Journal Reading
Journal Reading
Oleh:
Tria Sefty Maidina, S.Ked
NIM. I1A009055
Pembimbing:
dr. Iwan Darma Putra, Sp.OG(K)
Tujuan Untuk mengevaluasi hubungan antara standar berat lahir dengan hasil luaran
neonatal (pada masa kehamilan 37 minggu).
Kriteria seleksi penelitian ini menyertakan bayi hidup (usia gestasi 37 minggu),
dengan berat lahir dan pengukuran antropometris lainnya dicatat pada saat kelahiran
beserta dengan hasil luaran neonatal.
Koleksi data dan analisis Data diekstraksi dengan menggunakan tabel 2 x 2 yang
menghubungkan berat lahir dan hasil luaran neonatal, dan uji metaanalisis dilakukan
bila memungkinkan.
Hasil 29 penelitian termasuk 21 034 114 neonatus diikutsertakan. Berat lahir sangat
terkait dengan mortalitas neonatal, dengan berta lahir <1,5 kg memberikan hubungan
terkuat (OR 48.6, 95% CI 28.6282.53). Pada saat menggunakan grafik persentil,
rasio odd menunjukkan hasil yang signifikan tetapi nilainya mendekati 1 dibanding
pada saat menggunakan berat lahir. Seluruh tes menunjukkan kemampuan prediktif
dengan spesifisitas dan rasio kemungkinan positif yang tinggi, tetapi sensitivitas dan
rasio kemungkinan nya rendah mendekati 1.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan Janin Terganggu (PJT) merupakan salah satu masalah obstetrik dan
neonatal, dan merupakan penyebab penting dari mortalitas dan morbiditas perinatal.
Secara statistik, berat badan lahir normal didefinisikan sebagai berat badan yang
berada dalam batas sekitar ukuran pemusatan data (misalnya persentil). Pendekatan
ini memiliki banyak kekurangan. Secara klinis, bayi dengan berat badan lahir rendah
dapat masuk dalam satu dari empat kelompok. Kelompok yang mengalami PJT, yang
mana janin tidak mencapai potensi pertumbuhan karena faktor lingkungan, seperti
insufisiensi plasenta atau status kesehatan maternal. Kelompok lain dapat mengalami
abnormalitas struktural atau kromosomal yang memengaruhi pertumbuhan mereka.
Kelompok selanjutnya terdiri atas bayi dengan berat badan lahir rendah yang secara
dasar kecil. Bayi-bayi ini mencapai potensi pertumbuhan; bukan merupakan proses
patologis. Berat badan lahir rendah juga mengacu pada bayi dengan pertumbuhan
normal tetapi lahir prematur. Prematuritas berhubungan dengan mortalitas dan
morbiditas jangka panjang.
Beberapa metode telah digunakan sebagai usaha untuk mengidentifikasi bayi yang
memiliki outcome merugikan, termasuk morbiditas dan mortalitas neonatus. Hal ini
meliputi: population-based centile charts, yang dimulai dari centile kesepuluh;
customised charts, di mana indeks massa tubuh ibu (IMT) dan kesukuan digunakan
untuk menghitung centile pertumbuhan individual; dan ponderal index, yang
mempertimbangkan perhitungan berat dan panjang neonatus. Gabungan antara
masing-masing standar untuk mendefinisikan hambatan pertumbuhan dan outcome
yang
baik
dalam
mempertimbangkan keduanya.
hal
prediktif,
sehingga
penting
untuk
METODE
Panduan protokol systematic review dilakukan menggunakan metode yang telah
memiliki rekomendasi untuk review (Appendix S1), dan dilaporkan dilaporkan
menurut panduan MOOSE (meta-analysis of observational studies in epidemiology).
Penelitian ini merupakan bagian systematic review yang lebih besar untuk
menentukan hubungan standar berat badan lahir dengan outcome selama hidup, dan
oleh karena itu, strategi pencarian dan proses seleksi penelitian mengacu pada
penelitian yang mencakup keseluruhan rancangan. Artikel yang berkaitan dengan
outcome pada masa neonatus dimasukkan dalam artikel ini, di mana kaitannya denan
kehidupan masa kanak-kanak dan outcome pada masa dewasa dijelaskan terpisah.
