Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUJUAN PRAKTIKUM
A. Transformator Hubung Singkat dan Beban Nol
a) Mempelajari prinsip kerja transformator dan karakteristiknya.
b) Mengetahui rangkaian ekivalen transformator pada beban nol dan
hubung singkat.
B. Transformator Pembebanan Trafo 3 Fasa
a) Mengenal hubungan pembebanan trafo baik hubungan bintang (Y)
maupun hubungan delta ( ).
b) Mengetahui jenis pembebanan dari R, L, C.
c) Mengetahui grafik hubungan dari besaran-besaran yang diukur.
II.
TEORI DASAR
2.1. Definisi Transformator
Transformator atau transformer atau disebut juga trafo adalah
komponen elektromagnetik yang dapat mengubah suatu taraf tegangan
AC ke taraf yang lainnya.
Trafo adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Transformator adalah suatu alat yang statis / stasioner yang dapat
memindahkan daya listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya
dalam frekuensi yang sama. Tegangan yang diterima dapat dinaikkan
atau diturunkan sesuai dengan besar kecilnya arus dalam rangkaian.
Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama (mutual
induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet.
Jadi, kami dapat simpulkan bahwa Trafo adalah suatu alat listrik
yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau
2.
3.
1. Transformator daya
2. Transformator distribusi
3. Transformator pengukuran : terdiri dari transformator arus dan
transformator tegangan.
Keterangan :
V1 = Tegangan jepit primeer
3
E2 = ggl sekunder
= fluksi
e N
d 8
10 Volt
dt
el N
d ( cos t )
d
N
N 1 sin t.
dt
dt
Nilai ..efektif
E1 eff
Jadi
nilai max
2
N 1 2f
2
4,44 N 1 f
Volt
E 2 4,44 N 2 f
Volt
Sedangkan perbandingannya :
E1 N 1
E2 N 2
Keterangan :
V1 = tegangan jepit pada keadaan beban nol
I1 = I0 = arus beban nol
Ic = arus rugi-rugi inti
Ij = arus magnetisasi
Rc = tahanan karena adanya rugi-rugi inti
Xm = reaktansi yang menimbulakan fluksi utama
Pada keadaan beban nol arus yang mengalir pada kumparan primer
sama dengan arus beban nol, sedangkan arus yang mengalir pada
kumparan sekunder sangatlah kecil sehingga dapat diabaikan. Arus yang
mengalir sangat disebabkan oleh rangkaian terbuka, dengan demikian
daya yang masuk pada keadaan beban nol hanya cukup untuk mengatasi
rugi-rugi.
Po
V1
Rc
Keterangan :
V1 = tegangan jepit pada kumparan
Ihs = arus yang mengalir pada rangkaian hubungan singkat
Re = tahanan ekivalen pada keadaan hubungan singkat
Xe = reaktansi ekivalen pada keadaan hubung singkat
Pada keadaan hubung singkat arus yang mengalir pada rangkaian
magnetisasi sangat kecil dibandingkan rangkaian utama, sehingga arus
yang mengalir pada magnetisasi dapat diabaikan.
Rugi-rugi hubungan singkat (Phs) : Phs = I2.R
2.4. Pembebanan Trafo 3 Fasa
Transformator 3 fasa terdiri dari 3 pasang belitan dengan tiap
pasang bekerja pada fasa tertentu. Dalam membentuk sistem teganagan 3
fasa, ketiga pasang belitan tersebut, masing-masing untuk sisi primer dan
sekunder, dapat saling berhubungan dalam hubungan delta ( ) atau
bintang (Y).
merupakan
suatu
alat
listrik
yang
dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian
listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Transformator digunakan
secara luas, baik dalam tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan
dalam sistem tenaga memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan
ekonomis,
Vbc
Ia
Ib
Van
In
Vab
Vbn
Vcn
Vca
Ic
IN = I A + I B + I C = 0
VAB + VAN + VNB = VAN - VBN
VBC = VBN - VCN
VCA = VCN - VAN
Dari gambar diatas diketahui bahwa untuk hubungan
bintang berlaku hubungan :
VAB =
. VAN
VL =
. VP.......................................
IL = IP..................................................
(1)
(2)
....
).IL =
(3)
2. Hubungan Delta ( )
Ica
Ic
Ic
Ibc
Iab
IA
IAB
ICA
IC
IB
IBC
). =
ALAT-ALAT PRAKTIKUM
3.1. Transformator Hubung Singkat dan Beban Nol
Transformator 1 fasa
1 buah
Power DC
1 buah
Variac
1 buah
Rangkaian Panel
1 unit
Wattmeter Digital
1 buah
Voltmeter AC
1 buah
Amperemeter AC
1 buah
Jumper
secukupnya
IV.
