Anda di halaman 1dari 27

Basic telco process

RAN

Prosesing sinyal pada BTS meliputi


Equalization : Menciptakan sebuah mode padaair
interfacedan menghitung kemungkinan terbesar pentransmisian data.
Ciphering / Deciphering : Membantu transmisi meminimalisasi
eavesdropping ( penyadapan ).
Relization Diversity : Untuk memilih sinyal yang terbaik dari 2
buah sinyal yang diterima.
Channel Coding / Decoding: Mengoreksi bit-bit error padaair interface.
Interleaving / Deinterleaving: Memisahkan bit-bit consecutive
(berurutan) sehingga dikirim secara in-consecutive ( tak berurutan /
acak ).
Modulasi / Demodulasi : Proses pengambilan dan peletakkan
informasi pada radio frekuensi yang membawanya ke receiver ( ex.
MS ).
Mengontrol channel radio yang digunakan untuk transmisi air interface.

Proses pembangkitan gelombang


elektromagnetik

Proses penerimaan gelombang


elektromagnetik

Proses komunikasi antara Mobile


Station (handset) dengan Base Station

Proses Handshaking antara MS


dengan BS

MS berkomunikasi dengan
BTS

Arsitektur RBS2202
CDU ( The Combine and Distribution Unit):
Meng-kombine antenna dengan TRU. Combine dilakukan dengan tujuan untuk efisiensi antenna, sebab bila
tidak dilakukan combine, maka satu TRU akan membutuhkan satu antenna. Hal itu akan menjadi tidak
efisien/pemborosan.

TRU ( Transciever Unit )


Menghandel 1 carier yang terdiri dari 8 timeslot dalam 1 TDMA frame. Untuk radio transmitting, radio
receiving, power amplification, dan sinyal prosesing. Dalam 1 RBS maksimum terdapat 12 TRU. Dalam 1
TRU terdapat terdapat 8 sub time slot (kanal) dan 8 sub time slot tersebut tidak semuanya digunakan
untuk voice tetapi ada 2 sub timeslot yang digunakan untuk signaling yaitu: MBCCH dan SDCCH.

ECU (Energy Control Unit)


Mengawasi dan mengontrol DC power Equipment ( PSUs) , dan meregulasi kondisi lingkungan di dalam
cabinet.

PSUs (Power Supply Unit)


Mengubah tegangan AC (220V) menjadi tegangan DC (24V) sebagai sumber tegangan utama.

DXU ( Distribution Switch Unit )


Menyediakan hubungan antara RBS dan BSC melalui antenna microwave. DXU juga mengkontrol TRU dan
CDU, juga menyediakan sinkronisasi bagi RBS.

Antena yang digunakan pada tower RBS adalah antenna microwave dan antenna diversity,
serta antenna main.
Multiframmingpada BTS
Multiframe ini terdapat pada TRU / TRX yang menyediakan alokasi channel untuk jalur pembicaraan bagi
subsciber.

BSC ( Base Station Control )


BSC merupakan penghubung antara sejumlah RBS dan MSC. Satu atau lebih BSC pada
system switching dapat dikontrol oleh satu MSC. BSC mengontrol tiap BTS/RBS untuk
transmiting performance dan pelaksanaan handover ke sel lain pada area BSC itu
sendiri.Handover adalah kemampuan MS untuk mendapatkan kualitas sinyal yang
baik saat MS berpindah dari satu cell ke cell yang lain..
Handover BTS/RBS ada dua jenis:
Handover Intra cell : Handover yang terjadi dalam cell yang sama.
Handover Inter cell : Handover yang terjadi dalam cell yang berbeda.
Ada dua metode yang digunakan untuk menghubungkan antara TRC dan BSC dalam BSS
Ericson yaitu:
BSC/TRC merupakan kombinasi antara BSC dan TRC pada AXE yang sama.
Sistem ini cocok untuk kapasitas aplikasi medium dan high, contoh area jaringan urban dan sub
urban. Bagian ini dapat menghandle sampai 1020 TRX.15 BSC remote dapat dihandle dari satu
BSC/TRC

Standalone BSC dan standalone TRC.


Standalone BSC ( tanpa transcoder) digunakan untuk aplikasi low dan suburban. BSC ini dapat
menghandle sampai 300 TRX. Sedangkan standalone TRC dapat menghandle 16 BSC remote.