Sumber
Kami mencari di MEDLINE (1966-Januari 2011), EMBASE (1980-Januari 2011),
the Cochrane Library (2011;1), dan MEDION untuk artikel yang relevan. Untuk
identifikasi literatur abu-abu, OpenGrey dan Web of science juga dicari sebagai
sitasi relevan. Pada MEDLINE, pencarian terdiri dari kombinasi berbagai subjek
yang berkaitan dengan medis (MeSHs, seperti bayi, kecil masa kehamilan,
pertumbuhan janin terhambat), kata kunci (seperti pertumbuhan janin terhambat,
berat badan lahir rendah), dan variasi kata menggunakan Boolean operator OR
untuk menangkap sitasi dari teks relevan. Hal ini dikombinasi menggunakan
ANDdengan kombinasi MeSHs (seperti perkembangan manusia, mortalitas bayi,
diabetes melitus), kata kunci (seperti perkembangan terhambat, kecacatan, penyakit
kardiovaskular), dan variasi kata untuk menangkap outcome yang relevan. Pencarian
dibatasi pada penelitian manusia, tetapi tidak ditetapkan batasan bahasa. Strategi
pencarian MEDLINE (Appendix S2) diadaptasi oleh database elektronik lain.
Pencarian jurnal-jurnal terbaru juga dilakukan. Pencarian terbagi atas dua investigasi:
R.K.M. dan G.M. Perbandingan database komperhensif dari semua sumber disusun
menggunakan REFERENCE MANAGER 12.0.
Seleksi Penelitian dan Ekstraksi Data
Pada awalnya, database diperiksa dengan cermat oleh dua peninjau (R.K.M. atau
G.M., sebagian diduplikat), dan diperoleh artikel lengkap dari semua sumber yang
kemungkinan besar sudah memenuhi kriteria seleksi. Artikel dengan bahasa lain
sudah diterjemahkan. Keputusan akhir inklusi atau eksklusi dibuat setelah
pemeriksaan oleh dua peninjau (G.M. dan R.K.M) sesuai dengan panduan terbaru,
dan dengan kepatuhan ketat pada kriteria.
Populasi: bayi lahir hidup yang memiliki berat badan atau pengukuran antropometrik
lain tercatat pada saat kelahiran dan lahir matur (masa gestasi 37 minggu).
Index text: pengukuran berat badan atau pertumbuhan pada saat lahir, termasuk: berat
badan lahir absolut (<2,5 kg, <2,0 kg, <1,5 kg);population atau customised centile
charts (<centile ke 10, <centile ke 5, <centile ke tiga); ponderal index atau rasio
pertumbuhan lain.
Outcome: mortalitas; morbiditas neonatus, meliputi ensefalopati hipoksik iskemik;
gangguan motorik pada masa kanak-kanak atau dewasa; penyakit pada masa kanakkanak atau dewasa, seperti diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, dan hipertensi.
memungkinkan hasil dari case-control dan cohort dapat disimpulkan. Hal ini sering
digunakan untuk menunjukkan sebuah hubungan epidemiologik, dan di sini
memberikan ukuran kemampuan tes prognostik.
Dengan harapan heterogenitas klinis dan statistik antar penelitian, contoh efek-acak
digunakan seluruhnya dalam perhitungan untuk ini, di mana sintesis logaritma
perkiraan OR masing-masing tes dan berat badan masing-masing penelitian dengan
membalikkan perbedaan dalam penelitian ditambah perbedaan antar penelitian.
Metode ini memberikan perkiraan ringkasan rata-rata efek prognostik dari sebuah tes.
Karena kemampuan prognostik tes dapat berbeda dalam hal rata-rata dari pengaturan
satu ke pengaturan lain, setelah setiap efek-acak meta-analysis, jika I2 > 0% kami
juga memperkirakan interval prediksi (EPI). Hal ini menyatakan kekuatan hubungan
prognostik jika tes diterapkan dalam keadaan tunggal serupa dengan salah satu
penelitian dari analisis kami. EPI dihitung ketika tiga atau lebih penelitian disertakan
dalam meta-analysis.
