Anda di halaman 1dari 6

DEMAM BERDARAH

(DEMAM DENGUE)"
Oleh :
Drs. Priyo Susatyo, MSi

PendabuJuan
Demam dengue (dellgue fever, selanjutnyn disingkat DO) .dal.h

penyakit yan,

terut.m. tcrdapat pod. a03I: dan ","",ja atau orona dew ... dengan tandalanda klinis be"'l'l
dcmam. nycri

010(

danlatau

Dyer; sendi yang disertei leukopenia. denganl14npa roam, dan

Iirnfadcncpati, demern bifaaik, sukit kepata yung bebat, nyeri pnda pergernkan bola mata.

gan&aulln rasa mengecap, trornboshopenia ringan, dan petekie spontan,


Domam berdarah dcnSU< (atau Dengu~ HoemorrhogicFn'er, selanjutnyn disingbt
060)

ialah penyakic yang terdapat pada anak den dewasa dengan gejaJa utama demam, nyeri

otot don sendl, yang biasanya memburuk setclah dua han pcrtama,
Sindrom renj.lan

dengue (dengue shock syndrome, sclanjumyn disinpat

DSS)

i.lab pcny.kit DBD yong disertai renjatan.

Patogcnesis
Virus densu< dibawa oleb nynmuk Atdes o.g)pti dan Aedes alboplctus scb.gai

vektor kc tubuh manusia melalui ,igirAn nyamuk tersebut Infeksi yang pensma kali
dOPOl member! gejatn scbngai DO. Apabiht orang itu mendapat infcksi berulang oleh tipe
virus densue yong berlainan akan mcnimbullcan reaksi yang berbeda.

DBD dapat terjadi bila sesecrsng yang telah terinfeksi dengue pertain. kali, mend. pat
infcksi beruleng virus dengue lainnya. Virus akan bereplikasi di nodus Iimfatikus regional dan
menyebar lee jaringan 11lID, teru13ma lee sistem retilculoendotclial dan lculit seeera bronkogcn
maupun hcnaatogen. Tubub akan mcrnbcntuk kompleks '';!US - anlibodi dalam ,irirulasi darah
sehingga akan mcngaktivesl sistem komplemen ynng berakibat dilepaskannnya nnafilaktoksin
C,. dan C,. sehiniB" pcnneabilitas dinding pembulub darah meningkat. Akan terjadi ju,_
agregasi tromhosit yang melepaskan ADP, tromhosit meicpasJcan vasoaktif yang bersifar
meningkalkan permeabilitas kapiler dan melepaskan rrombosit faktor 3 yang merangseng
ko.gul_si intravaskuler. TerjadillY" nktivasi faktor Hageman (faktor XII) akan menyebabkan
pcmbekuan intravaskular yang meluas dan mcningkatkan pcrmeabilitas dinding pcmbuluh
darah.

Manifestasi

Kllnis

Gambnran kJinis

arnat bervariasi, dari yang ringnn, scdang seperti DD, sampai

ke DBD dengan manifcstasi akut, perdarahan, sect. kecenderungan lerjadi renjatan yang
dapar b<rakibal fatal. Masa inlrubasi dengue entara 3-1 S Iwi, rata-rata S-8 han.
Pada DO rerdapat peningkatan suhu secara tiba..tiba, disertai sakit kepala, nyeti yong
hebol pad> 0101 dan tulane, mual, kadang mumah, dan batuk ringon.
Sakil kepal' dapot menyeluruh ataU berpusst pad, supracrbital dan retroerbital. Nyeri
di bagian 0101 terutama dirasaka bila tendon dan orot perut ditekan. Pnda mata dnpnt

ditemukan pembengkakan, injeksi konjugliw, lakrirnasi, dan fotopobi .. Otot-OCOsIekitar


mal. C.......

pegsl,

Eksantem dapat muncul pad" awal demam yang terlihat jelas di

J11Uka

dan dada,

be,langsuna beberapa jam lalu akan munoul kemb.li p3da bali ke 3-{; berupa bercak petekie
di lengan dan kaki lalu ke se Iuruh lubuh. Pad> saat suhu
dan cepat menghilang, berkas ..bcrkasnya

turun

normal, ruam ber!rurang

kadang terasa gatal. Pada sebagian

pasien

dapat dilemukan kur\lll subu yang bifasik.


