Anda di halaman 1dari 40

LUKA BAKAR

Pembimbing
Dr. Toha Sapari, Sp.B

STASE BEDAH
RSUD Dr SOEKARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI

PENDAHULUAN
Luka bakar sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
Luka bakar kerusakan atau hilangnya
jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumber panas
Api
air panas
bahan kimia
Listrik
dan radiasi.

TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Kulit
Kulit tersusun atas :
Epidermis
Dermis
Subkutis
Adnexa kulit
Kuku
Rambut
Kelenjar

Fungsi Kulit

Struktur yang

Fungsi Kulit

berperan
Epidermis, dermis,

Proteksi
subkutis
Kelenjar sebacea dan
Absorbsi
keringat
Ekskresi
Melanosit
Persepsi
Pembuluh darah
Produksi pigmen
Ujung syaraf
Termoregulasi
Keratinisasi
Pembentukan vitamin D

Proteksi mekanis
Proteksi
mikroorganisme,
ekskresi
Proteksi radiasi, produksi
pigmen
Termoregulasi
Persepsi

Fungsi persepsi
Krause
Ruffini
Nosiseptor
Merkel
Meisner
Paccini

LUKA BAKAR
Definisi
suatu bentuk proses kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan
oleh kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik, dan radiasi.

Etiologi
Panas (flame, benda panas, uap panas,
gas panas)
Listrik (menimbulkan kerusakan kulit
bagian dalam)
Kimia (asam atau basa)
Radiasi (sunburn, terapi radiasi)

Zona Koagulasi
Daerah yang langsung terkena luka bakar
Kerusakan maksimal
Koagulasi protein

Zona Statis
Daerah yang berdekatan langsung dengan zona koagulasi
Vasokonstriksi dan iskemia
Kerusakan endotel, trombosit, leukosit
No flow phenomena, berlanjut pada perubahan permeabilitas kapiler dan
inflamasi lokal.
Berlangsung 12-24 jam pasca cedera, dapat berakhir nekrosis

Zona Hiperemi
Berdekatan dengan zona statis
Pelepasan mediator vasodilatasi
Dapat sembuh spontan atau berubah menjadi zona statis atau koagulasi

Patologi
Zona kerusakan jaringan
Zona Koagulasi
Zona Statis
Zona Hiperemi

Fase Luka Bakar


Fase awal atau fase syok
Fase subakut
Fase lanjut

Fase awal/fase akut/fase syok


Gangguan inhalasi
Gangguan sirkulasi
Gangguan elektrolit

Fase setelah subakut syok berakhir /dapat di


atasi. yaitu :
Proses inflamasi
eksudasi dan kebocoran protein.
inflamasi lokal reaksi sistemik dengan dilepaskannya
zat-zat yang berhubungan dengan proses immunologik,
yaitu kompleks lipoprotein (lipid protein complex, burntoxin) yang menginduksi respon inflamasi sistemik

Infeksi yang dapat menimbulkan sepsis


Proses penguapan cairan tubuh disertai panas /
energi (evaporative heat loss) yang menyebabkan
perubahan dan gangguan proses metabolisme.

Fase lanjut
Penutupan luka maturasi
Parut hipertrofik
Kontraktur
Deformitas karena kerapuhan jaringan

Pulmo

Patofisiologi
Imunologi

Invasi
mikroba

Kerusakan
sel-sel
darah
merah
anemia

Sumber
panas
Resisten
jaringan

Cedera
inhalasi/
ARDS

Nyeri

Ginjal

Denaturasi
protein
jaringan

Volume
intravaskul
er

Kerusakan
kapiler
jaringan

Edema,
bula ,
dehidrasi

Gastroduode
nal
Ulkus curling
Gagal
Ginjal
kardiovaskul
er
Syok
hipovolemi
k

Klasifikasi Luka Bakar


Berdasarkan penyebab (thermal, listrik,
kimia, radiasi)
Berdasarkan kedalaman luka
luka bakar derajat 1 (superficial)
luka bakar derajat 2 (superficial, profunda)
luka bakar derajat 3 (ful thickness)

Luka bakar derajat 1


Kerusakan pada epidermis
Hiperemia dan eritema
Nyeri
Sembuh 5-10 hari

Luka bakar derajat 2


Inflamasi akut
Nyeri
Bercak kemerahan dan basah
Timbul bula dan eksudasi

Superficial
Epidermis dan superfisial dermis
Apendises kulit utuh
Sembuh spontan 10-14 hari.

Derajat II dalam (deep)


kerusakan mengenai hampir seluruh
bagian dermis
apendises kulit sebagian masih utuh.
Sembuh > 1 bulan.

Luka bakar derajat tiga


Tidak nyeri
Tidak ada bula
Luka mengenai epidermis dermis, dan
subkutis
Regenerasi spontan tidak ada
Berwarna putih abu-abu sampai
kecoklatan

Perhitungan luas Luka Bakar

Kepala dan leher


Anterior 4.5%
Posterior 4.5%

Badan
Anterior 18%
Posterior 13%
Bokong 5%

Ekstremitas atas
Dextra 9%
Sinistra 9%

Ekstremitas bawah
Dextra 18%
Sinistra 18%

Genitalia/perineum 1%

Derajat Keparahan Luka Bakar


Luka Bakar Berat ( Major Burn Injury )
Luka Bakar Sedang
Luka Bakar Ringan

Indikasi rawat inap


Derajat 2 lebih dari 15% pada dewasa, dan lebih dari 10%
pada anak
Derajat 2 pada muka, tangan, kaki, perineum
Derajat 3 lebih dari 2% pada dewasa, dan setiap derajat 3
pada anak
Luka bakar yang disertai trauma visera, tulang, dan jalan
napas

Luka Bakar Berat ( Major Burn


Injury )
Derajat II, terbakar >25% area
permukaan tubuh pada dewasa
Derajat III, terbakar >25% area
permukaan tubuh pada anak-anak
Derajat III, terbakar >10% area
permukaan
Kebanyakan meliputi tangan, muka,
mata, telinga, kaki atau perineum

Luka Bakar Sedang


Derajat II, terbakar 15-25% area
permukaan tubuh pada dewasa
Derajat II, terbakar 10-20% are
permukaan tubuh pada anak-anak
Derajat III, terbakar <10% area
permukaan tubuh.

Luka Bakar Ringan


Derajat II, terbakar <15% area
permukaan tubuh pada dewasa
Derajat II, terbakar <10% area
permukaan tubuh pada anak-anak
Derajat III, terbakar <2% area
permukaan tubuh

Penatalaksanaan
Pertolongan Pertama 6 C
Stabilisasi Penderita
Pemeriksaan Fisik
Perawatan Luka Kecil
Pertimbangan lain
Perawatan awal
Monitor
Penanganan Lanjutan
Pemeriksaan Penunjang

Stabilisasi Penderita
Airway
Breathing
circulation

Resusitasi cairan
Cara Baxter/Parkland.
Jumlah cairan hari pertama RL
rumus = % luka bakar x BB (kg) x 4 cc.
Separuh 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam.
Untuk hari kedua bervariasi
Setengah dari jumlah pemberian hari pertama
koloid 500-2000 ml + glukosa 5%

Jika luka bakar lebih dari 50% maka perhitungan cairan sama
dengan perhitungan luas luka bakar 50%.

kebutuhan maintenance/24 jam


35cc/kgbb untuk dewasa
anak-anak 4cc/kgBB dalam 10 kg pertama

2cc/kgBB dalam 10 kg ke 2 (11-20 kg)


1cc/kgBB tiap kgbb diatas 20 kg.

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
pemeriksaan Hb, Ht tiap 8 jam pada 2 hari pertama,
dan tiap 2 hari pada 10 hari selanjutnya
Fungsi hati dan ginjal tiap minggu
Pemeriksaan elektrolit tiap hari pada minggu
pertama
Pemeriksaan AGD bila nafas lebih dari 32x/menit
Kultur jaringan pada hari ke-1, 3, 7.

Radiologi
Foto Thorax
Pemeriksaan lain jika ada indikasi

Luka Bakar Khusus


Luka bakar listrik
Lebih berat dari yang terlihat dipermukaan
Urin gelap hemokromogen : terjadi mioglobinuria
Terapi cairan produksi urin 100 cc/ jam atau lebih
Manitol 25 gram

Luka bakar kimiawi


Basa lebih merusak daripada asam
Tergantung pada lama kontak, konsentrasi dan jumlah
Lakukan irigasi sebanyak-banyaknya selama 20-30
menit (basa lebih lama)
Zat penetralisir adalah kontra indikasi

Komplikasi
Syok hipovolemik
Udem laring
Keracunan gas CO
SIRS
MOF
Kontraktur

Prognosis
Status penderita
Faktor trauma
Komplikasi
penatalaksanaan

KESIMPULAN
Luka bakar terjadi karena kontak kulit dengan sumber
panas. Luka bakar dapat menyebabkan morbiditas yang
lama, syok, sepsis, dan disfungsi organ multipel bahkan
kematian. Pertolongan pertama dan resusitasi pasien
luka bakar seringkali dapat mengurangi morbiditas dan
mortalitas penderita luka bakar. Prognosis pasien luka
bakar ditentukan oleh status penderita (usia, gizi, jenis
kelamin, dan kelainan sistemik), faktor trauma (jenis,
luas, kedalaman luka bakar, dan trauma penyerta) dan
komplikasi yang timbul, serta kecepatan penanganan
(prehospital and inhospital treatment) baik berupa
resusitasi maupun pengobatan medikamentosa.

Anda mungkin juga menyukai