Anda di halaman 1dari 93

2012

Profil Ketahanan Nasional


Provinsi Banten

Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional


Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

KATA PENGANTAR
Ass. Wr. Wb.
Buku Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten ini disusun dalam rangka
pelaksanaan MOU antara Gubernur Provinsi Banten dengan Gubernur Lemhannas RI
No. 100/1-Huk/2010-PKS/03/I/2010 Tanggal 13 Januari 2010, yang salah satunya
berkaitan dengan pengembangan Laboratorium Ketahanan Nasional. Sama halnya
dengan provinsi-provinsi lain, maka untuk Provinsi Banten, kami sudah menyusun tiga
buku Profil yang berisi tentang Ketahanan Nasional Provinsi, yaitu buku profil
berdasarkan studi tahun 2010, 2011 dan 2012.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, buku ini memberikan informasi tentang
Ketahanan Nasional di Provinsi baik secara agregat, gatra, variabel, maupun indikator
berdasarkan sistem pengukuran ketahanan nasional yang dikembangkan Lemhannas
RI.
Sampai pada tingkat gatra, kami sajikan juga ketahanan nasional di provinsiprovinsi lain sebagai bahan perbandingan. Buku ini berisi juga rekomendasi tentang
indikator-indikator prioritas bagi pembangunan wilayah.
Dalam penyusunan buku, kami secara intensif telah berkoordinasi paling tidak
dengan beberapa perwakilan Perguruan Tinggi, Lembaga Ilmu Pengetahuan, para
pemangku kepentingan tingkat pusat, baik pada jajaran Kementerian, TNI, POLRI,
maupun BPS, serta pemangku kepentingan di daerah, yaitu Bappeda Provinsi dan BPS
Provinsi. Basis data yang digunakan adalah tahun 2011. Untuk melihat dinamika
ketahanan nasional berdasarkan dimensi waktu, disajikan juga hasil pengukuran
Ketahanan Nasional dengan basis pada data 2009 dan 2010.
Kami menyadari bahwa sistem yang kami kembangkan tersebut masih perlu
penyempurnaan. Oleh karena itu kritik dan masukan dari pembaca akan kami terima
dengan senang hati.
Semoga buku ini bermanfaat.
Wass. Wr. Wb.
Gubernur Lemhannas RI

Budi Susilo Soepandji

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

1.1

Pengertian Ketahanan Nasional ................................................................

1.2

Model Pengukuran Ketahanan dan Simulasi Kebijakan .............................

BAB II HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI .............................................

Isu-Isu Strategis Provinsi Banten ........................................................................

Indeks Ketahanan Nasional dan Posisi Provinsi ..................................................

13

Indeks Ketahanan Nasional Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010, 2011, &
2012 ...............................................................................................................

14

Indeks Ketahanan Gatra Geografi dan Posisi Provinsi .........................................

15

Indeks Ketahanan Gatra Geografi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012 ..................................................................................................

16

Indeks Ketahanan Gatra Demografi dan Posisi Provinsi ......................................

17

Indeks Ketahanan Gatra Demografi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012 ..................................................................................................

18

Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam dan Posisi Provinsi ...............

19

Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam Provinsi Banten: Hasil Studi
Tahun 2010, 2011, & 2012 .............................................................................

20

Indeks Ketahanan Gatra Ideologi dan Posisi Provinsi .........................................

21

Indeks Ketahanan Gatra Ideologi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010, 2011,
& 2012 ...........................................................................................................

22

Indeks Ketahanan Gatra Politik dan Posisi Provinsi ............................................

23

Indeks Ketahanan Gatra Politik Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010, 2011,
& 2012 ...........................................................................................................

24

Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi dan Posisi Provinsi ........................................

25
ii

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012 ..................................................................................................

26

Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya dan Posisi Provinsi ...............................

27

Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun
2010, 2011, & 2012 ........................................................................................

28

Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanan dan Posisi Provinsi ..........

29

Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanan Provinsi Banten: Hasil


Studi Tahun 2010, 2011, & 2012 ....................................................................

30

Indeks Ketahanan Nasional di Wilayah Provinsi Banten .....................................

31

Indeks Ketahanan Gatra Geografi Provinsi Banten .............................................

32

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra


Geografi .........................................................................................................

33

Indeks Ketahanan Gatra Demografi Provinsi Banten ..........................................

35

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra


Demografi ......................................................................................................

36

Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam Provinsi Banten ....................

39

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra


Sumber Kekayaan Alam .................................................................................

40

Indeks Ketahanan Gatra Ideologi Provinsi Banten ..............................................

46

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra


Ideologi ..........................................................................................................

47

Indeks Ketahanan Gatra Politik Provinsi Banten .................................................

51

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Politik .......

52

Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi Provinsi Banten .............................................

55

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Ekonomi ...

56

Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya Provinsi Banten ....................................

60

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Sosial


Budaya ...........................................................................................................

61

Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanan Provinsi Banten ...............

68

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra


Pertahanan dan Keamanan ............................................................................

69

iii

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

LAMPIRAN
Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi ...........................................

71

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

87

iv

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1

Jumlah Aspek, Variabel, dan Indikator dalam gatra ........................

Tabel 1.2

Peringkat Ketahanan .......................................................................

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa meliputi seluruh

aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasionalnya (Lemhannas RI, 2008). Ketahanan
nasional dapat digolongkan menjadi delapan gatra, meliputi gatra geografi,
demografi

dan

sumber

kekayaan

alam

sebagai

gatra

alamiah

(natural

determinants) serta gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta


pertahanan dan keamanan sebagai gatra sosial (social determinants).
Ketahanan nasional dapat didekati melalui dua pendekatan, yakni
pendekatan enjiniring (engineering approach) dan pendekatan sosial (social
approach). Pendekatan enjiniring melihat ketahanan nasional sebagai suatu
kemampuan untuk cepat kembali ke bentuk dan posisi semula pada saat terjadi
tekanan, benturan atau pembengkokan.Pendekatan sosial memandang ketahanan
nasional sebagai kemampuan merespon, beradaptasi dan berinteraksi dengan
lingkungan (Muladi, 2007).
1.2

Model Pengukuran Ketahanan dan Simulasi Kebijakan


Model pengukuran ketahanan nasionaldan simulasi kebijakan berkaitan

dengan; dimensi pengukuran, penentuan bobot, penentuan skor (peringkat), dan


simulasi kebijakan.

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

1.2.1

Dimensi Pengukuran
Pengukuran ketahanan nasional meliputi 3 dimensi, yaitu (1) dimensi

gatra, (2) dimensi wilayah/spasial, dan (3) dimensi waktu.


Dimensi

gatra

adalah

pengukuran

ketahanan

nasional

melalui

pengukuran ketahanan masing-masing gatra, kemudian diagregasikan menjadi


ketahanan nasional. Berdasarkan dimensi ini ketahanan nasional adalah resultante
dan agregasi menyeluruh dari ketahanan masing-masing gatra. Setiap gatra dirinci
menjadi beberapa aspek, aspek dirinci menjadi beberapa variabel, dan variabel
dirinci lagi menjadi beberapa indikator. Secara umum dinamika dari setiap variabel
diukur dengan melihat dua indikator penting, yaitu (a) indikator kebijakan dan (b)
indikator kinerja. Oleh karena itu dalam setiap variabel selalu ada indikator
kebijakan dan indikator-indikator kinerja yang merupakan implikasi dari kebijakan
tersebut. Setiap indikator dinilai berdasarkan parameter yang terukur.
Aspek, variabel dan indikator masing-masing gatra berbeda satu sama lain
sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing gatra. Jumlah aspek, variabel dan
indikator untuk setiap gatra dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Jumlah Aspek, Variabel dan Indikator dalam Gatra
No

1
2
3

Gatra

Geografi
Demografi
Sumber Kekayaan Alam

Ideologi
4
Politik
5
Ekonomi
6
Sosial Budaya
7
Pertahanan danKeamanan
8
Jumlah

Aspek

Variabel

Indikator

7
3
3
5
6
5
4
4
37

9
7
8
14
18
20
12
20
108

52
47
146
99
108
127
132
110
821*

Mengingat ketersedian data, jumlah indikator yang disertakan dalam


perhitungan baru mencapai 421 indikator.

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Dimensi wilayah/spasial adalah pengukuran ketahanan nasional melalui


pengukuran ketahanan pada masing-masing wilayah yang berada dalam lingkup
nasional atau negara. Ketahanan nasional adalah resultante menyeluruh dari
ketahanan pada masing-masing wilayah.
Dimensi waktu. Pengukuran melalui pendekatan ini bermakna bahwa
kondisi ketahanan nasional sangat tergantung pada waktu pengukuran ketahanan
nasional tersebut dilakukan. Oleh karena itu pengukuran ketahanan nasional perlu
dilakukan secara periodik dalam rangka mengetahui posisi ketahanan nasional
pada saat itu dan kecenderungannya.
1.2.2

Penentuan Bobot
Setiap indikator, variabel, dan gatra diberi bobot sesuai dengan kontribusi

masing masing terhadap ketahanan nasional. Bobot indikator ditentukan sesuai


dengan besarnya kontribusi indikator tersebut terhadap ketahanan suatu variabel.
Bobot variabel ditentukan sesuai dengan kontibusi variabel tersebut terhadap
ketahanan suatu gatra. Demikian juga bobot gatra ditentukan sesuai dengan
kontribusi gatra tersebut terhadap ketahanan nasional atau ketahanan nasional di
daerah. Bobot pada masing-masing wilayah dapat berbeda tetapi dapat juga sama
dengan bobot pada tingkat nasional tergantung dari karakteristik indikator, variabel
atau gatra pada masing-masing wilayah.
Ada tiga metode yang digunakan untuk menentukan bobot gatra, variabel,
maupun indikator. Pertama, metode ranking atau skala prioritas, kedua, metode
expert judgment (penilaian pakar), dan ketiga metode kombinasi (Pidd, 2003;
Robert, dkk, 1989).
Metode ranking. Metode ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
Pertama, ditentukan ranking gatra, variabel, atau indikator. Kedua, dilakukan
konversi terhadap ranking skala prioritas tersebut. Ketiga, ditentukan bobotnya.
Metode ini mengandung kelemahan yaitu dimungkinkan adanya perbedaan

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

besaran yang ekstrim antara bobot untuk ranking pertama dengan bobot ranking
terakhir manakala jumlah gatra, variabel, atau indikatornya banyak.
Metode expert judgment. Dengan metode ini bobot ditentukan secara
langsung melalui judgment pakar (dalam hal ini adalah dewan pakar) yang telah
teruji dan diakui kepakarannya. Metode ini digunakan untuk mengatasi kelemahan
di dalam metode ranking. Kelemahan utama dari metode ini adalah bobot
tergantung dari objektivitas dan kompentensi para pakar. Oleh karena itu
penentuan bobot harus dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang
melibatkan para pemangku kepentingan, berlandaskan pada fakta, pengalaman
dan pengetahuan masing-masing peserta FGD.
Metode kombinasi.

Metode ini dilakukan dengan mengkombinasikan

antara metode ranking dengan expert judgment.

Metode ini digunakan untuk

mengatasi kelemahan-kelemahan dari kedua metode sebelumnya. Prosedur


metode ini adalah sebagai berikut.

Pertama, penentuan bobot dilakukan

berdasarkan metode ranking. Kedua, bobot yang dihasilkan berdasarkan metode


ranking tersebut divalidasi kembali oleh para pakar dan pemangku kepentingan.
1.2.3

Penentuan Skor (Peringkat)


Setiap indikator dinilai dan diberi skor (peringkat), yaitu: (1) Rawan, (2)

Kurang tangguh, (3) Cukup tangguh, (4) Tangguh dan (5) Sangat tangguh
dengan menggunakan parameter terukur. Penentuan skor dilakukan dengan
menggunakan benchmark dengan competitors, norma atau perbandingan
dengan masa lalu.
Peringkat ketahanan pada level variabel, gatra, dan agregasinya dilakukan
dengan perhitungan matematik sehingga diperoleh konversi indeks dan simbol
warna seperti terlihat pada Tabel 1.2.

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Tabel 1.2
Peringkat Ketahanan
Peringkat Ketahanan
Rawan
Kurang Tangguh
Cukup Tangguh
Tangguh
Sangat Tangguh

Konversi
Indeks
1,0 1,8
> 1,8 2,6
> 2,6 3,4
> 3,4 4,2
> 4,2 5,0

Simbol
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu

Makna Strategis
Alert
Warning
Moderate
Sustainable

Makna dari kelima peringkat ketahanan tersebut adalah sebagai berikut.


Rawan. Ketahanan nasional dikatakan rawan apabila kondisi dinamik
nasional yang berisi keuletan dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam berada pada kondisi yang sangat lemah.
Dalam kondisi ini ancaman sekecil apapun dapatmembahayakan integritas,
identitas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Kondisi ini disebut juga
alert.
Kurang Tangguh.

Ketahanan nasional dikatakan kurang tangguh

apabila keuletan dan ketangguhan bangsa berada pada kondisi lemah. Maknanya
adalah dalam jangka pendek negara masih dapat bertahan dari berbagai macam
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang berasal dari luar
maupun dalam. Namun apabila tidak segera ada perbaikan yang signifikan
terhadap kondisi dinamik yang lemah tersebut, maka dalam jangka panjang
ancaman dan gangguan tersebut akan menggoyahkan stabilitas nasional. Kondisi
ini disebut juga warning.
Cukup Tangguh. Ketahanan nasional dikatakan cukup tangguh apabila
keuletan dan ketangguhan bangsa berada pada kondisi cukup memadai dalam
menghadapi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam. Setiap pilar kehidupan berbangsa dan bernegara juga
cukup memadai dalam merespon berbagai tuntutan perubahan yang muncul.
5

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Namun ada beberapa kelemahan internal yang perlu segera diperbaiki agar
ancaman dan gangguan tidak sampai melemahkan stabilitas dan integritas
nasional. Kondisi ini merupakan tahap awal dari kondisi moderate.
Tangguh. Ketahanan nasional dikatakan tangguh apabila keuletan dan
ketangguhan bangsa berada pada kondisi baik. Dalam kondisi ini segenap
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari luar maupun dari dalam
dapat diatasi. Setiap pilar kehidupan berbangsa dan bernegara berada pada posisi
baik dalam merespon berbagai tuntutan perubahan yang muncul. Akan tetapi
harus tetap diwaspadai adanya gangguan dan ancaman yang berkepanjangan
baik dari luar maupun dari dalam, yang akan melemahkan stabilitas dan integritas
nasional. Kondisi ini lebih baik dari kondisi cukup tangguh, masih berada
dikelompok moderate, dalam pemantapan menuju ke sustainable.
Sangat Tangguh. Ketahanan nasional dikatakan sangat tangguh apabila
keuletan dan ketangguhan bangsa berada pada kondisi sangat baik dan prima.
Dalam kondisi ini segenap tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari
luar maupun dari dalam yang mengancam integritas, identitas dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara dapat diatasi dengan baik. Ancaman dan gangguan
tersebut tidak akan menggoyahkan ketahanan nasional, bahkan dapat diubah
menjadi peluang (opportunity). Kondisi ini disebut juga sustainable.
1.2.4

Simulasi Kebijakan
Simulasi kebijakan dilakukan dengan mencari hubungan korelasional dan

kausalitas antar indikator, variabel, dan gatra. Hubungan korelasional diperlukan


untuk menganalisis seberapa kuat dan bagaimana arah dari hubungan masingmasing indikator, variabel dan gatra. Hubungan kausalitas antar indikator diukur
menggunakan persamaan regresi. Hubungan kausalitas ini yang digunakan
sebagai basis dalam melakukan simulasi kebijakan publik.

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Simulasi kebijakan publik dilakukan dalam rangka:


1.

Merumuskan isu-isu strategis baik pada tingkat nasional maupun wilayah


berdasarkan hasil pengukuran, penyebab serta implikasinya.

2.

Menganalisis alternatif kebijakan publik berdasarkan isu-isu strategis dan


simulasi.

3.

Memprediksi dampak potensial dari kebijakan tersebut sehingga dapat


dilakukan langkah-langkah antisipatif baik yang bersifat pencegahan maupun
penanggulangan.

4.

Menyusun rekomendasi kebijakan publik.