Dalam pe:meri1c:saan fisik paslen DD hampir tidak
pasien mula-mula cepat kemudiau menjadi
dan

ditemukan

keJainan.

Nadi

normal atau lebih lambat pacta hari kc-4

ke-S. Bradikardi dapal menetap beberapa bari dalam

II14S0

penyembuhan.

Dapac

dilemukan lidah kotor dan kesulitan buang .ir besar, Pada pasien DBD dapat cerjadi
gejala perdarahan pod. han ke-3 ainu ke-5 bcrupa petekie, purpura, ekimosis. bemetemesis,
melena. dan epistaksis.
1I0li umumnya membesar dan terdapat nyen lekan yang cidak scsuai dengon b<nlJly.
penyakit. Pada pasien DSS, g<jala ","jalan ditand.i dengan kulil yang leras. lembab don
dingln, sianosis peri fer yang terutama tampak pada ujung hidung. jeri-jeri tangan dan kaki
seria dijumpai penurunan lekanan darah. Renjatan biaaanya lerjodi pad> wlktu demam Ilau
SUI demam turun antara hari ke-3 dan han k.,.7 pcnyakit,

DIagnosis
Kriteria klinis DO, adalah :
I, Suhu bada yang tiba-tiba meningg]
2. Demam yang berlangsung

bony>

beberapa bari

3. Kurva domain yang menyerupai pelana kudo


4. Nyen tekan terutama di orot-otct dnn persendian

S. Adanya ruam-ruam pada kulit

6.

Uukopenia

Kriteria klinis DBD menurut WHO 1986, .dalah:

I. Demam akut, yang tetap tinggi selama 2..7 hari, kemudian turun secara Iisis. Demam
disertai gejala tidak spesifik, seperti 3norcksia. malaise, nyeri pada punggung, rulang
persendian, dan kepala

2. Maeifesrasl perdarahan, seperti uji lunlikec positif. petckie, purpura, ekimosis, episraksi,
perdaraban gusi, hematemesis, dan melena
3. Pembesaran hali dan nyeri tekoa tanpa iktt"'"
4. Den&an!tanpa renjaten. Renjatan yana tctj.di pad ....

t demam biasanya mcropunyai

prosnosis yang buruk


S. Kenaikan nilai HtibanokoDSClltru~ yaitu lCdikitnya 200.4
DBD ....,. klinis dibagi "'bapi berikut :

Dcrajat bera!nya

I. Denjat I (ringan), tc:rdapal demam mendadak selama 2-7 Juri disenai gejala klinis lain

dengan manifeastasi perdaraban Icringan, yailu uji rumiket positif


2. Demjnt II (sedeng), dltemukan puLaperdarahon kulit dan menifesrasi perderahan Iain
3. Dcrajat In. ditemukan tanda-tanda dini telVlltan
4. DerajatlV,terdapat

DSS dengan nodi dan tekaneu darah yang tak terukur

Diagnosis klinis perlu disokong pemeriksa3n serolcg].


Perneriksaan Penunjang
I.

Dorah. Pad. DO terdapat leukopenia pada Juri ke-2 atau han ke-3. Pada DBD dijurnpai
trombositopcnia dan bemolr.onsentrui. M... pembekuan ma.sih oonnaJ, masa perdanhan

biasanya memanjang. dlpat ditcmukam penurunan faktor II, V, VII. IX. dan XlI. P.d.
pemeriksaan kimia darah tampak hipoproteinemia, hiponatremla, hipokjerernia. SOOT,
Serum
glutamik piruvat transaminase (SGP1), ureum, dan pH darah meningkat,
alkali menurun

r.,..,.,.

2. Air seni. Mungkin ditemukan albuminuria ringnn


3. Sumsum tulang, Pada awal sakit biasanya hiposelular, kemudian menjadi hiperselutar
pad. hari ke-S dengan gangguan maturasi dan pad. hari ke-Hl sudah kembali nOR1131
untuk semue sistem
4.