Kami merencanakan ringkasan data OR dalam forest plot dan taksiran heterogenitas
antar-penelitian dalam hubungan prognostik untuk setiap tes dengan perhitungan I2
(tingkat variabilitas pada pengaruh prognostik yang muncul dari heterogenitas antar
dua penelitian) dan 2 (perbedaan efek prognostik antar beberapa penelitian). Ketika
beberapa penelitian melaporkan standar berat badan lahir dan outcomenya, kami
melakukan analisis bagian untuk memeriksa pengaruh kekuatan faktor luar. Status
kelahiran tunggal atau multipel, kesukuan, eksklusi anomali kongenital, populasi
kelahiran selama atau setelah 1990 (disebabkan kemajuan terbaru pada asuhan
penelitian kecil), dan hingga kemungkinan bias publikasi, test Peters dilakukan di
setiap meta-analysis mengandung setidaknya sepuluh penelitian.
Dalam tujuan meta-analysis kami, kami menggunakan data di mana berat badan lahir
telah dikelompokkan berdasarkan ambang batas yang ditetapkan penelitian utama.
Agar dapat membandingkan pengaruh berat badan lahir ketika dianalisis sebagai
continuous variable, kami memeriksa semua penelitian yang termasuk di mana
analisis regresi logistic telah dilakukan dengan berat badan lahir dimasukkan sebagai
continuous variable, dan disimpulkan hal-hal yang ditemukan secara kualitatif.
Sintesis Data untuk Prediksi Kemampuan
Ketika terdapat hubungan kuat dan secara statistik bermakna antara tes dan
perhitungan outcome (terlihat dari OR > 5, dengan 95% CI > 1), kami meneruskan
menghitung sensitivitas, spesifisitas, dan rasio kemungkinan, kembali menggunakan
data dari tabel 2x2 serta mensintesis perhitungan prediktif menggunakan efek-acak
bivariat meta-analysis. Hal ini memungkinkan kami untuk memeriksa kemampuan
prediktif tes: yaitu, apakah tes bisa dengan akurat memisahkan antara neonatus yang
memeiliki dan tidak memeiliki outcome jelek (seperti diukur dengan sensitifitas dan
spesifisitas), dan berapa banyak hasil tes positif atau negatif mengubah odds dari
outcome jelek (seperti diukur oelh rasio kemungkinan positif dan negatif).
Semua analisis dilakukan dengan STATA 10.1 (StataCorp, College Station, TX, USA)
menggunakan
panduan
metan,
menggunakan STAT-DIRECT.
metandi,
dan
metabias.
Plot
dibangkitkan
HASIL
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, setelah pencarian awal dari 36 956 sitasi,
kami memasukkan 92 artikel utama dalam seluruh systematic review, dengan 29
artikel berisi data yang menghubungkan berat badan lahir standar dengan outcome
neonatal. Lima dari artikel ini dimasukkan setelah menghubungi penulis yang
menyediakan data atau informasi. Secara keseluruhan, data tersedia untuk 21 034 114
neonatus. Rincian penelitian yang diinklusi ditunjukkan oleh Tabel S1; daftar
penelitian yang dieksklusi tersedia dari peneliti tergantung permintaan. Sebanyak 145
artikel berisi data yang kemungkinan relevan, tetapi penulis tidak bisa dihubungi,
tidak bisa menyediakan data untuk membuat tabel 2x2, atau atas klarifikasi mengenai
populasi, penelitian dieksklusi. Jika penelitian meliputi bayi dengan masa gestasi <
37
minggu,
hanya
diinklusi
jika
data
tersebut
dipisahkan
atau
penulis
menyediakannya. Sejumlah penelitian yang memakai populasi yang sama, yang mana
memakai uji dan hasil pengukuran yang serupa dieksklusikan dari penelitian ini. Jika
populasi yang digunakan serupa tetapi pengukuran hambatan pertumbuhan atau
hasilnya berbeda, maka kedua studi tersebut dapat dimasukkan, tetapi perlakuan
dilakukan bukan untuk menyertakan beberapa studi yang telah dilaporkan dari
populasi yang sama dalam metaanalisis tunggal, atau dalam jumlah keseluruhan
individu yang dimasukkan dalam kajian.