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

BAB II
HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI
Berdasarkan basis data tahun 2011, hasil pengukuran ketahanan nasional
untuk wilayah Provinsi Banten adalah sebagai berikut. Skor agregat untuk indeks
ketahanan nasional provinsi ini adalah 2,67 atau cukup tangguh (moderate). Skor
tersebut lebih rendah dibandingkan dengan skor rata-rata provinsi (2,69).
Dari hasil pengukuran dan simulasi diperoleh isu-isu strategis untuk
Provinsi Banten sebagai berikut.

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Isu-isu Strategis
Provinsi Banten
No.
1

Kategori
Pendidikan

Isu Strategis

Indikator

Pemerataan Akses Pendidikan

Peningkatan
Pendidikan

Kesehatan

Morbiditas

Penanggulangan Kemiskinan

Pengangguran

Ketahanan Pangan

Pangan (selain beras)

Masih rendahnya angka Partisipasi Murni (APM)


SLTP
Masih rendahnya angka Partisipasi Kasar (APK)
SLTA
Masih tingginya persentase anak putus sekolah
usia 16-18 tahun untuk SLTA
Masih rendahnya rata-rata lama pendidikan
(sekolah) yang ditempuh (dalam tahun)
Masih tingginya persentase anak laki-laki putus
sekolah usia 13-15 tahun untuk SLTP
Kualitas Masih rendahnya akreditasi SD (Persentase SD
yang terakreditasi A atau B)
Masih rendahnya akreditasi SLTP (Persentase
SLTP yang terakreditasi A atau B)
Masih tingginya prevalensi DBD
Masih tingginya kasus penyakit baru AI (Avian
Influenza )/H5N1
Masih tingginya kasus penyakit baru H1N1
Masih tingginya persentase pekerja informal
terhadap Angkatan Kerja
Masih rendahnya persentase produksi gula
terhadap kebutuhan
Masih rendahnya persentase produksi kedelai
terhadap kebutuhan
Masih rendahnya persentase produksi sayuran
terhadap kebutuhan
Masih rendahnya persentase produksi buahbuahan terhadap kebutuhan
Masih rendahnya persentase produksi susu
terhadap kebutuhan

Bobot

Studi Tahun
2010
Nilai
Skor
71,45 1

Studi Tahun
2011
Nilai Skor
60,32 1

Studi Tahun
2012
Nilai Skor
71,12 1

59,87

58,35

59,61

11,44

11,44

11,44

8,10

8,32

8,33

5,34

5,34

5,34

44,13

44,13

44,01

29,87

29,87

28,45

3.954
30

1
1

3.954
30

1
1

1,736
30

1
1

30
39,84

2
3

30
46,18

2
2

30
46,18

2
2

25,82

25,82

25,82

11,72

21,18

10,69

21,69

2,64

25,75

3,87

4,12

46,76

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Isu-isu Strategis
Provinsi Banten
No.

Kategori

Isu Strategis

Infrastruktur

Perhubungan

Lingkungan
Hidup
Pengelolaan Bencana

dan Bencana alam

Daerah Tertinggal, Terdepan, Konflik Sosial


Terluar, dan Pasca Konflik

Keterangan :

Indikator
Masih rendahnya persentase produksi telur
terhadap kebutuhan
Masih tingginya persentase jalan kabupaten yang
rusak
Masih tingginya persentase jalan provinsi yang
rusak
Masih tingginya persentase jumlah kecamatan
yang mengalami bencana banjir terhadap jumlah
kecamatan seluruhnya
Masih
tingginya
persentase
jumlah
kabupaten/kota yang mengalami bencana gempa
berkekuatan
>5
SR
terhadap
jumlah
kabupaten/kota seluruhnya
Masih tingginya jumlah konflik fisik masal (antar
desa/kampung, suku, ormas dan kelompok
masyarakat lain) yang terjadi dalam setahun
terakhir
Masih tingginya jumlah konflik antara aparat
pemerintah dengan masyarakat

Bobot

Studi Tahun
2010
Nilai
Skor
8,37 1

Studi Tahun
2011
Nilai Skor
67,54 1

Studi Tahun
2012
Nilai Skor
67,54 1

45,51

45,51

45,51

26,25

18,51

18,51

75,97

75,97

75,97

12,50

12,50

12,50

69

69

69

Rawan (Alert)
Kurang Tangguh (Warning)
Cukup Tangguh (Moderate)
Tangguh (Moderate)
Sangat Tangguh (Sustainable)

10

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

Pada halaman-halaman berikut ini disajikan hasil pengukuran ketahanan


nasionaldalam bentuk grafik, tabel, dan peta beserta rekomendasi kebijakan publik
dengan rincian sebagai berikut:
1.

Indeks Ketahanan Nasional dan Posisi Provinsi

2.

Indeks Ketahanan Nasional Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010, 2011, &
2012

3.

Indeks Ketahanan Gatra Geografi dan Posisi Provinsi

4.

Indeks Ketahanan Gatra Geografi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012

5.

Indeks Ketahanan Gatra Demografi dan Posisi Provinsi

6.

Indeks Ketahanan Gatra Demografi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012

7.

Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam dan Posisi Provinsi

8.

Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam Provinsi Banten: Hasil Studi
Tahun 2010, 2011, & 2012

9.

Indeks Ketahanan Gatra Ideologi dan Posisi Provinsi

10. Indeks Ketahanan Gatra Ideologi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012
11. Indeks Ketahanan Gatra Politikdan Posisi Provinsi
12. Indeks Ketahanan Gatra Politik Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012
13. Indeks Ketahanan Gatra Ekonomidan Posisi Provinsi
14. Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun 2010,
2011, & 2012
15. Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budayadan Posisi Provinsi
16. Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya Provinsi Banten: Hasil Studi Tahun
2010, 2011, & 2012
17. Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanandan Posisi Provinsi
18. Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanan Provinsi Banten: Hasil
Studi Tahun 2010, 2011, & 2012
19. Indeks Ketahanan Nasional di Wilayah Provinsi Banten
20. Indeks Ketahanan Gatra Geografi Provinsi Banten
21. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Geografi
11

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

22. Indeks Ketahanan Gatra Demografi Provinsi Banten


23. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra
Demografi
24. Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam Provinsi Banten
25. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Sumber
Kekayaan Alam
26. Indeks Ketahanan Gatra Ideologi Provinsi Banten
27. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Ideologi
28. Indeks Ketahanan Gatra Politik Provinsi Banten
29. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Politik
30. Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi Provinsi Banten
31. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Ekonomi
32. Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya Provinsi Banten
33. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra Sosial
Budaya
34. Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanan Provinsi Banten
35. Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi Provinsi Banten Gatra
Pertahanan dan Keamanan
Adapun profil ketahanan indikator pusat dan rekomendasi dapat dilihat
pada lampiran.

12

INDEKS KETAHANAN NASIONAL DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.43

WARNING
Komposisi Gatra dalam Indeks Ketahanan Nasional
Cukup
Tangguh
2
25%

SKOR
Kurang
Tangguh
6
75%

Komposisi Gatra dalam Indeks Ketahanan Nasional


Pertahanan dan
Keamanan
5

4,2

Sosial Budaya

3,4
2,6

Geografi
2,30

2,32

1,87

1,8

Ekonomi

2,87

WILAYAH

INDEKS
KETAHANAN
NASIONAL

2,83

2,57

Demografi

2,35

2,31

Sumber Kekayaan
Alam

Politik
Ideologi

Komposisi Indeks Ketahanan Nasional di Wilayah (Provinsi)

Cukup
Tangguh
27
82%

Kurang
Tangguh
6
18%

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,62
2,66
2,81
2,65
2,70
2,72
2,69
2,69
2,68
2,64
2,77
2,69
2,92
2,67
2,68
2,97
2,93
2,77
2,54
2,54
2,74
2,65
2,72
2,69
2,59
2,69
2,69
2,73
2,75
2,61
2,57
2,55
2,51
2,69

13

INDEKS KETAHANAN NASIONAL PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 2.67

WARNING
Komposisi Indeks Ketahanan Nasional pada 33 Provinsi
HASIL STUDI TAHUN 2010
Cukup
Tangguh
20
61%

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011

Kurang
Tangguh
13
39%

Cukup
Tangguh
25
76%

Kurang
Tangguh
8
24%

HASIL STUDI TAHUN 2012

Cukup
Tangguh
27
82%

Kurang
Tangguh
6
18%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Pada studi tahun 2011 & 2012, indeks ketahanan nasional Provinsi
Banten secara agregat mengalami peningkatan menjadi Cukup
Tangguh. Apabila dilihat berdasarkan indeks ketahanannya
mengalami dinamika, yaitu dari 2,59 (studi tahun 2010), 2,69 (studi
tahun 2011), menjadi 2,67 (studi tahun 2012). Namun indeks tahun
2012 masih lebih rendah dibandingkan dengan indeks rata-rata
provinsi, kecuali studi tahun 2010 & 2011 (lebih tinggi).

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
NASIONAL
2010

2011

2012

2,59
2,62
2,73
2,61
2,62
2,67
2,65
2,59
2,65
2,72
2,73
2,60
2,71
2,59
2,66
2,74
2,90
2,61
2,47
2,54
2,62
2,61
2,70
2,63
2,51
2,60
2,53
2,64
2,64
2,55
2,52
2,43
2,44

2,61
2,68
2,72
2,66
2,70
2,74
2,69
2,70
2,68
2,72
2,76
2,69
2,89
2,69
2,68
2,77
2,96
2,63
2,54
2,56
2,78
2,66
2,71
2,69
2,60
2,69
2,58
2,73
2,72
2,55
2,58
2,55
2,51

2,62
2,66
2,81
2,65
2,70
2,72
2,69
2,69
2,68
2,64
2,77
2,69
2,92
2,67
2,68
2,97
2,93
2,77
2,54
2,54
2,74
2,65
2,72
2,69
2,59
2,69
2,69
2,73
2,75
2,61
2,57
2,55
2,51

2,62

2,68

2,69

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional


HASIL STUDI TAHUN 2012

14

INDEKS KETAHANAN GATRA GEOGRAFI DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.32
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Geografi

WILAYAH

IKG
GEOGRAFI
SKOR

Rawan
TangguhSangat Tangguh
2
1
1
25%
Cukup13%
Tangguh 13%
1
Kurang Tangguh
12%
3
37%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Geografi
Sarana dan
Prasarana

Alur Laut
Kepulauan
Indonesia (ALKI)
Risiko Bencana
Iklim

Penggunaan
Lahan
Bentuk Wilayah

Kepadatan
Penduduk

Batas Wilayah

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Geografi di Wilayah (Provinsi)

Cukup Tangguh
25
76%

Kurang Tangguh
8
24%

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,79
2,59
2,83
2,62
2,83
2,74
2,64
2,68
2,86
2,10
2,50
3,05
3,01
2,98
2,71
3,19
3,00
2,83
2,28
2,72
3,29
2,95
2,82
2,51
2,49
2,76
2,73
2,62
2,75
2,45
2,41
3,15
3,04
2,76

15

INDEKS KETAHANAN GATRA GEOGRAFI PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 2.98
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan Gatra Geografi pada 33 Provinsi


HASIL STUDI TAHUN 2011

HASIL STUDI TAHUN 2010


Cukup
Tangguh
19
58%

Kurang
Tangguh
14
42%

Cukup
Tangguh
24
73%

Kurang
Tangguh
9
27%

HASIL STUDI TAHUN 2012

Cukup
Tangguh
25
76%

Kurang
Tangguh
8
24%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra geografi Provinsi
Banten tidak mengalami perubahan secara signifikan. Apabila dilihat
berdasarkan indeks ketahanannya cenderung mengalami
peningkatan, yaitu 2,78 (studi tahun 2010), 2,97 (studi tahun 2011),
dan 2,98 (studi tahun 2012). Dan indeks tersebut masih lebih tinggi
dibandingkan dengan indeks rata-rata provinsi.

WILAYAH

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA GEOGRAFI
2010

2011

2012

2,65
2,55
2,52
2,47
2,56
2,79
2,64
2,75
3,04
2,38
2,28
3,10
3,12
2,78
2,68
2,35
2,85
2,70
2,28
2,77
2,84
2,61
2,65
2,21
2,22
2,52
2,69
2,24
2,61
2,45
2,45
2,85
3,02

2,79
2,51
2,66
2,62
2,83
2,79
2,64
2,94
2,86
2,40
2,41
3,05
3,01
2,97
2,86
2,45
3,00
2,59
2,28
2,77
3,29
2,74
2,82
2,51
2,46
2,76
2,87
2,62
2,75
2,41
2,72
3,12
3,04

2,79
2,59
2,83
2,62
2,83
2,74
2,64
2,68
2,86
2,10
2,50
3,05
3,01
2,98
2,71
3,19
3,00
2,83
2,28
2,72
3,29
2,95
2,82
2,51
2,49
2,76
2,73
2,62
2,75
2,45
2,41
3,15
3,04

2,62

2,74

2,76

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional


HASIL STUDI TAHUN 2012

16

INDEKS KETAHANAN GATRA DEMOGRAFI DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.83
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Demografi

WILAYAH

IKG DEMOGRAFI
SKOR

Sangat Tangguh
Kurang Tangguh
1
1
14%
14%
Cukup Tangguh
5
72%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Demografi
Mobilitas Sosial
Mobilitas Spasial
Partisipasi
Ekonomi
Morbiditas
Komposisi
Penduduk
Mortalitas
Fertilitas

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Demografi di Wilayah (Provinsi)
Tangguh
1
3%

Kurang Tangguh
1
3%

Cukup Tangguh
31
94%

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,88
2,83
2,92
2,76
3,03
3,06
3,11
3,18
2,92
3,19
3,40
2,89
3,33
3,01
3,06
3,68
3,10
3,09
2,76
2,64
3,02
3,02
2,91
3,21
2,74
3,06
3,13
3,15
2,71
2,77
2,63
2,65
2,57
2,98

17

INDEKS KETAHANAN GATRA DEMOGRAFI PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 3.01
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan Gatra Demografi pada 33 Provinsi


HASIL STUDI TAHUN 2010
Tangguh

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011

2
6%

1
3%

31
94%
Cukup Tangguh

Kurang Tangguh

32
97%
Cukup Tangguh

HASIL STUDI TAHUN 2012


1 Kurang Tangguh
Tangguh 1
3% 3%
31
94%
Cukup Tangguh

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra demografi Provinsi
Banten tidak mengalami perubahan secara signifikan. Apabila dilihat
berdasarkan indeks ketahanannya cenderung mengalami dinamika,
yaitu dari 2,85 (studi tahun 2010), 3,07 (studi tahun 2011), menjadi
3,01 (studi tahun 2012), indeks tahun 2011 & 2012 lebih tinggi
dibandingkan dengan indeks rata-rata provinsi.

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA DEMOGRAFI
2010

2011

2012

2,90
2,91
3,08
3,09
2,99
3,04
3,07
3,04
2,97
3,40
3,33
2,75
3,22
2,85
3,12
3,51
3,47
2,77
2,68
2,69
3,11
2,96
3,03
3,18
2,98
3,03
2,96
3,08
3,11
2,82
2,84
2,84
2,72

2,88
2,93
2,77
3,01
3,04
2,98
3,11
3,17
2,92
3,20
3,37
2,89
3,17
3,07
2,98
3,40
3,10
2,73
2,76
2,68
3,11
3,01
2,91
3,21
2,77
3,06
3,01
3,15
2,70
2,62
2,63
2,64
2,57

2,88
2,83
2,92
2,76
3,03
3,06
3,11
3,18
2,92
3,19
3,40
2,89
3,33
3,01
3,06
3,68
3,10
3,09
2,76
2,64
3,02
3,02
2,91
3,21
2,74
3,06
3,13
3,15
2,71
2,77
2,63
2,65
2,57

3,02

2,96

2,98

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional


HASIL STUDI TAHUN 2012

18

INDEKS KETAHANAN GATRA SUMBER KEKAYAAN ALAM DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.35
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sumber Kekayaan Alam

WILAYAH

IKG SUMBER
KEKAYAAN ALAM
SKOR

Rawan
2
25%

Cukup Tangguh
2
25%
Kurang Tangguh
4
50%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sumber Kekayaan Alam
Kondisi
lingkungan hidup
Komoditi
Perkebunan
Hutan dan hasil
hutan
Sumber daya
laut hayati
Mineral
Sumber daya air
Energi (gatra
SKA)
Ketersediaan
Pangan

Komposisi Indeks Ketahanan Gatra


Sumber Kekayaan Alam di Wilayah (Provinsi)
Cukup Tangguh
4
12%
Kurang Tangguh
29
88%

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,52
2,58
2,75
2,06
2,19
2,36
2,11
2,69
2,05
1,94
2,02
2,53
2,56
2,09
2,70
2,25
2,23
2,44
2,08
2,42
2,44
2,68
2,43
2,12
2,28
2,45
2,44
2,01
2,23
2,11
1,96
2,19
2,21
2,31

19

INDEKS KETAHANAN GATRA SUMBER KEKAYAAN ALAM PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 2.09
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Sumber Kekayaan Alam pada 33 Provinsi
HASIL STUDI TAHUN 2010

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011


Cukup
Tangguh
2 Kurang
6% Tangguh

Kurang
Tangguh
33
100%

31
94%

HASIL STUDI TAHUN 2012


Cukup
Tangguh
4
12% Kurang
Tangguh
29
88%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra sumber kekayaan alam
Provinsi Banten tidak mengalami perubahan secara signifikan.
Dilihat berdasarkan indeks ketahanannya mengalami dinamika,
yaitu 2,09 (studi tahun 2010), 2,07 (studi tahun 2011), dan 2,09
(studi tahun 2012), namun indeks tersebut masih lebih rendah
dibandingkan dengan indeks rata-rata provinsi.