Uji serelogi

a. Uji serologi memakai serum ganda. yai.u serum diambil pada masa aku. dao
konvalesen, yaitu uji pengikatan komplcmen (PK), uji netralisasi (NT), dao uji
dengue bIoI. Pada uji

ini dicari kenaikan a"libodi arnidengue sebanyak minimal

empat kali.
b. Uji serologi rncmakai serum tunggal, yaitu uji dengue blot yang mcngukur antibodi
antidengue tanpa mcmmdang kelas antibodlnya, uji IgM antidengue yang mcngukur
hanya antibodi antidengue dati kelas laM. Padll uji ini yang dicari adalah adalidaknya
atau titer tertentu antibodi antidcnguc
S. lsolasi virus, yang diperiksa adal.b dmh posion don jaringon.

Diagnosis Banding
I. Adaoya dcmam pada Iwal p<nyaki. dapa. dibondingkan deugon infck.si bakteri

maupun virus, seperti bronkopneumia, ko.milis, pielonefrilis, dernam tifcid, malaria,


dan sebagainya

2. Adanya ruam yang aku t se pert; pad> moroili pcrlu dibedeken dengan DBD
3. Adanya pembesaran hati perlu dibedakan dengan hepatitis akut dan leptopirosis
4. Pada meningitis memngokok dan sepsis terdapat perdorahan di kulit
5, Peuyakit-penyakit darah seperti Idlop)'Qtic thrombocytopenic purpurae, leukemia Plldll

stadium laajut, dan anemia aplastik


6. Renjatan eedctcksik
7. Demam chilrungunya

Peaataleksanaau
PenaI.ksanaan DD atau DBD .anpa penyulit adalah :
I. Tirah baring

2. Makaoan lunak dan bila belum nafsu makan diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu,
air dengan gule, atau sirop) alau air tawar ditambah garam
3. Medlkameotosa yang bersifat gimlOmolis. Untuk hipereksia dapat diberi komprcs,
antipiretik golongan asetaminofen, eukinin, auu dipiron dan jaugan diberikan aserosa!
karen. bahaya perdarahan
4. Aatibiotik diberikan bila tcrdapat kcmungkinan terjadi infeksi sekunder

Pada pasien dengan tanda renjatan dilakukan :


J. Pemasangan infus dan dipertahankan selama 12..48 jam sctelah renjatan diatasi

2. Observasi keadaan umum, nadi, tckanan darah, suhu, dan pernafasan riep jam, serta Hb
dan Ht tiap 46 jam pad. han pertama, sclanjutnya nap 24 jam.

Pede pasien DSS, diberi cairan intravena yang diberikan dengan diguyur, seperti NaCl,laktat
Ringer yang dipertahankan selama 1248 jam setelah rcnjatan teratasl. Bile tak tampak
perbaikan dapat diberikan plasma atau plasma ckspandcr atau dekstran atau preparat hemasel
sejurnlah 1529 mllkg beret badan dan dipertahankan selama 1248 jam setelah renjatan
teratasi. Bila pada pemeriksaan didapatkan penurunan kadar Hb dan Ht, maka diberi transfusi
darah.

Prognosis
Kematian karena dcmam dengue hampir tidek ada. Pada DBD/DSS, mortalitasnya
(angka kemauan) cukup ringgi.Penelitian pada orang dewasa di Surabaya, Semarang,
dan Jakarta menunjukkan bahwa prognosis dan perjalanan penyakit umumnya lebih
ringan daripada anak-anak.
Dafar Pustaka
I.

Gandahusada S., Ilahude HD. Pribadi W. 1993. Parasitologi Kedckteran. Edisi 2. Jakarta. Balai
Penerbit Fakuhas Kedckteran Universitas Indonesia

2.

Direktoeat Jendc:ral Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. 1983. Peogobatan Malaria.
Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

3.

Noer S., \Vaspadji S., Rachman AM, et at, editor. 1996. Buku Ajar IImu Penyakit Dalam. Jilid I,
&-lils' 3. Jakarta. Balai Penerbh Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

4.

Lckakarya DHF, 1989

Anda mungkin juga menyukai