MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sistem Informasi Kesehatan
yang dibina oleh Ibu dr. Tisnalia Merdya Andyastanti
dan Bapak Prof. Mardji
Oleh :
Farah Nur Aini
130612607889
Lutfi Sovyalatufa
130612607890
130612607888
DAFTAR ISI
Halaman Sampul. .. i
Daftar Isi.... ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN. 3
2.1 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan ......................................................3
2.2 Data dan Informasi Kesehatan .....................................................................4
2.3 Penyajian, Deminasi dan Pemanfaatan Data dan Informasi ........................14
2.4 Indikator Kesehatan .....................................................................................16
2.5 Proses Keamanan dan Kerahasiaan Sebuah Informasi ................................16
2.6 Keadaan Sumber Daya Manusia Berkaitan dengan SIK .............................20
2.7 Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ...............................................23
2.8 Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan .........................................................23
2.9 Pendanaan Sistem Informasi Kesehatan ......................................................25
BAB III PENUTUP ..................................................................................................27
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................27
3.2 Saran .............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
seluruh
tingkat
pemerintah
secara
sistematis
dalam
rangka
penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Dalam era seperti saat ini, begitu
banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan
teknologi komputer, terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin
hari, kemajuan teknologi komputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat
keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang
sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang
kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengan
catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi kemajuan
teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kita pakai,
sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya (Sanjoyo,
2007).
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merupakan kondisi
positif yang akan sangat mendukung berkembangnya Sistem Informasi Kesehatan.
Oleh karenanya, implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan menjadi solusi paling bijak yang
harus diambil. Meskipun disadari bahwa sistem informasi tidak identik dengan
komputerisasi, namun perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa
ini sangat signifikan memberi kontribusi bagi implementasi sistem informasi secara
lebih profesional. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dapat (1) meningkatkan kualitas dan
kecepatan proses kerja terutama di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan (2)
mengoptimalkan aliran data sehingga meningkatkan ketersediaan dan kualitas Data
dan Informasi Kesehatan dan yang terkait.
Lebih dari itu, dewasa ini implementasi teknologi informasi dan komunikasi
tidak hanya sebatas penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan tetapi telah
diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan yang lebih luas. Kemajuan teknologi
2.
Bagaimana proses data kesehatan yang diatur dalam PP No. 46 Tahun 2014 ?
3.
Apa saja yang termasuk dalam indikator kesehatan dalam PP No. 46 Tahun
2014 ?
4.
5.
Bagaimana keadaan sumber daya manusia berkaitan dengan SIK yang ada di
Indonesia yang terdapat dalam PP No. 46 Tahun 2014 ?
6.
1.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah.
1.
2.
Mengetahui proses data kesehatan yang diatur dalam PP No. 46 Tahun 2014.
3.
4.
5.
Mengetahui keadaan sumber daya manusia berkaitan dengan SIK yang ada di
Indonesia yang terdapat dalam PP No. 46 Tahun 2014.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
seluruh
tingkat
pemerintah
secara
sistematis
dalam
rangka
terhadap
yang
Informasi
Kesehatan
bernilai
pengetahuan
serta
dapat
identitas
subyek
penelitian,
baik
individu,
kelompok
individu/masyarakat;
2. Data dan informasi hasil penelitian dan/atau kajian yang apabila dibuka
untuk umum akan merugikan subyek, meresahkan masyarakat dan/atau
mengancam keamanan negara;
3. Data dan informasi hasil penelitian yang secara etika atau hasil kesepakatan
dengan subyek penelitan bersifat rahasia atau dirahasiakan;
4. Data dan informasi yang masih dalam proses penelitian, pengolahan
dan/atau penyelesaian;
f. Data dan informasi hasil penelitian yang masih dalam proses pengajuan hak
kekayaan intelektual.
Penggunaan Informasi Kesehatan wajib menaati ketentuan tentang
kerahasiaan informasi; dan hak atas kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (Dinkes Pasuruan, 2014).
