Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam Dosen
Pengampu : Dr. Andewi Suhartini, M. Ag
Oleh :
NIZAR ABDULLAH SUJA`I
NIM : 2.214.3.081
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang dibawa oleh Nabi
Muhammada saw. Mengandung misi dakwah yang harus disebarkan kepada
seluruh manusia. Hal ini terbukti dengan adanya peradaban dan sejarah yang
cemerlang pada masa lalu. Kita dapat melihat perjuangan Nabi Muhammad saw
dan para shahabatnya dalam melakukan ekspansi aau perluasan wilayah yang
begitu hebat dalam penyebaran agama Islam, sehingga perdaban Islam pada masa
lalu sangat maju dan pesat.
Diantara wilayah yang pernah ditaklukan dan diislamisasikan adalah
kawasan Asia Selatan. Negara-negara di Asia Selatan salah satunya adalah India.
Islam diperkenalkan di wilayah ini
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu, Islam datang ke India sebelum invasi Muslim . pengaruh Islam pertama
kali pada awal abad ke-7 dengan munculnya pedagang Arab. mereka yang datang ke
Asia selatan mengunjungi daerah di Malabar, yang merupakan daerah yang
menghubungkan anatar mereka dengan pelabuhan di Asia Tenggara.
Gambaran umum masyarakat India saat Islam memasuki wilayah ini, seperti
dijelaskan al-Biruni dikutip dalam perkembangan peradaban di kawasan Dunia Islam,
menunjukan dustu indikasi yang sangat menyulitkan bagi proses islamisasi. Untuk
melihat hal itu, ada lima hal yang menjadi titik perhatiannya sekaligus yang menjadi
ciri khas masyarakaat India saat itu, yakni bahasa, agama, tradisi, kebencian terhadap
orang asing, fanatisme dan keangkuhan budaya yang dijelaskan sebagai berikut.
1.
Orang-orang india memiliki bahasa yang jauh berbeda dengan bahasa yang
umunya dimiliki kaum muslimin saat itu, yaitu Arab dan Persia. Mereka memiliki
bahasa Sansekerta, yang terbentuk oleh pengalaman sejarah yang sangat panjang
dan memiliki berbagai nuansa psikologis dan filosofis yang sangat dalam dan
rumit. Mereka sering menamai suatu benda sama dengan nama yang berbeda.
Orang-orang hindu sangat membanggakan kebiasan dan kebesaran ini. Bahasa
mereka juga terbagi pada berbagai bahasa kelompok kasta, dan
yang tetap
3.
Di kalangan mereka ada sikap yang sangat radikal yang selalu diarahkan pada
Mongol, keturunan Jengis Khan yang telah masuk Islam dan pernah berkuasa di Asia
Tengah pada abad ke 15. Kerajaan ini berdiri pada saat di Asia kecil berdiri tegak sebuah
kerajaan Turki Usmani dan di Persia kerajaan Safawi. Ketiganya pada saat yang sama
menjadi sebuah negara-negara adikuasa di dunia. Mereka juga menguasai perekonomian,
politik serta militer dan mengembangkan kebudayaan.3Ayahnya bernama Umar Mirza,
penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghanadari orang tuanya dari orang tuanya
ketika ia masih berusia 11 tahun. Setelah naik tahta ia mencanangkan obsesinya untuk
menguasai seluruh Asia Tengah, sebagaimana Timur Lenk tempo dulu. Namun,
ambisinya itu terhalang oleh kekuatan Uzbekiztan, dan mengalami kekalahan. Namun
berkat bantuan Ismail I (1500-1524 M), raja Safawi, Babur dapat menguasai Samarkand
tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibukota Afganistan.
Dari sini ia memperluas kekuasaannya ke sebelah Timur (India). Saat itu, Ibrahim
Lodi, penguasa India, di landa krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau.
