Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI

Rhinitis akut (coryza, commond cold) merupakan peradangan membran mukosa hidung dan
sinus-sinus aksesoris yang disebabkan oleh suatu virus dan bakteri. Penyakit ini dapat
mengenai hampir setiap orang pada suatu waktu dan sering kali terjadi pada musim dingin
dengan insidensi tertinggi pada awal musim hujan dan musim semi.
Rhinitis kronis adalah suatu peradangan kronis pada membran mukosa yang disebabkan oleh
infeksi yang berulang, karena alergi, atau karena rinitis vasomotor.
II.
ETIOLOGI
Belum jelas, beberapa hal yang dianggap sebagai penyebabnya seperti infeksi oleh kuman
spesifik, yaitu spesies Klebsiella, yang sering Klebsiella ozanae, kemudian stafilokok,
sreptokok, Pseudomonas aeruginosa, defisiensi Fe, defisiensi vitamin A, sinusitis kronik,
kelainan hormonal, dan penyakit kolagen. Mungkin berhubungan dengan trauma atau terapi
radiasi.
III.
MENIFESTASI KLINIS
Keluhan subyektif yang sering ditemukan pada pasien biasanya nafas berbau (sementara
pasien sendiri menderita anosmia), ingus kental hijau, krusta hijau, gangguan penciuman,
sakit epala, dan hidung tersumbat.
Pada pemeriksaan THT ditemukan rongga hidung sangat lapang, konka inferior dan media
hipotrofi atau atrofi secret purulen hijau dan krusta berwarna hijau.
IV.
PATOFISIOLOGI
Rangsangan saraf parasimpatis akan menyebabkan terlepasnya asetilkolin, sehingga terjadi
dilatasi pembuluh darah dalm konka serta meningkatkan permiabilitas kapiler dan sekresi
kelenjar, sedangkan rangsangan sraaf simpatis mengakibatkan sebaliknya( kapita).
V. PENATALAKSANAAN
Belum adanya yang baku. Penatalaksanaan ditunjukkan untuk menghilangkan etiologi, selain
gejalanya dapat dilakukan secara konservatif atau operatif. Secara konservatif dapat
diberikan:
v Antibiotic presprektum luas atau sesuaiuji resistensi kuman sampai gejala hilang.
v Obat cuci hidung agar bersih dari krusta dan bau busuk hilang dengan larutan betadine satu
sendok makan dalam 100 cc air hangat
v Vitamin A 350.000 unit selama 2 minggu
v Preparat Fe
VI.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dapat dilakukan transiluminasi, fotosinus para nasal, pemeriksaan mikro organisme uji
resistensi kuman, pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Fe serum, dan serologi darah. Dari
pemeriksaan histo patologi terlihat mukosa hidung menjadi tipis, silia hilang, metaplasia
thoraks menjadi epitel kubik atau gepeng berlapis, kelenjar degenerasi dan atrofi, jumlahnya
berkurang dan bentuknya mengecil.

VII. KOMPLIKASI
v Polip hidung. Rinitis alergi dapat menyebabkan atau menimbulkan kekambuhan polip
hidung.
v Otitis media. Rinitis alergi dapat menyebabkan otitis media yang sering residif dan
terutama kita temukan pada pasien anak-anak.
v Sinusitis kronik
v Otitis media dan sinusitis kronik bukanlah akibat langsung dari rinitis alergi melainkan
adanya sumbatan pada hidung sehingga menghambat drainase

Anda mungkin juga menyukai