Sebagian besar penelitian menggunakan grafik pertumbuhan di bawah
persentil sepuluh (n = 17) atau berat lahir di bawah 2,5 kg (n = 9) sebagai batasan
pertumbuhan janin terganggu. Berbagai macam bentuk variasi neonatal, termasuk
Figure 1. Study selection process for systematic review of the prognostic and predictive
ability of current birthweight standards for short- and long-term outcomes.
Figure 2. Forest plot of odds ratios for the association between birthweight standards and
neonatal mortality
Figure 3. Forest plot of odds ratios for the association of birthweight standards with
neonatal morbidity.
Uji kualitas
Hasil penilaian uji kualitas disajikan pada Tabel 1. Mayoritas penelitian adalah dalam
bentuk studi kohort (97%), dan sebagian besar studi retrospektif (73%). Kebanyakan
penelitian memiliki kualitas tinggi atau sedang sesuai dengan kriteria yang kami
tetapkan sebelumnya. Penelitian sering gagal untuk cukup menggambarkan tes atau
hasil yang dapat dipakai kembali, dan sangat sedikit studi yang menggambarkan
segala intervensi yang dilakukan antara waktu pengukuran berat lahir dan hasil uji.
Bila memungkinkan analisis subkelompok hanya menggunakan studi berkualitas
tinggi, dan hasilnya disajikan dalam Tabel 2.
bias, tes Peters diterapkan dalam meta-analisis yang berisi sepuluh atau lebih studi
(berat lahir di bawah persentil kesepuluh dan kematian neonatal). Tidak ada bukti
yang signifikan dari efek penelitian kecil di grup ini (P = 0.996).
Kemampuan prediktif dari standar berat lahir rendah dalam memprediksi
kematian neonatal
Hasil yang memiliki hubungan prognostik terkuat dengan berat lahir rendah adalah
kematian neonatal. Untuk uji berat lahir dengan asosiasi prognostik yang besar (OR>
5) dan signifikan secara statistik dengan hasil ini, kemampuan prediktif untuk bayi
secara individual dirangkum dengan teknik meta-analisis untuk menghitung
sensitivitas, spesifisitas, dan rasio kemungkinan (Tabel 3). Perhitungan ini
menunjukkan kemampuan diskriminatif dari setiap tes dan bagaimana hasil tes
memodifikasi kemungkinan bayi menghadapi kematian neonatal. Untuk setiap tes,
spesifisitas dan rasio kemungkinan positif tinggi, tetapi sensitivitas dan rasio
kemungkinan negatif umumnya rendah (Tabel 3). Hal ini dapat dijelaskan dengan
fakta bahwa meskipun proporsi kematian lebih tinggi terjadi dalam kelompok berat
lahir rendah, karena kelompok ini merupakan bagian kecil dari populasi secara
keseluruhan, maka jumlah kematian terbesar masih terjadi dalam kelompok berat
badan normal, sehingga nilai sensitivitas rendah dan hasil negatif palsu tinggi, dan
memberikan rasio kemungkinan negatif yang rendah (mendekati 1). Sebagai contoh,
rasio kemungkinan positif tertinggi adalah untuk berat lahir di bawah 1,5 kg,
mengindikasikan bahwa setiap bayi dengan berat lahir tersebut, kemungkinan hasil
uji dengan kematian neonatal dikalikan 49,1 (95 % CI 27,3-88,5); tetapi , rasio
PEMBAHASAN
Penemuan utama
Berat lahir rendah menunjukkan hubungan yang kuat dan konsisten dengan kematian
neonatal. Hubungan tersebut memiliki nilai tertinggi pada berat lahir paling rendah
dan secara bertahap menurun (tapi tetap kuat) seiring peningkatan berat lahir. Berat
lahir mutlak tampaknya lebih terkait erat dengan hasil ini dibandingkan sentile pada
grafik berat lahir, terutama untuk ambang batas dari 1,5 dan 2 kg. Pembatasan analisis
berdasarkan status pernikahan, tahun lahir sejak tahun 1990, atau negara asal tidak
mengubah besarnya nilai hubungan tersebut. Definisi lain dari pertumbuhan janin
terganggu berdasarkan pada studi tunggal dan menunjukkan hasil yang beragam,
tetapi tidak ada hasil yang lebih terkait dengan kematian neonatal daripada berat lahir
mutlak. Hasil uji untuk morbiditas neonatal beragam, tapi tidak ada definisi tunggal
pertumbuhan janin terganggu yang tampak konsisten dengan hasil morbiditas
dibanding dengan berat lahir. Seluruh kategori berat lahir dan grafik populasi yang
dinilai untuk kemampuan prediktif untuk kematian neonatal menunjukkan spesifisitas
dan rasio kemungkinan positif yang tinggi, dan dengan demikian bayi yang dites
positif berada pada risiko jauh lebih tinggi dalam hubungan kematian neonatal.
