Longcase Psikiatri
Longcase Psikiatri
STATUS PSIKIATRI
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ibu M
: 28 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMEA
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Bangsa/suku
: Indonesia/Jawa
Alamat
: kretek, Bantul
No. RM
: 365814
Diperoleh dari
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Hubungan
Ibu HS
63 tahun
Perempuan
Kretek, Bantul
Buruh tano
SD kelas V
Ibu
Sejak pasien masih dalam
Bapak Y
35 tahun
Laki-laki
Kretek,Bantul
Buruh bangunan
SMEA
Tetangga
Lama Kenal
Sifat Perkenalan
Tempat
Wawancara
26 tahun
kandungan
Dekat
Dekat
Warung dekat rumah
Rumah pasien
pasien
[Type text]
[Type text]
[Type text]
Sistem Kardiovaskular : nyeri dada (-), edem kaki (-), jantung berdebar
debar (-)
Sistem Respirasi
Sistem Digestiva
Sistem Urogenital
: BAK normal
Sistem Integumentum : warna biru pada kuku (-), gatal pada kulit (-), birubiru (-)
Sistem Muskuloskeletal : edema (-), nyeri sendi (-), bengkak sendi (-), nyeri
otot (-), kelemahan otot (-).
Secara organik, terdapat kelainan di sistem saraf, sistem
kardivaskuler dan sistem respirasi. Tetapi tidak terdapat hambatan dalam
fungsi sosial dan kemandirian. Secara sosial, saat ini ibu M sudah bisa
bergaul dengan lingkungan sekitar, walaupun masih terbatas.
[Type text]
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Fungsi Peran
[Type text]
[Type text]
Radang tenggorokan
Keterangan :
-
: pasien
Perkembangan Awal
[Type text]
SLTP
SMEA
[Type text]
2.7.9. Riwayat
Kehidupan
Emosional
(Riwayat
Kepribadian
Premorbid)
Pendiam
Tidak pernah marah-marah
Cenderung tertutup.
[Type text]
10
[Type text]
3. PEMERIKSAAN FISIK
3.1. Status Praesens
3.1.1. Status Internus
Tanggal Pemeriksaan: 31 agustus 2012
Keadaan Umum : Compos Mentis
Bentuk Badan
Berat Badan
Tinggi Badan
Tanda Vital
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg.
- Nadi
: 92 x/menit.
- Respirasi
: 18 x/menit.
- Suhu
: 36,3 C
Kepala
Leher
Inspeksi
JVP
Thorax
- Sistem Kardiovaskuler : S1 S2 reguler
- Sistem Respirasi
Abdomen
- Sistem Gastrointestinal : bising usus (+), NT (-)
-
Sistem Urogenital
: tidak dilakukan
pemeriksaan
Ekstremitas
- Sistem Muskuloskeletal : tidak ditemukan kelainan
11
[Type text]
Tanda Meningeal
: (-)
Nervi Kranialis
: tidak dilakukan.
Kekuatan Motorik
Sensibilitas
: tidak dilakukan
Refleks Patologis
: Hoffman-Trommner (-)
Gerakan Abnormal
: (-)
batas normal.
3.1.3. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 31 agustus 2012
EKG
EEG
CT Scan
12
[Type text]
Hasil
Kuantitatif : GCS =
Keterangan
OS sadar penuh tanpa rangsang apapun
E4V5M6
Waktu :
Baik
Orientasi
Baik
dalam hidupnya
OS mengetahui dimana sekarang ia berada.
Misalnya: masih ingat dimana tempat
Situasi :
Baik
kerjanya dahulu
OS dapat membedakan suasana di rumah
Sikap/Tingkah laku
Kooperatif
Penampilan/rawat
Cukup
5
6
diri
Roman muka
Afek
Eutimik
Appropriate
Pikiran
a. Bentuk pikiran :
nonrealistik
b. Progresi pikir
Kuantitatif: cukup
bicara
Kualitatif :
orang lain.
OS dapat dipahami bicaranya
13
[Type text]
relevan dan
koheren
c. Isi Pikir
waham paranoid
Hubungan Jiwa
Baik
Perhatian
pemeriksa
OS mau menjawab bila ditanyadan jawaban
Persepsi
dicantum
Halusinasi :
OS dapat dimengerti
10
telinganya
OS pernah sering melihat bayangan
11
Insight
Idea of reference(+)
Derajat 4
14
[Type text]
o Tidak ada
3.2.3. Gangguan Intelegensi Sesuai Umur / Pendidikan
Tidak ada
3.2.4. Gejala dan Tanda Lain yang Didapatkan
- Terkadang senyum sendiri.
- Tiba tiba memandang kearah lain (terutama jika melihat
seorang laki-laki, maka pasien akan melihat laki-laki itu terus).
3.3. Hasil Pemeriksaan Psikologis
3.3.1. Kepribadian
Introvert
3.3.2. IQ
Tidak dapat dilakukan tes.
3.3.3. Lain-Lain
Tidak ada.
4. RANGKUMAN DATA YANG DIDAPATKAN PADA PENDERITA
4.1. Tanda-Tanda (Sign)
a. Penampilan
Sikap baik, pakaian biasa, pasien tidak seperti orang sakit.
b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Cara berjalan biasa, mampu menulis yang diperintahkan
pemeriksa, misalnya menggambar dan menulis surat, tidak menyentuh
pemeriksa, gerakan tubuh biasa.
c. Pembicaraan (kuantitas, kecepatan produksi bicara, kualitas)
Kualitas : Koheren, relevan
Kuantitas : bicara cukup
4.2. Gejala (Simtom)
15
[Type text]
a.
b.
c.
d.
e.
Halusinasi yang menetap yang terjadi selama bertahun tahun dan terus
menerus
5. DIAGNOSIS BANDING
-
16
[Type text]
6. PEMBAHASAN
Pedoman menurut DSM IV
DSM-IV mempunyai kriteria diagnosis resmi dari American Psychiatric
Association untuk skizofrenia. Kriteria diagnosis DSM-IV sebagian besar tidak
berubah dari DSM edisi ketiga yang direvisi (DSM-III-R), walaupun DSM-IV
menawarkan lebih banyak pilihan bagi klinisi dan lebih deskriptif terhadap situasi
klinis yang aktual.
a) Gejala karakteristik: dua (atau lebih) berikut, masing-masing ditemukan
untuk bagian waktu yang bermakna selama periode 1 bulan (atau kurang
jika diobati dengan berhasil):
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara terdisorganisasi (misalnya, sering menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas
5. Gejala negatif, yaitu, pendataran afektif, alogia, atau tidak ada kemauan
(avolition)
Catatan: hanya satu gejala kriteria A yang diperlukan jika waham
adalah kacau atau halusinasi terdiri dari suara yang terus-menerus
mengkomentari perilaku atau pikiran pasien, atau dua atau lebih suara
yang saling bercakap satu sama lainnya.
b) Disfungsi sosial atau pekerjaan: untuk bagian waktu yang bermakna sejak
onset gangguan, satu atau lebih fungsi utama, seperti pekerjaan, hubungan
interpersonal, atau perawatan diri, adalah jelas di bawah tingkat yang
dicapai sebelum onset (atau jika onset pada masa anak-anak atau remaja,
kegagalan untuk mencapai tingkat pencapaian interpersonal, akademik, atau
pekerjaan yang diharapkan).
c) Durasi: tanda gangguan menetap
terus-menerus
menetap
selama
17
[Type text]
lebih gejala yang dituliskan dalam kriteria A dalam bentuk yang diperlemah
(misalnya, keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak lazim).
d) Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan mood: Gangguan
skizoafektif dan gangguan mood dengan ciri psikotik telah disingkirkan
karena:
1. Tidak ada episode depresif berat, manik, atau campuran yang telah
2.
18
[Type text]
atau mukjizat;
3. Halusinasi auditorik:
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap
-
tubuh
4. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan
di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau
berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).
Atau paling sedikit dua gejala ini yang harus selalu ada secara jelas:
5. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai
baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk
19
[Type text]
Pada tipe ini terjadi disintegrasi emosi, dimana emosinya bersifat kekanakkanakan, ketolol-tololan, seringkali tertawa sendiri kemudian secara tiba-tiba
menangis tersedu-sedu. Terjadi regresi total, dimana individu menjadi kekanakkanakan. Individu mudah tersinggung atau sangat irritable. Seringkali dihinggapi
20
[Type text]
sarkasme (sindiran tajam) dan menjadi marah meledak-ledak atau explosive tanpa
sebab.
