Anda di halaman 1dari 10

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal..............................................telah dipresentasikan portofolio oleh:


Nama Peserta

:........................................................................................................................................

Dengan judul/topik :

Nama Pendamping :

Nama Wahana :

No
.

Nama Peserta Presentasi

No
.

Tanda Tangan

10

10

11

11

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping

(
)
Catatan: Halaman portofolio ini sebaiknya disalin sinar (fotokopi) karena anda akan membuat sejumlah
laporan yang sekaligus merupakan catatan untuk bekal dan berpraktik nantinya.

Borang Portofolio
Nama Presentan : dr. Adriana Hendraningrat
Nama Wahana: RSUD Ansari Saleh, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Topik: Kasus Medik
Tanggal (kasus): 20 Januari 2014
Nama Pasien: Ny. Anah
Tanggal Presentasi: 27 Januari 2013

Nama Pendamping: dr. Siti Rahmaniah

Tempat Presentasi: Ruang Komite Medik


Obyektif Presentasi:
Keilmuan

Keterampilan

Diagnostik

Manajemen

Neonatus

Bayi

Penyegaran
Masalah
Anak

Tinjauan Pustaka
Istimewa
Remaja

Lansia
Dewasa

Deskripsi: Perempuan 37 tahun, Post rawat inap bangsal jiwa RS Ansari Saleh. Pasien sering
mendengar bisikan-bisikan.

Bumil

Tujuan: mengetahui dan mempelajari penatalaksanaan Skizofrenia


Bahan bahasan:

Cara membahas:
Data pasien:

Tinjauan
Pustaka
Diskusi

Riset

Audit
Kasus

Presentasi dan
diskusi

Nama: Ny. A

Nama klinik: Poli Jiwa RS Ansari


Telp:
Saleh
Data utama untuk bahan diskusi :

Email

Pos

Nomor Registrasi:
Terdaftar sejak:

1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Skizofrenia Paranoid. Keadaan tampak sakit ringan.

2. Riwayat Penyakit dahulu : Pasien sudah seperti ini sejak tahun 2005. Dirawat 2 minggu di RS Ansari
Saleh dan boleh pulang tanggal 12 Januari 2014
3. Riwayat kebiasaan dan psikososial: Pasien hidup berkeluarga. Bersama suami dan kedua anaknya.
Pasien sehari- hari bekerja sebagai pegawai negeri sipil.

4. Riwayat pekerjaan: Pasien bekerja sebagai PNS.

5. Keluhan Utama :
Pasien Mengamuk
Riwayat Penyakit Sekarang :
Alloanamnesis dengan anak pasien :
Pasien tahun 2005 setelah 40 hari setelah melahirkan anak ke 2 pasien mulai melamun dan tidak mau bicara.
Pasien mulai sering mengungkit-ngungkit masalah yang lalu. Pasien sering jauh dari suami karena pekerjaan
suami. Karena sering jauh dari suami pasien sering mendengar cerita tidak benar tentang suami-nya dari tetangga
dan orang-orang sehingga pasien sering kepikiran. Pasien mulai sering tidak bisa tidur, kadang pasien keluyuran di
jalan dan tidak pulang. Pasien sering melamun di hutan dan kadang ingin bunuh diri dengan cara terjun ke sungai.
Pasien melakukan itu saat ditanya keluarga karena ada yang menyuruh pasien. Pasien semakin lama semakin
menjadi-jadi, pasien mulai mengamuk dan merusak barang-barang di rumah. Pasien kadang mengamuk sampai
menyakiti orang terutama suaminya. Karena itu pasien dibawa ke RS Ansari Saleh awal januari 2014 dirawat
selama 2 minggu. Pasien diijinkan pulang tanggal 12 januari. Pasien kadang masih mendengar bisikan bisikan
yang mengajak pasien jalan-jalan.
Autoanamnesa :
Pasien seorang perempuan berperawakan gemuk memakai baju lengkap, rambut terawat. Pasien mengaku
mendengar bisikan-bisikan yang
mengajak pasien jalan-jalan. Pasien tidak tahu siapa yang membisiki
pasien. Pasien hanya tahu bisikan itu ada ditelinga pasien dan pasien menuruti bisikan tersebut. Pasien juga
yakin ada orang yang ingin berbuat jahat kepada pasien, agar pasien dan suami pasien bercerai.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : tampak sakit ringan, Kesadaran : Kompos mentis
TD : 110/80, Nadi : 88 x/menit, Suhu: 36,7C, RR: 18x/menit
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/Hidung : hiperemis (-), secret (-)
Mulut : dalam batas normal
Thorax : BJ I II (+), VBS +/+ whz -/- rh-/Abdomen : supel, hepar/lien tidak teraba, defans muscular (-), timpani, bising usus (+)

Pemeriksaan Psikiatri :
Penampilan : Terawat
Kesadaran : Komposmentis
Perilaku : Kooperatif
Pembicaraan : Koheren
Afek : Tumpul
Mood : Datar
Ekspresi : Datar
Keserasian : Serasi
Konsetrasi : Baik
Orientasi : waktu