2.2.1
Pengumpulan Data
memastikan bahwa kualitas data tersebut valid, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah dengan melakukan Quality Assurance. Quality assurance adalah proses
pemeriksaan dan pengumpulan informasi mengenai data pada sumber data untuk
menemukan inkonsistensi dan anomali lainnya dan melakukan pembersihan data aktivitas
untuk meningkatkan kualitas data. Misal semua pencatat harus melakukan pengecekan
sebelum data di entri/dicatat. Langkah kedua adalah dengan melakukan Quality Control,
yaitu proses pengawasan dan pemeriksaan terhadap kualitas data yang dihasilkan dari suatu
aplikasi sistem. Kegiatan ini dilakukan setelah proses validasi data, misalnya dengan
dengan cara verifikasi data secara rutin terhadap laporan yang dihasilkan, dimana bila
terdapat kesalahan, harus segera diinformasikan kepada petugas entri data untuk diperbaiki.
Indikator data yang berkualitas (Kemenkes, 2011).
(Surat,
wawancara,
telepon),
menulis
pertanyaan
survey,
2.2.2
Pengolahan Data
Melihat dari klasifikasi diatas maka kita perlu untuk memperhatikan aspekaspek dari keamanan sistem yang meliputi:
1. Privasi Pasien
Privasi ini bertujuan untuk menjaga data maupun informasi dari orang yang
tidak berhak mengakses data, lebih kearah data-data yang bersifat privat.
Kerahasian berhubungan dengan data maupun informasi yang diberikan kepada
pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan digunakan untuk
keperluan tertentu tersebut, dengan kata lain data maupun informasi harus dapat
diproteksi dalam penggunaannya dan penyebarannya (Kemenkes, 2011).
a. Manual : Petugas yang berhak mengakses data pasien mengikut kebijakan
yang berhak akses; Penyimpanan data pasien harus di dalam ruangan yang
terkunci dan tidak semua orang bisa mengakses; Data pasien tidak boleh
dibawa oleh yang tidak berhak.
b. Elektronik : Hak akses ke dalam sistem yang memiliki informasi pasien
mengikut kebijakan yang berhak akses; Harus di siapkan antivirus dan
firewall supaya sistem penyimpanan data pasien tidak bisa di hack ;
Pengiriman secara elektronik nama pasien harus dienkripsi
2. Kontrol Akses
Merupakan cara pengaturan akses terhadap data maupun informasi
berhubungan dengan masalah keaslian dan juga privasi, biasanya dengan
menggunakan kombinasi user id/password ataupun dengan metode lainnya.
10
1.
11
2. Keamanan Fisik
Pengamanan perangkat IT secara tradisional dapat dilakukan melalui
pemasangan kunci dan pintu. Selain itu penempatan petugas penjaga kemanan
diperlukan untuk mencegah terjadinya pencurian. Semua peralatan komputer yang
berharga harus disimpan dalam ruangan dan akses ke ruangan tersebut harus
diawasi. Perangkat TI bergerak/mobile yang rentan terhadap pencurian harus
ditandai dan dijaga ketat.
12
berkepentingan. Map/ berkas pasien hanya dapat diakses oleh petugas medis yang
telah ditentukan.
13
teknis,
Perlindungan,
Pengamanan
dan
Penyelamatan
sistem
terkomputersisasi
tersendiri.
Data
kesehatan
14
kesehatan dapat mengakses informasi yang diperlukan dari Bank Data Kesehatan
Nasional melalui website Kemenkes.
2.3
15
16
Keamanan Data
Keamanan merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk
17
18
19
20
knowledge)
kepada
petugas
pengganti.
Untuk
menjamin
kelangsungan SIK, petugas atau pengelola SIK tidak dialihtugaskan sekurangkurangnya dalam 3 tahun, kecuali alasan tertentu seperti promosi jabatan.
3) Infrastruktur
Infrastruktur yang mendukung sistem sangat penting untuk kesuksesan
pelaksanaan SIK. Pengelolaan SIK dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Infrastruktur pengelolaan SIK manual
Komponen infrasktruktur pengelolaan SIK manual antara lain:
a) Pencatatan
Untuk melaksanakan proses pencatatan diperlukan alat tulis kantor
yang sesuai dan memadai. Media pencatatan dapat berupa formulir
yang ditentukan dan memastikan formulir ini ada pada saat dibutuhkan.
b) Penyimpanan
Penyimpanan
berkas
dan
dokumen
menggunakan
peralatan
21
22
penggunaan
sistem
alarm
dapat
digunakan
untuk
b.
