Bab 2 - 08303249038
Bab 2 - 08303249038
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1.
Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,
yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda
atau perangkat keras (hardware) seperti buku; modul; alat bantu pembelajaran di
kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software) seperti
program komputer untuk: pengolahan data; pembelajaran di kelas; laboratorium,
ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen, dan lain-lain (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: 164-165). Borg dan
Gall dalam Anik Ghufron, dkk (2007: 5), mengartikan model penelitian
pengembangan dalam bidang pendidikan sebagai a process used to develop and
validate educational products. Menurut Gay dalam Anik Ghufron, dkk (2007:
5),
model
penelitian
pengembangan
merupakan
suatu
usaha
untuk
Produk dari model penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk meningkatkan
dan mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1) Bersifat research based development, artinya pengembangan produk
pendidikan dan pembelajaran ditempuh melalui penelitian.
2) Berorientasi pada produk dan bukan menguji teori.
3) Hasil
pengembangan
dipakai
untuk
kepentingan
peningkatan
dan
(revisi produk berdasarkan hasil ujicoba awal); (6) ujicoba lapangan utama
(ujicoba terhadap produk hasil revisi ke wilayah dan subjek yang lebih luas); (7)
revisi untuk menyusun produk operasional, (8) ujicoba produk operasional (uji
efektivitas produk), (9) revisi produk final (revisi produk yang efektif dan
adaptable); dan (10) diseminasi dan implementasi produk hasil pengembangan.
Kesepuluh langkah tersebut dapat diringkas menjadi empat langkah penelitian
yaitu perencanaan, pengembangan, uji lapangan, dan diseminasi.
2.
Pembelajaran Kimia
Belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan
yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses
pendidikan.
Perbedaan
antara
belajar
dan
pembelajaran
terletak
pada
percobaan
melalui
pemasangan
13
instrumen,
pengambilan,
pengurutan,
dan
penyajian
materi
kurikulum,
yang
silabus
merupakan
seperangkat
rencana
serta
pengaturan
Pada
umumnya
suatu
silabus
memuat
sekurang-kurangnya
belajar,
Indikator,
Penilaian,
(sumber/bahan/alat).
15
Alokasi
waktu,
Media
16
dengan tingkat
17
dalam
rencana
pelaksanaan
pembelajaran.
Tujuan
2.
3.
4.
5.
sebagai
berikut
(Andi
Rusdi,
2008,
diunduh
dari
http:
//www.anrusmath.wordpress.com):
1. Analisis kurikulum. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan materi
pokok, pengalaman belajar siswa, dan kompetensi yang harus dicapai siswa.
2. Menyusun peta kebutuhan LKS. Peta kebutuhan LKS berguna untuk
mengetahui jumlah kebutuhan LKS dan urutan LKS.
3. Menentukan judul-judul LKS. Judul LKS harus sesuai dengan KD, materi
pokok dan pengalaman belajar.
4. Penulisan LKS. Langkah-langkahnya:
a.
b.
c.
d.
Tulisan
23
Gambar
Gambar yang baik adalah gambar yang dapat menyampaikan pesan/isi
secara efektif kepada pengguna LKS.
c.
Penampilan
Ada kalanya peserta didik pertama-tama akan tertarik pada penampilan
LKS bukan isi LKS tersebut.
d. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad (2004:
3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
24
e. Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout termasuk salah satu media ajar
cetak (printed). Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita
atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan
yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. biasanya
diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang
diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Istilah handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat
mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru (Abdul Majid, 2006:
175). Komponen-komponen yang harus ada di dalam handout (Permendiknas
No.41 Tahun 2007): judul/identitas, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
materi pembelajaran, informasi pendukung, dan paparan isi materi.
jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk
meramalkan bentuk molekul; dan 2) Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya
antar molekul) dengan sifatnya.
Atom unsur membentuk molekul senyawa dengan berikatan satu sama lainnya.
Ikatan tersebut dapat berupa ikatan kovalen yang terbentuk karena mempunyai
pasangan elektron yang digunakan bersama. Elektron yang digunakan bersama itu
ditarik oleh kedua inti atom yang berikatan, sehingga kedua atom itu menjadi
saling terikat. Atom-atom yang berikatan secara kovalen akan menghasilkan
molekul-molekul yang dapat bersifat polar atau non-polar. Kepolaran molekul ini
dipengaruhi oleh kepolaran ikatan-ikatan kovalen di dalam molekul dan bentuk
molekul. Bentuk molekul dapat diramalkan menggunakan teori domain elektron
dan teori hibridisasi. Dalam suatu molekul juga bekerja suatu jenis gaya yang
mempersatukan molekul yang satu dengan molekul yang lain yang disebut gaya
antar molekul. Gaya antar molekul tersebut adalah gaya London, gaya tarik dipoldipol, dan ikatan hidrogen. Gaya-gaya ini berpengaruh terhadap sifat fisis zat
seperti titik didih dan titik leleh.
a. Geometri Molekul
Geometri (bentuk) molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam
molekul. Geometri molekul adalah geometri di sekitar atom pusat apabila
pasangan elektron diganti oleh ikatan atom-atom atau susunan atom. Geometri
molekul dapat ditentukan dengan teori domain elektron dan teori hibridisasi.
