PENDAHULUAN
C. TUJUAN
Tujuannya yaitu untuk mengerti fungsi pendidikan di lingkungan keluarga,
masyarakat, dan di sekolah. Dan setiap orang agar mengetahiu tentang arti penting
Tri Pusat Pendidikan sebagai wadah proses pendidikan.
BAB II
Page 1 of 13
PEMBAHASAN
c. Gereja.
Menurut Ki Hajar Dewantoro mengemukakan system Tri Centra
dengan menyatakan :
Didalam hidupnya anak- anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat
pendidikan yang amat penting baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan
alam pergerakan pemuda.
Dari kedua pendapat tersebut itu, kini lahir istilah Tri Pusat Pendidikan menurut
UU No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :
a) Pendidikan keluarga
b) Pendidikan sekolah
c) Pendidikan masyarakat
Yang mana tiga tempat pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku
anak.
C. Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial yang terbentuk setelah adanya suatu
perkawinan. Keluarga mempunyai otonom melaksanakan pendidikan, orang tua
mau tidak mau, berkeahlian atau tidak, berkewajiban secara kodrati untuk
menyelenggarakan pendidikan terhadap anak anaknya.
Pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga berlangsung secara alamiah
dan wajar sehingga disebut pendidikan informal yang diperoleh seseorang dari
pengalaman sehari hari dengan sadar atau tidak yang mana kegiatan
pendidikannya dilaksanakan tanpa suatu organisasi yang ketat dan tanpa adanya
program waktu.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan
tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individu maupun
social. Oleh karena itu keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna untuk
melangsungkan pendidikan kearah penbentukan pribadi yang utuh.
D. Pendidikan sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan telah ada sejak beberapa abad yang
lalu, yaitu pada zaman Yunani kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa yunani
Schola yang berarti waktu menganggur atau waktu senggang.
Page 3 of 13
f.
Akademi
Institut
Sekolah Tinggi
Universitas
3) Ditinjau dari sifatnya :
Page 6 of 13
E. Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu
daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah
persesuaian dan sadarkan persatuan dan kesatuannya, serta dapat bertindak
bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial
dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah
dan wahana pendidikan, medan kehidupan manusia yang majemuk (plural:suku,
agama, ekonomi, dan lain sebagainya). Manusia berada dalam multi kompleks
antar hubungan dan antar aksi dalam masyarakat.
Dalam pembahasan ini masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam
pendidikan. Pendidikan masyarakat tersebut telah mulai sejak anak lepas dari
asuhan keluarga dan berada diluar pendidikan sekolah
Untuk agak memperjelas pengertian kita tentang lingkungan itu, baiklah
kita jangan terlalu terikat pada tempat. Kita adakan tinjauan tentang lingkungan
bukan atas dasar tempat, melainkan atasa dasar peranan orang-orang yang
berada dalam lingkungan-lingkungan itu.
Jika orang tua atau anggota keluarga yang lain, tidak berperan lagi terhadap
anak, artinya tidak mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku perbuatan
anak, maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut tidak berada dalam lingkungan
keluarga. Biarpun ia mungkin masih berada di halaman rumahnya. Misalnya ia
sedang bermain-main dengan kawan-kawan sebayanya.
Sebaliknya, biarpun ia tidak berada di sekitar halaman rumahnya, akan
tetapi orang tua atau anggota keluarga yang lain masih mengadakan pengawasan
terhadap tingkah laku perbuatan anak, maka dapat dikatakan, bahwa anak itu
berada di dalam lingkungan keluarga. Misalnya mereka sedang berjalan-jalan di
sebuah taman, mereka pergi ke tempat-tempat hiburan dan sebagainya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan anak berada di dalam lingkungan
masyarakat, apabila anak itu tidak berada di bawah pengawasan orang tua atau
anggota keluarga yang lain, dan tidak berada di bawah pengawasan guru atau
petugas sekolah yang lain. Pengawasan tingkah laku perbuatan anak dalam
Page 7 of 13
Page 9 of 13
Page 11 of 13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tripusat Pendidikan ialah Lingkungan pendidikan yang sangat berperan
penting dalam pendidikan manusia, diantara lingkungan tersebut keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Semua Lingkungan tersebut mempunyai fungsi atau peran dan
tanggung jawab masing-masing dalam pendidikan manusia.
Semua lingkungan pendidikan tersebut mempunyai hubungan timbal balik
antara satu dengan lainnya, diantaranya:
1.
2.
3.
Hubungan timbal balik tersebutlah yang bisa membuat pendidikan bisa berjalan
dengan baik.
B. SARAN
Setelah mempelajari masalah yang membahas keluarga, sekolah dan
masyarakat ini kita diharapkan mampu memahami keterkaitan antara ketiga unsur
pendidikan tersebut untuk menuju perubahan paradigma kehidupan yang baik dan
terarah. Diharapkan juga dukungan dari berbagai pihak agar dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas para penerus bangsa dan bisa berperan aktif mewujudkan
cita-cita bangsa.
Page 12 of 13
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. UU RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:
Citra Umbara.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka.
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : Raja Grapindo Persada, 1996
http://mediaedukasiku.blogspot.com/ (10 Juli 2012, jam 22.00)
http://www.organisasi.org/pengertianmasyarakat (10 Juli 2012, jam 22.00)
http://www.wikipedia.co.id (10 Juli 2012, jam 22.00)
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Cetakan keempat.
Jakarta : Rineka Cipta.
Page 13 of 13