ANALISA NUMERIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Dalam pemahaman termodinamika, kita telah mengetahui bagaimana suatu
energi dapat ditransfer melalui interaksi pada suatu sistem terhadap lingkungan
sekitar, dimana energi tersebut dapat berupa panas maupun dalam bentuk kerja.
Dalam lingkup transfer energi panas, transfer energi dapat berlangsung melalui
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam mata kuliah analisa
numerik pada tugas ini akan dibahas tentang Untuk menyelesaikan masalah
distribusi temperatur pada perpindahan panas secara konduksi panas satu dimensi
pada keadaan tunak dengan pembangkit energi
1.2 PerumusanMasalah
Adapaun permasalahan yang perlu diselesaikan melalui pengerjaan tugas ini
adalah,
perpindahan panas secara konduksi panas satu dimensi pada keadaan tunak
dengan pembangkit energi?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas ini adalah bagaimana menyelesaikan
masalah distribusi temperatur pada perpindahan panas secara konduksi panas satu
dimensi pada keadaan tunak dengan pembangkit energi
1.4 Batasan Masalah
Adapun beberapa batasan masalah yang digunakan dalam pengerjaan tugas ini
adalah sebagai berikut :
Perpindahan panas secara konduksi pada plane wall ke arah sumbu x.
Data input yang dibutuhkan q (heat rate), A (luas bidang perpindahan
panas), k (koefisien konduktifitas thermal), T (selisih temperatur)
BAB II
TeoriDasar
2.1 Solusi Analitik
Pada gambar 1 untuk ketebalan permukaan datar adalah L, syarat batas permukaan x
= 0 dan x = L yang konstan tetapi temperaturnya berbeda yaitu T1 dan T2.
Konduktiviti termal papan datar adalah k dan pembangkit energi adalah g dalam
W/m3.
Distribusi temperatur T(x) untuk bidang datar ditentukan dengan integrasi langsung
dari persamaan differensial. Integral persamaan 1-1a menjadi
Bentuk pertama pada samping kanan adalah distribusi pembangkit energi dalam
medium ke distribusi temperatur, dan bentuk kedua adalah kontribusi temperatur pada
batas permukaan. Dari persamaan 1-5 diperoleh beberapa syarat yaitu;
a. Jika pembangkit energi (g) = 0 maka pers 1-5 menjadi
Problem ini diselesaikan dengan mengintegralkan pers 1-8a dua kali dan
memasukkan syarat batas x = 0 dan x = L/2. Ekspresi temperatur menjadi
di mana koordinat x merupakan garis pusat slab seperti pada gambar 2. Temperatur
pada garis pusat, x = 0 diperoleh dari pers 1-9 dengan menentukan x = 0;
Pers 1-9 dimasukkan pada pers 1-11a dan menentukan x = L/2, maka fluks panas
pada batas permukaan x = L/2 menjadi;
b.
Distribusi temperatur pada bidang datar dengan menentukan titik node l pada
medium seperti gambar 5.
di mana node-node dimulai dari m=1 ke m = M+1 pada gambar 5, besar node m
sama
dengan lokasi pada koordinat x yang diberikan;
Pada gambar 2.3 ini ketebalan elemen = Dx/2, pada batas permukaan (x) = 0 di node
m=1
Pada batas isolasi (geometrik dan kondisi simetrik termalnya) jika q0 = 0 dan qL = 0
maka persamaan 2-7 dan persamaan 2-8 menjadi ;
Persamaan beda hingga untuk konveksi dengan syarat batas pada node m=1 menjadi;
Jika batas permukaan x=L dan node m = M + 1 maka persamaan beda hingga untuk
konveksi menjadi;
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Eliminasi Gauss Jordan
1. Masukkan matriks Adan vektor B besertaukurannya
2. Buatmatriks augment [A B] namakandengan AB
3. Untuk bariske I dimana I = 1 s/d n.
Perhatikan apakah nilaiai,i= 0 :
Bilanya:
Pertukarkan bariske I da naris ke i+ k n, dimanaai+k, i0, bila tidak ada
berarti perhitungan tidak bias dilanjutkan dan proses dihentikan dengan tanpa
penyelesaian
Bila tidak: lanjutkan.
Jadikan nilai diagonalnya menjadi satu, dengan cara untuk setiap kolom k
ai, k
ai, i
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kasus
Sebuah papan dengan ketebalan potongannya = 0.1 m, konduktivitas termal k
= 40 W/(m.0C) di mana energi yang timbul rata rata konstan sebesar 10 6 W/m3.
Batas permukaan x = 0 dan x =0.1 m, koefisien perpindahan panas sebesar 200 W /
(m2.0C) dan temperatur sebesar 150 0C. Tentukanlah persamaan beda hingga jika
papan tersebut di bagi kedalam M = 5 bagian.
4.2 Penyelesaian
a. Penyelesaian secara numerik.
x = L/M = 0.1/5 = 0.02m
Maka persamaan beda hingga untuk perpindahan panas pada node m =2 s/d m = 5
Atau
Untuk batas isolasi pada x = 0 maka ;
Maka didapat :
T1 = 625 0C
T2 = 620 0C
T3 = 605 0C
T4 = 580 0C
T5 = 545 0C
T6 = 500 0C
b. Penyelesaian secara matlab
Coding :
A = [-2 2 0 0 0 0 ; 1 -2 1 0 0 0; 0 1 -2 1 0 0; 0 0 1 -2 1 0; 0 0 0 1 -2 1; 0 0 0 0 2 -2.2]
B = [-10 ; -10 ; -10 ; -10 ; -10 ; -10]
C = cat (2,A,B);
Hasil = rref (C)
A=
Command View :
-2.0000
2.0000
1.0000 -2.0000
0
1.0000
1.0000 -2.0000
0
0
1.0000
1.0000
1.0000 -2.0000
1.0000 -2.0000
0
1.0000
2.0000 -2.2000
B=
-10
-10
-10
-10
-10
-10
Hasil =
1
0 625
0 620
0 605
0 580
0 545
1 500
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas disimpukan bahwa:
Dengan menggunakan metode secara analisa numerik Gauss jordan dan
menggunakan matlab di dapatkan hasil yang sama nilai temperatur yaitu:
T1 = 625 0C
T2 = 620 0C
T3 = 605 0C
T4 = 580 0C
T5 = 545 0C
T6 = 500 0C
5.2 Saran
Saran pada penyelesaian tugas besar pada mata kuliah analisa numerik adalah :
1. Pembagian materi tugas besar seharusnya ditentukan