Namun, setiap tes umumnya memiliki sensitivitas rendah dan rasio kemungkinan
negatif mendekati 1, sehingga hasil tes yang negatif tidak meningkatkan
kemungkinan bahwa bayi tidak akan memiliki kemungkinan kematian neonatal.
Kekuatan dan limitasi
Ulasan ini memberikan bukti terbaik yang tersedia, pada saat penulisan, mengenai
hubungan pertumbuhan janin terganggu dengan morbiditas dan mortalitas. Tidak ada
ulasan lain yang memberikan definisi berbeda dari pertumbuhan janin terganggu
dalam hubungannya dengan klinis praktis. Kekuatan ulasan dan validitas kesimpulan
terletak pada metodologi yang digunakan. Peneliti telah mematuhi pedoman yang ada
untuk pelaporan tinjauan sistematis studi diagnostik dan observasional. Peneliti telah
menggunakan teknik terbaru dalam melakukan dan menginterpretasi meta-analisis.
Sebuah pencarian literatur telah dilakukan dalam skala luas dengan database yang
relevan dengan tidak ada batasan bahasa yang diterapkan. Setiap upaya telah
dilakukan untuk memperoleh data yang paling lengkap melalui kontak dengan
penulis dan ahli di bidangnya. Uji Peters menunjukkan bahwa tidak ada bias dalam
studi kecil dalam keseluruhan studi meta - analisis berskala besar; kelompok lain
terlalu kecil untuk dinilai. Peneliti juga menilai hubungan prognostik antara berat
lahir dengan hasil (seperti yang dirangkum oleh rasio odds) dan kemampuan prediktif
(seperti yang terangkum oleh sensitivitas , spesifisitas , dan rasio kemungkinan).
Ada beberapa keterbatasan dalam ulasan ini. Perbedaan jumlah studi yang
berkontribusi dalam masing-masing analisis, dan hanya ada beberapa perbandingan
langsung. Memang, pada satu-satunya studi yang membandingkan berat lahir dan
grafik persentil dalam populasi yang sama, hubungan berat lahir di bawah persentil
kesepuluh diamati lebih kuat daripada hubungan dengan berat lahir di bawah 2,9 kg.
Ada beberapa data yang kurang dalam analisis ini, misalnya grafik sentil dan indeks
Ponderal dalam kaitannya dengan hasil yang buruk, tetapi karena setiap upaya telah
dilakukan peneliti merasa bahwa tidak ada lagi yang dpaat dilakukan untuk mengatasi
hal ini. Meskipun setiap upaya telah dilakukan untuk mengendalikan faktor pembaur
melalui analisis subkelompok, karena kualitas dan pelaporan studi utama, hal ini tidak
selalu mungkin dilaporkan. Peneliti benar-benar mengambil sampel bayi yang lahir
pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih untuk menghindari efek pengganggu dari
kelahiran prematur; tetapi, metode perkiraan kehamilan dalam studi primer sering
tidak akurat. Sangat sedikit studi yang menggunakan ultrasound dalam mengukur
panjang kepala-bokong pada usia kehamilan 10-13 minggu, yang merupakan metode
paling akurat: mayoritas menggunakan periode menstruasi terakhir ibu dan beberapa
menggunakan pemeriksaan klinis bayi baru lahir, yang kurang dapat diandalkan dan
mungkin telah mengakibatkan bayi prematur dimasukkan secara tidak sengaja.
Peneliti juga menyadari bahwa dalam 'istilah' bayi ada spektrum usia kehamilan dan
berat lahir, dengan risiko yang tidak sama, yaitu bayi pada usia kehamilan 37 minggu
memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi daripada bayi pada usia
kehamilan 40 minggu, terlepas dari berat lahir. Namun, karena sebagian besar
penelitian tidak melaporkan hasil sesuai dengan usia kehamilan dan berat lahir,
Peneliti tidak bisa memeriksa masalah ini lebih lanjut dengan data saat ini.
Sebagai akibat pelaporan yang buruk dalam studi utama, kemampuan peneliti
untuk melakukan analisis subkelompok berdasar etnis terbatas. Diketahui bahwa
populasi Afro- Karibia dan Asia memiliki bayi yang lebih kecil, dan karena itu ada
kemungkinan bahwa ambang batas yang sama tidak akan memberikan hasil yang
sama dalam semua kondisi. Peneliti tidak menganalisis berdasarkan kelas sosial: hal
ini tidak mungkin dilaksanakan dengan informasi yang tersedia saat ini. Peneliti juga
mengakui bahwa tahun kelahiran mungkin merupakan faktor penting dalam hasil
penelitian, khususnya berkaitan dengan mortalitas , karena kemajuan dalam
perawatan neonatal, dan karena itu analisis dilakukan terbatas pada studi dengan
populasi yang lahir di atau setelah tahun 1990. Hal ini tidak mengubah odds ratio
secara signifikan untuk berat lahir di bawah persentil kesepuluh pada grafik populasi
atau berat lahir di bawah 2,5 kg, satu-satunya kelompok yang mungkin dianalisis.
Membandingkan standar yang berbeda dari berat lahir melalui analisis
menggunakan populasi yang berbeda tidak dapat memberikan hasil yang benar;
tetapi, belum ada penelitian yang melaporkan lebih dari dua standar dalam populasi
yang sama, dan hanya satu studi yang membandingkan berat lahir mutlak dan sentil
grafik populasi, sehingga membatasi kemampuan peneliti untuk menangani masalah
ini.
Peneliti berusaha untuk mempertimbangkan semua hasil klinis penting dalam
ulasan ini; tetapi, salah satu komplikasi pertumbuhan janinterganggu yang telah
diekslusikan adalah lahir mati. Pengecualian ini dibuat karena tujuan dari proyek ini
adalah untuk melihat parameter berat badan saat lahir dan komplikasinya, dan bukan
uji yang dilakukan pada periode antenatal. Peneliti juga merasa ada terlalu banyak
potensi bias dalam hubungan antara berat lahir dan lahir mati, mengingat bahwa lahir
mati mungkin terjadi beberapa hari atau minggu sebelum pengiriman, dan karena itu
menyebabkan masuknya bayi prematur dalam analisis.
Interpretasi
Ada banyak literatur yang mengeksplorasi hubungan antara pertumbuhan janin
terganggu dan komplikasinya, dan menggunakan metodologi yang berbeda-beda.
