Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Manusia mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan,dan didalam
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia
penddikan peran pihak-pihak yang ahli sangatlah menentukan bagaimana dan kemana
arah pendidikan akan dibawa. Pendidikan akan berjalan sesuai rambu-rambunya dan
menghasilkan tujuan yang diharapkan apabila diatur serta dibimbing oleh lingkungan
yang baik, begitu pula sebaliknya kesalahan dan kecenderungan negatif yang
ditimbulkan dari asas pendidikan tersebut kelak akan menimbulkan kemunduran dan
kehancuran dibidang pendidikan.
Diantara pihak-pihak yang berperan penting dalam mendidik dan
mengarahkan setiap peserta didik menuju arah yang jelas dan benar adalah keluarga
sekolah dan masyarakat. Tiga unsur ini dikenal dengan nama Tripusat Pendidikan.
Setiap lingkungan tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang
berperan penting dalm pembentukan perilaku dan pribadi peserta didik. Selain
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, unsur-unsur lingkungan tersebut
memiliki hubungan yang sangat erat dalam menentukan keberhasilan peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH

1) Apa arti dan fungsi Lingkungan Pendidikan?


2)
3)
4)
5)
6)

Pengertian tentang Tri Pusat Pendidikan?


Apa peran keluarga di dalam pendidikan?
Apa peran Sekolah di dalam pendidikan?
Apa peran Masyarakat di dalam pendidikan?
Dan apa hubungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat?

C. TUJUAN
Tujuannya yaitu untuk mengerti fungsi pendidikan di lingkungan keluarga,
masyarakat, dan di sekolah. Dan setiap orang agar mengetahiu tentang arti penting
Tri Pusat Pendidikan sebagai wadah proses pendidikan.

BAB II
Page 1 of 13

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan


Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan khusus yang dapat
dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena adanya
interaksi antara manusia dengan lingkungan. Lingkungan sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia, karena lingkungan dapat mempengaruhi tingkah laku,
pertumbuhan, dan perkembangan.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab atas terhadap kedewasaaan
anak didik, namun lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan anak didik karena anak didik pasti akan tinggal disuatu lingkungan
yang akan mempengaruhi anak didik. Pada dasarnya lingkungan mencakup
lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
lingkungan pendidikan ialah latar tempat berlangsungnya pendidikan khususnya
pada tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat,
dan Secara umum fungsi lingkungan pendidikan ialah membantu peserta didik
dalam ibteraksi dalam berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagi sumber
daya pendidikan yang terjadinya akar dapat mencapai tujuan pendidik yang
optimal.
Perlu dikemukakan bahwa pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui tiga
kegiatan yakni membimbing, mengajar,dan/melatih (Ayat 1 Pasal 1 dari UU No.
2/1989). Tiga aspek tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Membimbing, terutama berkaitan dengan pemantapan jati diri dan pribadi dari
segi-segi perilaku umum (aspek pembudayann)
2. Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan, dan
3. Melatih, berkaitan dengan ketrampilan dan kemahiran (aspek teknologi).

B. Tri Pusat Pendidikan


Tri Pusat Pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
Hal itu juga dikemukakan oleh para tokoh pendidikan, hanya saja ada
perbedaan dalam menentukan ketiga pusat pendidikan tersebut, diantaranya :
Menurut Dr. M.J Langeveld mengemukakan tiga macam lembaga
pendidikan yaitu :
a. Keluarga
b. Negara
Page 2 of 13

c. Gereja.
Menurut Ki Hajar Dewantoro mengemukakan system Tri Centra
dengan menyatakan :
Didalam hidupnya anak- anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat
pendidikan yang amat penting baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan
alam pergerakan pemuda.
Dari kedua pendapat tersebut itu, kini lahir istilah Tri Pusat Pendidikan menurut
UU No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :
a) Pendidikan keluarga
b) Pendidikan sekolah
c) Pendidikan masyarakat
Yang mana tiga tempat pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku
anak.

C. Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial yang terbentuk setelah adanya suatu
perkawinan. Keluarga mempunyai otonom melaksanakan pendidikan, orang tua
mau tidak mau, berkeahlian atau tidak, berkewajiban secara kodrati untuk
menyelenggarakan pendidikan terhadap anak anaknya.
Pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga berlangsung secara alamiah
dan wajar sehingga disebut pendidikan informal yang diperoleh seseorang dari
pengalaman sehari hari dengan sadar atau tidak yang mana kegiatan
pendidikannya dilaksanakan tanpa suatu organisasi yang ketat dan tanpa adanya
program waktu.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan
tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individu maupun
social. Oleh karena itu keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna untuk
melangsungkan pendidikan kearah penbentukan pribadi yang utuh.

D. Pendidikan sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan telah ada sejak beberapa abad yang
lalu, yaitu pada zaman Yunani kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa yunani
Schola yang berarti waktu menganggur atau waktu senggang.
Page 3 of 13

Bangsa Yunani kuno mempunyai kebiasaan berdiskusi guna menambah


ilmu dan mencerdaskan akal. Lambat laun usaha diselenggarakan secara teratur
dan berencana (secara formal) sehingga akhirnya timbullah sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk menambah ilmu pengetahuan
dan kecerdasan akal.
Sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat
yang diserahi kewajiban pemberian pendidikan dengan organisasi yang tersusun
rapi, mulai dari tujuan, penjejangan, kurikulum, administrasi dan pengelolaannya.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah
ini yaitu:
Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki
hubungan hierarkis
Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen
Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan pendidikan yang harus
diselesaikan
Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
Adanya penekanan tentang kualitas tentang pendidikan sebagai jawaban
terhadap kebutuhan dimasa yang akan mendatang
Sebagi lembaga pendidikan yang bersifat normal, sekolah memilki
tanggung jawab yang berdasarkan atas asas-asas yang berlaku, meliputi:
Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang di tetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku
Tangung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang di percayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa
Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelola
dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan
ketentuan-ketentuan jabatannya
fungsi dan peranan sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga,
maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan
memperhalus tingkah laku anak didik yang di bawa dari keluarganya.
Sementara itu dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan
sekolah dengan melalui kurikulum antara lain:
Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak
didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
berguna bagi agama, bangsa dan Negara.
Page 4 of 13

Fungsi sekolah menurut Suwarno yang diperinci dalam bukunya


Pengantar Umum Pendidikan adalah sebagai berikut:[12]
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan;
Di samping bertugas untuk mengembangkan pribadi anak didik
secara menyeluruh, fungsi sekolah yang lebih penting sebenarnya adalah
menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan kecerdasan.
Fungsi sekolah dalam pendidikan intelektual dapat disamakan dengan
fungsi keluarga dalam pendidikan moral.
b. Spesialisasi;
Di antara ciri makin meningatnya kemajuan masyarakat ialah
makin bertambahnya diferensiasi dalam tugas kemasyarakatan dan
lembaga sosial yang melaksanakan tugas tersebut. Sekolah mempunyai
fungsi sebagai lembaga sosial yang spesialisasinya dalam bidang
pendidikan dan pengajaran.
c. Efisiensi;
Terdapatnya sekolah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi
di bidang pendidikan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisien, sebab:
Seumpama tidak ada sekolah, dan pekerjaan mendidik hanya harus
dipikul oleh keluarga, maka hal ini tidak akan efisien karena orang
tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, serta banyak orang tua tidak
mampu melaksanakan pendidikan yang di maksud.
Karena pendidikan sekolah dilaksanakan dalam program yang
tertentu dan sistematis.
Di sekolah dapat dididik sejumlah besar anak secara sekaligus
d. Sosialisasi;
Sekolah mempunyai peranan yang penting di dalam proses
sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi
mahluk sosial, mahluk yang dapat beradaptasi dengan baik di
masyarakat. Sebab bagaimanapun pada akhirnya ia berada di
masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi cultural;
Fungsi lain dari sekolah adalah memelihara warisan budaya
yang hidup dalm masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan
kebudayaan tadi (transmisi cultural) kepada generasi muda, dalam hal ini
tentunya anak didik.
Page 5 of 13

f.