Daulah Khan, Gubernur Lahore dan Alam Khan, paman Ibrahim sendiri melakukan
pembangkangan pada tahun 1524 terhadap pemerintahan Ibrahim Lodi, dan meminta
bantuan Babur untuk merebut Delhi. Tiga kekuatan itu bersatu untuk menyerang
kekuatan Ibrahim, tetapi gagal memperoleh kemenangan. Mereka melihat bahwa Babur
tidak sungguh-sungguh membantu mereka.4
Ketidakseriusan Babur menimbulkan kecurigaan di mata Daulah Khan dan Alam
Khan, sehingga keduanya berbalik menyerang Babur. Kesempatan itu tidak disia-siakan
Babur, ia berusaha keras untuk mengalahkan gabungan dua kekuatan tersebut. Daulah
Khan dan Alam Khan dapat dikalahkan, Lahore dikuasainya pada tahun 1525 M. Dari
Lahore ia terus bergerak ke selatan hingga mencapai Panipat. Di sinilah ia berjumpa
dengan pasukan Ibrahim maka terjadilah pertempuran yang dahsyat. Ibrahim beserta
ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu.5 Babur memperoleh kemenangan
yang amat dramastis dalam pertempuran Panipat I (1526 M) itu, karena hanya dengan
3 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam Volume 3, Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1993, h. 239
4 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, h. 239
selama
30
tahun,
dengan
meninggalkan
kejayaan-kejayaan
yang
10
politik yang mengandung ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukannya, tidak
dapat dibedakan oleh etnis atau agama. Keberhasilan yang dicapai Akbar dapat
dipertahankan oleh penerusnya yang bernama Jehangir, Syah Jehan dan Aurangzeb yang
mana mereka memang terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Segala macam
pemberontakan dapat dipadamkan, sehingga rakyat merasa aman dan damai.
Pada masa Syah Jehan banyak pendatang Portugis yang bermukim di Hugli
Bengala, menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan jalan
menarik pajak dan menyebarkan agama Kristen. Kemudian Syah Jehan meninggal pada
tahun 1658 M dan terjadinya perebutan tahta kerajaan di kalangan istana. Mughal
terpecah menjadi beberapa bagian. Shuja menobatkan dirinya sebagai Raja di Bengala.
Murad menobatkan dirinya sebagai Raja di Ahmadabad. Shuja bergerak memasuki
pemerintahan di Delhi. Namun pasukan Aurangzeb berhasil mengalahkannya pada tahun
1658 M. kemudian Aurangzeb memerangi pasukan Murad dan dimenangkan oleh
Aurangzeb. Oleh karena itu, Aurangzeb secara resmi dinobatkan menjadi Raja Mughal.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Aurangzeb menghapuskan pajak, menurunkan
bahan pangan dan memberantas korupsi, kemudian ia membentuk peradilan yang berlaku
di India yang dinamakan fatwa alamgiri sampai akhirnya meninggal pada tahun 1707 M.
Selama satu setengah abad, India di bawah Dinasti Mughal menjadi salah satu negara
adikuasa. Ia menguasai perekonomian Dunia dengan jaringan pemasaran barangbarangnya yang mencapai Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Cina. Selain itu,
India juga memiliki pertahanan militer yang tangguh yang sukar ditaklukkan dan
kebudayaan yang tinggi.
Kemantapan stabilitas politik karena sistem pemerintahan yang diterapkan Akbar
membawa kemajuan dalam bidang-bidang yang lain. Dalam bidang ekonomi, kerajaan
Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan dan perdagangan.
Akan tetapi, sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian. Di
samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu diekspor ke Eropa, Afrika,
Arabia dan Asia Tenggara bersamaan dengan hasil kerajinan, seperti pakaian tenun dan
kain tipis bahan gordiyn yang banyak di produksi di Bengal dan Gujarat. Untuk
11
12
13
14
dipimpin oleh seorang guru. Sejak berdiri banyak ilmuan yang belajar di India.
Sedangkan Aurangzeb dikenal banyak orang sebagai lelaki yang saleh, adil, keras dan
energetik yang menjadi teladan kerajaan Islam. Hidupnya ditandai kesederhanaan dan
tenaga yang tak terbatas. Dialah yang paling terpelajar di antara semua penguasa Mughal.
