Sejarah HAM Dari Masa Ke Masa
Sejarah HAM Dari Masa Ke Masa
PENGERTIAN HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki manusia sesuai dengan
kodratnya, yang melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup
layak sebagai manusia.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dimiliki oleh manusia yang telah diperoleh
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya dan
dibawa bersamaan dengan kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat.
Hak Asasi Manusia bersifat Umum (universal), karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki
tanpa perbedaan atas bangsa, ras, agama, dan jenis kelamin.
Hak Asasi Manusia bersifat supralegal, artinya tidak tergantung kepada adanya suatu negara
atau undang-undang dasar, maupun kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih
tinggi karena berasal dari sumber yang lebih tinggi.
Ciri pokok dari hakikat Hak Asasi Manusia, adalah:
1.
2.
Hak Asasi Manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal
usul, ras, agama, etnik dan pandangan politik.
3.
B. SEJARAH HAM
1. Hak Asasi Manusia di Yunani
Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM) meletakkan dasar
bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak hak asasi manusia. Konsepsinya
menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa yang zalim dan
tidak mengakui nilai nilai keadilan dan kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan
pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya.
Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan
Gereja Inggris.
Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi
berikut:
1. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.
2. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.
2
3. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa
perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.
4. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji
akan mengoreksi kesalahannya.
b. Petition Of Rights
Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak-hak rakyat
beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada raja di depan parlemen
pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut :
1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
2. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
3. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
c. Hobeas Corpus Act
Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan
seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut:
1. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan.
2. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
d. Bill Of Rights
Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima parlemen
Inggris, yang isinya mengatur tentang :
1.
2.
3.
4.
5.
Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak alam,seperti hak
atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property) mengilhami sekaligus menjadi
pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun
1776. Pemikiran John Locke mengenai hak hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi
Kemerdekaan Amerika Serikat yang dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE
OF THE UNITED STATES.
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776, suatu
deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan
pula piagam hak hak asasi manusia karena mengandung pernyataan Bahwa sesungguhnya
semua bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua manusia
dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati
kebahagiaan.
John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah memiliki
hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama, hidup lebih maju seperti
yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat bahwa manusia yang berkedudukan
sebagai warga negara hak-hak dasarnya dilindungi oleh negara.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai negara
yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya,
kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu memulainya sejak masa Rousseau.
Kesemuanya atas jasa presiden Thomas Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang
terkenal sebagai pendekar hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow
Wilson dan Jimmy Carter.
Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang empat kebebasan yang diucapkannya di
depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :
1. Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and expression).
2. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya (freedom of
religion).
3. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
4
umum.
5. Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.
5
Hidup.
Kemerdekaan dan keamanan badan.
Diakui kepribadiannya.
Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat
jaminan hukum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak
5.
6.
7.
8.
D. PENGARUH
HAK ASASI
INTERNASIONAL
Hak-hak Asasi manusia sebagai keonsepsi yang mencakup hak-hak rakyat memiliki
pengaruh terhadap masyarakat internasional.
Pengaruh tersebut dapat dicermati dalam hal:
a. Prinsip Resiprositas versus tuntunan masyarakat.
Sejak hak rakyat untuk menentukan dirinya sendiri dan hak individu memperoleh
pengakuan masyarakat internasional, maka prinsip resiprositas yang semula menjadi
landasan pergaulan internasional terpengaruh.
Prinsip resiprositas menekankan bahwa sebuah negara harus memenuhi kewajibannnya
selama pihak lain juga melakukan kewajiban yang sama, sebaliknya bila negara lain tidak
memenuhi kewajibannya, maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk memenuhi
kewajibannya
b. Rakyat dan individu sebagai masyarakat Internasional.
7
Ruang lingkup hak-hak asasi manusia sudah semakin luas. Perlindungan hak-hak asasi
manusia bukan saja sebatas hak hidup atau hak atas kebebasan fundamental, tetapi sudah
mennjangkau hak-hak sipil dan politik, hak atas kesejahteraan sosial dan ekonomi serta hak
sebagai bangsa dan kaum minoritas.