Transisi dari rumah ke masyarakat


Ketika berada di keluarga, kehidupan anak serba
menggantungkan diri pada orang tua, maka memasuki sekolah di mana
ia mendapat kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung
jawab sebagai persiapan sebelum ke masyarakat.
Di sekolah anak tidak mempunyai hak-hak istimewa
seperti hal nya dalam keluarga di rumah. Semua anak mempunyai hak
yang sama, kewajiban yang sama, dan diperlakukan yang sama. Di
sinilah anak diperkenalkan dengan prinsip-prinsip kehidupan demokratis.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebenarnya ada banyak ragamnya, dan


hal ini tergantung dari segi mana melihatnya.
1) Ditinjau dari segi mana yang mengusahakan :
Sekolah Negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah baik
dari segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga
pengajar.
Sekolah Swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh selain
pemerintah, yaitu badan badan swasta.
2) Ditinjau dari sudut tingkatan :
Pendidikan Pra Sekolah, yaitu pendidikan yang diperuntukkan bagi
anak sebelum memasuki pendidikan dasar.
Pendidikan Dasar, yaitu meliputi :

Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah


SMP/ MTs

Pendidikan Menengah, yaitu meliputi :

SMU dan Kejuruan


Madrasah Aliyah

Pendidikan Tinggi, yang meliputi :

Akademi
Institut
Sekolah Tinggi
Universitas
3) Ditinjau dari sifatnya :

Page 6 of 13

Sekolah Umum, yaitu sekolah yang mengutamakan perluasan ilmu


pengetahuan, yang termasuk dalam sekolah ini adalah SD/ MI, SMP/
MTs, SMU/ MA.
Sekolah Kejuruan, yaitu sekolah yang mempersiapkan anak untuk
menguasai keahlian keahlian tertentu, yang termasuk dalam sekolah ini
adalah SMEA, MAK, SMKK, STM.

E. Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu
daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah
persesuaian dan sadarkan persatuan dan kesatuannya, serta dapat bertindak
bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial
dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah
dan wahana pendidikan, medan kehidupan manusia yang majemuk (plural:suku,
agama, ekonomi, dan lain sebagainya). Manusia berada dalam multi kompleks
antar hubungan dan antar aksi dalam masyarakat.
Dalam pembahasan ini masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam
pendidikan. Pendidikan masyarakat tersebut telah mulai sejak anak lepas dari
asuhan keluarga dan berada diluar pendidikan sekolah
Untuk agak memperjelas pengertian kita tentang lingkungan itu, baiklah
kita jangan terlalu terikat pada tempat. Kita adakan tinjauan tentang lingkungan
bukan atas dasar tempat, melainkan atasa dasar peranan orang-orang yang
berada dalam lingkungan-lingkungan itu.
Jika orang tua atau anggota keluarga yang lain, tidak berperan lagi terhadap
anak, artinya tidak mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku perbuatan
anak, maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut tidak berada dalam lingkungan
keluarga. Biarpun ia mungkin masih berada di halaman rumahnya. Misalnya ia
sedang bermain-main dengan kawan-kawan sebayanya.
Sebaliknya, biarpun ia tidak berada di sekitar halaman rumahnya, akan
tetapi orang tua atau anggota keluarga yang lain masih mengadakan pengawasan
terhadap tingkah laku perbuatan anak, maka dapat dikatakan, bahwa anak itu
berada di dalam lingkungan keluarga. Misalnya mereka sedang berjalan-jalan di
sebuah taman, mereka pergi ke tempat-tempat hiburan dan sebagainya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan anak berada di dalam lingkungan
masyarakat, apabila anak itu tidak berada di bawah pengawasan orang tua atau
anggota keluarga yang lain, dan tidak berada di bawah pengawasan guru atau
petugas sekolah yang lain. Pengawasan tingkah laku perbuatan anak dalam
Page 7 of 13