Berbagai kegiatan tulis menulis dalam masalah agama, sejarah, maupun syair, ikut
melengkapi koleksi perpustakaan kerajaan sekaligus penyebaran ilmu pengetahuan.
Karena itu tidak sedikit dijumpai perpustakaan yang ada di berbagai wilayah kerajaan
Mughal. Pada tahun 1641 misalnya, terdapat sebuah perpustakaan di Agra yang memiliki
koleksi 20.000 buku. Karena itu, semangat dan perkembangan agama Islam yang telah
berkembang di kalangan kerajaan maupun masyarakat pada umumnya sebetulnya
bersamaan dengan tumbuhnya lembaga-lembaga keagamaan, pendidikan, dan ilmu
pengetahuan.13
Dalam penggalan sejarah Dinasti Mughal, tampil dua penguasa paling
berpengaruh: Akbar Khan dan Aurangzeb. Meskipun keduanya memerintah dalam
dekade yang berbeda, tetapi kebijakan Akbar Khan dan Aurangzeb, khususnya berkaitan
dengan pengembangan Islam di India, memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.
Akbar mengembangkan pola Islam sinkretis. Sebaliknya, Aurangzeb mengembangkan
pola Islam puritan.
Dalam perspektif politik, langkah Akbar ini dianggap sah, bahkan cerdas. Sebab,
substansi politik adalah tercapainya tujuan, meskipun pada saat bersamaan terdapat
aspek-aspek tertentu yang terabaikan. Orang boleh melakukan apa saja dalam konteks
politik. Akbar telah memposisikan Islam tidak lebih dari sekedar simbol formal tanpa
makna. Karena itu, dia dengan mudah meleburkan dan mencampuradukkan Islam dengan
berbagai kepercayaan lain. Dalam situasi ini, Islam kehilangan identitasnya. Ketinggian
dan keluhuran ajaran Islam juga tereduksi sedemikian rupa. Hal ini menyebabkan
ketegangan dengan para penganut Ahlusunah wal jamaah.
Lain dengan Akbar Khan, lain pula dengan Aurangzeb. Wajah Islam di India pada
masa Aurangzeb tampak lebih dominan. Dia berusaha mengangkat kembali citra Islam
yang tampak redup beberapa dasawarsa sebelumnya. Ia giat mengembalikan kemurnian
Islam. Usaha ini patut dihargai. Sebab, dari sini terlihat kecintaan seorang Aurangzeb
terhadap Islam. Namun, perlu diingat, Islam adalah agama yang mensponsori
13 Taufik Abdullah, et.al, (Ed), Ensiklopedi Tematis, h. 298-299.
15
perdamaian, tanpa paksaan, dan tidak mentolelir berbagai tindak kekerasan terhadap
pemeluk agama lain. Memurnikan ajaran Islam dengan merusak tempat ibadah agama
lain, bukanlah pesan Islam.
Kebijakan Aurangzeb untuk menghancurkan kuil-kuil Hindu, meletakkan arca di
jalan-jalan agar selalu diinjak tampaknya menjadi sebuah kekeliruan. Hal ini
menyebabkan terjadinya pemberontakan hebat dari kalangan Hindu. Pada 1739 M.
Mughal dikalahkan oleh pasukan dari Persia dipimpin oleh Nadir Shah. Pada 1756 M.
pasukan Ahmad Shah merampok Delhi lagi. Kerajaan Britania yang masuk ke India pada
1600 M. dan mulai melakukan penaklukkan terhadap kerajaan Mughal pada 1757 M.
serta membubarkannya tahun 1858 M. setelah mengalahkan pesaingnya, Perancis.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan Islam di masa kerajaan Islam
Mughal memang tidak segemilang masa Islam klasik sebelumnya. Hal ini didasari oleh
beberapa alasan; 1) metode berpikir dalam bidang teologi di masa ini adalah metode
berpikir tradisional setelah metode berpikir rasional Mutazilah padam. 2) Kebebasan
berpikir ala pemikiran filsafat Yunani menurun setelah al-Ghazali melontarkan kritik
terhadap filsafat dan di sisi yang lain ajaran tasawuf yang mengesampingkan kehidupan
dunia berkembang pesat. 3) Sarana-sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan
pemikiran, seperti perpustakaan dan karya ilmiah asing banyak yang hancur di masa
Islam klasik, sehingga di masa Mughal seperti ada rantai pengetahuan yang terputus.