1) Teori Domain Elektron
28
2) Teori Hibridisasi
Pada pembentukan ikatan kovalen, terjadi penyamaan tingkat energi orbitalorbital yang disebut hibridisasi. Pencampuran orbital-orbital yang berbeda dari
atom yang sama membentuk orbital-orbital baru yang tingkat energinya hampir
sama dan bentuknya sama. Orbital-orbital baru yang terbentuk dari proses
hibridisasi disebut orbital hibrida.
Proses hibridisasi berlangsung dalam tahap-tahap berikut.
a. Elektron mengalami promosi atau perpindahan ke orbital yang tingkat
energinya lebih tinggi.
b. Orbital-orbital bercampur atau berhibridisasi membentuk orbital hibrida yang
ekuivalen.
b. Gaya Antarmolekul
1) Gaya London
29
Gaya London adalah gaya yang ditimbulkan gaya tarik-menarik antara dipol
sesaat dengan dipol terimbas. Gaya London terjadi pada gas mulia dan
molekul-molekul diatomik, seperti H2, N2, dan Cl2. Ikatan dipol sesaat sangat
lemah, tetapi ikatannya akan bertambah kuat dengan bertambahnya elektron,
sehingga titik didih makin tinggi.
2) Gaya Tarik Dipol-Dipol
Gaya tarik dipol-dipol hanya berlaku untuk molekul-molekul yang bersifat
polar, karena pada molekul-molekul polar terdapat dua kutub positif (+) dan
negatif (-) yang merupakan dipol permanen. Dipol-dipol tersebut akan saling
tarik-menarik terhadap kutub-kutub dengan muatan berlawanan dan akan saling
tolak-menolak terhadap kutub yang sejenis.
3) Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terbentuk antara molekul-molekul yang
sangat polar dan mengandung atom hidrogen. Kutub positif pada kedudukan H
berikatan
dengan
kutub
negatif
pada
kedudukan
atom
yang
pembelajaran.
Kualitas
perangkat
pembelajaran
yang
dihasilkan
C. Kerangka Pikir
Keberhasilan
seorang
guru
dalam
mengelola
kegiatan
pembelajaran
memerlukan adanya kesiapan dari guru itu sendiri. Sebelum memulai memberi
pelajaran, seorang guru diharapkan dapat mempersiapkan bahan ajar yang akan
diajarkan, pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk berpikir dan
belajar aktif, mempersiapkan alat-alat peraga/praktikum yang akan dipergunakan,
mempelajari kesiapan siswa, serta memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa. Persiapan-persiapan tersebut dapat
dilakukan dengan
Perangkat
pembelajaran
32
merupakan
implementasi
dari
pengembangan
kurikulum,
sehingga
dalam
pengembangan
perangkat
pembelajaran harus sesuai dengan isi yang ada dalam kurikulum yang sedang
berlaku. Dengan berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saat
ini, maka adanya perangkat pembelajaran yang mencerminkan keterlaksanaan
KTSP ini sangat diperlukan, khususnya untuk mata pelajaran kimia. Materi
pembelajaran ikatan kimia merupakan materi pembelajaran yang relatif rumit
karena memuat konsep-konsep yang abstrak dan relatif sulit untuk dipahami
dalam waktu singkat. Dengan demikian, adanya perangkat pembelajaran yang
dapat menjelaskan konsep-konsep yang abstrak tersebut menjadi lebih realistik
sangat diperlukan. Dengan demikian materi tersebut menjadi mudah untuk
dipahami oleh siswa.
Perangkat pembelajaran ini dibuat agar dapat digunakan dan diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran kimia sebagai media pembelajaran dengan harapan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa terutama untuk mata pelajaran kimia. Perangkat
pembelajaran yang dibuat meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), media powerpoint, dan handout. Perangkat
pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku,
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Produk yang dihasilkan
diharapkan memiliki kualitas yang baik sehingga dapat digunakan dan diterapkan
dalam menunjang proses pembelajaran kimia.
33
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan dalam penelitian pengembangan ini adalah:
a. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran Kimia SMA/MA materi
Ikatan Kimia Kelas XI sesuai dengan aspek penilaian untuk tiap-tiap komponen
perangkat pembelajaran?
b. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran Kimia SMA/MA materi Ikatan
Kimia Kelas XI berdasarkan hasil penilaian 5 (lima) guru kimia SMA/MA
mencakup aspek-aspek yang tertera pada instrumen penilaian yang terdiri dari:
1. Instrumen Penilaian Silabus, terdiri dari aspek : ketepatan dan keajegan
SK/KD, indikator, keakuratan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
2. Instrumen Penilaian RPP, terdiri dari aspek : tujuan pembelajaran, materi
ajar,
skenario
pembelajaran,
sumber
pembelajaran,
dan
penilaian
pembelajaran
3. Instrumen Penilaian LKS, terdiri dari aspek : materi, skenario LKS,
kebahasaan, tampilan, dan penilaian.
4. Instrumen Penilaian Media Pembelajaran, terdiri dari aspek : skenario media
pembelajaran, tampilan, penyampaian materi, dan ilustrasi.
5. Instrumen Penilaian Handout, terdiri dari aspek : struktur handout, materi,
ilustrasi dan contoh, dan kebahasaan.
34