lingkungan masyarakat ialah oleh petugas-petugas hukum di dalam masyarakat,


atau juga orang-orang lain yang berada dalam masyarakat.
Sebenarnya di dalam masyarakat itu tidak ada pendidikan. Masyarakat tidak
mendidik orang- orang atau anak-anak yang berada di dalamnya. Di dalam
masyarakat yang ada hanyalah pengaruh dari masyarakat itu. Pendidikan yang
ada di dalam masyarakat adalah yang terdapat dalam perkumpulan-perkumpulan
pemuda. Sehingga Ki Hajar Dewantara secara tegas menyebutkan lingkungan
pendidikan yang ketiga ialah pergerakan pemuda.
Pengaruh-pengaruh dari masyarakat ada yang bersifat positif terhadap anak
dan juga bersifat negatif. Yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat positif
ialah segala sesuatu yang membawa pengaruh baik terhadap pendidikan dan
perkembangan anak. Yaitu pengaruh-pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang
baik dan berguna bagi anak itu sendiri maupun bagi kehidupan bersama.
Pengaruh yang positif dari masyarakat banyak kita jumpai dalam
perkumpula-perkumpulan pemuda, organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa
maupun organisasi yang lain. Baik perkumpulan atau organisasi itu bergerak
dalam bidang kesenian, kebudayaan, olahraga, politik, maupun yang merupakan
organisasi biasa yang bersifat menghimpun dan menyatukan para anggota, seperti
halnya organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa dari sesuatu jenis sekolah
atau fakultas. Tetapi perlu ditekankan di sini bahwa organisasi atau perkumpulan
pemuda yang memberikan pengaruh positif ini ialah organisasi atau perkumpulan
pemuda yang di organisasi secara baik dan legal.
Sedang yang di maksud dengan pengaruh yang bersifat negatif ialah segala
macam pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang tidak baik dan merugikan.
Baik, merugikan bagi pendidikan dan perkembangan anak maupun merugikan
kepada kehidupan bersama.
Pengaruh yang bersifat negatif ini tidak terhitung banyaknya di dalam
masyarakat. Dan anehnya , pengaruh yang negatif ini sangat mudah di terima oleh
anak, dan sangat kuat meresap di hati anak. Anak yang tadinya baik di rumah,
setelah mendapat pengaruh dari temannya, akhirnya bisa menjadi anak brandalan.
Oleh karena itu menjadi tugas bagi orang tua untuk selalu mengadakan
pengawasan terhadap putra-putrinya. Orang tua harus tahu dan selalu mengawasi
dengan siapa anaknya itu bergaul. Bukan maksudnya di sini untuk membedabedakan kawan, tetapi justru untuk menjaga agar si anak tidak terlanjur
memperoleh pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan.

F. Hubungan Timbal Balik antara Keluarga, Sekolah, dan


Masyarakat
Hubungan keluarga dengan sekolah
Page 8 of 13

Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat


peranan sangat penting karena membentuk kepribadian dan watak anggota
keluarganya. Sedangkan masyarakat terdiri dari keluarga-keluarga. Dari
satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus mewariskan standar
watak dan kepribadian yang baik yang diakui oleh semua golongan
masayarakat, salah satu institusi yang mewarisakan kepribadian dan watak
kepada masayarakat adalah sekolah. Sekolah tidak akan terus berdiri jika
tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem sosial ini
saling mendukung dan melengkapi. Jika di sekolah dapat terbentuk
perubahan sosial yang baik berdasarkan nilai atau kaidah yang berlaku,
maka masyarakat pun akan mengalami perubahan sosial.
Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat
maka terbentuklah sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini
bersifat life centered. Yang menjadi pokok pelajaran adalah kebutuhan
manusia, masalah-masalah dan proses-proses social dengan tujuan untuk
memperbaiki kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai
laboratorium dimana anak belajar, menyelidiki dan turut serta dalam usahausaha masyarakat yang mengandung unsur pendidikan.