Sumbangan peradaban Islam kepada kebudayaan bangsa India teramat penting.
Dalam bangunan sosial budaya masyarakat India yang berbeda-beda, banyak ciri yang
maju, seperti penghormatan kepada wanita dan hak-hak mereka. Tidak salah kalau
dinyatakan bahwa setelah fajar Islam, bangsa India berhutang budi kepada Islam dan
kaum muslimin.
C. Lembaga Pendidikan (Madrasah, Sekolah, Universitas) di India
Pada Masa Pembaharuan
1. Madrasah Dar Al-Ulum di India
a. Kurikulum Pendidikan Madrasah Dar Al-Ulum di India.
Para siswa mengikuti pendidikan selama enam tahun, mengikuti
silabus, menempuh ujian formal, dan ikut pertemuan. Sekolah ini
terutama terkenal karena karyannya dalam Hadis, dan pada abad ini
16
belakang
didirikannya
Sekolah
Muhammedan
Anglo
terjadinya
kekerasan
dan
dengan
demikian
banyak
17
dapat
maju,
umat
Islam
harus
pula
menguasai
ilmu
itu
bukanlah
bekerjasama
dengan
Hindhu
dalam
berusaha
meyakinkan
pihak
Inggris
bahwa
dalam
18
pada
hubungan
baik
rakyat.
Sikap
tidak
ia
percaya
pada
kekuatan
dan
kebebasan
akal,
19
taqlid
dan
sama-sama
membuka
pintu
ijtihad
yang
20
ke
Inggris,
antara
lain
untuk
mempelajari
sistem
yang
dicetuskannya
menarik
perhatian
golongan
merupakan
sebagian
besar
dari
mata
pelajaran
yang
21
ibadat,
terutama
salat
dan
puasa,
ia
perketat
Anglo
Oriental
College
yang
didirikan
pemimpin
dengan
model
Oxford
dan
Cambrige,
dan
bertujuan
22
melahirkan
kaum
berpendidikan
Inggris.
Sayyid
Ahmad
Khan
17 Taufik Abdullah, et.al, (Ed), Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jilid 2, Jakarta: Ichtiar Baru
Van Hoeve, 2002, h. 297.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gambaran umum masyarakat India saat Islam memasuki wilayah ini, seperti
dijelaskan al-Biruni dikutip dalam perkembangan peradaban di kawasan Dunia
Islam, menunjukan dustu indikasi yang sangat menyulitkan bagi proses islamisasi.
Untuk melihat hal itu, ada lima hal yang menjadi titik perhatiannya sekaligus yang
menjadi
ciri khas masyarakaat India saat itu, yakni bahasa, agama, tradisi,
24
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik, et.al, ed. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 2002.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam Volume 3. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1993.
Hamka. Sejarah Umat Islam 1. Jakarta: Bulan Bintang, 1981.
Holt, P. M., Ann K.S. Lambton and Bernard Lewis. The Cambridge History of Islam.
London : Cambridge University Press, 1970.
Ikram, S.M.. Muslim Civilization in India. New York : Columbia University Press, 1965.
Mahmudunnasir, Syed. Islam: Konsepsi dan Sejarahnya . Bandung : Rosdakarya, 2005.
Mujib, M. The Indian Muslim. London: George Alen, 1967.
Soebardi dan Harsojo. Pengantar Sejarah dan Ajaran Islam. Bandung : Binacipta, 1986.
Sulasma, Suparman. Sejarah Islam di Asia dan Eropa. Bandung: CV. Pustaka Setia,2013.
Thohir, Ajid. Sejarah Peradaban di Kawasan Dunia Islam. Jakarta : Raja Grafindo, 2004.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000.