Kode sumber dari program komputer yang dibuat oleh sumber daya manusia
eksternal tersebut harus diserahkan dan disimpan oleh pengelola sistem
informasi kesehatan.
Dalam hal sumber daya manusia internal belum memadai untuk mengelola
23
2.8.1
Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan membandingkan antara data dan Informasi
Kesehatan saat ini dengan keadaan sebelumnya secara berkala. Pemantauan perlu
dilakukan untuk mengetahui kemajuan, permasalahan yang dihadapi. Pemantauan
dilakukan sejak awal hingga proses pelaksanaan. Pemantauan dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung dan diumpanbalikkan secara reguler, baik tertullis
maupun dalam bentuk pertemuan-pertemuan berkala(Kementerian Kesehatan RI,
2011).
24
2.8.2
Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara berkala terhadap hasil pemantauan dan
2.8.3
Pelaporan
Pelaporan dilakukan dengan mengirimkan dokumen hasil pemantauan dan
daerah
kabupaten/kota
yang
menyelenggarakan
urusan
25
penyelenggaraan
bertanggungjawab
merencanakan
SIK.
Semua
pendanaan
pemangku
untuk
upaya
kepentingan
pembangunan,
26
Pemerintah Daerah juga perlu mengalokasikan dana khusus untuk pengelolaan SIK
mengacu pada Road map SIK.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di
seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat (Sanjoyo, 2007). Dalam Peraturan Pemerintah No.
46 Tahun 2014, Bab 1 Pasal 1 ini yang dimaksud dengan Sistem Informasi
Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator,
prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna.
Informasi Kesehatan adalah Data Kesehatan yang telah diolah atau diproses
menjadi bentuk yang mengandung nilai dan makna yang berguna untuk
meningkatkan pengetahuan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan adapun penyimpanan data dan informasi
kesehatan, biasanya dilakukan paling singkat 10 (sepuluh) tahun untuk data dan
informasi kesehatan nonelektronik dan paling singkat 25 (dua puluh lima) tahun
untuk Data dan Informasi Kesehatan elektronik sesuai jadwal retensi arsip. Pada
Pengumpulan data meliputi standar data, petugas data, kualitas data, keamanan data
dan kerahasiaan data. Sedangkan pada pengamanan SIK, ada hal-hal yang dapat
dilakukan untuk antisipasi terhadap ancaman-ancaman yang mungkin terjadi yaitu
antivirus dan firewall, keamanan fisik, sistem dan akses data, dan pengamanan fisik,
hardware (perangkat keras) & software.
Pada penyajian, deminasi dan pemanfaatan data dan informasi yang
bertujuan untuk mendukung kegiatan pengambilam keputusan dan penetapan
kebijakan. Setiap pengelolaan SIK, baik itu yang masih bersifat manual maupun
komputerisasi wajib melakukan pelaporan sesuai dengan standar dataset minimal
yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Adapun indikator kesehatan
dalam SIK, merupakan variabel untuk membantu mengukur perubahan-perubahan
terhadap derajat kesehatan, masalah kesehatan, sumber daya kesehatan, dan kinerja
upaya kesehatan, serta yang terkait dengan kesehatan.
28
3.2 Saran
Diharapkan adanya penerapan dari Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan, baik dari pihak penyelenggara dan pihak
yang mendanai.
29
DAFTAR PUSTAKA
Depkes
RI.
2014.
PP
RI
NO.
46
TAHUN
2014.
(Online),
(http://www.depkes.go.id/resources/download/general/PP%20Nomor%20
46%20Tahun%202014.pdf), diakses pada tanggal 7 Februari 2014.
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan. 2014. Sistem Informasi Kesehatan. (Online),
(http://dinkes.pasuruankota.go.id/sistem-informasi-kesehatan/),
diakses
Raden.
2007.
Sistem
Informasi
Kesehatan.
(http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/sik%20dan%20sirs.pdf),
pada tanggal 9 Februari 2014.
(Online),
diakses