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
b.
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk pada pembatasan
yang ditetapkan oleh bbundang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan dan penghormatan atas hakn dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi
tuntutan keadilan sesuai dengan nilai-nilai agama, moralitas, kesusilaan, keamanan, dan
ketertiban umum dalam mastarakat yang demokratis.
c.
Negara bertanggung jawab atas perlindungan, kemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak
asasi manusia.
d.
Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk komisi nasional hak asasi
manusia yang bersifat independen dan tidak memihak, yang pembentukan, susunan dan
kedudukannya diatur dengan undang-undang.
Bangsa Indonesia memahami bahwa The Universal Declaration Of Human Rights yang
dicetuskan pada tahun 1948 merupakan pernyataan umat manusia yang mengandung nilai-nilai
universal yang harus dihormati. Kesadaran umum mengenai hak dan kewajiban asasi manusia itu
menjiwai keseluruhan sistem hukum dan konstitusi Indonesia dan karena itu perlu di
adopsikankedalam rumusqn undang-undang dasar atas dasar pengertian-pengertian dasar yang
dikembangkan sendiri oleh bangsa Indonesia. Karena itu perumusannya dalam undang-undang
dasar mencakup pemikiran-pemikiran mengenai hak asasi manusia di masa lalu dan pemikiranpemikiran yang masih terus akan berkembang di masa-masa yang akan datang.
Pancasila.
Pembukaan UUD 1945.
Batang Tubuh pasal 28, 28a-j.
TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM.
UU No. 39/1999 Tentang HAM.
UU No. 26/2000 Tentang Pengadilan HAK.
UU No. 5/1998 Tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman lain Yang Kejam, tidak manusiawi atau merendahkan manusia.
8. Keppres RI No. 50 tahun 1993 Tentang Komnas HAM.
9. Keppres RI No. 181 tahun 1998 Tentang Komnas anti kekerasan terhadap perempuan.
10. UU No. 23 tahun 2002 Tentang perlindungan anak.
11. UU No. 23/2004 Tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
12. UU No. 21/2007 Tentang tindak pidana Perdagangan Manusia (Human Traficing).
H. PERTANYAAN DISKUSI
1. Abdul Rahmat (125514045)
Pertanyaan:
Kebebasan beragama termasuk HAM. Di Indonesia, orang tidak boleh menjadi atheis.
tidak? Jelaskan!
Jawaban:
Menurut kelompok kami, melanggar HAM. Tapi kembali pada hukum di Negara
Negara tersebut.
4. Risky Senja
(125514049)
Pertanyaan:
Seorang yang bipatride, hukum perlindungan HAM menjadi tidak jelas.bagaimana
pendapat anda?
Jawaban:
Masalah seperti itu, dia menganut hukum di negera tempat ia tinggal.
5. Nasrullah J.
(125514238)
Pertanyaan:
Seorang yang bipatride Indonesia-Arab, Ia tinggal di arab dan melanggar peraturan di
sana. Sanksinya harus potong tangan. Bagaiman pendapat anda?
Jawaban:
Sekali lagi ya harus patuh pada negara tempat ia tinggal.
6. Bagas Agung
(125514230)
Pertanyaan:
10
Jika ada anak di bawah umur, memperkosa temannya gara-gara melihat video porno.
Bagaimana jika ditinjau dari HAM?
Jawaban:
Ya Melanggar, karena ia melanggar norma susila. Tapi hukumannya diatur dalam UU
11
DAFTAR PUSTAKA
http://mugetsuryan.blogspot.com/2012/06/definisi-ham-hak-asasi-manusia-menurut.html.
Diakses pada tanggal 4 april 2013 pada pukul 18.35.
http://sejarahperadabandanbudayadunia.blogspot.com/2012/10/magna-carta.html. Diakses pada
tanggal 4 april 2013 pada pukul 18.35.
http://mystorystudy.blogspot.com/2012/10/sejarah-perkembangan-ham-di-dunia.html.
pada tanggal 4 april 2013 pada pukul 18.35.
Diakses
Diakses
Diakses
12