Tugas Teori Pengemprod
Tugas Teori Pengemprod
PENDAHULUAN
Memperkenalkan
produk
baru
ke
pasaran
merupakan
kegiatan
dagang paddle pop. Berikut merupakan cara yang dilakukan untuk launching
produk, kendala, serta aplikasinya dalam produk pangan.
II.
PERSIAPAN LAUNCHING
Launching produk adalah peluncuran sebuah produk baru yang merupakan
sebuah awal kesuksesan suatu produk baru tersebut dipasaran. Launching produk
baru adalah untuk mengetahui keinginan hadirin dan masyarakat. Oleh sebab itu,
dalam suatu acara launching produk biasanya perusahaan akan mengundang
beberapa orang wakil untuk menyaksikan launching produk baru tersebut. Dengan
beberapa agenda pembukaan, presentasi maupun acara hiburan untuk launching
produk baru tesebut. Khususnya pada acara presentasi akan dijelaskan product
knowledge, keunggulan produk serta benefit produk dibanding produk pesaing.
Olch sebab itu launching pertama kali adalah moment tepat untuk mengenalkan
produk baru kepada masyarakat.
Salah satu syarat penting dalam launching adalah bahwa produk baru yang
diluncurkan itu haruslah memiliki diferensiasi dan jauh lebih unggul
dibandingkan dengan pesaing (stand out and differentiate). Produk yang akan
diperkenalkan harus mencapai value innovation.
Proses launching memerlukan strategi pemasaran yang langka. Suatu
perusahaan mempunyai divisi pemasaran yang melakukan kegiatan launching.
Divisi pemasaran suatu perusahaan tersebut terdiri dari wiraniaga, manajer
penjualan, dan manajer bidang fungsional seperti produk, distribusi, keuangan,
dan sumber daya. Tim kegiatan launching ini dikepalain oleh manajer pemasaran
atau manajer produk.
Launching dilakukan secara bertahap, hal ini sering digunakan oleh
beberapa perusahaan dikarenakan dapat mengurangi ruang lingkup perkenalan
dan memungkinkan manajemen untuk menyesuaikan strategi pemasaran
berdasarkan pengalaman yang diperoleh pada tahap awal peluncuran produk.
Perusahaan baik berskala kecil, sedang dan besar, akan mampu bertahan di
dalam persaingan yang terjadi di pasar konsumen jika produk yang di
pasarkannya memikat hati konsumen dan dapat membuat konsumen untuk tertarik
untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.
Sayangnya, bagi suatu produk baru yang baru saja diluncurkan,
memerlukan usaha yang cukup keras untuk dapat dikenal bahkan digunakan oleh
masyarakat. Bahkan di beberapa kasus, jangankan untuk menjual, mendapatkan
seseorang yang mau mencoba produk kita ketika kita mengadakan pameran pun
sangat sulit.
Secara umum, diagram persiapa peluncuran (launching produk) adalah
sebagai berikut :
Ada keraguan di hati para konsumen untuk mencoba produk baru karena
mereka tidak mengenal perusahaan tersebut dengan baik, tidak ada informasi
yang jelas mengenai perusahaan tersebut atau perusahaan tersebut telah
terkenal dengan reputasi produknya yang buruk.
Di lain pihak, ada lagi konsumen yang tidak mau menggunakan produk
baru yang belum familiar di masyarakat karena tidak adanya jaminan bahwa
perusahaan penjual produk baru tersebut akan tetap berdiri tiga atau enam
bulan ke depan. Akan sangat merepotkan bagi para konsumen jika harus
membeli produk yang dalam enam bulan kemudian ternyata mengalami
kerusakan, namun ketika hendak memperbaiki produk tersebut ternyata
perusahaan penjual produk tersebut telah bangkrut.
Ada lagi konsumen yang tidak mau menggunakan produk baru karena
sudah terbiasa menggunakan produk lain yang dikenalnya serta menganggap
bahwa untuk mempelajari sesuatu yang baru jelas akan membuang banyak
waktu.