Pengaruh sekolah terhadap masyarakat


Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung
kepada luas-tidaknya produk serta kualitas dari produk sekolah itu sendiri.
Semakin luas sebaran produk sekolah di tengah-tengah masyarakat, tentu
produk sekolah tersebuut membawa pengaruh positif yang berarti bagi
perkembangan masyarakat bersangkutan. Sekolah dapat disebut sebagai
lembaga investasi manusiawi. Investasi jenis ini sangat penting bagi
perkembangan dan kemajuan masyarakat. Rendahnya kualitas faktor
manusia disetiap masyarakat, akan berpengaruh terhadap prestasi yang bisa
dicapai oleh masyarakat bersangkutan.
Terdapat empat macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap
perkembangan masyarakat, yaitu:

Mencerdaskan kehidupan masyarakat


Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan
kerja di lingkungan masyarakat.
Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat,
sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah
masyarakat.

Page 9 of 13

Hubungan sekolah dan masyarakat memiliki hubungan rasional


berdasarkan kebutuhan. Adapun gambaran hubungan rasional diantara
keduanya:

Sekolah sebagai lembaga layanan terhadap kebutuhan pendidikan di


masyarakat yang membawa konsekuensi-konsekuensi dan konseptual
serta teknis yang bersesuaian antar fungsi pendidikan yang diperankan
sekolah dengan yang dibutuhkan masyarakat. Untuk menjalankan tujuan
pendidikan yang rasional dan ideal, maka sekolah memerlukan
mekanisme informasi timbal balik yang rasional, objektif dan realitas
dengan masyarakat
Sasaran pendidikan yang ditengani lembaga persekolahan detentukan
kejelasan formulasi kontrak antara sekolah dengan masyarakat.
Diperlukan pendekatan komprehensif didalam pengembangan program
dan kurikulum untuk masing-masing jenis dan jenjang persekolahan.
Pelaksanaan fungsi sekolah dalam melayani masyarakat yang
dipengaruhi oleh ikatan-ikatan objektif diantara keduanya. Ikatan
objektif tersebut berupa perhatian, penghargaan dan lapangan-lapangan
tertentu seperti dana, fasilitas dan jaminan-jaminan objektif lainnya.
Pengaruh masyarakat terhadap sekolah

Pada dasarnya masyarakat senantiasa memiliki dinamika untuk


selalu tumbuh dan berkembang, disamping itu juga setiap masyarakat
memiliki identitas tersendri sesuai dengan pengalaman budaya dan
perbendaharaan alamiahnya.masyarakat sebagai satu totlitas memiliki
physical environment (lingkungan alamiah, benda-benda, iklim, kekayaan
material) dan social environment (manusia, kebudayaan, dan nilai-nilai
agama), sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya.
Keterkaitan masyarakat dengan pendidikan adalah sangat erat dan
sangat mempengaruhi, kenyataannya bagi setiap orang bahwa masyarkat
yang baik, maju, modern ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan
suatu tingkat pendidikan yang baik, maju, dan modern pula, dalam wujud
lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat orang terdidik. Dengan
kata lain suatu masyarakat yang maju karena adanya pendidikan yang maju
dan baik, sebaliknya masyarakat yang kurang memperhatikan pembinaan
pendidikan, akan tetap keterbelakangan, tidak hanya dari segi intelektual
tetapi juga dari segi sosial kultural.
Masyarkat dengan segala atribut dan identitassnya yang memiliki
dinamika ini, secara langsung akan berpengaruh terhadap pendidikan
persekolahan. Pengaruh-pengaruh yang dimaksud adalah:
1.

