KELOMPOK B2
NAMA : SITI HAWALIA
NPM : 1102009266
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2012
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Makalah berjudul Analisa Strategi Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Hak dan
Kewajiban Warga Negara Berbangsa, Bernegara, Pemerintah dan Wilayah dalam
Menerapkan Ilmu di Kesehatan Dengan Studi Kasus di Kabupaten Amat
Ada sebagian masyarakat yang merasa dirinya tidak tersentuh oleh pemerintah. Dalam
artian pemerintah tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, tidak
memperdulikan pendidikan dirinya dan keluraganya, tidak mengobati penyakit yang
dideritanya dan lain sebagainya yang menggambarkan seakan-akan pemerintah tidak melihat
penderitaan yang dirasakan mereka. Dengan demikian mereka menanyakan hak-hak mereka,
akankah hak-hak mereka diabaikan begitu saja, atau jangan-jangan hal semacam itu memang
bukan hak mereka? kalau memang bantuan pemerintah kepada mereka itu adalah hak yang
harus diterima mereka mengapa bantuan itu belum juga datang?
Selain mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara belum didapat, ada juga orangorang yang benar-benar hak mereka sebagai warga negara telah didapat, akan tetapi mereka
tidak mau menunaikan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka tidak mau membela
negaranya diakala hak-hak negeri ini dirampas oleh negara sebrang, mereka tidak mau tahu
dikala hak paten seni-seni kebudayaan Indonesia dibajak dan diakui oleh negara lain, dan
bahkan mereka mengambil dan mencuri hak-hak rakyat jelata demi kepentingan perutnya
sendiri.
Sungguh masih banyak sekali fenoma-fenoma yang menimpa negeri ini. akankan ini terjadi
karena kekurang pahaman masyarakat tentang Hak dan Kewajibannya sebagai warga negara?
Atau mereka paham tentang itu, akan tetapi karena memang hawa nafsu Syaithoniyah-nya
telah menguasai akal pikirannya sehingga tertutup kebaikan di dalam jiwanya.
Salah satu kabupaten yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Asmat, sebuah kota kecil
yang terletak di Papua.
Peta Wilayah
Batas Wilayah
Luas Wilayah
I. Tanaman Pangan
Produksi tanaman pangan utama dikabupaten Asmat yang paling menonjol adalah
ubi kayu dengan luas tanam pada tahun 2008 mencapai 15,88 ha, dan luas panen
mencapai 13,65 ha, serta produksi mencapai 28,66 pertahun. Selain ubi kayu komoditi
tanaman pangan lainnya adalah ubi jalar dengan luas tanam mencapai 10,78 ha, luas
panen 10,10 ha, dan produksi tercatat 18,18 ton.
Sentra produksi ubi kayu terletak pada Distrik Pantai Kasuari, Fayit dan suator.
Komoditi buah-buahan yang ada di Kabupaten Asmat meliputi; pisang dengan produksi
pada tahun 2009 mencapai 103,64 ton, buah mangga dengan produksi mencapai
10,40 ton dan buah rambutan tercatat 5,00 ton
II. TANAMAN PERKEBUNAN
Secara keseluruhan luas tanam tanaman perkebunan di Kabupaten Asmat
mencapai 101 ha. Dari jumlah tersebut, 94,06 % atau 95 ha, merupakan luas
tanam dari komoditi kelapa.
Seluas 6 (enam) ha, sisanya merupakan luas tanam komoditi kakao yang
terletak di Distrik Sawa Erma. Produksi kelapa pada tahun 2003 tercatat 50.300 kg.
Berasal dari Distrik Sawa Erma 33.500 kg (66,60 %), sedangkan 40 % sisanya
tersebar pada 6 (enam) distrik lainnya.
III. PETERNAKAN
Populasi ternak pada akhir tahun 2008 di Kabupaten Asmat untuk ternak
babi mencapai 1.931 ekor dan ternak kambing tercatat 259 ekor. Jumlah ternak
yang dipotong selama tahun 2008 meliputi ternak babi 437 ekor dan
ternak kambing 49 ekor. Dari jumlah ternak yang dipotong baik di RPH maupun di
luar RPH menghasilkan produksi daging babi seberat 18.346 kg dan daging kambing 384
kg. Jenis ternak unggas yang dibudidaya terbataspada unggas itik dan ayam buras
atauayam kampung.Populasi ayam buras pada akhir tahun 2005 mencapai 16.267
ekor dan populasi itik tercatat 278 ekor. Dari ayam buras yang dipotong menghasilkan
daging seberat 8.482 kg dan 158 kg untuk itik. Produksi telur ayam buras
mencapai 7.846 kg dan telur itik 255,50 kg.
