Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Penyakit diabetes mellitus (DM) adalah gangguan endokrin yang merupakan salah satu
penyakit bersifat kronis dan tertua di Indonesia. Gambaran DM yang paling menonjol adalah
peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh, dimana pankreas tidak memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan
tubuh. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit utama penyebab kematian dengan
prevalensi angka penderita yang cukup banyak.
LAPORAN KASUS
Seorang wanita obesitas (Minarsih) dan tidak pernah berolahraga, berusia 27 tahun yang
bekerja sebagai operator mengeluh sering merasa haus, polydipsia, polyuria, dizziness, blurred
vision, dan numbness. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hiperglikemia yang
menunjukkan bahwa ia menderita DM tipe 2.
PEMBAHASAN
1. Seorang wanita berumur 27 tahun bekerja sebagai operator, menderita obese, dan tidapernah
berolahraga. Mengeluh sering merasa haus, polydipsia, polyuria, dizziness, blurred vision,
dan numbness.
2. a. Diabetes melitus adalah kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia.
(1)

Grafik Penderita Diabetes di Indonesia(2)

b. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk
mengontrol jumlah kadar gula dalam darah dan untuk memproses karbohidrat, lemak, dan
protein.(1)
3. Tipe Diabetes Melitus :
Tabel Perbedaan Diabetes Melitus Tipe 1 dan Tipe 2
Diabetes Melitus tipe 1
Penderita
insulin

menghasilkan
atau

sama

Diabetes Melitus tipe 2

sedikit Pankreas

sekali

tetap

menghasilkan

insulin,

kadang

tidak kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh

menghasilkan insulin.

membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga

terjadi kekurangan insulin relatif.


Umumnya terjadi sebelum usia 30 Bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi
tahun, yaitu anak-anak dan remaja.

biasanya terjadi setelah usia 30 tahun

4. Insulin menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah, serta
mendorong penyimpanan nutrien-nutrien. Pada penderita DM, produksi insulin sedikit
sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat (hiperglikemia). (3)
5. Kadar Glukosa Darah dengan Metode Enzimatik Sebagai Patokan Penyaring dan
mg (4)
Diagnosis Diabetes Melitus
dl

( )

Waktu
Sewaktu
Puasa

Bukan DM
<110
<110

Belum pasti DM
110-199
110-125

DM
>200
>126

6. Faktor risikonya adalah genetika, gaya hidup (kurangnya aktifitas fisik , konsumsi makanan
tidak terkontrol, perokok, konsumsi alcohol) dan usia. Usia untuk DM 1 < 30 tahun
sedangkan pada DM 2 > 30 tahun.(5)

7. Olahraga yang dianjurkan adalah senam diabetes, karena senam diabetes bersifat aerobik,
ritmik dan low impact. Manfaat olahraga bagi penderita DM adalah membakar kalori dan
mengurangi lemak, sehingga meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam menyerap
dan menyimpan glukosa; meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan
dimana pada umumnya penderita diabetes memiliki masalah pada hal tersebut; mengurangi
stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa darah; penderita diabetes yang rajin
berolahraga dapat melepaskan dari ketergantungan pada obat.(6)
8. Insulin resisten adalah turunnya sensitivitas reseptor sel terhadap insulin. Karena insulin
berfungsi untuk membuka jembatan masuknya glukosa dalam sel, maka jika reseptor
resisten terhadap insulin glukosa tidak dapat masuk kedalam sel, sehingga banyak glukosa
bebas di dalam darah.
9. Walaupun umur pasien di luar rentang umur rawan DM 2, tetapi pasien dapat terkena DM 2
karena faktor lain, yaitu sedentary lifestyle dan tidak pernah berolah raga.
10. Ephedera adalah obat herbal untuk menurunkan berat badan, yang terdiri dari kafein, aspirin,
dan pseudoephedrin. Efek sampingnya: mual , sakit kepala, iritasi lambung, batu ginjal, tidak
mudah lelah. Tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kematian yang disebabkan dari
tidak adanya dosis yang resmi.
KESIMPULAN
Pasien menderita DM tipe 2. Dan untuk mengobatinya pasien diharuskan untuk menjalani
gaya hidup sehat, terutama berolahraga.
DAFTAR PUSTAKA
(1) 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta:
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

(2)

Prevalensi

Diabetes

Di

Indonesia.

Memperbarui

Jan 2010. Terdapat

pada:

http://diabetesmellituscenter.wordpress.com/2010/01/09/prevalensi-diabetes-di-indonesia/
(3) Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
(4) www.medicastore.com
(5) Soegondo, Sidariawan. 2008. Hidup Secara Mandiri dengan Diabetes Melitus, Kencing
Manis, Sakit Gula. Jakarta: FK UI
(6) www.indodiabetes.com

Anda mungkin juga menyukai