: Baik

Tempat : Baik
Objek

: Baik

Daya Ingat : Segera : Baik


Pendek : Baik
Panjang : Baik
Proses Pikir : Produktivitas Lancar
Isi Pikir : Waham Kejar (paranoid)
Halusinasi : Auditorik
Tilikan : Derajat 1 (penyangkalan penuh terhadap penyakitnya)

1. Subyektif: Pada anamnesa pasien mendengar bisikan-bisikan yang mengajak pasien jalan-jalan yang
menurut buku PPDGJ-III merupakan halusinasi auditorik. Pasien juga yakin ada orang yang berbuat jahat
kepada pasien, agar pasien dan suami pasien bercerai yang merupakan waham kejar yang termasuk
waham paranoid.
2. Objektif:
Hasil pemeriksaan jasmani tidak ditemukan kelainan. Sehingga kelainan organik dapat disingkirkan.
3. Assessment( penalaran klinis):
Pada pasien ini termasuk Skizofrenia karena memenuhi kriteria umum skizofrenia sesuai PPDGJ-III
yaitu adanya suara halusinasi dan adanya waham yang menetap. Selain itu pasien ini memiliki gejala
seperti ini sejak tahun 2005 sehingga memenuhi kriteria skizofrenia yang harus lebih dari sama
dengan 1 bulan. Pada pasien ini juga ada perubahan yang konsisten dan bermakna dari beberapa
aspek perilaku yaitu hilangnya minat, hidup tidak bertujuan, dan penarikan diri dari sosial yang
merupakan kriteria tambahan skizofrenia.
Pada Pasien ini didiagnosis Skizofrenia Paranoid sesuai PPDGJ-III karena memenuhi kriteria umum
skizofrenia dan adanya halusinasi dan waham yang menonjol. Pada pasien ini ada suara-suara
halusinasi yang memberi perintah ke pasien atau halusinasi auditorik. Pada pasien ini juga adanya
waham kejar atau waham paranoid yaitu pasien yakin ada yang ingin berbuat jahat kepada pasien.
-

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang kronik, pada orang yang mengalaminya tidak dapat
menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri buruk. Gejalanya dibagi 2 yaitu primer yang
meliputi gangguan emosi dan sekunder yaitu adanya waham dan halusinasi.
Etiologi dari skizofrenia sampai saat ini belum diketahui, beberapa sumber mengatakan adanya
faktor keturunan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian pada keluarga yang menderita dan
terutama anak kembar monozigot, yaitu jika kedua orang tua menderita skizofrenia 61-86%
monozigot menderita skizofrenia dan yang heterozigot 2-15 %.
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa skizofrenia diakibatkan oleh lonjakan stressor psikologi
yang menyebabkan perubahan emosi, kecemasan yang tinggi rasa bersalah yang memulai adanya
waham dan halusinasi.
Dari ke 2 sebab tersebut saat ini masih diyakini bahwa perubahan neurotransmiter dopamine lah
yang penyebab utama munculnya halusinasi dan waham. Sehingga pengobatan anti psikotik
kerjanya dengan mengurangi neurotransmiter dopamin.

Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Skizofrenia Paranoid
2. Tatalaksana Skizofrenia Paranoid
3. Edukasi keluarga untuk Pengobatan jangka panjang skizofrenia

4. Plan:

Diagnosis: : Skizofrenia Paranoid F20.0


Pengobatan:
Konsul dr. Siti Khaeriah, Sp.KJ :
-

Stelosi 3 x 5 mg
THP 3 x 2 mg
CPZ 3 x 100 mg

Pada pasien ini diberikan CPZ. CPZ merupakan obat antipsikotik. Antipsikotik menghambat
reseptor dopamine D2 di sistem limbik otak, karena peningkatan dopamin lah yang bertanggung
jawab munculnya waham dan halusinasi. Pada kasus ini digunakan juga Stelosi (Thioridazin)
yang merupakan obat anti psikotik tetapi mempunyai efek anticemas, takut, gelisah. Di Poli jiwa
RS Ansari Saleh kombinasi obat ini digunakan untuk pasien skizofrenia yang tidak agresif.
Pada pasien ini juga diberi THP (Trihexylphenidin), yaitu obat antikolinergik yang menghambat
pelapasan asetil kolin atau pada kasus ini pencegah efek buruk dari kedua obat psikotik yaitu
gangguan ekstrapiramidal.
Pendidikan: dilakukan kepada

keluarga pasien untuk memberikan informasi bahwa kondisi

pasien seperti ini keluarga harus bersabar karena membutuhkan pengobatan yang lama. Pada
Pengobatan penyakit ini dijelaskan bahwa minum obat minimal dilakukan 1 tahun. Kalau
mendadak distop bisa membuat pasien kambuh dan pengobatan bisa berlangsung selama 5
tahun.
Konsultasi: Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis Jiwa

Anda mungkin juga menyukai