Adanya banyak alasan yang timbul akhirnya membuat pengenalan produk
Mengenalkan produk baru yang dihasilkan atau dijual oleh perusahaan kita
kepada masyarakat luas dapat menggunakan berbagai macam cara. Cara yang
paling tepat sasaran sebenarnya adalah dengan mengadakan pameran produk
di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat keramaian. Cara lain yang bisa
digunakan adalah dengan membagikan brosur, katalog atau brosur.
Promo harga saat launching produk baru juga bisa dilakukan untuk
menarik minat konsumen mencoba produk baru yang berharga lebih murah
dari produk yang sudah ada namun memiliki kualitas yang sama.
Pada saat pengenalan produk baru ini kepada para pelanggan, sebaiknya
benar-benar menguasai produk knowledge beserta kelebihan dan kekurangan
produk tersebut.
Memberikan tester atau contoh produk untuk langsung dicoba dan dinilai
kualitasnya. Cara ini cukup manjur terlebih untuk produk makanan dan
minuman.
Indikator dari keberhasilan launching produk baru adalah antusiasme dari
peserta launching yang datang terhadap produk baru tersebut. Semakin antusias
dan yakin para peserta launching, maka terdapat aliran sikap positif terhadap
produk tersebut. Sejatinya, parameter keberhasilan akhir dari suatu launching
produk adalah banyaknya produk yang dapat terjual, kemudian produk dapat
diterima dengan baik oleh konsumen, sehingga terjadi repeat order oleh
konsumen.
Launching pertama kali adalah menguji apakah produk baru yang
dikeluarkan mengejutkan sebagai produk yang spektakuler atau tidak. Jika
launching mendapatkan tanggapan positif, maka dengan sendirinya tanggapan
konsumen secara luas akan terwakili oleh peserta launching yang datang.
Proses launching tidak dilakukan dengan mudah terkadang proses
launching tersebut mengalami kegagalan. Beberapa penyebab gagalnya suatu
kegiatan launching adalah :
1. Kegagalan pasar seperti kecilnya potensi pasar, tidak terdapat pembeda produk
yang jelas, positioning produk yang lemah, ketidakpahaman terhadap
kebutuhan konsumen, minimnya dukungan dari saluran distribusi serta reaksi
agresif dari pesaing. Contoh di luar negeri, kegagalan Crystal PEPSI yang
meskipun meraih penghargaan sebagai produk minuman baru terbaik tahun
1992 tetapi hanya meraih pangsa pasar dibawah 3%.
2. Kegagalan financial yakni berupa rendahnya tingkat pengembalian investasi
atau ROI. Contoh di luar negeri bagaimana pesawat Supersonic Concorde
mengalami kegagalan karena biaya operasionalnya mahal sehingga hanya
menghasilkan sedikit keuntungan bahkan kerugian dalam jangka panjang.
3. Merupakan kegagalan dalam hal waktu. Terlambat memasuki pasar atau
terlalu dini masuk pasar sementara pasar belum dikembangkan untuk siap
menerima produk baru tersebut.
4. Kegagalan teknis yang meliputi produk tidak bekerja dengan baik dan
rancangan produk yang buruk. Contoh paling tepat adalah Newton product dari
Apple yang diposisikan sebagai PDA (Personal Digital Assistance) tetapi
konsumen tidak dapat memahami adanya kategori yang baru itu.
5. Kegagalan organisasi yang disebabkan ketidakmampuan untuk menyesuaikan
diri dengan kebudayaan organisasi serta tidak adanya dukungan organisasi.
Keenam, kegagalan lingkungan berupa peraturan pemerintah dan factor makro
ekonomi.
Divisi pemasaran suatu perusahaan harus memiliki konsep produk dan
strategi marketing yang andal serta memiliki kemampuan untuk menganalisis
perubahan pasar yang telah, sedang dan akan terjadi.