Fungsi utama BSC selama panggilan


antara lain
Locating : Mengevaluasi hubungan radio ke MS dan jika
diperlukan, menyarankan handover ke arah yang lain. Keputusan
handover ini berdasarkan hasil pengukuran kualitas sinyal yang
diterima oleh MS.
Handover : Fungsi locating yang menyarankan untuk handover,
BSC secara otomatis akan mengambil alih sel mana yang akan di
handoverkan dan akan memulai proses handover. Switching ini
dilakukan untuk memberikan kualitas sinyal yang baik ke MS.
Frekuensi hopping : Pengacakan frekuensi yang dilakukan
pada suatu sector dengan tujuan untuk mencegah interferensi
akibat frekuensi yang hampir sama dari BTS/RBS lain.
Dinamyc Power Control di MS dan RBS: BSC memperhitungkan
output power untuk MS dan BTS/RBS berdasarkan pada pengukuran
yang diterima dari uplink dan downlink setiap 480 ms untuk
mempertahankan kualitas hubungan yang baik

Fungsi lain BSC


Radio Network Management : Berisi data ( cell
data ) dan system informasi untuk cell di BSC
Radio Base Station Management: Untuk konfigurasi
Matching Cell dengan peralatan RBS, yaitu system
antara RBS dan BSC harus sama begitu juga untuk
pemilihan hardwarenya (satu produk). RBS
Management juga menangani software RBS dan
pemeliharaan perangkat RBS.
Transcoding and Rate Adaption : Transcoding
merupakan proses konversi informasi dari PCM
coder (A/D converter) ke informasi bicara dalam
GSM Coder.

Rate Adaption melakukan konversi informasi pada sisi penerima dari


MSC/VLR pada kecepatan 64 Kbps menjadi 16 Kbps yang terdiri dari
13Kbps untuk traffic dan 3Kbps untuk informasi signaling. Jika tanpa
Rate Adaption atau penyesuaian kecepatan Link ke BSC akan menjadi
empat kali kemampuan kecepatan data.
Tranceiver Handling : Menghandle signaling ke radio di RBS.
BSC memanage semua fungsi radio GSM dari Ericson GSM system,
meliputi:
Mengontrol radio Channel
Pergerakan / perpindahan MS
Mengumpulkan data konfigurasi cell
Mengumpulkan data statistic mengenai jumlah panggilan, handover
dan traffic per cell.

Didalam BSC terdapat beberapa


cabinet antara lain
1.ETC5 ( Exchange Terminated Circuit )
Dalam hardware ini terdapat DDF ( Digital Data Frame ). DDF pada BSC akan
terhubung dengan menggunakan kabel E1 dengan DDF dari transmission kabinet.

2. GS (Group Switch)
Didalam GS terdapat transcoder.Transcoder dignakan untuk merubah kecepatan
pentransmisisan dari 16 kbps menjadi 64 kbps. GS juga terhubung secara langsung
dengan menggunakan kabel RP4 pada CP (Control Processor). Spesifikasi transcoder
yang digunakan oleh IM3 Surabaya adalah TRAR5B. Dalam satu magazine TRAR5B
terdapat 16 Board. Setiap satu board terdapat 12 TRX (1 E1). Satu TRX terdiri dari 2
timeslot dan sama dengan 8 subtimeslot. Jadi dalam satu board terdapat ( 12 TRX *
2 ts * 16 Board =384 ts) timeslot dan mampu menghandle (384 * 8 = 3076) kanal
pembicaraan.

3. ET155 (Ekstension Terminal)


ET155 akan tersambung dengan ET155 MSC melalui kabel fiber optic yang dalam
satu corenya terdapat 63 E1. Ada 3 core (yang terhubung pada STM) yang menuju ke
MSC. Pada masing-masing board diidentifikasikan dengan sebuah card. Untuk
komunikasi antar card pada ET155 digunakan EMB (Extention Module Bus) yang
dikontrol oleh EM controller menuju ke RP . Sedangkan istilah E1 pada ET155 adalah
EMB.

Hardware Transmission
Pada cabinet transmisi terdapat kabel 2 Mbps yang digunakan untuk membawa
informasi dari BTS/RBS ( jika RBS dan Transmisi berada dalam satu lokasi / indoor
RBS). Informasi tersebut akan terkoneksi ke sejumlah komponen yang ada seperti:
Antena
Antena ini yang akan menerima maupun mentransmisikann sinyal dari dan ke BTS/RBS.

Radio
Perangkat radio akan menerima sinyal berupa informasi dari antenna yang akan diolah dalam
cabinet transmisi. Informasi dari radio ini, akan tersambung dengan perangkat lain melalaui
kabel.

SMU ( SMU 16 X 2 )
Yang mengindikasikan bahwa ada 16 kabel E1 yang tersambung ke SMU. Sedangkan dalam
satu SMU itu sendiri terdapat redundant yang digunakan sebagai back up / duplikasi dari SMU
yang pertama.

MMU ( Modem )
Penghubung antara SMU dengan DDF.

DDF ( Data Distribution Frame )


DDF sebagai perantara informasi yang bersifat sementara sebelum di proses oleh BSC lebih
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai