Frekuensi pemeliharaan preventive dan pengertian dari predictive
maintenance Frekuensi pemeliharaan ditetapkan menurut tingkat kepentinga, tingkat kerusakan dan kelemahan peralatan. Suatu jadwal program pemeliharaan harus dibuat secara lengkap dan teperinci menurut spesifikasi yang diperlukan, seperti adanya jadwal harian, mingguan, bulanan, tiap tiga bulan,tiap setengah tahun, setiap tahun dan sebagainya. Pemeliharaan prediktif dilakukan berdasarkan identifikasi kegagalan yang berpotensi terjadi dan digunakan selanjutnya untuk mencegah hal-hal yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Agar pemeliharaan ini memberikan manfaat terhadap aset maka harus ada perubahan kondisi yang dapat diukur, yang mengindikasikan adanya kegagalan. 2. Apakah berlaku canibalisme pada pemeliharaan pembangkit (terutama kondisi emergency) 3. Pemeriksaan secara konvensional menggunakan indra manusia(melihat, mendengar, merasakan) Pemeriksaan konvensional menggunakan panca indera dilakukan saat peralatan dalam keadaan operasi. Pengecekan ini bertujuan untuk memonitor kondisi komponen peralatan dengan menggunakan panca indera. Contohnya dalam pemeriksaan bearing dapat dibedakan dari suara yang dihasilkan atau pemerikasaan temperatur dengan menyentuhnya kita dapat merasakan perbedaan atau kelainan peralatan tersebut. 4. Pemeliharaan yang paling efektif pada saat unit shutdown, dan penggunaan air sabun 5. Acuan waktu pelaksanaan overhaul Overhaul yang terjadwal (Schedule overhaul) termasuk dalam pekerjaan perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) yang dilakukan berdasarkan interval waktu atau hours meter tertentu yang direkomendasikan oleh factory (Time base maintenance). Interval waktu pelaksanaan overhaul tersebut juga dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, antar lain: kondisi medan operasi, kondisi beban / load, periodic service yang dilakukan, keterampilan operator dan lain-lain. Schedule overhaul dilaksanakan dengan tujuan untuk merekondisi machine atau komponen kembali pada kondisi standar sesuai dengan standar factory. 6. Prioritas pelaksanaan pemeliharaan antara yang terencana dan tidak terencana 7. Kegunaan kurva bathtub, equipment yang biasa dilakukan preventive maintenance 8. SOP pada saat proses assembly disassembly, bagaimana jika tidak ada dan bagaiamana proses pengusulan SOP
9. Catastropic failure yang sering terjadi di pembangkit
10.Apakah mungkin biaya PM lebih tinggi dari CM 11.Bagaimana menentukan jenis pemeliharaan terhadap suatu equipmen, baik CM, PM atau PdM 12.Implementasi pemeliharaan DT (destructive test) pada equipment pembangkit 13.Apakah ada hubungan antara perhitungan unjuk kerja (performa) terhadap jenis pemeliharaan 14.Hal hal yang menentukan asal sparepart peralatan (OEM, COM, COO) 15.Jenis pemeliharaan yang memakan waktu lebih dari 1 bulan, PDKB di pembangkit 16.Material semi normal (return kondisi baik), apa yang dilakukan terhadap material tersebut, knp dilakukan penggantian 17.Peralatan di pembangkit yang sering dilakukan PM 18.Proses pengadaan barang di PLN 19.Contoh implementasi pemeliharaan corrective 20.Strategi inventory terhadap asset productive 21.Alasan kenapa pemeliharaan corrective (run to failure) membiarkan peralatan sampai rusak 22.Struktur pemeliharaan, dan jenis pemeliharaan yang paling banyak digunakan 23.Alur proses modifikasi? 24.Kondisi dimana personel Pdm tidak menahami peralatan Pdm yang dipakai 25.Proses koordinasi antara operasi dan pemeliharan