Disusun oleh :
MAHARDIKA CAHYANINGRUM
NIM : B10.031
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Bounding
Attachment di RSUD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan
maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi
D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Kepala RSUD Kota Surakarta yang telah berkenan memberikan ijin
penelitian.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang secara tidak
langsung telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual.
iv
Surakarta,
Penulis
2013
vi
vi
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5
F. Sistematika Penelitian ................................................................. 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori............................................................................. 8
1.
Pengetahuan ......................................................................... 8
ix
2.
Nifas ..................................................................................... 16
3.
Bounding Attachment........................................................... 20
xi
DAFTAR TABEL
32
36
Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
41
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
28
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi yang baru lahir menunjukkan serba tidak berdaya, namun dibalik
ketidakberdayaannya tersebut pada dirinya terdapat berbagai potensi yang siap
berkembang. Bayi akan berkembang dengan baik dan berbagai potensi yang
dimiliki dapat berubah menjadi kemampuan nyata bila dirinya mendapatkan
stimuli dari lingkungannya, terutama lingkungan sosial (Kuntjojo, 2010).
Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari respon kasih sayang
ibu dengan bayi yang dilahirkan yang bersatu dalam hubungan psikologis dan
fisiologis. Ikatan ibu dan anak dimulai sejak anak belum dilahirkan dengan
suatu perencanaan dan konfirmasi kehamilan, serta menerima janin yang
tumbuh sebagai individu. Sesudah lahir sampai minggu-minggu berikutnya,
kontak visual dan fisik bayi memicu berbagai penghargaan satu sama lain
(Marmi, 2009).
Setelah lelah dalam proses persalinan, ibu nifas akan sangat senang
bahagia bila dekat dengan bayi. ibu dapat membelai-belai bayi, mendengar
tangis bayi, menciumcium dan memperhatikan bayinya yang tidur di
sampingnya Ibu nifas dan bayi dapat segera saling mengenal. Bayi akan
memperoleh kehangatan tubuh ibu, suara ibu, kelembutan dan kasih sayang
(bounding effect) (Wiknjosastro, dkk, 2006)
Rawat gabung dapat memberikan memberikan kesempatan pada ibu
nifas dalam menyusui bayinya setiap saat serta belajar merawat bayinya. Bagi
1
attachment
adalah
bayi dalam mencari putting susu ibu dapat menimbulkan kontraksi uterus.
Selain itu inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi dapat menurunkan AKB
karena hipotermi. Pemberian ASI eksklusif dapat memberi kekebalan tubuh
bayi dan mengurangi AKB (Utami dalam Aulia, 2012).
Beberapa interaksi yang menyenangkan dalam rangka bounding
attachment antara lain adalah sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara
halus dengan tangan ibu, sentuhan pada pipi yang dapat menstimulasi respon
yang menyebabkan terjadinya gerakan muka bayi ke arah muka ibu atau ke
arah payudara sehingga bayi akan mengusap-usap menggunakan hidung serta
menjilat putingnya dan terjadilah rangsangan untuk sekresi prolaktin, tatap
mata bayi dan ibu yang dapat menimbulkan perasaan saling memiliki antara
ibu dan bayi, tangisan bayi dapat memberikan respon berupa sentuhan dan
suatu yang lembut misalnya ibu menyentuh dengan ujung jari sehingga dapat
menyenangkan bayi (Wulandari dan Handayani, 2010).
Hasil studi yang dilakukan oleh Utami dalam Aulia (2012) di 18 rumah
sakit yang ada di Jakarta, Bandung dan Semarang terlihat bahwa setidaknya
11 dari 30 orang ibu nifas (36%) sudah mengerti dan melakukan Bounding
Attachment, sedangkan sisanya 19 orang (63%) tidak melaksanakan bounding
attachment dengan alasan persalinannya dengan caesar
Hasil studi pendahuluan di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 22
Oktober diketahui bahwa jumlah ibu nifas normal selama bulan Agustus s/d
September 2012 adalah sebanyak 119 orang dan rata-rata ibu nifas di RSUD
Kota Surakarta per bulan adalah 60 orang. Hasil wawancara tentang bounding
attachment terhadap 5 orang ibu nifas yang berhasil penulis temui di RSUD
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding
attachment di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di
RSUD Kota Surakarta tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding
attachment di RSUD Kota Surakarta pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding
attachment di RSUD Kota Surakarta pada tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding
attachment di RSUD Kota Surakarta pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya
mengenai ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak (bounding
attachment).
2. Bagi Peneliti
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat perkuliahan dan mendapatkan
pengalaman nyata dalam melakukan penelitian.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang
bounding attachment.
b. RSUD Kota Surakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada
petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan informasiinformasi mengenai bounding attachment kepada ibu nifas.
E. Keaslian Penelitian
1. Aulia (2012), dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Bounding Attachment di RB Yulita Grogol Sukoharjo Tahun
2012. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan
sampel menggunakan total sampling. Analisis yang digunakan adalah
analisis univariat Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari teori tentang pengetahuan yang meliputi
pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, tingkat
dalam
pengetahuan,
cara
memperoleh
pengetahuan,
cara
PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang : Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indera (Notoatmodjo, 2010).
b. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan
menurut
4) Pengalaman
Sesuatu
yang pernah
dialami
seseorang
akan
menambah
10
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah
kemampuan untuk menyusun formulasi baru formulasi-formulasi
yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek dimana
kriteria penilaian suatu materi atau obyek ditentukan oleh diri
sendiri.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang
telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang
sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah (tanpa melalui penelitian ilmiah)
Cara tradisional atau non ilmiah ini dipakai orang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya
metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis.
Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :
a) Cara coba-salah (Trial and Eror)
Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup
lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai
11
12
pribadi
adalah
pengalaman
untuk
nasihat
orang
tuanya,
atau
anak
disiplin
13
sukar
dipercaya
karena
kebenaran
ini
tidak
14
terjadi
apabila
kesimpulan
diperoleh
dari
15
Notoatmodjo
(2010),
mengatakan
bahwa
dalam
Pengetahuan baik
2)
Pengetahuan cukup
3)
Keterangan :
X
SD = Standar Deviasi
16
2. Nifas
a. Pengertian
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2010).
Masa nifas merupakan keadaan fisiologis yang lazim terjadi pada
semua ibu setelah melahirkan yang berlangsung selama 40 hari. Pada
masa tersebut akan terjadi pemulihan kesehatan. Proses pemulihan
kesehatan tersebut merupakan hal yang sangat penting, karena selama
masa kehamilan dan persalinan terjadi perubahan fisik maupun
psikologis. Dimana perubahan fisik meliputi ligamen yang lembut dan
kendor, otot teregang, uterus membesar, postur tubuh berubah, serta
terjadi bendungan vena tungkai bawah (Yuswanto dan Yulifah, 2008).
b. Klasifikasi masa nifas
Klasifikasi masa nifas menurut Suherno dan Suryoprayogo
(2009), terbagi dalam tiga periode yaitu :
1) Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri
dan berjalan.
2) Puerperium intermedial adalah kepulihan menyeluruh alat alat
genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3) Remote purperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna.
17
menurut
18
pada
endometrium
adalah
timbulnya
19
dan selaput janin. Setelah 3 hari mulai rata, sehingga tidak ada
pembentukan jaringan parut pada bekas implantasi plasenta.
d) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus.
Warna
serviks
pembuluh
darah.
sendiri
merah
Konsistensinya
kehitam-hitaman
lunak,
karena
kadang-kadang
20
waktu persalinan
21
22
2) Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan
kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak
waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan
melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya
3) Suara
Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan bayinya
juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya
dengan tegang.
4) Aroma
Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik.
Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma
susu ibunya.
5) Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan
orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti
nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai
berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada
orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang
positif.
23
6) Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada
dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru
lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten
dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi
sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
7) Kontak dini
Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa
kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk
hubungan orang tuaanak. Ada beberapa keuntungan fisiologis
yang dapat diperoleh dari kontak dini yaitu kadar oksitosin dan
prolaktin meningkat, reflek menghisap dilakukan dini, pembentuk
kekebalan aktif dimulai dan mempercepat proses ikatan antara
orang tua dan anak.
d. Bentuk interaksi dalam bounding attachment
Beberapa interaksi yang menyenangkan dalam rangka bounding
attachment menurut Wulandari dan Handayani (2010), antara lain
adalah :
1) Sentuhan pada tungkai dan muka bayi secara halus dengan tangan
ibu
24
25
7) Adaptasi.
8) Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat
anak.
9) Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi
kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi
rasa nyaman.
10) Fasilitas untuk kontak lebih lama.
11) Penekanan pada hal-hal positif.
12) Perawat maternitas khusus (bidan).
13) Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga,
teman dan pasangan.
14) Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
f. Keuntungan Bounding Attachment
Keuntungan bounding attachment menurut Lusa (2010), antara lain :
1) Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan
sikap sosial.
2) Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
g. Hambatan Bounding Attachment
Wulandari dan Handayani (2010), menyatakan bahwa ikatan
antara ibu dan bayi bisa tertunda karena :
1) Prematuritas
Bayi yang baru dilahirkan dalam keadaan prematur, kurang
mendapatkan kasih sayang dari ibunya karena kondisi belum cukup
26
27
B. Kerangka Teori
Kerangka teroritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengetahuan :
1. Tingkat Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial-Ekonomi
28
C. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
ibu nifas tentang
bounding attachment
Baik
Cukup
Kurang
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
29
BAB III
METODE PENELITIAN
di RSUD Kota
Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan
dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 25 April 2013.
29
30
D. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang
bounding attachment. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner
31
Sub Variabel
a.
b.
c.
d.
Tingkat
pengetahuan
Ibu tentang
bounding
e.
attachment
f.
No. item
Favourable
Pengertian
1,2
Tahap-tahap
3,4,5,6
Elemen-elemen
8,9,10
Bentuk interaksi 13,14,15,16,
17
Prinsip
dan 20,21,22,23
upaya
peningkatan
Keuntungan dan
27,28,29
hambatan
21
No. item
unfavourable
7
11,12
18,19
Jumlah
Item
2
5
5
7
24,25,26
30,31
10
31
32
Sebuah
rxy =
Keterangan:
rxy
: Jumlah responden
: Skor pertanyaan
: Skor total
xy
Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361) (Arikunto, 2010).
Hasil uji validitas di RS Slamet Riyadi Surakarta kepada 30 orang
responden dengan jumlah 35 soal, diketahui bahwa sebanyak 31 item
kuesioner dinyatakan valid dimana nilai r hitung > r tabel (0,361).
Sedangkan sebanyak 4 item kuesioner yaitu nomor 7, 13, 19 dan 22
33
dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung < r tabel (0,361). Item
kuesioner yang tidak valid tersebut kemudian dibuang dan tidak digunakan
dalam keperluan penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
2
k Ssb
1
r11 =
s 2 t
k - 1
Keterangan:
r11
= Reliabilitas Instrument
b2
t2
= Varians total
34
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Variabel
dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
ibu nifas tentang bounding attachment.
35
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau
pengertian
variabel-variabel
yang
diamati
atau
diteliti
Definisi Operasional
Pengetahuan
ibu nifas
tentang
bounding
attachment
Parameter dan
kriteria
Alat ukur
Segala
sesuatu 1. Baik bila
Kuesioner
informasi
yang
(x) > mean + 1
SD
diketahui
dan
dimengerti oleh ibu 2. Cukup : bila
mean - 1 SD
nifas tentang ikatan
x mean + 1
kasih sayang antara
SD
orang tua dan anak
atau
bounding 3. Kurang : bila
(x) < mean 1
attachment
SD
(Riwidikdo, 2009)
Skala
Ukur
Ordinal
36
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap
dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Entry data
Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk
dilakukan analisis lanjut.
d. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti
menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo
(2009), rumus menghitung nilai mean dan Standard Deviation
sebagai berikut :
yaitu
37
a. Mean
X=
= 0 xi
n
i
Keterangan :
X : Mean
n : jumlah responden
xi : nilai responden
b. Standard Deviation
SD =
XI 2 -
( xi )2
n
n -1
Keterangan :
SD : Standard Deviation
xi
: nilai responden
: jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
2) Pengetahuan cukup
3) Pengetahuan kurang
38
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
39
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
1. Nilai Mean dan Standar Deviasi
Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding
attachment di RSUD Kota Surakarta menggunakan program SPSS untuk
mencari nilai mean dan standar deviasi. Adapun hasil perhitungan tersebut
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
40
41
Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
N
47
Minimum
8,00
Maximum
23.00
Mean
17,21
Std. Deviation
3,88
attachment di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Bounding Attachment di
RSUD Kota Surakarta
Jumlah
(orang)
4
29
14
47
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
Berdasarkan
tingkat
pengetahuan
Persentase
(%)
8,5
61,7
29,8
100,00
ibu
nifas
tentang
bounding
42
Gambar 4.1
Grafik Batang Tingkat Pengetahuan tentang Bounding Attachment
C. Pembahasan
Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding
attachment ini dilakukan di RSUD Kota Surakarta. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden tentang bounding
attachment dalam kategori cukup yaitu sebanyak 29 responden (61,7%).
Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu : tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman dan
sosial ekonomi.
Menurut Purwanti (2007) bounding attachment adalah sentuhan awal
atau kontak kulit antara ibu dan bayi pada menit-menit pertama sampai
beberapa jam setelah kelahiran bayi. Dalam hal ini, kontak ibu dan ayah akan
43
menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal. Pada proses ini terjadi
penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang tua
terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan dalam keperawatannya.
Menurut Lusa (2010) keuntungan bounding attachment bahwa bayi
merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial dan
bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi, sehingga dengan
pengetahuan tentang bounding attachment dapat membuat ibu nifas untuk
lebih dekat dengan bayinya.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat
pengetahuan ibu cukup, hal ini dikarenakan sebagian besar ibu kurang
mengetahui tentang elemen-elemen serta keuntungan dan hambatan bounding
attachment dari kuesioner yang telah diberikan. Menurut Lusa (2010)
beberapa elemen bounding attachment antara lain adalah sentuhan-sentuhan
atau indera peraba, kontak mata, suara, aroma, entrainment, bioritme, dan
kontak dini. Menurut Lusa (2010) keuntungan bounding attachment antara
lain bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap
sosial, bayi merasa aman dan berani mengadakan eksplorasi sedangkan Lusa
Wulandari dan Handayani (2010) menyatakan bahwa hambatan bounding
attachment antara lain prematuritas, bayi atau ibu sakit dan cacat fisik.
Beberapa faktor lain diantaranya kurangnya informasi berupa pendidikan
kesehatan tentang bounding attachment dan kurang memanfaatkan media
elektronik atau media cetak khususnya tentang bounding attachment.
44
D. Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan penelitian, ibu-ibu sebagai responden banyak bertanya
kepada peneliti, hal ini disebabkan banyak ibu kurang mengetahui maksud
dari kuesioner tentang bounding attachment, sehingga peneliti harus
menjelaskan terlebih dahulu sebelum ibu menjawab pertanyaan tersebut.
2. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu hanya meneliti
tingkat pengetahuan saja.
3. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga tidak
melakukan wawancara mendalam dengan responden, selain itu dengan
kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab benar atau salah dapat
membuat responden memilih secara asal-asalan.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD
Kota Surakarta dalam kategori baik sebanyak 4 responden (8,5%).
2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD
Kota Surakarta dalam kategori cukup sebanyak 29 responden (61,7%).
3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bounding attachment di RSUD
Kota Surakarta dalam kategori kurang sebanyak 14 responden (29,8%).
B. Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bagi Ibu Nifas
Hendaknya ibu nifas meningkatkan pengetahuan tentang bounding
attachment melalui media cetak maupun media elektronik sehingga
mengetahui tentang teknik dan manfaat dari bounding attachment dalam
rangka meningkatkan interaksi kasih sayang dengan anaknya.
2. Bagi Bidan
Hendaknya bidan memberikan pemahaman kepada ibu nifas dan
memberikan pelayanan dalam penerapan bounding attachment secara
langsung kepada ibu dan bayinya, misalnya pada saat pelaksanaan inisiasi
menyusui dini dan rooming in.
45
46
47
DAFTAR PUSTAKA
48