IV. PERIKANAN
Potensi perikanan relatif cukup besar, dari data yang dikeluarkan oleh Dinas
Pertanian menyebutkan bahwa produksi ikan dari berbagai jenis mencapai 86.438
ton dengan nilai produksi Rp264,09 milyar. hingga 510 GT. Jumlah petani
ikan/nelayandiperkirakan sebanyak 5.284 rumah tangga, didalamnya meliputi
nelayan penuh, nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan tambahan Jumlah
armada penangkapan ikan nampak sangat beragam, mulai dari perahu tanpa motor
sekitar 2.032 unit, perahu dengan motor tempel sebanyak 37 unit, sampai perahu
dengan motor berbobot 5 GT
V. KEHUTANAN
Luas hutan menurut paduserasi di Kabupaten Asmat pada tahun
2009 mencapai 2.785.600 ha.Areal hutan produksi mencapai 1.464.000 ha. Produksi
kayu bulat asal HPH pada tahun 2005 nihil . karena sudah tidajk ada lagi HPH yang
beroperasi.Volume penjualan produksi kau gergajian hanya mencapai 94 M3. Produksi
hasil hutan ikutan seperti gaharu dan kemendangan juga terus menurun. Produksi kayu
kemendangan pada tahun 2009 hanya 130.000 kg, peoduksi gambir tercatat 5.000 kg.
Walaupun produksi kayu asal HPH sudah tidak ada lagi namun sebenarnya penebangan
oleh masyarakat baik perorangan maupun kopermas masih berlangsung hanya
saja datanya sulit diperoleh karena belum tersedia .
Budaya daerah
Ukiran patung suku asmat berkaitan dengan kepercayaan mereka. Ukiran
merupakan penghubung mereka yang saat ini masih hidup dengan leluhur. Mereka
memppesentasikan roh-roh para leluhur kedalam ukiran-ukiran ditiang kayu,tameng atau
perahu. Patung yang terkenal dan dianggap paling sacral adalah patung bis.
Kini pembuatan patung dan ukiran lainnya bagi suku asmat bukan hanya bernilai
sacral, tetapi bernilai ekonomis juga. Patung ini banyak diminati oleh para kolektor, baik
dalam negeri maupun dari luar negeri.
Selain ukiran, suku asmat mempunyai kebiasaan merias wajah dan tubuhnya
dengan berbagai warna. Warna-warna yang dipakai biasanya warna-warna alami karena
bahannya dari alam. Misalnya, untuk warna merah diambil dari tanah mrah untuk warna
hitam diambil dari arang kayu,dan untuk warna putih diambil dari kulit kerang yang
dihaluskan.
Sumber Daya Manusia
Kabupaten Asmat didirikan pada tahun 2002 dengan berdasarkan pada UndangUndang No. 26 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Asmat, dengan beribukota
di Distrik Agats. Letak geografis Kabupaten Asmat pada 4-7 Lintang Selatan (LS) dan
137-141 Bujur Timur (BT)
Secara keseluruhan Kabupaten Asmat terbagi menjadi beberapa wilayah yang
meliputi tujuh distrik, yaitu : Agats, Atsy, Pantai Kasuari, Sawaerma, Suator, Akat, dan
Fayit. Walaupun masih baru berdiri, tetapi Kabupaten Asmat dalam hal budaya sudah
lama dikenal dunia. Keterampilan mereka dalam membuat ukiran dan berbagai
kebudayaan lain yang unik dalam kesenian yang telah menjadikan suku asmat begitu
dikenal.
sektor perikanan. Produksi perikanan yang dihasilkan seperti ikan kakap, cucut, kepiting,
udang, teripang, dan cumi-cumi. Potensinya cukup melimpah mengingat Laut Arafuru
merupakan salah satu wilayah penangkapan ikan di Indonesia. Dari banyak jenis ikan
tersebut diperkirakan hasilnya mencapai 86.438 ton, dan senilai Rp. 264,09 miliar.
Jumlah ini bisa dihasilkan karena merupakan effect positif dari banyaknya
keluarga nelayan pada Kabupaten Asmat. Sebanyak 5.284 keluarga disana adalah nelayan
penuh. Selain itu dukungan 2.034 perahu tanpa mesin dan 37 unit perahu temple, serta 5
unit perahu motor dengan mesin semakin menambah jumlah hasil petani ikan dan
nelayan tersebut.