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA SUMBER
KEKAYAAN ALAM
2010

2011

2012

2,47
2,54
2,38
2,16
2,08
2,23
2,07
2,27
1,86
1,88
2,03
2,42
2,50
2,09
2,56
2,10
2,20
2,35
2,02
2,33
2,29
2,25
2,29
2,15
2,07
2,40
2,21
2,02
2,01
2,05
1,91
1,94
1,97

2,53
2,52
2,35
2,16
2,19
2,39
2,11
2,67
2,05
1,92
1,92
2,53
2,59
2,07
2,68
2,09
2,23
2,29
2,08
2,33
2,44
2,43
2,36
2,12
2,28
2,45
2,12
2,01
2,22
2,11
1,96
2,26
2,21

2,52
2,58
2,75
2,06
2,19
2,36
2,11
2,69
2,05
1,94
2,02
2,53
2,56
2,09
2,70
2,25
2,23
2,44
2,08
2,42
2,44
2,68
2,43
2,12
2,28
2,45
2,44
2,01
2,23
2,11
1,96
2,19
2,21

2,18

2,26

2,31

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional


HASIL STUDI TAHUN 2012

20

INDEKS KETAHANAN GATRA IDEOLOGI DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.31
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ideologi

WILAYAH

IKG IDEOLOGI
SKOR

Tangguh
Cukup Tangguh 1
2
10%
20%

Rawan
4
40%

Kurang Tangguh
3
30%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ideologi
Kesetaraan
Akses

Kekeluargaan
Kesetaraan
(gatra Ideologi)
Kesatuan
Wilayah
Solidaritas Sosial

Persatuan
Bangsa
(nasionalisme)

Kewajiban Sosial
Kesamaan Hak
dalam konteks
Kehidupan Sosial
Toleransi
Religiusitas dan
Ketakwaan

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Ideologi di Wilayah (Provinsi)
Cukup
Tangguh
15
45%

Kurang
Tangguh
18
55%

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,37
2,79
2,50
2,90
2,57
2,81
2,65
2,44
2,48
2,67
2,51
2,44
3,00
2,54
2,47
2,69
2,78
2,33
2,31
2,25
2,80
2,34
2,75
2,66
2,59
2,43
2,77
2,86
2,63
2,46
2,54
2,11
2,63
2,58

21

INDEKS KETAHANAN GATRA IDEOLOGI PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 2.54
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Ideologi pada 33 Provinsi
HASIL STUDI TAHUN 2010
Cukup
Tangguh
8
24%

Cukup
Tangguh
17
52%

Kurang
Tangguh
25
76%

Kurang
Tangguh
16
48%

HASIL STUDI TAHUN 2012


Cukup
Tangguh
15
45%

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011

Kurang
Tangguh
18
55%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra ideologi Provinsi
Banten mengalami dinamika, hingga menjadi kurang tangguh.
Dilihat berdasarkan indeks ketahanannya juga mengalami dinamika,
yaitu dari 2,55 (studi tahun 2010), 2,67 (studi tahun 2011), menjadi
2,54 (studi tahun 2012), namun indeks tahun 2012 lebih rendah
dibandingkan dengan indeks rata-rata provinsi, kecuali pada studi
tahun 2010 & 2011 (lebih tinggi).

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA IDEOLOGI
2010

2011

2012

2,26
2,50
2,38
2,60
2,46
2,63
2,40
2,47
2,38
2,74
2,55
2,48
2,78
2,55
2,57
2,71
2,89
2,31
2,13
2,61
2,37
2,53
2,47
2,65
2,20
2,33
2,34
2,68
2,36
2,39
2,45
2,14
2,28

2,29
2,79
2,38
2,80
2,57
2,93
2,65
2,44
2,48
2,73
2,53
2,44
2,97
2,67
2,50
2,67
2,78
2,36
2,31
2,61
2,87
2,42
2,75
2,66
2,73
2,43
2,44
2,86
2,63
2,38
2,50
2,20
2,63

2,37
2,79
2,50
2,90
2,57
2,81
2,65
2,44
2,48
2,67
2,51
2,44
3,00
2,54
2,47
2,69
2,78
2,33
2,31
2,25
2,80
2,34
2,75
2,66
2,59
2,43
2,77
2,86
2,63
2,46
2,54
2,11
2,63

2,47

2,59

2,58

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional

HASIL STUDI TAHUN 2012

22

INDEKS KETAHANAN GATRA POLITIK DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.57
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Politik

WILAYAH

SKOR

Sangat Tangguh
Rawan
1
1
Tangguh
Kurang Tangguh
7% 7%
4
4
29%
28%
Cukup Tangguh
4
29%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Politik
Masyarakat
Awam
Ormas Pemuda
Asosiasi Pekerja

Kelompok
Bisnis/Usaha

Media Massa
Kapasitas
Kepartaian

Kepastian Hukum

Sistem
Kepartaian

Fungsi
Pengawasan
Fungsi Budgeting
Keterwakilan
Politik Luar
Hubungan PusatNegeri
Daerah dan antar
Kapasitas
daerah
Pemerintah

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Politik di Wilayah (Provinsi)
Kurang Tangguh
3
9%
Cukup Tangguh
30
91%

IKG POLITIK

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,68
2,78
3,23
3,00
3,14
3,14
2,97
2,81
2,96
2,58
2,84
2,92
3,15
2,85
2,87
3,22
3,31
3,26
2,89
2,38
2,67
2,72
2,83
2,92
2,82
2,74
2,95
2,93
3,06
2,75
2,91
2,79
2,32
2,89

23

INDEKS KETAHANAN GATRA POLITIK PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 2.85
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Politik pada 33 Provinsi
HASIL STUDI TAHUN 2010

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011

Kurang
Tangguh
3
Cukup
9%
Tangguh
30
91%

Kurang
Tangguh
2
Cukup
6%
Tangguh
31
94%

HASIL STUDI TAHUN 2012


Kurang
Tangguh
3
Cukup 9%
Tangguh
30
91%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra politik Provinsi Banten
tidak mengalami perubahan secara signifikan. Apabila dilihat
berdasarkan indeks ketahanannya mengalami dinamika, yaitu 2,86
(studi tahun 2010), 2,85 (studi tahun 2011), dan 2,85 (studi tahun
2012), namun indeks tersebut masih lebih rendah dibandingkan
dengan indeks rata-rata provinsi.

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA POLITIK
2010

2011

2012

2,86
2,78
3,08
2,89
3,09
3,14
2,98
2,96
2,96
2,81
2,83
2,92
3,07
2,86
2,98
3,06
3,21
3,01
2,89
2,33
2,69
2,84
2,89
2,93
2,83
2,73
2,61
2,93
3,21
2,73
2,84
2,77
2,32

2,68
2,78
3,06
2,87
3,14
3,14
2,97
2,86
2,96
2,72
2,81
2,92
3,12
2,85
2,87
3,07
3,31
2,96
2,89
2,33
2,64
2,80
2,89
2,92
2,83
2,74
2,73
2,93
3,16
2,73
2,93
2,77
2,32

2,68
2,78
3,23
3,00
3,14
3,14
2,97
2,81
2,96
2,58
2,84
2,92
3,15
2,85
2,87
3,22
3,31
3,26
2,89
2,38
2,67
2,72
2,83
2,92
2,82
2,74
2,95
2,93
3,06
2,75
2,91
2,79
2,32

2,88

2,87

2,89

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional


HASIL STUDI TAHUN 2012

24

INDEKS KETAHANAN GATRA EKONOMI DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.87
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ekonomi
Tangguh
5
25%

WILAYAH

SKOR

Rawan
3
15%Kurang Tangguh
4
20%

Cukup Tangguh
8
40%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ekonomi
Hak Kekayaan
Intelektual
Efisiensi Pasar
Teknologi
Daya Saing
Nasional
Fiskal
Investasi
Infrastruktur
Energi (Gatra
Ekonomi)
Biaya Modal
Neraca
Perdagangan
Pasar Modal
Pasar Uang
Harga Umum
Pemerataan
Kesempatan
KerjaKemiskinan
Pertambahan
Perumahan Kekayaan
Sandang
Pangan (gatra

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Ekonomi di Wilayah (Provinsi)
Tangguh
1
3%
Cukup
Tangguh
32
97%

IKG EKONOMI

Ekonomi)

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,97
3,09
3,11
3,06
3,02
2,96
2,82
3,05
3,14
3,13
3,43
3,05
3,00
3,21
2,97
2,98
3,34
3,00
2,87
3,05
3,15
3,07
3,11
3,27
2,96
3,16
2,96
2,95
3,20
2,95
3,08
2,79
3,01
3,06

25

INDEKS KETAHANAN GATRA EKONOMI PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 3.21
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Ekonomi pada 33 Provinsi
HASIL STUDI TAHUN 2010

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011

Cukup
Tangguh
33
100%

Cukup
Tangguh
33
100%

HASIL STUDI TAHUN 2012


Tangguh
1
3% Cukup
Tangguh
32
97%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra ekonomi Provinsi
Banten tidak mengalami perubahan yang signifikan. Indeks
ketahanannya mengalami dinamika, yaitu dari 3,03 (studi tahun
2010), 3,23 (studi tahun 2011), menjadi 3,21 (studi tahun 2012), dan
indeks tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan indeks ratarata provinsi.

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA EKONOMI
2010

2011

2012

2,79
2,88
3,00
2,96
2,98
2,85
2,86
2,84
3,11
3,12
3,30
2,92
2,84
3,03
2,92
2,95
3,10
2,89
2,77
2,95
2,97
3,09
3,06
3,07
2,82
2,93
2,87
2,96
2,80
2,83
2,89
2,76
2,90

2,94
3,08
3,09
3,10
3,02
3,01
2,82
2,93
3,14
3,14
3,37
3,05
3,10
3,23
2,98
2,90
3,39
3,04
2,87
2,96
3,15
3,01
3,07
3,27
2,95
3,16
2,95
2,95
3,11
2,88
3,06
2,83
3,01

2,97
3,09
3,11
3,06
3,02
2,96
2,82
3,05
3,14
3,13
3,43
3,05
3,00
3,21
2,97
2,98
3,34
3,00
2,87
3,05
3,15
3,07
3,11
3,27
2,96
3,16
2,96
2,95
3,20
2,95
3,08
2,79
3,01

2,94

3,05

3,06

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional


HASIL STUDI TAHUN 2012

26

INDEKS KETAHANAN GATRA SOSIAL BUDAYA DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 1.87
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sosial Budaya
Cukup Tangguh
3
25%
Kurang Tangguh
3
25%

WILAYAH

SKOR

Rawan
6
50%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sosial Budaya
Kreasi Manusia
dan Manfaat
Iptek
Perilaku
Sosial
Nilai Tradisional
dan Universal
Hak-Hak Sipil

Pemberdayaan
Perempuan
Penyakit Sosial

Ketertiban Sosial
Kerukunan Sosial
Keluarga
Kesehatan
Pendidikan
Eksklusi Sosial

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Sosial Budaya di Wilayah (Provinsi)
Cukup Tangguh
8
24%
Kurang Tangguh
25
76%

IKG SOSIAL
BUDAYA

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,24
2,28
2,77
2,39
2,46
2,48
2,70
2,32
2,41
2,71
2,60
2,24
3,13
2,30
2,37
3,14
2,95
2,89
2,47
2,48
2,34
2,12
2,59
2,24
2,36
2,44
2,33
2,55
2,72
2,55
2,31
2,49
2,06
2,50

27

INDEKS KETAHANAN GATRA SOSIAL BUDAYA PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 2.30
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Sosial Budaya pada 33 Provinsi
HASIL STUDI TAHUN 2010

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011


Cukup
Tangguh
7
Kurang
21%
Tangguh
26
79%

Cukup
Tangguh
6
Kurang
18% Tangguh
27
82%

HASIL STUDI TAHUN 2012


Cukup
Tangguh
8
24%

Kurang
Tangguh
25
76%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra sosial budaya Provinsi
Banten tidak mengalami perubahan yang signifikan. Apabila dilihat
berdasarkan indeks ketahanannya cenderung mengalami
peningkatan, yaitu dari 2,23 (studi tahun 2010), 2,25 (studi tahun
2011), menjadi 2,30 (studi tahun 2012), namun indeks tersebut
masih lebih rendah dibandingkan dengan indeks rata-rata provinsi.

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA SOSIAL BUDAYA
2010

2011

2012

2,31
2,44
2,77
2,28
2,43
2,47
2,65
2,20
2,38
2,74
2,72
2,05
2,21
2,23
2,22
2,67
2,90
2,50
2,44
2,40
2,29
2,19
2,56
2,25
2,27
2,44
2,15
2,54
2,50
2,40
2,16
1,99
2,07

2,26
2,40
2,78
2,30
2,46
2,51
2,70
2,31
2,41
2,85
2,82
2,24
2,89
2,25
2,37
2,73
3,09
2,59
2,47
2,46
2,50
2,40
2,53
2,24
2,28
2,44
2,14
2,55
2,57
2,44
2,28
2,31
2,06

2,24
2,28
2,77
2,39
2,46
2,48
2,70
2,32
2,41
2,71
2,60
2,24
3,13
2,30
2,37
3,14
2,95
2,89
2,47
2,48
2,34
2,12
2,59
2,24
2,36
2,44
2,33
2,55
2,72
2,55
2,31
2,49
2,06

2,39

2,47

2,50

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional


HASIL STUDI TAHUN 2012

28

INDEKS KETAHANAN GATRA PERTAHANAN DAN KEAMANAN DAN POSISI PROVINSI


NASIONAL 2.30
WARNING

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Pertahanan dan Keamanan

WILAYAH

Rawan
Sangat Tangguh
Tangguh
5
1
2
Cukup Tangguh
11% 6% 28%
4
Kurang Tangguh
22%
6
33%

SKOR

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Pertahanan dan Keamanan
Kondisi
terselenggarany
Kondisi
a
terjaminnya
Postur
keamanan Kepolisian
Kepolisian
Nasional
Nasional
Gelar TNI
Kemampuan TNI

Kemampuan
OMSP

Kekuatan TNI
Bela Negara
Sistem
Pertahanan
Kebijakan
Semesta
Proses Transfer
Pertahanan
Teknologi
Kemandirian
Persenjataan
Pengadaan
Kemampuan
Alutsista
Industri
Alokasi Belanja
Pertahanan Pertahanan di
Diplomasi
APBN
Preventif

Confidence
Building
Meassures
Diplomasi
(CBM)
Pertahanan

Komposisi Indeks Ketahanan Gatra


Pertahanan dan Keamanan di Wilayah (Provinsi)
Cukup Tangguh
1
3%
Kurang Tangguh
32
97%

IKG
PERTAHANAN
DAN KEAMANAN

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

2,53
2,39
2,39
2,38
2,37
2,33
2,45
2,40
2,51
2,35
2,46
2,50
2,31
2,39
2,36
2,57
2,57
2,31
2,39
2,29
2,39
2,42
2,35
2,47
2,42
2,40
2,37
2,63
2,49
2,57
2,48
2,33
2,34
2,42

29

INDEKS KETAHANAN GATRA PERTAHANAN DAN KEAMANAN PROVINSI BANTEN: HASIL STUDI TAHUN 2010, 2011, & 2012
BANTEN 2.39
WARNING

Komposisi Indeks Ketahanan


Gatra Pertahanan dan Keamanan pada 33 Provinsi
HASIL STUDI TAHUN 2010

WILAYAH

HASIL STUDI TAHUN 2011


Cukup
Tangguh
2 Kurang
6% Tangguh
31
94%

Kurang
Tangguh
33
100%

HASIL STUDI TAHUN 2012


Cukup
Tangguh
1
3% Kurang
Tangguh
32
97%

HASIL STUDI TAHUN 2010

HASIL STUDI TAHUN 2011

URAIAN TERHADAP HASIL STUDI TAHUN 2012


Selama tiga tahun terakhir, ketahanan gatra pertahanan dan
keamanan Provinsi Banten tidak mengalami perubahan secara
signifikan. Apabila dilihat berdasarkan indeks ketahanannya
cenderung mengalami dinamika, yaitu 2,37 (studi tahun 2010), 2,42
(studi tahun 2011), dan 2,39 (studi tahun 2012), namun indeks
tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan indeks rata-rata
provinsi.

ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BANTEN
JAWA TIMUR
D.I. YOGYAKARTA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
RATA - RATA

INDEKS KETAHANAN
GATRA PERTAHANAN
DAN KEAMANAN
2010

2011

2012

2,49
2,33
2,45
2,36
2,32
2,29
2,41
2,33
2,47
2,40
2,39
2,42
2,34
2,37
2,38
2,43
2,53
2,36
2,35
2,24
2,41
2,37
2,48
2,43
2,46
2,34
2,43
2,45
2,42
2,55
2,50
2,27
2,30

2,53
2,39
2,47
2,38
2,37
2,33
2,45
2,44
2,51
2,45
2,42
2,50
2,40
2,42
2,36
2,62
2,57
2,32
2,39
2,29
2,43
2,42
2,36
2,47
2,42
2,40
2,40
2,63
2,53
2,59
2,45
2,38
2,34

2,53
2,39
2,39
2,38
2,37
2,33
2,45
2,40
2,51
2,35
2,46
2,50
2,31
2,39
2,36
2,57
2,57
2,31
2,39
2,29
2,39
2,42
2,35
2,47
2,42
2,40
2,37
2,63
2,49
2,57
2,48
2,33
2,34

2,40

2,44

2,42

* Urutan provinsi tidak berdasarkan ranking ketahanan nasional

HASIL STUDI TAHUN 2012

30

INDEKS KETAHANAN NASIONAL DI WILAYAH PROVINSI BANTEN


MODERATE

MODERATE

SUSTAINABLE

ALERT

WARNING

NILAI INDEKS

2,67

Indeks Ketahanan Nasional di Wilayah Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki indeks ketahanan nasional 2,67 atau berada pada posisi cukup
tangguh. Posisi ini menempati posisi moderate. Bila ditinjau dari komposisi ketahanan
gatranya, empat gatra berada pada posisi cukup tangguh yaitu; Geografi dengan skor
2,98 Demografi dengan skor 3,01 Politik dengan skor 2,85 Ekonomi dengan skor 3,21.
Sedangkan empat variabel berada pada posisi Kurang Tangguh yaitu; Sumber Kekayaan
Alam dengan skor 2,09 Ideologi dengan skor 2,54 Sosial Budaya dengan skor 2,30
Pertahanan dan Kemanan dengan skor 2,39.

Komposisi Gatra dalam Indeks Ketahanan Nasional


di Wilayah Provinsi Banten

Komposisi Gatra dalam Indeks Ketahanan


Nasional di Wilayah Provinsi Banten

Pertahanan
dan
Keamanan
5

Sosial
Budaya

4,2
3,4

2,302,6

Geografi
2,39

2,98

1,8

Ekonomi

3,21

3,01

Cukup
Tangguh
4
50%

Kurang
Tangguh
4
50%

Demografi

2,09

2,85

2,54

Politik

Sumber
Kekayaan
Alam

Ideologi

Di atas rata-rata

: Gatra Geografi, Demografi, Ekonomi

Di bawah rata-rata :

Gatra Pertahanan dan Keamanan, Sumber Kekayaan Alam, Politik, Sosial Budaya,
Ideologi

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Nasional di Wilayah Provinsi Banten
Tangguh
23
24%

Sangat Rawan
Tangguh 15
3
15%
3%

Cukup
Tangguh
27
28%

Kurang
Tangguh
29
30%

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Nasional di Wilayah Provinsi Banten
Sangat Tangguh
81
Tangguh
18%
57
13% Cukup Tangguh
92
21%

Rawan
135
30%
Kurang
Tangguh
82
18%

31

INDEKS KETAHANAN GATRA GEOGRAFI PROVINSI BANTEN


2.98
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Geografi Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Geografi 2,98 atau berada pada
posisi Cukup Tangguh. Posisi ini menempati posisi moderate. Bila ditinjau dari
komposisi ketahanan variabelnya, tiga variabel berada pada posisi Tangguh yaitu;
Bentuk Wilayah dengan skor 3,50 Batas Wilayah dengan skor 3,67 dan Kepadatan
Penduduk dengan skor 3,67. Tiga variabel berada pada posisi Cukup Tangguh yaitu;
Risiko Bencana dengan skor 2,88 Penggunaan Lahan dengan skor 2,93 dan Iklim
dengan skor 3,00. Satu variabel berada pada posisi Kurang Tangguh yaitu; Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) dengan skor 2,50. Sedangkan satu variabel berada pada
posisi Rawan yaitu; Sarana dan Prasarana dengan skor 1,47.
Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan
Gatra Geografi

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Geografi

Rawan
1
12%

Tangguh
3
38%

Cukup
Tangguh
3
38%

Kurang
Tangguh
1
12%

Sarana dan
Prasarana

Alur Laut
Kepulauan
Indonesia
(ALKI)
Risiko Bencana
Iklim
Kepadatan
Penduduk
Penggunaan
Lahan
Bentuk
Wilayah
Batas Wilayah

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Geografi

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Gatra Geografi

Batas Wilayah

Alur Laut Kepulauan


Indonesia (ALKI)

Sarana dan Prasarana

5
4,2
3,4
2,6
1,8
1

Bentuk Wilayah
Tangguh
3
11%
Penggunaan Lahan

Risiko Bencana

Rawan
7
25%

Sangat Tangguh
5
18%
Cukup Tangguh
7
25%

Kurang Tangguh
6
21%

Kepadatan Penduduk
Iklim

Di atas rata-rata : Variabel Bentuk Wilayah, Batas Wilayah, Penggunaan Lahan


Di bawah rata-rata : Variabel Iklim, Kepadatan Penduduk, Sarana dan Prasarana, Risiko Bencana
Rata-rata
: Variabel Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)

32

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Geografi
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Geografi

2,98

No.

Indikator

Nilai

Provinsi Banten
Posisi
Cukup Tangguh
(Moderate)

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Skor
2,76

Rata-rata Provinsi
Posisi
Cukup Tangguh (Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
171,82
5
Tangguh
(Sustainable)
Kurang
49,15
2
Tangguh
(Warning)

Persentase luas tutupan hutan terhadap luas


wilayah daratan

1,28

Rawan (Alert)

Persentase jumlah kecamatan yang mengalami


2 bencana banjir terhadap jumlah kecamatan
seluruhnya

75,97

Rawan (Alert)

3 Rasio terminal bus per 100.000 penduduk

0,12

Rawan (Alert)

0,80

Rawan (Alert)

4 Rasio stasiun kereta api per 100.000 penduduk

0,19

Rawan (Alert)

0,07

Rawan (Alert)

0,01

Rawan (Alert)

0,22

Rawan (Alert)

6 Rasio pelabuhan per 100.000 penduduk

0,08

Rawan (Alert)

0,47

Rawan (Alert)

7 Rasio bandara per 100.000 penduduk

0,01

Rawan (Alert)

0,46

Rawan (Alert)

Kurang
Tangguh
(Warning)

Kurang
Tangguh
(Warning)

Cukup
Tangguh
(Moderate)

Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rasio pelabuhan penyeberangan


penduduk

per 100.000

Persentase jumlah kabupaten/kota yang mengalami


8 bencana gempa berkekuatan >5 SR terhadap jumlah
kabupaten/kota seluruhnya
9 Jumlah curah hujan dalam satu tahun (mm)

12,50

1,141

14,19

2.150,59

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani

Urgen untuk segera


ditangani

33

No.

Indikator

Persentase luas daratan terhadap luas wilayah


10 seluruhnya (Luas wilayah daratan dibagi luas wilayah
seluruhnya kali 100% = ... %)
Persentase luas lahan kritis terhadap luas wilayah
11
daratan
Rasio ratusan penduduk terhadap luas lahan yang
bisa dimanfaatkan (kepadatan agraris)
Persentase jumlah kecamatan yang mengalami
13 bencana kebakaran (hutan) terhadap jumlah
kecamatan seluruhnya
12

Persentase luas lahan pertanian pangan dan


perkebunan terhadap luas wilayah daratan (Luas
14
wilayah lahan pertanian dan perkebunan dibagi luas
wilayah daratan kali 100% = ... %)
Persentase jumlah pulau yang hilang akibat aktivitas
15 manusia maupun alam terhadap jumlah pulau
keseluruhan
Persentase jumlah gunung api yang aktif (tipe A)
terhadap jumlah gunung api seluruhnya (Jumlah
16
gunung api tipe A dibagi jumlah gunung api
seluruhnya kali 100% = ... %)
Persentase jumlah pulau kecil terluar yang tidak
17 berpenghuni terhadap jumlah pulau kecil terluar **
(%)
Persentase kabupaten/kota yang mempunyai konflik
18 batas wilayah terhadap jumlah kabupaten/kota
seluruhnya (%)

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai

Cukup
Tangguh
(Moderate)

21,63

Tangguh
(Moderate)

17,23

3,25

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
3

Cukup
Tangguh
(Moderate)

47,88

Kurang
Tangguh
(Warning)

Tangguh
(Moderate)

358,28

Rawan (Alert)

Tangguh
(Moderate)

21,62

Rawan (Alert)

65,43

Sangat
Tangguh
(Sustainable)

171,61

Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Sangat
Tangguh
(Sustainable)

0,19

Tangguh
(Moderate)

Sangat
Tangguh
(Sustainable)

22,04

Kurang
Tangguh
(Warning)

55,17

Rawan (Alert)

26,02

Rawan (Alert)

46,46

Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

48,90

Rekomendasi

34

INDEKS KETAHANAN GATRA DEMOGRAFI PROVINSI BANTEN


3.01
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Demografi Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Demografi 3,01 atau berada
pada posisi Cukup Tangguh. Posisi ini menempati posisi moderate. Bila ditinjau
dari komposisi ketahanan variabelnya, tiga variabel berada pada posisi Tangguh
yaitu; Mobilitas Sosial dengan skor 3,53 Partisipasi Ekonomi dengan skor 3,62
dan Komposisi Penduduk dengan skor 3,71. Sedangkan empat variabel berada
pada posisi Cukup Tangguh yaitu; Morbiditas dengan skor 2,65 Mortalitas
dengan skor 3,38 Fertilitas dengan skor 3,27 dan Mobilitas Spasial dengan skor
2,67.

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Demografi

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Demografi
Mobilitas Sosial

Tangguh
3
43%

Mobilitas
Spasial

Cukup
Tangguh
4
57%

Partisipasi
Ekonomi

Morbiditas
Komposisi
Penduduk
Mortalitas
Fertilitas

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Demografi

Mobilitas Sosial

Mobilitas
Spasial

Partisipasi
Ekonomi

Fertilitas
5
4,2
3,4
2,6
1,8
1

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Gatra Demografi

Mortalitas
Tangguh
4
12%

Komposisi
Penduduk

Sangat
Tangguh
7
21%

Rawan
5
15%

Cukup
Tangguh
12
37%

Kurang
Tangguh
5
15%

Morbiditas

Di atas rata-rata : Variabel Fertilitas, Mortalitas, Mobilitas Sosial


Di bawah rata-rata : Variabel Komposisi Penduduk, Mobilitas Spasial, Morbiditas, Partisipasi Ekonomi

35

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Demografi
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Demografi

3,01

No.

Indikator

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai

1 Kasus penyakit baru AI (Avian Influenza )/H5N1

Provinsi Banten
Posisi
Cukup Tangguh
(Moderate)

Skor
2,98

Rata-rata Provinsi
Posisi
Cukup Tangguh (Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Tangguh
2,15
4
(Moderate)
Cukup
2,79
3
Tangguh
(Moderate)

30

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

3 Prevalensi Malaria

4.531

Rawan (Alert)

23.256,39

Rawan (Alert)

4 Prevalensi DBD

1.736

Rawan (Alert)

3.786,24

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

34,54

Rawan (Alert)

5,73

Tangguh
(Moderate)

Komposisi
(jiwa/km2)

geografis

kepadatan

penduduk

5 Kebijakan daerah tentang mobilitas spasial


6 Kasus penyakit baru H1N1

7 Angka Kematian IBU (AKI) per 100.000 penduduk

8 Usia harapan hidup (Tahun)

9 Prevalensi Pneumonia (%)

30

220

64,90

3,25

Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)

184,75

69,02

2,55

Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani

Urgen untuk segera


ditangani

36

No.

Indikator

10 Angka pertumbuhan penduduk (%)

11

Tingkat Partisipasi
Perempuan (%)

Angkatan

Kerja

(TPAK)

12 Persentase penduduk perkotaan (urban)

13 Persentase perempuan tamat Perguruan Tinggi

14 Angka Fertilitas Total

15

Persentase migran keluar provinsi, penduduk usia


produktif (15-59 tahun)

16 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%)

17

Persentase migran masuk provinsi, penduduk usia


produktif (15-59 tahun)

18 Balita dengan Gizi Baik (%)


19 Prevalensi HIV-AIDS
20

Komposisi alamiah Angka beban tanggungan


(proporsi penduduk usia produktif : non produktif)

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
2,78
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
48,83
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
67,01
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
7,90
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
2,30
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
2,26
3
Tangguh
(Moderate)
67,79

Tangguh
(Moderate)

3,74

Tangguh
(Moderate)

79,90

190

205,50

Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
2,14

Tangguh
(Moderate)

56

Tangguh
(Moderate)

38,63

Tangguh
(Moderate)

2,44

6,89

74,92

7.052,77

78,15

717,64

198,81

Rekomendasi

Cukup
Tangguh
(Moderate)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Rawan (Alert)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
37

No.

Indikator

21 Prevalensi TBC per 100.000 penduduk

22

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-Laki


(%)

23 Migrasi antar provinsi (migran risen)

24

Angka kematian Balita (0-4) tahun per 1.000 KH


(Kelahiran Hidup)

Persentase perempuan yang menduduki strata


25
pekerjaan profesional dan manajerial
26 Rasio jumlah desa terhadap jumlah penyuluh BKKBN

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
76,98
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
83,04
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
6,30
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
4,54
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
21,12
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
1
5
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
87,85
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
84,14
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
4,15
5
Tangguh
(Sustainable)
4

Tangguh
(Moderate)

13,56

Cukup
Tangguh
(Moderate)

6,18

Rawan (Alert)

41

Rekomendasi

38

INDEKS KETAHANAN GATRA SUMBER KEKAYAAN ALAM PROVINSI BANTEN


2.09
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam 2,09 atau
berada pada posisi Kurang Tangguh. Posisi ini menempati posisi warning. Bila ditinjau
dari komposisi ketahanan variabelnya, satu variabel berada pada posisi Cukup Tangguh
yaitu Sumber Daya Laut Hayati dengan skor 2,67. Lima variabel berada pada posisi
Kurang Tangguh yaitu Ketersediaan Pangan dengan skor 2,33 Energi (gatra SKA) dengan
skor 2,29 Sumber Daya Air dengan skor 2,25 Komoditi Perkebunan dengan skor 1,83
dan Kondisi Lingkungan Hidup dengan skor 2,00. Sedangkan dua variabel berada pada
posisi Rawan yaitu Mineral dengan skor 1,67 dan Hutan dan hasil hutan dengan skor
1,27.
Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan
Gatra Sumber Kekayaan Alam
Cukup
Tangguh
1
13%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sumber Kekayaan Alam
Kondisi
lingkungan
hidup
Komoditi
Perkebunan
Hutan dan hasil
hutan
Sumber daya
laut hayati
Mineral
Sumber daya
air
Energi (gatra
SKA)
Ketersediaan
Pangan

Rawan
2
25%

Kurang
Tangguh
5
62%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sumber Kekayaan Alam
Ketersediaan
Pangan
5
Kondisi
4,2
lingkungan 3,4
2,6
1,8
Komoditi
1
Perkebunan
Hutan dan hasil
hutan

Energi (gatra
SKA)
Sumber daya air

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sumber Kekayaan Alam
Sangat Tangguh
Tangguh
6
Cukup Tangguh 1
9%
2%
11
17%
Kurang Tangguh
15
23%

Rawan
32
49%

Mineral
Sumber daya
laut hayati

Di atas rata-rata : Variabel Energi (gatra SKA), Sumber daya laut hayati
Di bawah rata-rata : Variabel Ketersediaan Pangan, Mineral, Sumber daya air, Hutan dan hasil hutan,
Komoditi Perkebunan, Kondisi Lingkungan Hidup

39

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Sumber Kekayaan Alam
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam

2,09

No.

Indikator

1 Persentase produksi gula terhadap kebutuhan

2 Persentase produksi jagung terhadap kebutuhan

3 Persentase produksi telur terhadap kebutuhan


Umur cadangan batubara: persentase jumlah
4 cadangan batu bara terhadap rata-rata produksi per
tahun (selama 5 tahun)
5 Persentase luas kawasan hutan terhadap daratan
6 Persentase produksi susu terhadap kebutuhan
7 Persentase pemenuhan target produksi cengkeh
8

Persentase produksi lokal kedelai terhadap produksi


nasional

Provinsi Banten
Posisi
Kurang Tangguh
(Warning)

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai
25,82

Rawan (Alert)

2,18

Rawan (Alert)

67,54

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

8,46

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

51,87

Rawan (Alert)

0,69

Rawan (Alert)

Skor
2,31

Rata-rata Provinsi
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
153,27
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
164,71
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
135,39
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
1.100,80
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
37,48
5
Tangguh
(Sustainable)
Tangguh
96,97
4
(Moderate)
Tangguh
98,35
4
(Moderate)
Cukup
2,89
3
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

40

No.
9

Indikator
Persentase
kebutuhan

produksi

buah-buahan

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai
terhadap

46,76

Rawan (Alert)

10

Persentase potensi lokal batu bara terhadap potensi


nasional

0,01

Rawan (Alert)

11

Persentase potensi lokal emas terhadap potensi


nasional

0,05

Rawan (Alert)

12

Persentase potensi lokal perak terhadap potensi


nasional

0,08

Rawan (Alert)

13 Persentase pemenuhan target produksi kelapa sawit

Rawan (Alert)

14

Persentase potensi lokal kelapa sawit terhadap


potensi nasional

0,18

Rawan (Alert)

15

Persentase potensi lokal karet terhadap potensi


nasional

0,07

Rawan (Alert)

16

Persentase produksi lokal jagung terhadap produksi


jagung nasional

0,08

Rawan (Alert)

17 Persentase produksi sayuran terhadap kebutuhan

25,75

Rawan (Alert)

18 Tingkat pendataan potensi kayu

36,51

Rawan (Alert)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
82,53
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
5,47
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
4,54
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
6,37
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
74,93
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
4,35
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
4,23
3
Tangguh
(Moderate)
Kurang
2,73
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
79,35
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
64,13
2
Tangguh
(Warning)

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani

41

No.

Indikator

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
3,26
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
3,11
2
Tangguh
(Warning)

19

Persentase potensi lokal kopi terhadap potensi


nasional

0,43

Rawan (Alert)

20

Persentase potensi lokal kakao (coklat) terhadap


potensi nasional

0,32

Rawan (Alert)

10,69

Rawan (Alert)

52,21

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

13,40

Rawan (Alert)

25,83

Rawan (Alert)

24,50

Rawan (Alert)

4,99

Rawan (Alert)

13,38

Rawan (Alert)

4,99

Rawan (Alert)

26,30

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

14,76

Rawan (Alert)

21 Persentase produksi kedelai terhadap kebutuhan


22
23
24
25
26

Persentase potensi batu bara yang sudah diketahui


data cadangannya
Persentase kebutuhan air untuk rumah tangga yang
terpenuhi dari sumber air bersih PDAM
Persentase potensi emas yang sudah diketahui data
cadangannya
Persentase potensi perak yang sudah diketahui data
cadangannya
Keanekaragaman hayati (persentase luas hutan
primer terhadap total luas hutan lindung ditambah
hutan konservasi)

27

Persentase potensi lokal kayu terhadap potensi


nasional

Rawan (Alert)

10,33

28

Persentase produksi lokal susu terhadap produksi


nasional

Rawan (Alert)

4,65

29

Persentase produksi lokal gula terhadap produksi


nasional

Rawan (Alert)

7,27

Kurang
Tangguh
(Warning)

154,13

30 Persentase produksi beras terhadap kebutuhan

79,07

Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani
terutama masalah
pendataan

42

No.
31

Indikator
Persentase produksi lokal daging ayam terhadap
produksi nasional

32 Persentase pemenuhan target produksi kopi

33

Persentase produksi lokal sayuran terhadap produksi


nasional

34

Persentase potensi panas


diketahui cadangannya

35

Persentase potensi lokal panas bumi terhadap


potensi nasional

36

Persentase produksi perikanan tangkap terhadap


produksi nasional

37

Persentase produksi perikanan budidaya terhadap


produksi nasional

38

Persentase potensi lokal cengkeh terhadap potensi


nasional

bumi

yang

sudah

39 Persentase pemanfaatan lahan perikanan budidaya

40

Persentase produksi lokal buah-buahan terhadap


produksi nasional

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
1,02
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
56,76
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
1,63
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
43,33
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2,73
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
1,24
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
1,08
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2,95
2
Tangguh
(Warning)
Cukup
21,93
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
2,59
3
Tangguh
(Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
553,90
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5.193,35
5
Tangguh
(Sustainable)
Kurang
3,97
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
49,98
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
3,43
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
3,13
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
3,22
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
3,18
2
Tangguh
(Warning)
Sangat
369,24
5
Tangguh
(Sustainable)
3,93

Rekomendasi

Urgen untuk segera


ditangani

Tangguh
(Moderate)

43

No.
41

Indikator
Persentase produksi lokal beras terhadap produksi
nasional

42 Persentase pengusahaan wisata laut

43

Persentase produksi lokal telur terhadap produksi


nasional

44

Persentase pemenuhan target produksi kakao


(coklat)

45 Persentase pencapaian target tangkapan ikan


Persentase
46
kebutuhan

produksi

Persentase
kebutuhan

produksi

daging

ayam

terhadap

sapi

terhadap

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
2,97
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
78,70
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
4,66
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
74,57
3
Tangguh
(Moderate)
89,91

255,69

226,95

Umur cadangan panas bumi : persentase jumlah


48 cadangan panas bumi terhadap rata-rata produksi
per tahun (selama 5 tahun)

325

Persentase produksi lokal daging sapi terhadap


produksi nasional

6,59

99,27

47

49

daging

50 Persentase rumah tangga terlayani listrik PLN

Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
2,89
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
70,42
3
Tangguh
(Moderate)
Kurang
3,47
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
60,36
2
Tangguh
(Warning)
Cukup
81,37
3
Tangguh
(Moderate)
Sangat
120,46
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
420,99
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
34.108,67
5
Tangguh
(Sustainable)
4,40

Tangguh
(Moderate)

68,76

Cukup
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

44

No.

Indikator

51 Persentase pemenuhan target produksi karet

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
111,06
5
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
80,78
3
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

45

INDEKS KETAHANAN GATRA IDEOLOGI PROVINSI BANTEN


2.54
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Ideologi Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Ideologi 2,54 atau berada pada posisi
Kurang Tangguh. Posisi ini menempati posisi warning. Bila ditinjau dari komposisi
ketahanan variabelnya, dua variabel berada pada posisi Tangguh yaitu Kesetaraan (gatra
ideologi) dengan skor 4,20 dan Persatuan Bangsa (nasionalisme) dengan skor 3,85. Dua
variabel berada pada posisi Cukup Tangguh yaitu Kesatuan Wilayah dengan skor 3,00
dan Toleransi dengan skor 2,80. Empat variabel berada pada posisi Kurang Tangguh
yaitu Kewajiban Sosial dengan skor 2,50 Solidaritas Sosial dengan skor 1,92 Religiusitas
dan Ketakwaan dengan skor 2,00 dan Kesetaraan Akses dengan skor 1,89. Sedangkan
dua variabel berada pada posisi Rawan yaitu Kesamaan Hak dalam konteks Kehidupan
Sosial dengan skor 1,33 dan Kekeluargaan dengan skor 1,50.
Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan
Gatra Ideologi

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ideologi

Kesetaraan
Akses
Kekeluargaan

Rawan
2
20%

Tangguh
2
20%
Cukup
Tangguh
2
20%

Kesatuan
Wilayah
Solidaritas
Sosial Kewajiban
Kesamaan Hak
Sosial
dalam konteks
Kehidupan
Toleransi
Sosial
Religiusitas dan
Ketakwaan

Kurang
Tangguh
4
40%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ideologi
Religiusitas dan
Ketakwaan

Kesetaraan Akses

Kekeluargaan

5
4,2
3,4
2,6
1,8
1

Kesetaraan (gatra
Ideologi)

Kesamaan Hak
dalam konteks
Kehidupan Sosial

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ideologi

Toleransi

Kewajiban Sosial

Persatuan Bangsa
(nasionalisme)

Kesetaraan
Persatuan
(gatra Ideologi)
Bangsa
(nasionalisme)

Tangguh
4
9%
Cukup
Tangguh
5
12%

Sangat
Tangguh
8
19%

Rawan
18
42%
Kurang
Tangguh
8
18%

Solidaritas Sosial
Kesatuan Wilayah

Di atas rata-rata

: Variabel Persatuan Bangsa (nasionalisme), Kesetaraan, Kewajiban Sosial,


Kesatuan Wilayah
Di bawah rata-rata : Variabel Kesetaraan akses, Kekeluargaan, Kesamaan Hak dalam konteks Kehidupan
Sosial, Solidaritas Sosial, Toleransi, Religiusitas dan Ketakwaan

46

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Ideologi
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Ideologi

2,54

No.

Indikator

Provinsi Banten
Posisi
Kurang Tangguh
(Warning)

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai

1 Jumlah pura per 1.000 penduduk beragama Hindu

1,47

Rawan (Alert)

CSR (Corporate Social Responsibility): Rasio


2 perusahaan besar yang telah melaksanakan CSR
terhadap keseluruhan perusahaan besar

0,97

Rawan (Alert)

14,90

Rawan (Alert)

0,18

Rawan (Alert)

5 Jumlah vihara per 1.000 penduduk beragama Budha

0,62

Rawan (Alert)

6 Persentase alokasi dana APBD untuk bantuan sosial

1,64

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

3 Persentase alokasi kredit perbankan untuk UMKM

Jumlah gereja Katolik per 1.000 penduduk beragama


Katolik

Frekuensi dialog antar ummat beragama tahun


terakhir

Skor
2,58

Rata-rata Provinsi
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
9,01
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
12,10
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
60
5
Tangguh
(Sustainable)
Cukup
3,50
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3,60
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
5,05
3
Tangguh
(Moderate)
Kurang
7,03
2
Tangguh
(Warning)

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani

47

No.
8

Indikator
Persentase jumlah Usaha Tidak Berbadan Hukum
yang menjadi anggota koperasi = ... %

Nilai

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
2,96
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
3,60
2
Tangguh
(Warning)

2,21

Rawan (Alert)

0,72

Rawan (Alert)

43,82

Rawan (Alert)

44,70

Rawan (Alert)

7,39

Rawan (Alert)

9,16

Rawan (Alert)

12,50

Rawan (Alert)

43,73

Rawan (Alert)

13 Persentase penduduk pengguna internet

14,90

Rawan (Alert)

6,09

Rawan (Alert)

14 Pangsa pasar industri perbankan syariah

1,04

Rawan (Alert)

2,26

Rawan (Alert)

15 Persentase volume Usaha Koperasi terhadap PDRB

1,49

Rawan (Alert)

2,33

Rawan (Alert)

1,90

Tangguh
(Moderate)

3,94

22,97

389,69

Persentase jumlah perusahaan yang menggunakan


9 prinsip kemitraan dalam industri kecil dan rumah
tangga
Persentase penduduk (0-5 thn) yang telah
10
mempunyai Tanda Kenal Lahir/Akte Kelahiran
Jumlah panti asuhan per 100.000 penduduk berusia
11
< 15 tahun
12

Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki lembaga


tanggap darurat (kebencanaan) dalam pemerintahan

16

Jumlah pendaftar jamaah haji tahun terakhir per


1.000 penduduk beragama Islam

0,82

17

Jumlah gereja Protestan per 1.000 penduduk


beragama Protestan

2,90

18

Persentase penduduk berusia > 10 tahun yang


membaca surat kabar

29,80

19

Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki forum


kerukunan antar ummat beragama

87,50

Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

Cukup
Tangguh
(Moderate)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi
segera ditangani

Urgen untuk segera


ditangani

48

No.

Indikator

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
43,09
3
Tangguh
(Moderate)

Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
34,72
2
Tangguh
(Warning)
Sangat
5,65
5
Tangguh
(Sustainable)
Tangguh
0,88
4
(Moderate)
Cukup
8,64
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
10,37
3
Tangguh
(Moderate)
Sangat
45,76
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
29,27
5
Tangguh
(Sustainable)

Sangat
Tangguh
(Sustainable)

20

Persentase penduduk berusia > 10 tahun yang


mendengarkan radio

21

Jumlah panti jompo per 100.000 penduduk berusia >


65 tahun

3,90

Tangguh
(Moderate)

22

Frekuensi konflik fisik antar ummat beragama tahun


terakhir

Tangguh
(Moderate)

11,40

Tangguh
(Moderate)

6,99

Tangguh
(Moderate)

52

52

23 Persentase rumah tangga pengguna telepon tetap

24

Persentase penduduk yang tidak bisa berbahasa


Indonesia

Frekuensi menyanyikan lagu-lagu nasional terutama


25 lagu kebangsaan Indonesia Raya, di lingkungan
sekolah
Frekuensi menyanyikan lagu-lagu nasional terutama
26 lagu kebangsaan Indonesia Raya, di lingkungan
Kantor Gubernur
Rasio Kapasitas Fiskal (Dana Bagi Hasil + Pajak Asli
27 Daerah) terhadap (Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus) dalam tahun terakhir
Frekuensi konflik fisik intra ummat beragama tahun
28
terakhir
29 Persentase penduduk yang menonton televisi

6,92

88,76

Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

11,56

Sangat
Tangguh
(Sustainable)

0,58

Tangguh
(Moderate)

76,20

Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

49

No.

Indikator

30 Jumlah masjid per 1.000 penduduk beragama Islam

31

Persentase penduduk berusia > 10 tahun yang


menggunakan telepon selular

32

Persentase anak terlantar terhadap seluruh anak


berusia < 15 tahun

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
2,34
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
76,30
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
0,33
5
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
1,50
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
31,29
3
Tangguh
(Moderate)
5,69

Rekomendasi

Rawan (Alert)

50

INDEKS KETAHANAN GATRA POLITIK PROVINSI BANTEN


2.85
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Politik Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Politik 2,85 atau berada pada posisi
Cukup Tangguh. Posisi ini menempati posisi moderate. Bila ditinjau dari komposisi
ketahanan variabelnya, satu variabel berada pada posisi Sangat Tangguh yaitu
Keterwakilan dengan skor 4,33. Lima variabel berada pada posisi Tangguh yaitu Politik
Luar Negeri dengan skor 4,10 Kapasitas Kepartaian dengan skor 4,09 Masyarakat Awam
dengan skor 4,00 Sistem Kepartaian dengan skor 3,67 dan Kelompok Bisnis/Usaha
dengan skor 3,57. Tiga variabel berada pada posisi Cukup Tangguh yaitu Ormas
Pemuda dengan skor 3,09 Media Massa dengan skor 3,00 Hubungan Pusat-Daerah dan
Antar Daerah dengan skor 2,69. Sedangkan lima variabel berada pada posisi Kurang
Tangguh yaitu Kapasitas Pemerintah dengan skor 2,60 Fungsi Budgeting dengan skor
2,56 Asosiasi Pekerja dengan skor 2,00 Kepastian Hukum dengan skor 1,90 dan Fungsi
Pengawasan dengan skor 2,00.
Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan
Gatra Politik

Tangguh
5
36%

Sangat
Tangguh
1
7%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Politik

Masyarakat
Awam

Ormas Pemuda

Asosiasi
Pekerja

Kurang
Tangguh
5
36%

Kelompok
Bisnis/Usaha
Media Massa
Kapasitas
Kepartaian
Sistem
Kepartaian

Kepastian
Hukum
Fungsi
Pengawasan
Fungsi
Budgeting

Cukup
Tangguh
3
21%

Keterwakilan
Politik Luar
Negeri

Hubungan
Pusat-Daerah
Kapasitas

Pemerintah

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Politik
Kapasitas

Masyarakat Awam
Ormas Pemuda
Asosiasi Pekerja
Kelompok
Media Massa

5
4,2
3,4
2,6
1,8
1

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Gatra Politik

Hubungan Pusat-
Sangat
Tangguh
8
19%

Politik Luar Negeri


Keterwakilan
Fungsi Budgeting
Fungsi Pengawasan

Tangguh
11
26%

Rawan
6
14%
Cukup
Tangguh
8
19%

Kurang
Tangguh
9
22%

Kapasitas Kepartaian
Kepastian Hukum
Sistem Kepartaian

Di atas rata-rata

: Variabel Masyarakat awam, Kapasitas Pemerintah, Hubungan Pusat-Daerah dan antar


daerah, Keterwakilan, Ormas Pemuda, Kapasitas Kepartaian
Di bawah rata-rata : Variabel Asosiasi Pekerja, Fungsi Pengawasan, Kepastian Hukum, Fungsi Budgeting,
Sistem Kepartaian
Rata-rata
: Variabel Politik Luar Negeri, Media Massa, Kelompok Bisnis/Usaha

51

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Politik
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Politik

2,85

No.

Indikator

1 Sinkronisasi kebijakan pusat dengan aspirasi daerah


2

Independensi sistem peradilan dari kekuasaan


birokrasi

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai

5 Anggaran APBD dialokasikan untuk kesehatan

Skor
2,89

Rata-rata Provinsi
Posisi
Cukup Tangguh (Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi

21,18

Rawan (Alert)

17,79

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

5,09

Rawan (Alert)

Persentase anggota DPRD provinsi partai pendukung


eksekutif

4 Anggaran APBD dialokasikan untuk pendidikan

Provinsi Banten
Posisi
Cukup Tangguh
(Moderate)

11

5,39

Posisi tawar (bargaining power) pekerja : UMR Ratarata per Rp 100.000

9,55

Check & balances antara eksekutif, legislatif,


yudikatif di tingkat daerah

25

Rawan (Alert)

Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

52,29

15,45

8,30

11,96

21,14

Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi
Sangat urgen dan
mendesak untuk
segera ditangani
Sangat urgen dan
mendesak untuk
segera ditangani
terutama masalah
pendataan

Urgen untuk segera


ditangani

52

No.

Indikator

Sinkronisasi peraturan dan hukum antara Pusat8 Daerah, dan antar daerah tanpa tumpang tindih
kewenangan
9 Kepercayaan masyarakat kepada partai politik

10 Pemberdayaan lembaga ekonomi lokal dan UMKM


11

Independensi sistem peradilan dari kekuasaan


politik

12 Independensi ormas pemuda dari partai politik


13

Partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik:


Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden

Partisipasi
masyarakat
dalam
kehidupan
politik/Pilkada
Persentase kabupaten/kota yang sudah memiliki
15
website
14

16

Pelayanan publik, manajemen dan administrasi


terselenggara secara efektif

17 Perimbangan keuangan Pusat-Daerah

18 Wakil rakyat yang bersih dan jujur di tingkat provinsi

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
25
3
Tangguh
(Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
48,95

70

Tangguh
(Moderate)

73,85

Tangguh
(Moderate)

12,95

3,50

14

17,94

72,94

71,92

70,10

72,02

75

76,03

87,50

69,77

112,12

2,14

73,95

Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi

Rawan (Alert)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Tangguh
(Moderate)

53

No.
19

Indikator
Kepatuhan pada komitmen dan etika politik yang
mendukung meritokrasi politik

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
95
5
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
67,30

Rekomendasi

Tangguh
(Moderate)

54

INDEKS KETAHANAN GATRA EKONOMI PROVINSI BANTEN


3.21
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi 3,21 atau berada pada posisi Cukup
Tangguh. Posisi ini menempati posisi moderate. Bila ditinjau dari komposisi ketahanan
variabelnya, enam variabel berada pada posisi Tangguh yaitu Efisiensi Pasar dengan skor 4,20
Pangan dengan skor 3,83 Sandang dengan skor 3,77 Harga Umum dengan skor 3,50 Energi
dengan skor 3,46 dan Kemiskinan dengan skor 3,46. Sembilan variabel berada pada posisi
Cukup Tangguh yaitu Pasar Uang dengan skor 3,40 Investasi dengan skor 2,80 Pemerataan
dengan skor 3,15 Pasar Modal dengan skor 3,25 Biaya Modal dengan skor 3,00 Pertambahan
Kekayaan dengan skor 3,40 Neraca Perdagangan dengan skor 3,00 Perumahan dengan skor
3,00 dan Daya Saing Nasional dengan nilai 2,84. Empat variabel berada pada posisi Kurang
Tangguh yaitu Infrastruktur dengan nilai 2,50 Kesempatan Kerja dengan nilai 2,44 Teknologi
dengan nilai 2,00 Hak Kekayaan Intelektual dengan nilai 2,00. Sedangkan satu variabel berada
pada posisi Rawan yaitu Fiskal dengan skor 1,33.
Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan
Gatra Ekonomi

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ekonomi

Hak Kekayaan
Intelektual
Rawan
1
5%

Tangguh
6
30%

Teknologi

Kurang
Tangguh
4
20%

Fiskal

Investasi
Infrastruktur

Energi (Gatra
Ekonomi)
Biaya Modal
Neraca
Perdagangan
Pasar Modal
Pasar Uang
Harga Umum
Pemerataan
Kesempatan
Kerja
Kemiskinan
Pertambahan
Kekayaan
Perumahan
Sandang
Pangan (gatra
Ekonomi)

Cukup
Tangguh
9
45%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra
Ekonomi
Pangan
(gatra
Hak Kekayaan
Intelektual
Efisiensi Pasar
Teknologi
Daya Saing Nasional
Fiskal
Investasi
Infrastruktur

Ekonomi)

5
4,2
3,4
2,6
1,8
1

Sangat
Tangguh
19
21%

Pertambahan Kekayaan

Kesempatan Kerja
Pemerataan
Harga Umum

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Gatra Ekonomi

Sandang
Perumahan

Kemiskinan

Efisiensi Pasar

Daya Saing
Nasional

Tangguh
16
17%

Rawan
14
15%

Cukup
Tangguh
28
30%

Kurang
Tangguh
16
17%

Energi (Gatra Ekonomi)


Pasar Uang
Biaya Modal
Pasar Modal
Neraca Perdagangan

Di atas rata-rata

: Variabel Infrastruktur, Sandang, Perumahan, Kemiskinan, Pemerataan,


Kesempatan Kerja, Efisiensi Pasar
Di bawah rata-rata : Variabel Pertambahan Kekayaan, Harga Umum, Neraca Perdagangan, Investasi, Fiskal
Rata-rata
: Variabel Teknologi, Daya Saing Nasional, Energi, Biaya Modal, Pasar Modal, Pasar Uang,
Hak Kekayaan Intelektual, Pangan (gatra ekonomi)

55

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Ekonomi
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi

3,21

No.

Indikator

1 Laju tumbuh ekspor non migas tahunan (%)

Nilai

Provinsi Banten
Posisi
Cukup Tangguh
(Moderate)

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Skor
3,06

Rata-rata Provinsi
Posisi
Cukup Tangguh (Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
45,37
5
Tangguh
(Sustainable)
Kurang
5,53
2
Tangguh
(Warning)

-37,46

Rawan (Alert)

2 Tingkat pengangguran terbuka (%)

13,94

Rawan (Alert)

3 Pengangguran terdidik (SLTA ke atas) (%)

17,39

Rawan (Alert)

11,58

Rawan (Alert)

4 Persentase jalan kabupaten yang rusak

45,51

Rawan (Alert)

44,74

Rawan (Alert)

5 Nilai Tukar Nelayan

96,42

105,01

Tangguh
(Moderate)

6 Persentase pekerja formal dengan informal

86,91

70,65

0,43

7,65

Ketimpangan pendapatan antar penduduk (Gini


Ratio pengeluaran)

0,42

Persentase pemasukan pajak terhadap PDRB (tax


ratio)

6,23

Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)

Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani

Urgen untuk segera


ditangani

56

No.
9

Indikator
Persentase pekerja informal terhadap Angkatan
Kerja

10 Persentase jalan provinsi yang rusak

11 Tabungan masyarakat (% terhadap PDRB)

12 Pertumbuhan penerimaan pajak per tahun

13 Persentase pengeluaran untuk makanan perkapita

14

Persentase pengeluaran perumahan terhadap total


pengeluaran perkapita

15

Kenaikan harga kebutuhan pokok (makanan dan


bahan makanan)

16 Persentase modal tetap bruto terhadap PDRB

17 Tingkat kemiskinan di pedesaan (%)


18

Pertumbuhan PDRB per kapita berdasarkan harga


konstan

19 Nilai Tukar Petani

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
46,18
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
18,51
2
(Warning)
Cukup
Tangguh
18,85
3
(Moderate)
Cukup
11,49
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
51,17
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
22,26
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
7,88
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
24,89
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
10,44
3
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
5,94
4
(Moderate)
Tangguh
103,71
4
(Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
58,87

Rawan (Alert)

26,58

Rawan (Alert)

30,80

23,39

51,90

21,35

7,92

20,86

16,75

5,25

104,80

Rekomendasi

Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Rawan (Alert)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
57

No.

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Tangguh
629,70
4
(Moderate)
Tangguh
13,70
4
(Moderate)

Indikator

20 Purchasing Power Parity


21 Tingkat Pengangguran (%)
22

Ketimpangan pendapatan masyarakat (40%


golongan masyarakat terendah terhadap PDRB)

19,30

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Tangguh
626,81
4
(Moderate)
Tangguh
15,73
4
(Moderate)

Tangguh
(Moderate)

8,93

19,71

Tangguh
(Moderate)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)

23 Tingkat kemiskinan di perkotaan (%)

4,99

Tangguh
(Moderate)

24 Tingkat setengah pengangguran (%)

7,24

Tangguh
(Moderate)

30,43

15,95

Tangguh
(Moderate)

36,30

26 Persentase jalan negara yang rusak

8,63

Tangguh
(Moderate)

17,01

27 Tingkat kemiskinan (%)

7,16

13,77

Rawan (Alert)

28 Tingkat pengangguran tersembunyi (%)

3,46

14,61

Rawan (Alert)

25

Rasio pekerja
pertambangan

pertanian

Persentase
pengeluaran
29
pengeluaran total perkapita
30 Inflasi tahunan

terhadap

sandang

pekerja

terhadap

48,83

6,13

Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

8,38

5,98

Rekomendasi

Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

58

No.

Indikator

Incremental Capital Output Ratio (ICOR), yaitu rasio


31 antara kenaikan investasi tahunan terhadap
kenaikan PDRB tahunan

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
0,69
5
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
1,75
5
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi

59

INDEKS KETAHANAN GATRA SOSIAL BUDAYA PROVINSI BANTEN


2.30
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya 2,30 atau berada pada
posisi Kurang Tangguh. Posisi ini menempati posisi warning. Bila ditinjau dari komposisi
ketahanan variabelnya, dua variabel berada pada posisi Tangguh yaitu Eksklusi Sosial
dengan skor 3,44 dan Hak Hak Sipil dengan skor 3,71. Dua variabel berada pada posisi
Cukup Tangguh yaitu Kesehatan dengan skor 3,00 dan Ketertiban Sosial dengan skor
3,00. Empat variabel berada pada posisi Kurang Tangguh yaitu Pemberdayaan
Perempuan dengan skor 2,53 Pendidikan dengan skor 2,12 Penyakit Sosial dengan skor
2,57 dan Keluarga dengan skor 2,00. Sedangkan empat variabel berada pada posisi
Rawan yaitu Nilai Tradisional dan Universal dengan skor 1,75 Kerukunan Sosial
dengan skor 1,50 Perilaku Sosial dengan skor 1,00 dan Kreasi Manusia dan Manfaat
Iptek dengan skor 1,00.
Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan
Gatra Sosial Budaya

Cukup
Tangguh
2
17%

Tangguh
2
17%

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sosial Budaya
Kreasi Manusia
dan Manfaat
Iptek
Perilaku
Sosial Nilai
Tradisional dan
Universal Pemberdayaan
Perempuan

Rawan
4
33%

Kurang
Tangguh
4
33%

Kerukunan
Sosial
Keluarga

Hak-Hak Sipil

Penyakit Sosial
Ketertiban
Sosial

Kesehatan
Pendidikan
Eksklusi Sosial

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sosial Budaya
Kreasi Manusia
dan Manfaat Iptek
Perilaku Sosial

Nilai Tradisional
dan Universal

Eksklusi Sosial
5
4,2
3,4
2,6

Kesehatan

Pemberdayaan
Perempuan

Keluarga

Kerukunan Sosial

Hak-Hak Sipil

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan


Gatra Sosial Budaya

Pendidikan

1,8
1

Tangguh
16
20%

Sangat
Tangguh
10
12%

Cukup
Tangguh
14
17%

Rawan
23
29%

Kurang
Tangguh
18
22%

Ketertiban Sosial
Penyakit Sosial

Di atas rata-rata

: Variabel Eksklusi Sosial, Ketertiban Sosial, Hak-Hak Sipil, Pemberdayaan Perempuan,


Nilai Tradisional dan Universal, Kesehatan
Di bawah rata-rata : Variabel Keluarga, Kerukunan Sosial, Penyakit Sosial, Pendidikan, Perilaku Sosial,
Kreasi Manusia dan Manfaat Iptek

60

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Sosial Budaya
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya

2,30

No.

Indikator

1 Persentase PT swasta terhadap seluruh PT

Provinsi Banten
Posisi
Kurang Tangguh
(Warning)

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai

Skor
2,50

Rata-rata Provinsi
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
76,13
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
67,72
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
43,99
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
46,20
2
Tangguh
(Warning)

96,84

Rawan (Alert)

52,20

Rawan (Alert)

69,40

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

10,39

Rawan (Alert)

10,34

Rawan (Alert)

6 Angka Partisipasi Murni (APM) SLTP

71,12

Rawan (Alert)

65,96

Rawan (Alert)

7 Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTA

59,61

Rawan (Alert)

65,17

Rawan (Alert)

8 Angka Partisipasi Murni (APM) SLTP perempuan

71,12

Rawan (Alert)

66,29

Rawan (Alert)

9 Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTA perempuan

59,61

Rawan (Alert)

63,12

Rawan (Alert)

Persentase rumah tangga yang mempunyai akses


terhadap sumber air bersih

3 Perubahan gaya hidup

4 Persentase budaya lokal yang sudah diinventarisasi


5

Rasio wanita rawan ekonomi per 1.000 penduduk


wanita

Rekomendasi

61

No.

Indikator

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi

10 Angka Partisipasi Murni (APM) SLTP laki-laki

71,13

Rawan (Alert)

65,88

Rawan (Alert)

11 Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTA laki-laki

59,60

Rawan (Alert)

59,75

Rawan (Alert)

11,44

Rawan (Alert)

12,14

Rawan (Alert)

14,43

Rawan (Alert)

14,13

Rawan (Alert)

8,33

Rawan (Alert)

8,17

Rawan (Alert)

8,83

Rawan (Alert)

8,37

Rawan (Alert)

7,83

Rawan (Alert)

7,70

Rawan (Alert)

44,01

Rawan (Alert)

32,30

Rawan (Alert)

28,45

Rawan (Alert)

32,10

Rawan (Alert)

5,34

Rawan (Alert)

34,04

Rawan (Alert)

Jumlah konflik fisik masal (antar desa/kampung,


20 suku, ormas dan kelompok masyarakat lain) yang
terjadi dalam setahun terakhir

69

Rawan (Alert)

53,73

Rawan (Alert)

Etos kerja (Rasio PDRB non migas terhadap jumlah


tenaga kerja yang bekerja)

33,39

Rawan (Alert)

35,93

Rawan (Alert)

Kurang
Tangguh
(Warning)

Cukup
Tangguh
(Moderate)

12
13
14
15
16
17
18

Persentase anak putus sekolah usia 16-18 tahun


untuk SLTA
Persentase anak laki-laki putus sekolah usia 16-18
tahun untuk SLTA
Rata-rata lama pendidikan (sekolah) yang ditempuh
(dalam tahun)
Rata-rata lama pendidikan (sekolah) yang ditempuh
laki-laki (dalam tahun)
Rata-rata lama pendidikan (sekolah) yang ditempuh
perempuan (dalam tahun)
Akreditasi SD (Persentase SD yang terakreditasi A
atau B)
Akreditasi SLTP (Persentase SLTP yang terakreditasi
A atau B)

19 Persentase desa yang memiliki polindes

21

Persentase pengeluaran anggaran


22
terhadap pengeluaran per kapita

pendidikan

5,22

6,02

Rekomendasi
Sangat urgen dan
mendesak untuk
segera ditangani

62

No.
23

Indikator
Persentase perempuan yang menikah pada usia dini
(

24 Angka Partisipasi Murni (APM) SD

25 Persentase SLTA swasta terhadap seluruh SLTA

26 Persentase perempuan di DPRD Provinsi


Persentase perempuan bekerja dalam posisi
27 kepemimpinan dan ketatalaksanaan terhadap total
yang bekerja pada posisi tersebut
28 Angka Partisipasi Murni (APM) SD perempuan

29 Angka Partisipasi Murni (APM) SD laki-laki

30

Persentase anak perempuan putus sekolah usia 1618 tahun untuk SLTA

31

Persentase anak laki-laki putus sekolah usia 13-15


tahun untuk SLTP

32

Rasio perceraian terhadap 1.000 pasangan suamiisteri

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
30,50
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
92,18
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
55,01
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
18,82
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
18,51
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
91,59
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
92,71
2
(Warning)
Kurang
Tangguh
8,65
2
(Warning)
Kurang
Tangguh
5,34
2
(Warning)
Kurang
Tangguh
3,93
2
(Warning)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
17,86
3
Tangguh
(Moderate)
Kurang
92,13
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
52,10
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
14,35
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
14,05
2
Tangguh
(Warning)
87,22

Rawan (Alert)

87,35

Rawan (Alert)

13,89

Rawan (Alert)

7,98

Rawan (Alert)

11,40

Rawan (Alert)

Rekomendasi

Urgen untuk segera


ditangani

63

No.
33

Indikator
Jumlah konflik antara aparat pemerintah dengan
masyarakat

34 Jumlah pengguna narkoba per 100.000 penduduk

35

Jumlah Pekerja
penduduk

Seks

Komersial

per

100.000

36 Nilai rata-rata ujian nasional SD/sederajat

37 Rasio rumah sakit terhadap 100.000 penduduk


Persentase anak perempuan putus sekolah usia 1338
15 tahun untuk SLTP
39

Persentase perempuan pejabat struktural (eselon I eselon IV)

40 Persentase kabupaten tertinggal

41 Tingkat kelulusan SLTP

42

Persentase anak putus sekolah usia 13-15 tahun


untuk SLTP

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
4
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
12,12
2
(Warning)
Kurang
Tangguh
28,83
2
(Warning)
Cukup
Tangguh
6,98
3
(Moderate)
Cukup
0,63
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3,87
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
27,25
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
25
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
93,80
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
4,61
3
Tangguh
(Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
5,67

Rawan (Alert)

71,33

Rawan (Alert)

42,93

Rawan (Alert)

7,50

Tangguh
(Moderate)

0,91

Tangguh
(Moderate)

4,58

26,09

40,49

89,99

5,14

Rekomendasi

Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)

64

No.

Indikator

43 Angka melek huruf perempuan

44

Persentase pengeluaran anggaran


terhadap pengeluaran total per kapita

kesehatan

45 Rasio anak jalanan per 10.000 penduduk

46 Jumlah pelanggaran lalu lintas per 1.000 penduduk

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
95,15
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3,38
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
4,29
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
4,40
3
(Moderate)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Kurang
90,21
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2,45
2
Tangguh
(Warning)
14,77

Rawan (Alert)

15,16

Rawan (Alert)

Tangguh
(Moderate)

16,34

18,32

Tangguh
(Moderate)

14,68

49 Nilai rata-rata ujian nasional SLTA

7,35

Tangguh
(Moderate)

8,04

50 Rasio pengemis per 10.000 penduduk

1,13

1,02

0,55

1,44

7,53

7,73

53 Persentase kecamatan yang mempunyai dokter

77,92

80,95

54 Jumlah pelaku perjudian per 100.000 penduduk

6,66

13,73

Jumlah murid SD/sederajat per satu orang guru


47
SD/sederajat

24,19

48 Jumlah murid SLTA per satu orang guru SLTA

51

Persentase anak perempuan putus sekolah usia 7-12


tahun untuk SD

52 Nilai rata-rata ujian nasional SLTP

Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
65

No.

Indikator

Provinsi Banten
Skor
Posisi

Nilai
1,40

Tangguh
(Moderate)

56 Tingkat kelulusan SD/sederajat

98,06

Tangguh
(Moderate)

57 Tingkat kelulusan SLTA

96,94

Tangguh
(Moderate)

58 Angka melek huruf

96,65

Tangguh
(Moderate)

59 Angka melek huruf laki-laki

98,10

Tangguh
(Moderate)

Tangguh
(Moderate)

61 Persentase desa yang mempunyai bidan

87,95

Tangguh
(Moderate)

62 Jumlah murid SLTP per satu orang guru SLTP

21,27

55 Rasio penderita cacat per 1.000 penduduk

60

Budaya korporasi (jumlah kasus korupsi dalam


setahun)

Persentase
desa/kelurahan
63
SD/sederajat

yang

64 Persentase kecamatan yang memiliki SLTP

memiliki

99,60

100

Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Cukup
6,42
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
92,55
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
93,29
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
93,71
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
95,48
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
18,94
3
Tangguh
(Moderate)
Kurang
63,37
2
Tangguh
(Warning)
649,65

90,12

106,03

Rekomendasi

Rawan (Alert)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

66

No.

Indikator

65 Persentase kecamatan yang memiliki puskesmas

66 Rasio gelandangan per 10.000 penduduk

67

Persentase siswa sekolah menengah kejuruan (SMK)


terhadap total siswa SLTA Diknas

68

Persentase anak putus sekolah usia 7-12 tahun


untuk SD

69 Persentase lansia terlantar

70

Persentase anak laki-laki putus sekolah usia 7-12


tahun untuk SD

71

Akreditasi SLTA (Persentase SLTA yang terakreditasi


A atau B)

72

Jumlah tindakan pelanggaran HAM baik berat


maupun ringan dalam setahun

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
97,40
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
0,40
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
216,86
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
0,06
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
6,66
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
0,12
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
189,51
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
0
5
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
96,11
5
Tangguh
(Sustainable)
2,18

Tangguh
(Moderate)

59,82

Tangguh
(Moderate)

1,59

Tangguh
(Moderate)

23,13

1,99

59,44

81,03

Rekomendasi

Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Rawan (Alert)

67

INDEKS KETAHANAN GATRA HANKAM PROVINSI BANTEN


2.39
WARNING

Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanan Provinsi Banten


Provinsi Banten memiliki Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan dan Keamanan 2,39 atau berada
pada posisi Kurang Tangguh. Posisi ini menempati posisi warning. Bila ditinjau dari komposisi
ketahanan variabelnya, dua variabel berada pada posisi Sangat Tangguh yaitu Confidence
Building Meassures (CBM) dengan skor 5,00 dan Kondisi Terjaminnya Keamanan dan Ketertiban
dengan skor 4,23. Dua variabel berada pada posisi Tangguh yaitu Diplomasi Pertahanan dengan
skor 4,00 dan Kemampuan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) dengan skor 3,80 . Tiga
variabel berada pada posisi Cukup Tangguh yaitu Kepolisian Nasional dengan skor 3,00
Kemandirian Pengadaan Alutsista dengan skor 3,00 dan Kebijakan Pertahanan dengan skor 3,00
. Enam variabel berada pada posisi Kurang Tangguh yaitu Kondisi Terselenggaranya
Perlindungan Pelayanan dan Pengayoman Masyarakat dengan skor 2,50 Gelar TNI dengan skor
2,33 Kemampuan TNI dengan skor 2,33 Postur Kepolisian Nasional dengan skor 2,00 Proses
Transfer Teknologi Persenjataan dengan skor 2,00 Bela Negara dengan skor 2,00. Sedangkan
lima variabel berada pada posisi Rawan yaitu Alokasi belanja Pertahanan di APBD dengan skor
1,80 Kekuatan TNI dengan skor 1,00 Kemampuan Industri Pertahanan dengan skor 1,00 Sistem
Pertahanan Semesta dengan skor 1,75 dan Diplomasi Preventif dengan skor 1,00.

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Pertahanan dan Keamanan

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Pertahanan dan Keamanan

Tangguh
2
11%
Cukup
Tangguh
3
17%

Sangat
Tangguh
2
11%

Kondisi
terselenggaran
Postur
ya
Kepolisian
Kepolisian
Nasional
Nasional
Gelar TNI

Rawan
5
28%
Kekuatan TNI

Komposisi Variabel dalam Indeks Ketahanan


Gatra Pertahanan
Diplomasi dan Keamanan
Kondisi 5

Postur Kepolisian
Kepolisian Nasional

4,2
3,4
2,6
1,8
1

Diplomasi Preventif
Alokasi Belanja
Kemampuan
Kemandirian

Kemampuan OMSP

Kekuatan TNI

Confidence
Building
Diplomasi
Meassures
Pertahanan
(CBM)

Komposisi Indikator dalam Indeks Ketahanan Gatra


Pertahanan dan Keamanan

Confidence

Gelar TNI

Proses Transfer

Kemampuan TNI

Kemampuan
OMSP

Sistem
Bela Negara
Pertahanan
Kebijakan
Proses Transfer
Semesta
Pertahanan
Teknologi Kemandirian
Kemampuan
Persenjataan Pengadaan
Industri Alokasi Belanja
Alutsista
Pertahanan Pertahanan di
Diplomasi
APBN
Preventif

Kurang
Tangguh
6
33%

Kondisi

Kemampuan
TNI

Kondisi
terjaminnya

Sangat
Tangguh
18
29%
Tangguh
Cukup
2
3% Tangguh
7
11%

Kurang
Tangguh
5
8%

Rawan
30
49%

Kebijakan
Bela Negara

Sistem

Di atas rata-rata
Di bawah rata-rata

: Variabel Kondisi terjaminnya keamanan dan ketertiban


: Variabel Postur Kepolisian Nasional, Kondisi terselenggaranya perlindungan, pelayanan dan
pengayoman masyarakat
Rata-rata
: Variabel Kebijakan Pertahanan, Alokasi Belanja Pertahanan di APBN, Diplomasi Preventif, CBM, Diplomasi
Pertahanan, Kemandirian Pengadaan Alutsista, Proses Transfer Teknologi Persenjataan, Bela Negara, Kemampuan TNI, Kekuatan TNI,
Kemampuan OMSP, Kepolisian Nasional, Gelar TNI, Sistem Pertahanan Semesta, Kemampuan Industri Pertahanan

68

Profil Ketahanan Indikator dan Rekomendasi


Provinsi Banten
Gatra Pertahanan Dan Keamanan
Skor

Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan Dan Keamanan

2,39

No.

Indikator

1 Rasio Polisi per 1000 penduduk


Rasio keberhasilan penanganan kasus kejahatan
konvensional (crime clearance)
Persentase Anggaran Kepolisian Daerah berbanding
3
PDRB
2

4 Rasio Dukungan Anggaran Kepolisian (%)

Nilai

Provinsi Banten
Skor
Posisi

0,47

Rawan (Alert)

39,64

Rawan (Alert)

0,13

Rawan (Alert)

67,97

66,51

6,80

7 Tingkat Pertumbuhan Anggaran Kepolisian per tahun

22,92

Rasio keberhasilan penanganan kejahatan terhadap


kekayaan negara (crime clearance)

110

Rasio keberhasilan penanganan kejahatan yang


berimplikasi kontijensi (crime clearance)

100

Rasio jumlah polisi masyarakat terhadap jumlah


desa/kelurahan (%)

6 Kebijakan Penetapan Keadaan Darurat

Provinsi Banten
Posisi
Kurang Tangguh
(Warning)

Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Skor
2,42

Rata-rata Provinsi
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Tangguh
2,21
4
(Moderate)
Tangguh
76,05
4
(Moderate)
0,80

67,47

901,71

6,80

16,97

272,20

81,84

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani

Rawan (Alert)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

Urgen untuk segera


ditangani

69

No.

Indikator

Rasio jumlah penduduk yang mempunyai risiko


10 peristiwa kejahatan per waktu / crime clock (dalam
detik)
11

Rasio jumlah penduduk yang mempunyai risiko


peristiwa kejahatan per 1000 penduduk

12

Rasio keberhasilan penanganan kejahatan trans


nasional (crime clearance)

Provinsi Banten
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
14.616
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
0,19
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
100
5
Tangguh
(Sustainable)

Rata-rata Provinsi
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
10.984,28
5
Tangguh
(Sustainable)
1,38

Tangguh
(Moderate)

63,18

Cukup
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

70

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Geografi
Indeks Ketahanan Gatra Geografi

No.

Indikator

Skor
2,32

Nilai

1 Kebijakan pusat tentang batas wilayah *

2 Kebijakan pusat tentang penggunaan lahan*

3 Kebijakan pusat tentang transportasi laut*

4 Kebijakan pusat tentang transportasi udara*

5 Rasio Tingkat kecukupan SBNP pada ALKI (%) *

43,70

6 Kebijakan pusat tentang kepadatan penduduk *

7 Kebijakan pusat tentang iklim *

8 Kebijakan pusat tentang risiko bencana *

9 Kebijakan pusat tentang transportasi darat*

10

Kebijakan pusat tentang Alur Laut Kepulauan


Indonesia (ALKI) *

Nasional
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)

Nasional
Skor
Posisi
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

Urgen untuk segera


ditangani

71

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Demografi
Indeks Ketahanan Gatra Demografi

No.

Indikator

Skor
2,83

Nilai

1 Kebijakan pusat tentang fertilitas *

2 Kebijakan pusat tentang mortalitas *

3 Kebijakan pusat tentang komposisi penduduk *

4 Kebijakan pusat tentang morbiditas *

5 Kebijakan pusat tentang partisipasi ekonomi *

6 Kebijakan pusat tentang mobilitas spasial *

7 Kebijakan pusat tentang mobilitas sosial *

Nasional
Posisi
Cukup Tangguh (Moderate)

Nasional
Skor
Posisi
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi
Urgen untuk segera
ditangani

72

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Sumber Kekayaan Alam
Indeks Ketahanan Gatra Sumber Kekayaan Alam

No.

Indikator

Persentase minyak bumi yang sudah diketahui data


cadangannya *
Persentase pengusahaan minyak bumi oleh
2
perusahaan nasional *
Persentase pengusahaan gas alam oleh perusahaan
3
nasional *
1

4 Kebijakan pusat tentang energi (gatra SKA)*


Umur cadangan minyak bumi: persentase jumlah
5 cadangan minyak bumi terhadap rata-rata produksi
per tahun (selama 5 tahun) *
Umur cadangan gas alam: persentase jumlah
6 cadangan gas alam terhadap rata-rata produksi per
tahun (selama 5 tahun) *

Skor
2,35

Nasional
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)

Nasional
Skor
Posisi

Nilai
8,64

Rawan (Alert)

34,30

Rawan (Alert)

21,76

Rawan (Alert)

Kurang Tangguh
(Warning)

22,10

Kurang Tangguh
(Warning)

58,11

Kurang Tangguh
(Warning)

8 Kebijakan pusat tentang sumber daya laut hayati *

Kurang Tangguh
(Warning)

9 Kebijakan pusat tentang hutan dan hasil hutan *

Kurang Tangguh
(Warning)

30,66

12 Kebijakan pusat tentang sumber daya air *

13 Kebijakan pusat tentang komoditi perkebunan *

14 Kebijakan pusat tentang kondisi lingkungan hidup *

Kebijakan pusat tentang ketersediaan pangan (gatra


SKA)*
Persentase potensi gas alam yang sudah diketahui
11
data cadangannya *

Sangat urgen dan


mendesak untuk
segera ditangani

Urgen untuk segera


Kurang Tangguh ditangani
(Warning)

7 Kebijakan pusat tentang mineral *

10

Rekomendasi

Cukup Tangguh
(Moderate)
Cukup Tangguh
(Moderate)
Cukup Tangguh
(Moderate)
Cukup Tangguh
(Moderate)
Cukup Tangguh
(Moderate)

73

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Ideologi
Indeks Ketahanan Gatra Ideologi

No.

Skor
2,31

Indikator

Nasional
Skor
Posisi

Nilai

1 Kebijakan pusat tentang toleransi *


Rasio pengupahan tenaga ahli antara tenaga
2
domestik dan asing *
3 Kebijakan pusat tentang kewajiban sosial *

0,11

Kebijakan pusat tentang religiusitas dan ketakwaan


4
*

Kebijakan pusat tentang kesamaan hak dalam


konteks kehidupan sosial *

8 Kebijakan pusat tentang kekeluargaan *

9 Kebijakan pusat tentang solidaritas sosial *

6 Kebijakan pusat tentang kesatuan wilayah *

10

Kebijakan pusat
(nasionalisme) *

tentang

persatuan

bangsa

Kebijakan pusat tentang kesetaraan (gatra Ideologi)


*

11 Kebijakan pusat tentang kesetaraan akses *

Nasional
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)
Rekomendasi

Rawan (Alert)

Sangat urgen dan


Rawan (Alert) mendesak untuk
segera ditangani
Rawan (Alert)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

Urgen untuk segera


ditangani

74

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Politik
Indeks Ketahanan Gatra Politik

No.

Indikator

Skor
2,57

Nasional
Skor
Posisi

Nilai

1 Kebijakan pusat tentang kapasitas pemerintah *

2 Anggaran APBN dialokasikan untuk kesehatan *

1,60

3 Kebijakan pusat tentang Kepastian Hukum *


Kebijakan pusat tentang hubungan pusat-daerah dan
4
antar daerah *

5 Kebijakan pusat tentang politik luar negeri *

Pelibatan aktor non negara (non state actors) dalam


diplomasi *

30

Persentase anggota DPR partai pendukung eksekutif


*

69,94

Kebijakan pusat tentang hak dan kewajiban pekerja


*

10 Kebijakan pusat tentang keterwakilan *

11 Kebijakan pusat tentang Fungsi Pengawasan *

12 Kebijakan pusat tentang sistem kepartaian *

13 Kebijakan pusat tentang kapasitas kepartaian *

9 Kebijakan pusat tentang ormas pemuda *

Nasional
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)
Rekomendasi

Rawan (Alert)

Sangat urgen dan


Rawan (Alert) mendesak untuk
segera ditangani
Rawan (Alert)

Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

Urgen untuk segera


ditangani

75

No.

Indikator

Nilai

14 Kebijakan pusat tentang media massa *

15 Kebijakan pusat tentang kelompok bisnis usaha *

16

Check & balances antara eksekutif, legislatif,


yudikatif di tingkat pusat *

17 Kebijakan pusat tentang Fungsi Budgeting *


18 Anggaran APBN dialokasikan untuk pendidikan *

16,67
4
17,37

19 Politik luar negeri yang bebas dan aktif *

100

20 Kesepakatan bilateral *

100

21 Kesepakatan regional *

100

22 Kesepakatan multilateral *

100

23 Wakil rakyat yang bersih dan jujur di tingkat pusat *

Nasional
Skor
Posisi
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
4
(Moderate)
Tangguh
4
(Moderate)
Tangguh
4
(Moderate)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi

76

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Ekonomi
Indeks Ketahanan Gatra Ekonomi

No.
1

Indikator

Nilai

Persentase impor kedelai terhadap kebutuhan


nasional *

Skor
2,87

Nasional
Posisi
Cukup Tangguh (Moderate)

Nasional
Skor

Posisi

Rekomendasi

125,38

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

33,33

Rawan (Alert)

143,39

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

15,55

18,36

Sangat urgen dan


Rawan (Alert) mendesak untuk
segera ditangani
Rawan (Alert)

8 Beban utang luar negeri swasta (% terhadap PDB) *

25,68

Rawan (Alert)

9 Beban utang luar negeri swasta (% terhadap PNB) *

30,32

Rawan (Alert)

0,01

Rawan (Alert)

0,06

Rawan (Alert)

2 Kebijakan pusat tentang kesempatan kerja *


3 Kenaikan harga pupuk *
4 Persentase devisa yang diparkir di luar negeri *
5 Kebijakan pusat tentang Fiskal *
Beban utang luar negeri pemerintah (% terhadap
6
PDB) *
Beban utang luar negeri pemerintah (% terhadap
7
PNB) *

10

Rasio trend ekspor Indonesia terhadap ekspor total


dunia *

11 Persentase anggaran iptek dalam APBN *


Persentase impor gula pasir terhadap kebutuhan
12
nasional *
13

Persentase
nasional *

impor

terigu

terhadap

kebutuhan

14

Rasio PDRB Indonesia Bagian Timur terhadap


Indonesia Bagian Barat *

15 Persentase modal asing terhadap modal domestik *

15,99

46,01

0,21

67,10

Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)

77

No.
16

Indikator
Net factor income abroad (Rasio antara PNB dengan
PDB ((PDB - PNB)/PDB) *

17 Kebijakan pusat tentang energi *

18 Impor energi (% terhadap kebutuhan) *

Nilai
15,29

23,73

19 Kebijakan pusat tentang investasi *

20 Kebijakan pusat tentang daya saing nasional *

21 Kebijakan pusat tentang Hak kekayaan Intelektual *

22 Kebijakan pusat tentang pangan (gatra Ekonomi) *

23 Kebijakan pusat tentang sandang *

24 Kebijakan pusat tentang perumahan *

25 Kebijakan pusat tentang pertambahan kekayaan *

26

Kebijakan pusat tentang kemiskinan dari aspek


ekonomi *

27 Kebijakan pusat tentang pemerataan *

28 Kebijakan pusat tentang harga umum *

29 Kebijakan pusat tentang pasar uang *

Nasional
Skor
Posisi
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Kurang
2
Tangguh
(Warning)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)

Rekomendasi

Urgen untuk segera


ditangani

78

No.

Indikator

Nilai

30 Kebijakan pusat tentang Pasar modal *

31 Kebijakan pusat tentang neraca perdagangan *

32

Kemampuan cadangan devisa untuk impor (dalam


bulan) *

33 Kebijakan pusat tentang biaya modal *

34 Tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) *

35 Kebijakan pusat tentang Infrastruktur *

36 Persentase modal tetap bruto terhadap PDB *

6,50

6,50

16,68

37

Koefisien RCA (Revealed Comparative Advantage)


industri pengolahan kayu *

1,29

38

Koefisien RCA (Revealed Comparative Advantage)


industri pengolahan kertas *

2,34

39

Koefisien RCA (Revealed Comparative Advantage)


industri pengolahan tekstil *

1,61

40

Persentase pendapatan sektor pariwisata terhadap


total PDB *

1,06

41 Kebijakan pusat tentang teknologi *

42 Kebijakan pusat tentang Efisiensi Pasar *

43

Persentase impor beras terhadap kebutuhan beras


nasional *

0,75

Nasional
Skor
Posisi
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
4
(Moderate)

Rekomendasi

79

No.

Indikator

Nilai

Persentase impor sayuran terhadap kebutuhan


nasional *
Pertumbuhan PDB per kapita berdasarkan harga
45
konstan *
44

46

Ketimpangan pendapatan masyarakat (40%


golongan masyarakat terendah terhadap PDB) *

47 Kurs rupiah terhadap US$ *

5,73
6,50

Nasional
Skor
Posisi
Tangguh
4
(Moderate)
Tangguh
4
(Moderate)

18,72

9.400

48

Persentase impor daging sapi terhadap kebutuhan


nasional *

-11,60

49

Persentase impor susu terhadap kebutuhan nasional


*

4,67

50

Persentase impor minyak


kebutuhan nasional *

-816,99

51

Persentase impor ikan terhadap kebutuhan nasional


*

-8,03

52

Persentase impor daging ayam terhadap kebutuhan


nasional *

-2,54

53

Persentase impor buah-buahan terhadap kebutuhan


nasional *

1,64

54

Persentase impor telur terhadap kebutuhan nasional


*

0,23

55

Persentase impor jagung terhadap kebutuhan


nasional *

2,57

56 Kenaikan harga BBM *

57 Kenaikan harga TDL *

2,25

58 Fluktuasi IHSG *

goreng

terhadap

Rekomendasi

Tangguh
(Moderate)
Tangguh
(Moderate)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
Tangguh
(Sustainable)

80

No.
59

Indikator
Pasokan energi dalam negeri terhadap total
kebutuhan *

Nilai
123,17

60 Pengembangan energi alternatif *

31,33

61 Tabungan masyarakat (% terhadap PDB) *

34,09

62

Koefisien RCA (Revealed Comparative Advantage)


industri pengolahan karet *

18,71

Nasional
Skor
Posisi
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi

81

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Sosial Budaya
Indeks Ketahanan Gatra Sosial Budaya

No.

Indikator

1 Kebijakan pusat di bidang pendidikan *


2

Kebijakan pusat tentang Nilai tradisional dan


universal *

Skor
1,87

Nasional
Skor
Posisi

Nilai
1

3 Kebijakan pusat tentang Keluarga *

4 Kebijakan pusat tentang Penyakit Sosial *

5 Kebijakan pusat tentang hak-hak sipil *

17,50

7 Kebijakan pusat tentang eksklusi sosial *

8 Kebijakan pusat tentang kesehatan *

6 Persentase perempuan di DPR *

Kebijakan pusat tentang pemberdayaan perempuan


*

Nasional
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)
Rekomendasi

Rawan (Alert) Sangat urgen dan


mendesak untuk
Rawan (Alert) segera ditangani
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

Urgen untuk segera


ditangani

82

Profil Ketahanan Indikator Pusat dan Rekomendasi


Gatra Pertahanan Dan Keamanan
Indeks Ketahanan Gatra Pertahanan Dan Keamanan

No.

Indikator

Skor
2,30

Nasional
Posisi
Kurang Tangguh (Warning)

Nasional
Skor
Posisi

Nilai

1 Institusi Keamanan Regional *

Rawan (Alert)

2 Kebijakan anggaran pertahanan *

Rawan (Alert)

0,70

Rawan (Alert)

26,48

Rawan (Alert)

0,10

Rawan (Alert)

483,46

Rawan (Alert)

27,27

Rawan (Alert)

8 Kebijakan Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) *

Rawan (Alert)

9 Kebijakan Komponen Cadangan *

Rawan (Alert)

10 Kebijakan Komponen Pendukung *

Rawan (Alert)

11 Tingkat kesiapan TNI AD *

40,20

Rawan (Alert)

12 Tingkat kesiapan TNI AL *

49,50

Rawan (Alert)

13 Tingkat kesiapan TNI AU *

32,96

Rawan (Alert)

14 Kemampuan human intelijen *

36,60

15,94

Rawan (Alert)

27,59

Rawan (Alert)

29,20

Rawan (Alert)

3 Persentase anggaran pertahanan terhadap PDB *


4

Persentase
anggaran
kebutuhan *

pertahanan

terhadap

5 Kemampuan R&D industri pertahanan *


Persentase Pinjaman Hutang Luar Negeri untuk
6 Impor alutsista terhadap nilai kontrak pengadaan
nasional *
Persentase kontrak transfer teknologi senjata yang
7
disertai klausul transfer teknologi *

Kemampuan perang elektronik (yang didalamnya


terdapat: ESM, ECM, ECCM) *
Kemampuan mobilitas tempur (untuk mobilitas
16
udara) *
15

17

Kemampuan pemukul (striking force) Angkatan Laut


(Korvet, Fregate, Destroyer, Kapal Selam) *

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
Rawan (Alert)
segera ditangani

83

No.
18

Indikator
Kemampuan pemukul (striking force) Angkatan
Udara (Pesawat Tempur, Pembom) *

Nasional
Skor
Posisi

Nilai
13,10

Rawan (Alert)

40,62

Rawan (Alert)

20 Usia Alutsista AD *

30

Rawan (Alert)

21 Usia Alutsista AL *

25

Rawan (Alert)

22 Usia Alutsista AU *

25

Rawan (Alert)

Rawan (Alert)

19,05

Rawan (Alert)

20,83

Rawan (Alert)

0,41

Rawan (Alert)

19 Kemampuan pertahanan udara (Radar) *

Jumlah dan jenis alat sistim pertahanan (pendukung


alutsista) AD *
Jumlah dan jenis alat sistim pertahanan (pendukung
24
alutsista) AL *
Jumlah dan jenis alat sistim pertahanan (pendukung
25
alutsista) AU *
23

26 Persentase Anggaran Kepolisian berbanding PDB *

27 Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Bela Negara *

28

Persentase Jumlah Impor Alutsista (non kombatan)


terhadap Pengadaan Nasional *

29 Kemampuan teknologi intelijen *

30

Kemampuan mobilitas tempur (untuk mobilitas laut)


*

31 Kesiapan TNI untuk OMSP *

32

Persentase nilai nominal transfer teknologi terhadap


total nilai impor senjata *

33 Kebijakan Militer *

56,63

55,81

54,87

4,80

19,11

Rekomendasi

Sangat urgen dan


mendesak untuk
Rawan (Alert) segera ditangani
terutama masalah
pendataan
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
Urgen untuk segera
(Warning)
ditangani
Kurang
Tangguh
(Warning)
Kurang
Tangguh
(Warning)
Cukup
Tangguh
(Moderate)
Cukup
Tangguh
(Moderate)

84

No.

Indikator

34 Sistem Bela Negara *

35 Kemampuan Peringatan Dini *

Nilai
6

67,67

36

Kemampuan pemukul (striking force) Angkatan


Darat (Kostrad, Kopassus) *

68,58

37

Kebijakan di bidang kepolisian berupa undangundang dan Peraturan Kapolri *

38 Kebijakan tentang Diplomasi Pertahanan *

71,43

39 Dialog pertahanan bilateral *

100

40 Dialog pertahanan regional *

100

41 Dialog pertahanan multilateral *

100

42

Tingkat pertumbuhan anggaran pertahanan per


tahun *

25,67

43

Persentase Jumlah Impor Alutsista (kombatan)


terhadap Pengadaan Nasional *

12,50

44 Kemampuan kerjasama intelijen *

45

Kemampuan mobilitas tempur (untuk mobilitas


darat) *

842,86

86,22

46 Kerangka Hukum Tugas Perbantuan untuk OMSP *

47 Pedoman teknis pelaksanaan OMSP *

Nasional
Skor
Posisi
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Cukup
3
Tangguh
(Moderate)
Tangguh
4
(Moderate)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
5
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi

85

No.

Indikator

48 Teknologi pendukung alutsista TNI AD *

49 Teknologi pendukung alutsista TNI AL *

50 Teknologi pendukung alutsista TNI AU *

Nasional
Nilai
Skor
Posisi
Sangat
100
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
100
5
Tangguh
(Sustainable)
Sangat
100
5
Tangguh
(Sustainable)

Rekomendasi

86

Profil Ketahanan Nasional Provinsi Banten

DAFTAR PUSTAKA

Lemhannas RI, 2008. Profil dan Direktori Lemhannas RI Tahun 2008. Lembaga
Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Pidd, Michael, 2003. Tools for Thinking: Modelling in Management Science,
Second Edition, John Willey and Sons, London.
Robert, Flod L., and Ewart R Carson, 1989. Dealing With Complexity: An
Introduction to the Theory and Application of System Science, Plenum
Press, New York.

87

Anda mungkin juga menyukai