwa Ibu-ibu tidak menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
2. GAMBARAN UMUM FAKTOR PENDIDIKAN TERHADAP PHBS
Berdasarkan hasil survey dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa
sebagian besar warga di Desa Bohar berpendidikan, tetapi mereka tidak dapat
menerapkan kehidupan ber-PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan
mereka kurang memahami tentang PHBS.
3. GAMBARAN UMUM FAKTOR PENGETAHUAN TERHADAP PHBS
Berdasarkan hasil survey dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa
sebagian besar warga di Desa Bohar kurang paham tentang penerapan PHBS dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk bahaya merokok sebagian besar mereka
paham, tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. RUMAH TANGGA YANG MELAKUKAN PHBS
Berdasarkan hasil survey dari gambaran diatas, menunjukan bahwa sebagian
besar warga di Desa Bohar tidak melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini dikarenakan ada beberapa indikator PHBS dalam rumah tangga yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

5. INDIKATOR PHBS DALAM RUMAH TANGGA


Berdasarkan hasil survey dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa
sebagian besar warga di Desa Bohar belum menerapkan 10 Indikator PHBS karena
faktor-faktor yang sudah kami sebutkan di atas.
6. FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PHBS
Berdasarkan hasil survey dari gambaran umum faktor diatas, menunjukan bahwa
sebagian besar warga di Desa Bohar telah mendapatkan penyuluhan oleh kader, tetapi
warga Desa Bohar tidak menerapkan hasil penyuluhan tersebut.
36

B. SARAN-SARAN
1. Meningkatkan penyuluhan tentang faktor-faktor PHBS bagi masyarakat melalui
kader-kader desa. Dapat juga melalui pertemuan-pertemuan informal seperti
pengajian, arisan ibu-ibu, dan lain sebagainya.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kebersihan lingkungan rumah tangga,
seperti kegiatan gotong royong rutin dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Manda S.SKM. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten / Kota Percontohan Program


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) (http://dinkessulsel.go.id)
Anonim.2009.
(http://dinkessidoarjo.go.id)
Dinkes Jawa Barat.2006.PHBS Rumah Tangga (http://dinkesjawabarat.go.id)
Dinkes Nunukan.2009.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (http://dinkeskaltim.go.id)

37

Anda mungkin juga menyukai