Selain bidang perikanan, Kabupaten Asmat juga mempunyai potensi yang cukup
besar di bidang perkebunan, perhutanan, dan peternakan. Bidang perkebunan di
Kabupaten Asmat banyak didominasi oleh perkebunan kelapa yang mencapai hampir
94,06% atau 95 Ha, dan sisanya adalah Kakao sebanyak 6 Ha. Daerah perkebunan
terbesar terdapat di distrik Sawa Erna dengan produksi mencapai 33.500 kg dari total
50.300 kg pada tahun 2003.
Sedangkan untuk sektor peternakan, populasi ternak babi pada Kabupaten Asmat
mencapai 1.931 ekor dan kambing 259 ekor pada tahun 2005. Selain itu terdapat juga
budidaya unggas berupa itik dan ayam buras yang mencapai 278 ekor pada tahun yang
sama.
Dalam pelaksanaan pemeriksaan audit di Kabupaten Asmat, Auditor BPK
mengalami beberapa hambatan dalam melaksanakan tugas. Hambatan-hambatan tersebut
meliputi : Kondisi alam yang ektrim dan beragam, listrik yang hanya menyala normal 6
jam setiap hari (mulai pukul 18.00 sampai 24.00), transportasi yang sulit, komunikasi
selluler yang tidak baik, tidak ada mesin fax di Kantor Kabupaten, serta sumber air bersih
hanya dari tadah hujan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terjadinya kasus Penyakit Kusta pada penduduk tersebut ?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya KLB Kusta pada pada penduduk kabupaten Asmat
3. Mengapa tenaga medis tidak melakukan tindakan secara cepat untuk menangani
masyarakat yang terkena kusta?
4. Mengapa dana Alokasi untuk kesehatan tidak bisa digunakan oleh masyarakat yang
seharusnya berhak menerimanya?
5. Mengapa kesehatan dan pendidikan tidak berjalan dengan baik di kab. Asmat?
6. Bagaimana pemerintah mengendalikan terjadinya KLB kusta?
Mengenal lebih jauh lagi Kab. Asmat agar terjadi rasa cinta antar suku bangsa
Mengembangkan ilmu yang sudah didapat agar bermanfaat untuk orang lain
Pada Juli 2010 ketika berada di Kabupaten Asmat Provinsi Papua yang terkenal
dengan seni ukiran, terdapat 1 kampung yang terletak di Distrik Sawerma yang
berbatasan dengan Kabupaten Nduga yaitu kampung Mumugu teridentifikasi bahwa
70 warga Kampung Mumugu menderita Penyakit Kusta dan pengidap penyakit kusta
ini tidak mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat.
Warga Kampung Mumugu baik yang berusia dewasa maupun balita mengidap
penyakit kusta, seharusnya dari Pemda setempat yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten
Asmat sudah menjadikan Penyakit tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sampai dengan tulisan ini dibuat, belum ada penanganan yang serius dari Dinas
Kesehatan dan masalah ini terkesan diabaikan dan dapat dipastikan dari jumlah yang
ada pasti jumlahnya bertambah karena sudah setahun tidak terdengar kabar bahwa
telah ada penanganan yang serius dari Pemerintah setempat.
D. Pemecahan dari masalah tersebut
Pemerintah seharusnya menangani Kasus KLB pada penyakit Kusta dengan serius
agar tidk semakin parah kejadian tersebut. Karena bisa membahayakan bagi penderita
apabila tidak cepat ditangani dengan baik.
Pemerintah harus menyiapkan tim medis agar kejadian ini bisa diatasi misalnya
dengan cara pasien yang menderita kusta harus segera di isolasi dan diberikan
pengobatan agar tidak semakin kronik penyakitnya dan memberikan saran kepada
penderita agar selalu menjaga kesehatan. Setelah itu pemerintah melakukan evaluasi
agar kejadian ini tidak terjadi lagi dengan cara pemerintah menyiapkan tenaga medis
atau dokter untuk memberikan pengarahan atau penyuluhan tentang penyakit Kusta
dan memberikan ilmu pengetahuan agar selalu menjaga keberishan tubuh.
Penyuluhan bisa dilakukan dengan baik jika warga masyarakat tersebut antusias
akan ingin mengetahui lebih jauh penyebab Kusta, maka dokter dan masyarakat bisa
berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan apa itu kusta? Penyebabnya apa?