3.1
color popper dan dracola. Varian color popper Paddle Pop berisi empat lapisan
warna dengan rasa apel, bluberi, dan raspberi. Tak ketinggalan, lapisan susu dan
butiran kembang gula sedangkan cokelat putih menjadi topping-nya. Sementara,
variasi dracola menggunakan soda yang menyegarkan dengan kejutan jelly
stroberi di dalamnya.
launching produk yang terdiri dari perkenalan dengan Brand Ambassador Paddle
Pop yang baru yaitu Coboy Jr, pemutaran film Paddle Pop Event II, dan
penukaran stik es krim dengan hadiah menarik. Peluncuran Varian Terbaru Es
Krim Paddle Pop dilakukan di Mall ternama fx lifestyle Xnter, Senayan, Jakarta
Selatan, Selasa (15/5/2012).
Acara peluncuran dua varian baru eskrim Paddle Pop dilakukan dalam
suatu acara peluncuran program Paddle Pop Begins II yang merupakan kampanye
penukaran stik eskrim Paddle Pop dengan gambar tertentu. Hal ini merupakan
salah satu strategi marketing perusahaan agar anak-anak semakin semangat
mengonsumsi eskrim karena anak-anak bisa menukarkan langsung hasil
pengumpulan stik es krim Paddle Pop dengan berbagai hadiah.
Dalam acara peluncuran dua varian baru eskrim Paddle Pop, dihadiri oleh
figure anak-anak yang sedang naik daun, sehingga target market dari Paddle Pop
ini dapat tercapai. Dengan mengundang publi figur yang sedang digemari oleh
anak-anak, maka anak-anak akan tertarik untuk datang pada acara launching
tersebut.
2.
produk
es
krim,
Paddle
Pop
juga
menghadirkan
websitenya
yakni
10
(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)
Melihat hal tersebut, cara promosi yang digunakan oleh marketing Walls
Paddle Pop adalah dengan melalu media sosial karena di era modern ini, tidak
hanya kalangan dewasa saja yang dapat mengakses internet, namun anak-anak
juga sudah akrab dengan teknologi dan hal ini merupakan kesempatan yang bagus
untuk menjaring market.
3.
market dari es krim Paddle Pop adalah untuk anak-anak. Sehingga launching
produk dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain yang menarik minat anak-anak
yaitu dengan peluncuran Paddle Pop Begins II (penukaran stik) dan peluncuran
website interaktif. Kedua kegiatan ini selain menunjang acara peluncuran dua
varian rasa baru dari eskrim Paddle Pop, juga merupakan strategi marketing yang
dipilih perusahaan untuk mempromosikan brand-nya.
mengadakan acara bermain bersama Paddle Pop Lion untuk anak-anak di arena
bermain bersama Paddle Pop yang biasanya dilakukan pada saat weekend atau
libur sekolah di mall-mall ternama di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan
Surabaya.
11
dari kegiatan launching dan promosi produk baru Paddle Pop Begin II. Pemutaran
film biasanya dilakukan di bioskop seperti Blitzmegaplez di kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Pemutaran film yang dibintangi oleh artis ternama di Indonesia seperti
Giring NIDJI dan tokoh lainnya seperti Putri Titian mampu menarik minat
terutama anak-anak untuk menghadiri acara tersebut. Selain itu terdapat
pembagian es krim Paddle Pop gratis bagi yang menonton film ini, games, dan
acara foto bersama pemain film Paddle Pop Begin II.
12
oleh walls dibawah unilever global juga merupakan pondasi yang kuat akan
kepercayaan masyarakat terhadap produk eskrim ini.
Jadi agar tidak membuang-buang waktu dan dana, acara launching
sebaiknya dilakukan dengan beberapa acara sekaligus yang menunjang strategi
marketing produk tersebut. Selain itu guna menunjang suksesnya acara launching,
harus disiapkan pengisi acara yang sesuai dengan target market yang dituju, dan
susunan acara yang sesuai pula.
Launching dua varian baru eskrim paddle pop ini digolongkan dalam acara
yang sukses karena antusiasme dari hadirin cukup besar, dengan mengandalkan
segmentasi kepasa anak-anak launching yang dilakukan mendapatkan minat yang
baik dari masyarakat terutama para orang tua yang ingin mempunyai media
bermain dan belajar bagi anak-anak.