Pembicaraannya kacau, suka berbicara berjam-jam. Pada awal gangguan
seringkali komunikatif, tetapi lama-kelamaan komunikasinya menjadi tidak
karuan (inkoheren), yang bahkan sampai akhirnya individu tidak komunikatif.
Terjadi halusinasi dan delusi yang biasanya sifatnya fantastis, misalnya : ada
vampire yang menyedot darahnya, dan sebagainya. Cara berpikirnya kacau. Hal
tersebut terlihat dari cara berbicaranya yang tidak karuan. Tulisan/Graphis yang
dibuatnya bersifat kacau, dimana terjadi regresi, yaitu bersifat kekanak-kanakan.
Pedoman Diagnostik
-
ungkapan diulang-ulang
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu serta
inkoheren.
Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir
umumnya menonojol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya
tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions and hallucinations).
Dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determination) hilang serta
sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas,
yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).
Diagnosis Banding
Skizofrenia paranoid (F 20.0)
- Gejala utama : waham primer + sekunder & halusinasi
21
[Type text]
orang
lain
cemburu
kepada
kepintarannya,
kekayaannya,
22
[Type text]
seksual
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
dikendalikan, dipengaruhi, keyakinan bahwa dia sedang dikejar-
kejar
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala
katatonik secara relatif tidak nyata/ tidak menonjol
Gangguan Skizoafektif
Pedoman Diagnostik
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive
adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang
lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai
konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik
skizofrenia maupun episode manik atau depresif.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan
gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.
Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah
mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi
Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif
berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupundepresif (F25.1) atau campuran
dari keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau dua
episode
23
[Type text]
Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya 2 gejala khas, baik
depresif maupun kelainan prilaku terkait seperti tercantum dalam uraian untuk
episode depresif (F 32)
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi
dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia,
F20.-pedoman diagnostic (a) sampai (d).
Untuk diagnosis banding F20.0 meskipun pasien memenuhi untuk didiagnosis
ini tetapi onset munculnya saat masih dewasa muda dan waham paranoid tidak begitu
muncul pada pasien ini, jadi diagnosis F20.0 bisa disingkirkan.
Untuk diagnosis banding F25.1 afek depresif pada pasien ini tidak begitu
menonjol sehingga tidak dapat memenuhi kriteria ini.
7. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
7.1. Pemeriksaan Psikologi
Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain :
Psikoterapi individual
Terapi suportif
Terapi okupasi
Psikoterapi kelompok
Psikoterapi keluarga
24
[Type text]
memberikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
dan orang sekitar agar member dukungan kepada pasien. Dukungan moral
dan suasana kondusif sehingga membantu proses penyembuhan.
10. PROGNOSIS
25
FAKTOR PREMORBID
[Type text]
Indikator
Pada Pasien
Prognosis
1.
Pemalu
Jelek
Faktor kepribadian
Tidak ada
Baik
2.
demokratis
Baik
Faktor genetik
tidak ada
Baik
3.
Ada
Baik
Pola asuh
Ekonomi kurang
jelek
4.
Tidak ada
Jelek
Faktor organik
Bercerai
jelek
5.
baik
baik
Dukungan keluarga
6.
Sosioekonomi
7.
Faktor pencetus
8.
status perkawinan
9.
Kegiatan spiritual
26
FAKTOR MORBID
[Type text]
10.
Dewasa muda
jelek
Onset usia
Kronik
Jelek
11.
psikotik
Jelek
Perjalanan penyakit
Baik
Baik
12.
Baik
baik
13.
Baik
Baik
Tidak
Baik
Meningkat
Baik
Jenis penyakit
14.
Riwayat disiplin minum
obat
15.
Riwayat disiplin kontrol
16.
Riwayat peningkatan gejala
17.
Beraktivitas
Kesimpulan prognosis: Dubia ad bonam
27
[Type text]
Diajukan kepada :
dr. Latifah Hanum, Sp. KJ
Co-ass :
Riska Yulinta Viandini
2006.031.0031
28