Artikel Rof
Artikel Rof
gelombang radio (nirkabel) dan transmisi jaringan melalui kabel. Tranmisi data melalui kabel
lebih cepat daripada melalui gelombang radio karena menggunakan kabel serat optik. Kedua
sistem transmisi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Serat optik mempunyai kelebihan
yaitu transmisi data yang cepat dan performansi yang prima. Namun memiliki kekurangan yaitu
daerah kerja yang kurang luas dan proses instalasi kabel yang membutuhkan biaya yang besar.
Sedangkan dengan menggunakan nirkabel, daerah kerjanya cukup luas, biaya pemasangan
secara general cukup murah, akan tetapi memiliki kekurangan yaitu kualitas dan performansi
yang kurang maksimal dan disertai dengan adanya gangguan sinyal. Saat ini komunikasi
nirkabel telah berubah dari komunikasi suara menjadi multimedia, dimana komunikasi
multimedia membutuhkan kecepatan transmisi data yang lebih cepat agar diperoleh hasil yang
maksimal. Maka muncul suatu wacana untuk menggabungkan kedua sistem transmisi tersebut,
dengan harapan akan diperoleh suatu sistem transmisi baru yang lebih baik daripada keduanya.
Sistem transmisi tersebut dikenal sebagai radio over fiber. Radio over fiber merupakan suatu
proses pengiriman sinyal radio melalui kabel serat optik. Saat ini kebutuhan industri menuntut
efisiensi. Dengan menggunakan kabel serat optik sebagai medium perantara, maka akan
diperoleh kecepatan transmisi yang lebih besar dibandingkan ketika dilakukan transmisi secara
langsung. Dengan menggunakan kabel serat optik, maka kualitas sinyal suara yang
ditransmisikan tetap bagus atau dapat dikatakan gangguan yang timbul selama proses transmisi
kecil, sehingga sinyal yang dibawanya tetap bagus. Selain itu dengan menggunakan kabel serat
optik dapat menghemat biaya serta menambah performansi untuk high speed fiber berdasarkan
akses nirkabel.[1]
ROF ini dapat meningkatkan kapasitas akses nirkabel dengan menggunakan setidaknya 1 satu
stasiun dasar untuk komunikasi antar gedung. Akan tetapi sistem ini memiliki kekurangan yaitu
bila ada banyak gedung maka akan ada banyak stasiun dasar.
ROF ini bersifat dinamis, dapat mengikuti pergerakan pengguna. Dengan menggunakan protokol
TDMA ( Time Division Multiple Acces ), proses over bandwith bisa lebih cepat. Kelemahan sistem
ini adalah memerlukan adanya hand over.
CS yang memakai Tuneable Transmitter (TT) dan Tuneable Receiver (TR) dapat memperlebar
jangkauan gelombang. Selain itu ROF ini memiliki struktur CS yang sederhana. Kelemahan
sistem ini adalah kapasitasnya dibatasi jumlah TT dan TR.
Jaringan selular
Jaringan mobile merupakan salah satu aplikasi penting teknologi ROF. Hal ini dikarenakan saat
ini jumlah pelanggan terutama untuk mobile selular semakin bertambah sehingga perlu
dilakukan upaya untuk meningkatan kapasitas dan pelayanan. Dengan ROF, lalu lintas mobile
(GSM) dapat disampaikan secara efektif dengan memanfaatkan keuntungan dari teknologi SMF.
Alokasi kapasitas yang dinamis juga memberikan keuntungan operasional yang signifikan untuk
jaringan selular.
Komunikasi Satelit
Satelit komunikasi merupakan salah satu penggunaan praktis dari teknologi ROF. Sistem ini
melibatkan aplikasi remoting dari antena ke lokasi yang tepat berada di stasiun satelit bumi .
Dalam kasus ini, digunakan link serat optik kecil kurang dari 1km dan beroperasi di frekuensi
antara 1GHz dan 15GHz. Dengan melakukan hal itu, peralatan frekuensi tinggi dapat
terpusat.Aplikasi kedua melibatkan Remoting dari stasiun bumi sendiri. Dengan penggunaan
teknologi ROF antena tidak perlu berada dalam wilayah kontrol (misalnya Switching
Centre).Mereka dapat diletakkan beberapa kilometer jauhnya untuk meningkatkan visibilitas atau
mengurangi gangguan dari sistem terestrial lainnya.
Salah satu area aplikasi utama yang menjanjikan dari sistem RoF adalah distribusi video.
Sebagai contoh adalah Video Multipoint Distribution Services (MVDS). MVDS adalah selular
sistem transmisi terrestrial untuk video (TV) siaran. Pada awalanya sistem ini hanya
dimaksudkan sebagai untuk mengirimkan layanan, tetapi baru-baru ini, sebuah saluran telah
dimasukkan dalam rangka membuat layanan interaktif. MVDS dapat digunakan untuk melayani
daerah seukuran kota kecil. Frekuensi yang dialokasikan untuk layanan ini berada di 40 GHz
band. Pada frekuensi ini, ukuran sel maksimum adalah sekitar 5 kilometer. Untuk memperluas
cakupan, diperlukan stasiun relay. Dalam daerah jangkauannya, MVDS dilayani oleh sebuah
pemancar, yang terletak baik pada sebuah tiang atau bangunan tinggi. Peralatan dapat
Konsep ini dimaksudkan untuk memperluas layanan yang tersedia di Broadband Integrated
Services Digital Network (B-ISDN) untuk semua jenis pengguna teknologi mobile. Layanan yang
mungkin berkembang pada jaringan B-ISDN harus juga akan didukung pada sistem MBS. Hal ini
dikarenakan bit rates sangat tinggi yaitu sekitar 155 Mbps per pengguna. Pembawa frekuensi
didorong ke mm-gelombang. Oleh karena itu, frekuensi yang diuji di 60 GHz ini telah
dialokasikan. The band 62-63 GHz dialokasikan untuk downlink sementara 65-66 GHz akan
dialokasikan untuk transmisi uplink. Oleh karena itu, kepadatan tinggi sel radio diperlukan dalam
rangka untuk mencapai cakupan yang diinginkan. Sel mikro dapat terhubung ke jaringan B-ISDN
dengan serat optik link. Jika teknologi RoF yang digunakan untuk menghasilkan mm-gelombang,
BTS akan dibuat lebih sederhana hal tersebut membuat biaya menjadi lebih rendah.
W-LAN
over
Fiber
Teknologi telekomunikasi semakin hari semakin berkembang. Salah satu teknologi yang mulai
berkembang adalah teknologi W-LAN. Teknologi W-LAN dapat dikonvergensikan dengan serat optik
yang disebut sebagai teknologi Radio over Fiber (RoF). Teknologi ini merupakan salah satu cara
untuk mendukung kebutuhan bandwidth dan kecepatan transfer data, serta mobilitas yang tinggi dari
layanan atau aplikasi tertentu.
Prinsip kerja radio over fiber adalah sinyal microwave (elektrik) yang termodulasi sebagai sinyal
pemodulasi dengan sumber optik, yang kemudian didistribusikan dalam jaringan serat optik. Serat
optik digunakan sebagai media transmisi sinyal cahaya dari central base station ke suatu radio access
point. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1. Sinyal cahaya yang dihasilkan diubah kembali
menjadi sinyal RF untuk ditransmisikan dengan antena, sehingga dapat dideteksi oleh stasiun
pengguna.
Pada W-LAN over fiber fungsi central base station analogi headend sedangkan radio access point
disebut sebagai RAU (remote access unit). Dalam sistem komunikasi narrowband dan W-LAN
konvensional, fungsi pemrosesan sinyal RF seperti up-convertion, modulation, and multiplexing dilakukan
di RAU lalu disalurkan ke antena. Sedangkan pada W-LAN over Fiber yang mengadopsi sistem W-LAN
konvensional, dapat dilakukan pemusatan pemrosesan sinyal RF pada satu lokasi yang di-shared
(headend). Pada Gambar 2.2 dapat dilihat model jaringan W-LAN over fiber.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa RAU akan menjadi lebih sederhana karena hanya
melakukan konversi optoelectronic dan fungsi amplification. Berikut ini adalah beberapa keuntungan
yang dapat diperoleh dari sistem W-LAN over fiber :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Modulation
pemrosesan
konversi
sinyal
RF
pada
headend
dilakukan
oleh blok
RF-optical
modulation. Blok RF-optical modulation berfungsi sebagai blok pengubah sinyal RF menjadi sinyal
optik. Fungsi konversi pada blok RF-optical modulation dilakukan oleh modulator optik. Terdapat
dua jenis modulator optik, yaitu modulator internal / langsung (direct) dan modulator eksternal /
tidak
langsung
(indirect).
Jenis-jenis
dari
modulator
optik
ini
dapat
dilihat
pada
Gambar
Pada bagian (a) dapat dilihat bahwa sinyal elektrik langsung memodulasi arus dari sumber cahaya.
Sedangkan pada bagian (b), sumber cahaya dioperasikan pada mode Continous Wave (CW) dan
kemudian menggunakan bantuan modulator eksternal. Salah satu contoh modulator eksternal
adalah Modulator Kerr. Pada Tugas Akhir ini akan lebih ditekankan pada proses modulator Kerr.
Modulator Kerr yang dirancang sebagai modulator di blok RF optical modulation dalam teknologi
W-LAN over fiber merupakan suatu penelitian percobaan yang dilakukan dalam bentuk simulasi
program. Adapun dasar pendukung tentang konvergensi teknologi RoF akan dijelaskan pada sub-sub
bab berikutnya.