Terhadap orientasi dan tujuan pendidikan


Page 10 of 13

Bahwa suatu masyarakat dengan segala dinamikanya, senantiasa


Membawa pengaruh terhadap orientasi dan tujuan pendidikan pada lembaga
persekolahan. Ini adalah wajar dan bisa dimengerti karena sekolah
merupakan lembaga yang dilahirkan dari, oleh untuk masyarakat.
Arah program pendidikan persekolahan biasanya tercermin
didalam kurikulum, didalam kenyataannya selalu terjadi perubahanperubahan didalam suatu jangka tertentu. Perubahan-perubahan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan yang memunculkan
orientasi-orientasi dan tujuan-tujuan yang baru yang pasti akan diperhatikan
oleh lembaga pendidikan sekolah.
Sebagai bukti bahwa idenitas suatu masyarakat beepengaruh
terhadap program pendidikan disekolah-sekolah adalah dengan berbedanya
orientasi dan tujuan pendidikan pada masing-masing negara. Pengaruh
pertumbuhan dan perkembngan masyarakat juga terlihat dalam perubahan
orientasi dan tujuan pendidikan dari suatu periode tertentu dengan periode
berikutnya. Oleh karena itu, dalam relitasnya tidak pernah terdapat
kurikulum pendidikan yang berlaku permanen, kurikulum akan selalu
disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarkat
yang terjadi.
2.

Terhadap proses pendidikan di sekolah

Pengaruh masyarakat dibidang sosial budaya dan partisipasinya


adalah sesuatu yang jelas membawa pengaruh erhadap berlangsungnya
proses pendidikan di sekolah. Adapun pengaruh sosial budaya yang
dimaksud biasanya tercermin didalam prose belajar mengajar, baik yang
menyagkut pola aktifitas pendidik maupun anak didik didalam proses
pendidikan. Dalam kenyataannya berfungsinya proses penyelenggaraan
pendidikan disekolah-sekolah tergantung pada kualitas dan kuantitas
kompenen manusiawi, fasilitas dana, dan perlengkapan pendidikan. Dalam
kaitan ini pengaruh tingkat partisipasi masyarakat seperti diatas tampak
sangat besar, karena itulah hubungan pengaruh timbal balik antara tingkat
pasrtisipasi masyarakat dengan kulitas proses penyelenggaraan pendidikan
sekolah-sekolah, menuntut adanya jalinan hubungan yang harmonis antara
sekolah dengan masyarakat. Sementara itu perubahan-perubahan yang
terjadi dan ada di masyarakat mempengaruhi pula materi pendidikan
disekolah, karena perubahan itu merupakan salah satu sumber yang ada di
masyrakat.

Page 11 of 13

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tripusat Pendidikan ialah Lingkungan pendidikan yang sangat berperan
penting dalam pendidikan manusia, diantara lingkungan tersebut keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Semua Lingkungan tersebut mempunyai fungsi atau peran dan
tanggung jawab masing-masing dalam pendidikan manusia.
Semua lingkungan pendidikan tersebut mempunyai hubungan timbal balik
antara satu dengan lainnya, diantaranya:
1.

Hubungan antara keluarga dan sekolah

2.

Pengaruh sekolah terhadap masyarakat

3.

Pengaruh masyarakat dan sekolah

Hubungan timbal balik tersebutlah yang bisa membuat pendidikan bisa berjalan
dengan baik.

B. SARAN
Setelah mempelajari masalah yang membahas keluarga, sekolah dan
masyarakat ini kita diharapkan mampu memahami keterkaitan antara ketiga unsur
pendidikan tersebut untuk menuju perubahan paradigma kehidupan yang baik dan
terarah. Diharapkan juga dukungan dari berbagai pihak agar dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas para penerus bangsa dan bisa berperan aktif mewujudkan
cita-cita bangsa.

Page 12 of 13

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. UU RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:
Citra Umbara.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka.
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : Raja Grapindo Persada, 1996
http://mediaedukasiku.blogspot.com/ (10 Juli 2012, jam 22.00)
http://www.organisasi.org/pengertianmasyarakat (10 Juli 2012, jam 22.00)
http://www.wikipedia.co.id (10 Juli 2012, jam 22.00)
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Cetakan keempat.
Jakarta : Rineka Cipta.

Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai