BY;
RUSWID
2010
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang dengan rahmat hidayahnya kita
semua masih diberi kemampuan untuk mengkaji dan menimba ilmu-Nya.
Hanya dengan ridhoNya semua kejadian dimuka bumi ini dapat berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Kami sangat bersyukur karena dengan ridhoNya pula Diktat
Pembelajaran Teknik Makanik Otomotif untuk materi Engine Tune Up Conventional dapat
diselesaikan.
Dalam penyusunan Diktat ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga
kepada;
1.
2.
Dalam penyusunan Diktat ini tak lepas dari kesempurnaan, maka dari itu saya selaku
penyusun selalu mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penyusunan Diktat ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
ii
iii
1. Persiapan peralatan................................
2. System Pelumasan........
4. System Kelistrikan
19
6. Mekanisme Katup.
20
27
24
9. Diagnostic.........
26
DAFTAR PUSTAKA
TUNE UP CONVENTIONAL
A. PENGERTIAN
Tune up merupakan perkerjaan yang dilakukan oleh seorang mekanik untuk
merekondisi mesin sehingga didapatkan tenaga maksimal. Tune up merupakan hal
yang harus dilakukan sehingga kendaraan akan tetap siap pakai dalam kodisi
apapun. Hal yang perlu dilakukan dalam pekerjaan tune up adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Peralatan
2. System Pelumasan
3. System Pendinginan
4. System Kelistrikan
5. Pengecekan Baut Kepala Silinder
6. System Mekanisme Katup
7. System Bahan Bakar
8. Diagnostic
B. PEKERJAAN TUNE UP
Dalam tune up, semua pekerjaan harus dilakukan yang meliputi : persiapan,
keselamatan kerja, pemeriksaan, pengukuran, dan penyetelan .
1. Persiapan Peralatan
Peralatan
merupakan
komponen-komponen
yang
menunjang
sebuah
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Tune up tester
Spring scale
Mistar baja
Vaccum terster
Sikat baja
Ampelas
Nampan
Majun.
Ket :
2. System Pelumasan
System pelumasan adalah suatu system yang berfungsi untuk melumasi
komponen-komponen mesin yang bergerak. Minyak pelumas yang digunakan
harus sesuai dengan standart SAE (Sociaty Automotive of Enginner). Minyak
pelumas yang dipakai untuk mesin bensin adalah SAE 40. Sedangkan
pekerjaan yang dilakukan pada system pelumas adalah :
a. Pemeriksaan kualitas (mutu)
b. Pemeriksaan viscositas (kekentalan)
c. Pengukuran kuantitas ( jumlah )
8
3. System Pendinginan
System pendingin merupakan system yang berfungsi untuk menjaga suhu
kerja mesin sehingga mesin saat bekerja tidak mengalami overheating. System
pendingin yang biasa dipakai adalah system pendinginan udara dan system
pendingin air.
Pekerjaan system pendingin meliputi :
a. Pemeriksaan kuantitas
b. Pemeriksaan kebocoran
c. Pemeriksaan kerja tutup radiator
d. Pemeriksaan tali kipas
e. Periksaan sirkulasi air pendingin
mesin
overheating.
Pemeriksaan
dilakukan
dengan
1,2 Kg/cm
11
Coustion !
Jangan membuka tutup radiator manakala mesin dalam
kondisi panas
10 11mm
12
4. System Kelistrikan
System kelistrikan yang dimaksud dalam pekerjaan tune up ini adalah system
pengapian. Dimana system pengapian ini berfungsi untuk menyediakan nyala
api untuk mengawali suatu proses pembakaran dalam ruang baker.
Kondisi Elektrolit :
Berat jenis pada suhu
0
20 C
Lebih dari 1.30
Diagnosa
Koreksi
Terlalu tinggi
1.25 1.27
1.10 1.21
Baik
Kurang
Dibawah 1.10
Rendah
Strum accu
Setelah menyetrum accu ukur
berat jenis
0,80
mm
Catatan :
Nilai Tahanan Primer adalah 1,3 -1,6 (External Resistor) dan 1,5 1,9 .
Tahanan Sekunder adalah : 10,7 K 14,5 K (external Resistor)
13,7K 18,5
K (Internal Resistor)
Tahanan Ballast Adalah : 1,1 1,3 (external Resistor),
0,9 1,2
(Internal Resistor)
16
17
Langkah Penyetelan;
1. Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan feller
gauge pada diantara rubbing blok atau pada kontak point.
2. Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller
gauge.
Kisaran Saat
Pengapian
Selang
Vaccum
Terlepas :
5 - 8
Sebelum TMA
18
Jika saat pengapian terjadi tidak tepat maka tenaga maksimal tidak
akan terbentuk. Pengapian yang di berikan akan berubah ubah sesuai
dengan putaran mesin , artinya manakala putaran mesin bertambah
maka pengapian terjadi harus lebih cepat dan sebaliknya jika putaran
mesin turun maka pengapian akan terjadi lebih mundur. Saat pengapian
untuk konvensional juga bisa diatur manakala penggunaan bahan baker
mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi.
= 360 x 60%
n
n = Jumlah Silinder
20
21
Pengajuan
pengapian
dilakukan
dengan
menggerakan
nok(cam)
22
10
23
24
25
In
Ex
26
750 + 50 rpm. Putaran idle ada lah kerja mesin dengan penggunaan
bahan baker paling ekonomis.
28
Gas O2 (Oxigen)
Oksigen yang terlalu banyak dari sisa gas buang menandakan proses
pembakaran dimesin tidak efisien. Nilainya tidak boleh > 2%.
Catatan
Jika terjadi pembakaran/penyalaan, CO2 akan dihasilkan & O2
dipakai.
NOx (Natrium Oxsida)
Nitrogen Oksid tjd karena reaksi molekul nitrogen dengan oksigen pada
temperatur tinggi (1800oC), NOx terbentuk selama berlangsungnya
pembakaran yang sempurna.
Faktor yang mempunyai efek thd timbulnya NOx slm proses pembakaran
: temperatur maksimal diruang baker&perbandingan udara&bensin.
Jalan terbaik mengurangi NOx : mencegah temperatur diruang baker
mencapai 1800oC / memperpendek waktu dalam mencapai temperature
tinggi yaitu dengan menurunkan konsentrasi oksigen.
Konsentrasi NOx paling besar pada perbandingan udara&bensin 16:1
HC (Hydario Carbon)
HC merupakan gas beracun yang terdapat dalam gas buang sebagai akibat
dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Besarnya HC diukur dalam
satuan ppm (part per million), dimana nilai ideal HC pada kendaraan tidak
boleh lebih dari 400 ppm. Nilai HC yang tidak sesuai dengan standart
disebabkan oleh :
Kesalahan pada system pengapian
Pembakaran yang tidak sempurna
Tekanan kompresi yang terlalu rendah.
Lamda ( )
(lambda) merupakan Simbol perbandingan campuran udara & bensin
yang masuk ke dalam ruang baker.
Hal-hal yang membengaruhi besar kecinya lamda adalah :
29
< 1 Jumlah udara yang masuk < dari jmlh syarat udara dalam
teori, pada situasi ini mesin kekurangan udara campuran
gemuk,dalam bts tertentu dpt meningkatkn daya mesin
> 1 Jumlah udara yang masuk > dari syarat udara scr teoritis
saat ini mesin kelebihan udara, campuran kurus & daya
kurang.
> 1,2 dalam situasi seperti ini campuran bensin & udara sangat
kurus sehingga pembakaran berkemungkinan tidak dapat
terjadi pada tempat yang lebih luas.
9. DIANOGSTIC
Dianostic adalah sustu langkah untuk menentukan letak permasalahan
dengan cara menganalisa permasalahan yang dilakukan secara deduktif
ataupun induktif. Deduktif adalah menganalisa permasalahan dilakukan dari
yang umum ke yang khusus artinya dari hasil akhir ke sumber berdasarkan
rangkaian. Sedangkan Induktif adalah menganalisa permasalahan dari yang
khusus ke yang umum artinya dari sumber ke hasil akhir sebuah system pada
sebuah rangkain..
30
DAFTAR PUSTAKA
31
BY;
RUSWID
2010
32
33