Transformator 3 fasa
1 buah
Rangkaian panel
1 unit
Voltmeter AC
1 buah
Amperemeter AC
1 buah
Wattmeter AC Digital
1 buah
Beban lampu
6 buah
Jumper
secukupnya
PROSEDUR PERCOBAAN
4.1. Transformator 1 Fasa
10
A. Beban Nol
1.
2.
3.
Menyalakan MCB.
4.
5.
6.
7.
C. Tahanan Dalam
11
12
13
DATA PENGAMATAN
5.1. Tabel 1 Percobaan Beban Nol
V (volt)
108
I (ampere)
0.1111
P (watt)
20
I (ampere)
7.66
I (ampere)
7.32
7.32
Pada
primer
sekunder
Load
(watt)
V
(volt)
I
(ampere)
Daya
(Watt)
300
600
300
600
125
126
125
125
0.3
0.2
0.73
0.5
87
62
203
138
Kondisi
Lampu
Terang
Redup
Sangat Terang
Terang
14
VI.
PENGOLAHAN DATA
15
VII.
VIII.
ANALISA
16
Praktikan dapat menganalisa dari hasil teori yang ada dengan hasil
percobaan, analisanya adalah sebagai berikut :
a. Prinsip kerja trafo adalah arus akan mengalir dari sumber tegangan
PLN pada lilitan (N pada kumparan primer), maka timbul fluks pada
inti besi, hal ini dikarenakan adanya induksi elekromagnetik pada inti
besi oleh lilitan (yang dapat kita analogikan dengan kaidah tangan
kanan). Kemudian fluks mengalir melalui inti besi menuju kumparan
sekunder dengan arah fluks sesuai arah arus yang masuk. Lalu fluks
menginduksi lilitan sekunder sehingga lilitan sekunder menjadi magnet
sehingga timbullah ggl induksi disekitarnya. Sehingga, Ggl tersebut
membuat kumparan sekunder mengalir arus.
b. Pada percobaan trafo beban nol dilakukan untuk mengetahui besar
rugi-rugi inti besi, sedangkan percobaan hubung singkat dilakukan
untuk mengetahui rugi-rugi tembaga.
c. Pada percobaan trafo beban nol, daya yang didapatkan itu sebesar 20
watt dan tegangan yang didapatkan itu sebesar 108 volt. Sehingga
untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada rangkaian itu ada
tetapi sangat kecil sebesar 0.111. Dan hambatan akan didapatkan
sebesar 583,2 Ohm. Perhitungan tersebut berdasarkan Hukum OHM.
d. Pada percobaan trafo hubung singkat, I nominal yang digunakan
adalah 10 A karena kapasitas alat ukur yang digunakan adalah 10 A.
Apabila menggunakan I nominal yang lebih dari 10 A alat ukur
tersebut akan rusak. Tetapi pada percobaan I yang didapatkan senilai
7.66 (kurang dari 10), sehingga alat ukur masih dalam keadaan aman.
e. Pada percobaan trafo hubung singkat, masih terdapat parameter arus di
alat ukur pada saat VT AC dinolkan karena pada trafo masih tersimpan
sisa-sisa fluks yang berputar pada inti besi sehingga menimbulkan arus
yang ditunjukkan pada alat ukur.
17
V LN
sebesar 125 hal ini dikarena rumus
i.
-
V LL
3
P
VLN. ILN. COS
LN &
=
=
3.
VLL.
ILL
LL = LN
PY
VLN. ILN. COS
V LL
=
.I LL
x 3
3. VLL . ILL
Sehingga :
VLL . ILL
18
..
(Terbukti)
KESIMPULAN
Praktikan dapat menyimpulkan dari dasar teori, hasil percobaan, hasil
perhitungan dan hasil analisa. Kesimpulannya adalah sebagai berikut :
a. Praktikan dapat mengetahui prinsip kerja dari transformator dan
karakteristiknya.
b. Praktikan dapat mengetahui rangkaian ekivalen transformator pada beban
nol, hubung singkat.
c. Praktikan dapat mengetahui hubungan pembebanan trafo hubung bintan
dan hubung delta.
d. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis pembebanan dari R,L, dan C.
e. Praktikan
dapat
mengetahui
besaran-besaran
yang
diukur
dan
V LN
digunakan rumus
V LL
3
X.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Modul Praktikum Transformator dan Mesin DC, 2013.
[2]. Zuhal. 1980. Dasar Tenaga Listrik. Penerbit : ITB, Bandung.
[3]. http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/transformerpaper.pdf
[4]. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pte_0805357_chapter1(1).pdf
[5]. http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/14072-1471168335087.doc
[6]. http://kk.mercubuana.ac.id/files/13020-12-510328925657.doc
[7]. http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator
[8]. http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/komponen-komponentransformator.html
[9]. http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/komponen-komponentransformator.html
[10]. http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/14072-1471168335087.doc
20
XI.
LAMPIRAN
21