Dan lain-lain. Setelah masyarakat menerima apa yang dijelaskan oleh dokter, akan
sangat kemungkinan masyarakat meningkatkan untuk menjaga kesehatan amatlah
penting.
Bab III
Pola Pikir
Berdasarkan UUD 45 pasal:
Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.** )
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.**)
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.** )
(4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.**)
(5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintahan Pusat.**)
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.** )
(7)Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undangundang.** )
Pasal 25
Syarat-syarat untuk menjadi dan diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan undangundang.
Pasal 26
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.** )
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.** )
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.***)
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.** )
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.** )
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.** )
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.**)
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam
usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Kesehatan
Memberikan Pelayanan
dengan baik agar
Kesehatan bisa diatasi
dengan baik
Pemerintahan
meningkatkan
Kesehatan
masyarakat di
Kabuaten asmat
Bab IV
HASIL ANALISIS
ANALISIS SISTEM KEWARGANEGARAAN TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
BERBANGSA, BERNEGARA, PEMERINTAH DAN WILAYAH DALAM MENERAPKAN ILMU
KESEHATAN DAN KEDOKTERAN
STRATEGI
PANCASILA
SWOT
KEKUATAN
(S)
a.
b.
c.
d.
KELEMAHAN
(W)
II
a.
b.
c.
d.
PELUANG
(O)
III
a.
b.
c.
d.
ANCAMAN
(T)
IV
a.
b.
c.
d.
KESEHATAN
KABUPATEN ASMAT
a.
Mewabahnya
penyakit-penyakit
yang
berbahaya yang telah terjadi KLB Kusta
Meningkatnya angka pasien yang mengalami
penyakit kusta
Menurunnya rasa untuk menjaga lingkungan
dengan baik agar tetap bersih
Meningkatnya penularan penyakit kepada
masyarakat
a.
DENGAN
Bab V
PENUTUP
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
Meningkatkan
perekonomian
pend
Kabupaten asmat agar tidak ada lagi kemiski
Menigkatkan lapangan kerja untuk pengangg
Mengutamakan fasilitas yg diperlukan
masyarakat kecil
Menigkatkan fasilitas wisata alam dan bu
untuk menarik wisatawan dan mena
pemasukan daerah kabupaten asmat
A. Kesimpulan
1. Kehidupan di Kabupaten asmat yang penuh dengan kesederhanaan membuat kita
bisa belajar dari kehidupan mereka, bahwa hidup sederhana itu indah dan penuh
kasih cinta
2. Memiliki sumber daya alam yang sangat alami dan menjaga keasliannya agar
tidak dimanipulasi oleh Negara lain, karena sumber daya alam kita amat sangat
indah dan banyak sekali
3. Penduduk Kabupaten asmat sangat ramah terhadap alam sehingga mereka
memiliki topangan hidup dengan mempergunakan alam tanpa merusaknya.
4. Sangat bersahabat dengan Alam , maka bersyukurlah kepada Tuan yang telah
menciptakan semesta alam ini.
5. Memiliki kebudayaan yang sangat unik yang tidak bisa dimiliki oleh Negara
manapun, dengan teliti menbuat kerajinan yang sangat unik.
6. Perkembangan kesehatan dan pendidikan di Kabupaten asmat lebih baik daripada
dibandingkan dengan yang lainnya
7. Memiliki landasan dasar UUD 45 untuk selalu patuh terhadap hokum yang
berlaku dinegara ini
B. Saran
1. Pemerintah harus lebih memperhatikan sarana dan prasarana kesehatan
2. Seharusnya Pemerintah bisa menangani kemiskinan di daerah Kabupaten Asmat
karena masih banyak sekali warga yang miskin jadi perhatikanlah mereka
3. Menjaga kebudayaan yang dimiliki karena kebudayaan bisa juga menjadaikan
symbol yang amat sangat penting untuk mengetahui ciri khas Negara kita
4. Menyediakan sumber daya manusia yang berkompeten pada tugasnya
5. Mendeteksi atau menangani penggelapan uang yang diberikan oleh pemerintah
untuk penduduk yang dibutuhkan
6. Perlu meliahat seberapa jauh peran pemerintah untuk mengatasi segala masalah
yang ada di Kabupaten Asmat
7. Kesadaran nasionalisme perlu dilatih mulai sekarang agar tetap cinta tanah air
Daftar Pustaka