Walls Paddle pop merupakan salah satu merk dagang eskrim batang yang
sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Walls sendiri tidak hanya mengeluarkan
produk es krim batang Paddle Pop, namun juga berbagai jenis lainnya seperti
Conello, Cornetto, dan yang baru saja diluncurkan awal bulan Oktober ini adalah
Magnum Gold.
3.1 Keberhasilan PT Unilever Brand Walls dalam Meluncurkan Produk
Dibawahi oleh PT Unilever selaku parent company, Walls adalah brand
dengan corporate identity endorsed dengan style tersendiri, yaitu spesialis es
krim di seluruh dunia. Namun tetap tidak jauh dari corporate image Unilever
yaitu membuat orang feel good, look godd, and more out of life. Walls telah
memasuki Indonesia sejak 1992. Dengan 13 brand serta 40 varian rasa, Walls
telah menjadi pilihan untuk es krim nomor satu di Indonesia, menggebrak pasar es
krim yang saat itu sedang dikuasai Campina, Peters, Diamond, dll.
Walls selalu melakukan inovasi terhadap produk-produknya baik yang In
Home maupun Out of Home agar memuaskan konsumen dari segmen tertentu
yang sesuai. Produk In Home seperti Vienetta, Moo, dsb, sedangkan Out of Home
seperti Conello dan Paddle Pop.
Suksesnya sebuah komunikasi pemasaran bergantung pada membangun
dan mempertahankan brand loyalty, Walls bisa dikatakan cukup peduli dengan
13
menggarap
website
brand
Conello
dengan
tajuk
aktivitas
pemasaran
ke
depannya.
Salah
satunya
dengan
14
yang menarik perhatian dan mudah diingat. Es krim ini juga menjadi cara yang
sempurna untuk para ibu yang ingin menyediakan cemilan sehat dengan
kandungan kalsium bagi yang mereka kasihi. Keberhasilan Moo yang tercatat
sebagai penyumbang keuntungan utama pada penjualan es krim dalam kurun
waktu kurang dari setahun ditunjang oleh kegiatan aktivasi yang melibatkan
kerjasama tim
Kegiatan yang sangat sukses itu memikat 46000 anak di 120 toko, yang membuat
hal ini sangat membanggakan bagi Walls.
Es krim Paddle Pop turut membantu menambah keramaian konsumen
dengan kampanye dan kegiatan promosi di tokotoko. Sementara untuk segmen
remaja,
kopi
terbukti
merupakan langkah yang tepat tercermin dari kesuksesan penjualan Conello cup.
Sektor in-home,
berbagai rasa baru yang berhasil meningkatkan konsumsi es krim dan sekaligus
membantu pelanggan untuk memperluas usaha es krim dalam bisnis mereka.
Kampanye pada bulan Ramadhan merupakan contoh sukses lain kegiatan yang
mempromosikan ide bahwa es krim Walls adalah hadiah bagi anak-anak yang
berhasil menyelesaikan ibadah puasanya hingga azan maghrib tiba. Kelengkapan
kegiatan selama bulan puasa ini kami sesuaikan dengan tema Ramadhan dengan
memberikan sampel dan hadiah langsung di toko-toko menjelang berbuka puasa.
Agar
pelanggan
lebih
mudah
menikmati
es
krim,
Walls
juga
mengembangkan kerjasama baru pada jalur non-tradisional, seperti di tamantaman rekreasi, pusat hiburan dan pom bensin sehingga Walls tetap memiliki
brand image yang baik di mata masyarakat Indonesia
15
KESIMPULAN
faktor, diantaranya
seperti kurangnya
promosi/pemasaran,
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Paddle Pop Begin II. Available at www.paddlepop.co.id
(diakses pada 3 Oktober 2012)
Anonimb. 2011. Pengembangan Pengujian dan Peluncuran. Available at
http://marketingclassic.blogspot.com (diakses pada 3 Oktober 2012)
Mataufan. 2012. Kekuatan Launching. Available at http://mataufan.blogspot.com
(diakses pada 3 Oktober 2012)
Royan, frans M. 2007. smart launching new product. gramedia, jakarta