Tujuan dari ulasan ini adalah untuk mempertimbangkan hubungan dan prediksi yang
berbeda pada ambang batas berat lahir atau grafik sentil, dan oleh karena itu peneliti
mengeksklusi studi di mana tabel 2 x 2 tidak dapat diperoleh dari artikel asli atau
penulis tidak bisa menyediakannya. Peneliti tidak bisa membuat penilaian lengkap
hubungan berat lahir sebagai variabel kontinyu dengan kopmplikasinya. Untuk
mengatasi ini peneliti mempertimbangkan apakah penelitian ini telah meneliti
hubungan antara ukuran berat lahir dengan komplikasinya melalui analisis regresi
logistik; tetapi, belum ada penelitian yang berkaitan dengan hasil neonatal yang telah
digambarkan melalui analisis ini. Peneliti tidak menemukan adanya tinjauan
sistematis lain yang mencoba membandingkan standar yang berbeda dari berat lahir
rendah dengan hasil neonatal. Penelitian meta-analisis ini membuktikan bahwa berat
lahir mempunyai hubungan prognostik yang kuat terhadap mortalitas neonatal, berat
lahir rendah meningkatkan secara substansial kemungkinan prognosis buruk. Namun,
walaupun spesifisitas dan rasio kemungkinan positif menunjukkan hasil sempurna,
sensitivitas <0.5
menunjukkan bahwa bayi dengan berat lahir rendah (uji positif) kemungkinan
prognosis buruknya lebih besar, tetapi risiko prognosis buruk pada bayi dengan berat
lahir normal (uji negatif) tidak memberikan hasil sebaliknya.
Saran
Penelitian berkelanjutan diperlukan untuk menentukan apakah ada standar
berat lahir yang secara akurat dapat memprediksi hasil neonatal yang merugikan.
Awalnya, penting untuk membandingkan standar yang berbeda pada populasi yang
sama untuk memungkinkan perbandingan bias, dan untuk menggali lebih jauh standar
yang digunakan yang tidak dapat dilakukan dalam meta-analisis dalam ulasan
penlitian ini, seperti indeks Ponderal dan grafik sentil. Hal ini dapat dilakukan
melalui meta-analisis dengan data pasien perindividual, di mana beberapa definisi
dari pertumbuhan janin terganggu dapat dibandingkan dengan seluruh populasi yang
sama, dan faktor-faktor seperti etnisitas dapat dinilai lebih nyata. Faktor penting
untuk dipertimbangkan dalam analisis metode tersebut adalah dari estimasi akurat
usia kehamilan (usia kehamilan trimester pertama hanya dengan pindaian USG)
daripada pengelompokan semua bayi dengan usia yang sama. Pilihan lain adalah
dengan melakukan analisis lebih lanjut dengan pendaftaran kelahiran metode
Skandinavia dalam skala besar, yang mencatat ukuran antropometri lahir yang dapat
dikaitkan dengan hasil kesehatan.
Sebagai penutup, akan lebih baik bila prediksi risiko yang lebih akurat dapat
dibuat dengan menggunakan berat lahir sebagai variabel kontinu, daripada memilah
variabel menggunakan ambang batas, seperti pada penelitian ini. Pengukuran
pertumbuhan fungsional daripada berat badan saja, seperti komposisi tubuh atau
parameter metabolik, dapat membantu dalam membedakan bayi yang kecil karena
hambatan pertumbuhan saja, sehingga mungkin memiliki risiko komplikasi yang
lebih tinggi, atau bayi yang memang kecil.
KESIMPULAN
Penilaian berat lahir sangat terkait dengan morbiditas dan mortalitas neonatal,
terutama pada berat lahir rendah, dan bayi dengan uji positif (pertumbuhan abnormal)
yang memiliki risiko kematian neonatal yang lebih besar secara substansial; tetapi,
bayi dengan uji negatif (pertumbuhan normal) tidak memiliki risiko kematian
neonatal yang lebih rendah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi
definisi yang tepat dari berat lahir rendah yang dapat membantu memprediksi risiko
komplikasi, dan hal ini mungkin memerlukan penggunaan berat lahir sebagai variabel
kontinu, mengembangkan model prognostik yang juga mengandung faktor-faktor
lainnya, dan menggunakan data per individu dalam penelitian meta-analisis.
Referensi
1. Center for Maternal and Child Enquiries (CMACE). Perinatal Mortality 2009:
14. Bossuyt PM, Reitsma JB, Bruns DE, Gatsonis CA, Glasziou PP, Irwig LM.
Towards complete and accurate reporting of studies of diagnostic accuracy: the
STARD initiative. BMJ 2003;326:414.
15. Whiting P, Rutjes AW, Reitsma JB, Bossuyt PM, Kleijnen J. The development of
QUADAS: a tool for the quality assessment of studies of diagnostic accuracy
included in systematic reviews. BMC Med Res Methodol 2003;3:25.
16. Whiting P, Harbord R, Kleijnen J. No role for quality scores in systematic reviews
of diagnostic accuracy studies. BMC Med Res Methodol 2005;5:19.
17. Greenland S. Interpretation and choice of effect measures in epidemiologic
analyses. Am J Epidemiol 1987;125:7618.
18. Riley RD, Higgins JP, Deeks JJ. The interpretation of random effects metaanalysis. BMJ 2011;342:d549.
19. Higgins JP, Thompson SG, Deeks JJ. Measuring inconsistency in meta-analyses.
BMJ 2003;327:55760.
20. Higgins JT. Heterogeneity in meta-analysis should be expected and appropriately
quantified. Int J Epidemiol 2008;37:115860.
21. Sankey S.S, Weistfels L, Fine M, Kapoor W. An assessment of the use of the
continuity correction for sparse data in meta-analysis. Commun Stat Simulation
Computation 1996;25:103156.
22. Freemantle N, Calvert M, Wood J, Eastaugh J, Griffin C. Composite outcomes in
randomized trials greater precision but with greater uncertainty? JAMA
2003;289:25549.
23. Sterne JAC, Sutton AJ, Ioannidis JPA, Terrin N, Jones DR, Lau J, et al.
Recommendations for examining and interpreting funnel plot asymmetry in metaanalyses of randomised controlled trials. BMJ 2011;342:d4002.
24. Deeks J. Systematic reviews of evaluations of diagnostic and screening tests. BMJ
2001;323:15762.
25. Harbord RM, Harris RJ, Sterne JAC, Steichen T. METABIAS: Stata module to
test for small-study effects in meta-analysis, 2009. Boston College Department of
Economics, Statistical Software Components S404901 .
26. Harris RJ, Bradburn M, Deeks J, Harbord RM, Altman D, Steichen T, et al.
METAN: Stata module for fixed and random effects meta-analysis, 2006.
Statistical Software Components S456798, Boston College Department of
Economics, revised 2009.
27. Harbord RM. METANDI: Stata module to perform meta-analysis of diagnostic
accuracy, 2008. Statistical Software Components S456932, Boston College
Department of Economics.
28. Figueras F, Figueras J, Meler E, Eixarch E, Coll O, Gratacos E, et al. Customised
birthweight standards accurately predict perinatal morbidity. Arch Dis Child Fetal
Neonatal Ed 2007;92:F27780.
29. Minakami H, Izumi A, Sato I. Gestational age-specific normal birth weight for
Japanese twins - Risk of early neonatal death in small-for-gestational-age and
large-for-gestational-age twins. J Reprod Med 1999;44:6259.
30. Minor VK, Divon MY. Fetal growth restriction at term: myth or reality? Obstet
Gynecol 1998;92:5760.
31. Glinianaia SV, Rankin J, Pearce MS, Parker L, Pless-Mulloli T. Stillbirth and
infant mortality in singletons by cause of death, birthweight, gestational age and
birthweight-for-gestation, Newcastle upon Tyne 1961-2000. Paediatr Perinat
Epidemiol 2010;24:33142.
32. Melve KK, Skjaerven R. Birthweight and perinatal mortality: paradoxes, social
class, and sibling dependencies. Int J Epidemiol 2003;32:62532.
33. Matijasevich A, Santos IS, Barros AJD, Menezes AMB, Albernaz EP, Barros FC,
et al. Perinatal mortality in three population-based cohorts from Southern Brazil:
trends and differences. Cad Saude Publica 2008;24:S399408.
34. Zhang X, Cnattingius S, Platt RW, Joseph KS, Kramer MS. Are babies born to
short, primiparous, or thin mothers normally or abnormally small? J Pediatr
2007;150:6037.
35. Als H, Tronick E, Adamson L. The behaviour of the full term but underweight
newborn infant. Dev Med Child Neurol 1976;18:590 602.
36. Ananth CV, Vintzileos AM. Distinguishing pathological from constitutional small
for gestational age births in population-based studies. Early Hum Dev
2009;85:6538.
37. Arora NK, Paul VK, Singh M. Morbidity and mortality in term infants with