Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN
Memperkenalkan

produk

baru

ke

pasaran

merupakan

kegiatan

penyelesaian rencana pemasaran, pengkoordinasian, kegiatan perkenalan dengan


fungsi-fungsi bisnis, pelaksanaan strategi pemasaran, dan pemantauan serta
pengontrolan peluncuran produk yang disebut launching.
Menurut kamus bahasa Indonesia dan komunikasi manajemen bisnis
launching adalah peluncuran, baik dalam hal peluncuran suatu sistem maupun
produk. Kegiatan launching merupakan kegiatan yang penting bagi suatu
perusahaan yang mempunyai tujuan ingin memperkenalkan produknya ke pasaran
masyarakat. Launching merupakan kegiatan yang penting karena masa depan
perusahaan ditentukan oleh suksesnya launching suatu produk baru.
Dalam dunia marketing launching dikenal sebagai kegiatan melahirkan
produk baru. Disebut melahirkan karena selama sembilan bulah lebih dilakukan
persiapan dalam kandungan untuk mempersiapkan kelahiran bayi tersebut atau
produk tersebut..Jadi launching itu sebenarnya adalah penentuan antara hidup dan
mati, jika berhasil launching maka akan sukses, tetapi jika gagal maka akan
bangkrut.
Launching merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam suatu
perusahaan yang ingin memperkenalkan produknya agar diminati konsumen.
Kegiatan launching dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan maksud
perusahaan dan produk yang akan diperkenalkan. Segmentasi kegiatan launching
pun berbeda-beda sesuai dengan jenis produk, contohnya snack di segmentasikan
untuk anak-anak sehingga launching yang dibuat pun bertemakan kegiatan anakanak seperti arena bermain, pemberian hadiah mainan, dan brand ambassador
yang dikenalkan pun dari kalangan anak-anak.
Dalam melakukan launching produk baru, banyak hal-hal yang harus
diperhatikan agar launching tidak gagal. Kegagalan pada launching suatu produk
dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya seperti kurangnya
promosi/pemasaran, ketidaksesuaian acara launching dengan segmen pasar
(konsumen) yang dituju, dan lain-lain. Keberhasilan suatu launching produk baru
merupakan hal yang sangat penting karena launching akan menentukan respon
konsumen yang sebenarnya (first impression) terhadap produk baru tersebut. Pada
makalah ini akan dijelaskan mengenai launching produk baru eskrim dengan merk
1

dagang paddle pop. Berikut merupakan cara yang dilakukan untuk launching
produk, kendala, serta aplikasinya dalam produk pangan.

II.

PERSIAPAN LAUNCHING
Launching produk adalah peluncuran sebuah produk baru yang merupakan

sebuah awal kesuksesan suatu produk baru tersebut dipasaran. Launching produk
baru adalah untuk mengetahui keinginan hadirin dan masyarakat. Oleh sebab itu,
dalam suatu acara launching produk biasanya perusahaan akan mengundang
beberapa orang wakil untuk menyaksikan launching produk baru tersebut. Dengan
beberapa agenda pembukaan, presentasi maupun acara hiburan untuk launching
produk baru tesebut. Khususnya pada acara presentasi akan dijelaskan product
knowledge, keunggulan produk serta benefit produk dibanding produk pesaing.
Olch sebab itu launching pertama kali adalah moment tepat untuk mengenalkan
produk baru kepada masyarakat.

Salah satu syarat penting dalam launching adalah bahwa produk baru yang
diluncurkan itu haruslah memiliki diferensiasi dan jauh lebih unggul
dibandingkan dengan pesaing (stand out and differentiate). Produk yang akan
diperkenalkan harus mencapai value innovation.
Proses launching memerlukan strategi pemasaran yang langka. Suatu
perusahaan mempunyai divisi pemasaran yang melakukan kegiatan launching.
Divisi pemasaran suatu perusahaan tersebut terdiri dari wiraniaga, manajer
penjualan, dan manajer bidang fungsional seperti produk, distribusi, keuangan,
dan sumber daya. Tim kegiatan launching ini dikepalain oleh manajer pemasaran
atau manajer produk.
Launching dilakukan secara bertahap, hal ini sering digunakan oleh
beberapa perusahaan dikarenakan dapat mengurangi ruang lingkup perkenalan
dan memungkinkan manajemen untuk menyesuaikan strategi pemasaran
berdasarkan pengalaman yang diperoleh pada tahap awal peluncuran produk.
Perusahaan baik berskala kecil, sedang dan besar, akan mampu bertahan di
dalam persaingan yang terjadi di pasar konsumen jika produk yang di
pasarkannya memikat hati konsumen dan dapat membuat konsumen untuk tertarik
untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.
Sayangnya, bagi suatu produk baru yang baru saja diluncurkan,
memerlukan usaha yang cukup keras untuk dapat dikenal bahkan digunakan oleh
masyarakat. Bahkan di beberapa kasus, jangankan untuk menjual, mendapatkan
seseorang yang mau mencoba produk kita ketika kita mengadakan pameran pun
sangat sulit.
Secara umum, diagram persiapa peluncuran (launching produk) adalah
sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram Alir Persiapan Peluncuran Produk


(Anonim, 2011)
Kebanyakan konsumen menghindari produk baru yang belum mereka
kenal dengan berbagai alasan. Alasan-alasan yang paling umum dan paling sering
diungkapkan adalah :

Ada keraguan di hati para konsumen untuk mencoba produk baru karena
mereka tidak mengenal perusahaan tersebut dengan baik, tidak ada informasi
yang jelas mengenai perusahaan tersebut atau perusahaan tersebut telah
terkenal dengan reputasi produknya yang buruk.

Di lain pihak, ada lagi konsumen yang tidak mau menggunakan produk
baru yang belum familiar di masyarakat karena tidak adanya jaminan bahwa
perusahaan penjual produk baru tersebut akan tetap berdiri tiga atau enam
bulan ke depan. Akan sangat merepotkan bagi para konsumen jika harus
membeli produk yang dalam enam bulan kemudian ternyata mengalami
kerusakan, namun ketika hendak memperbaiki produk tersebut ternyata
perusahaan penjual produk tersebut telah bangkrut.

Ada lagi konsumen yang tidak mau menggunakan produk baru karena
sudah terbiasa menggunakan produk lain yang dikenalnya serta menganggap
bahwa untuk mempelajari sesuatu yang baru jelas akan membuang banyak
waktu.
Adanya banyak alasan yang timbul akhirnya membuat pengenalan produk

baru kepada pelanggan menjadi terasa sulit bahkan kadang-kadang harus


mengerahkan seluruh tenaga dan berjuang. Hal ini sangat perlu dilakukan karena
ketika produk baru yang diluncurkan ternyata mampu mendapatkan tempat di
pasar konsumen, maka kelangsungan usaha pun akan menjadi terjamin bahkan
ada kemungkinan besar untuk memperoleh keuntungan. Namun jika tidak ada
satu pun produk yang terjual dalam satu bulan, maka jelas usaha yang kita bangun
ini akan mengalami kerugian dan jika dibiarkan terjadi terlalu lama, usaha
tersebut dapat mengalami kebangkrutan.
Berikut ini adalah beberapa tips sukses launching produk baru yang bisa
dilakukan, yaitu :

Mengenalkan produk baru yang dihasilkan atau dijual oleh perusahaan kita
kepada masyarakat luas dapat menggunakan berbagai macam cara. Cara yang
paling tepat sasaran sebenarnya adalah dengan mengadakan pameran produk
di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat keramaian. Cara lain yang bisa
digunakan adalah dengan membagikan brosur, katalog atau brosur.

Menerjunkan tim sales langsung ke lapangan dengan membaca contoh


produk.

Promo harga saat launching produk baru juga bisa dilakukan untuk
menarik minat konsumen mencoba produk baru yang berharga lebih murah
dari produk yang sudah ada namun memiliki kualitas yang sama.

Pada saat pengenalan produk baru ini kepada para pelanggan, sebaiknya
benar-benar menguasai produk knowledge beserta kelebihan dan kekurangan
produk tersebut.

Memberikan tester atau contoh produk untuk langsung dicoba dan dinilai
kualitasnya. Cara ini cukup manjur terlebih untuk produk makanan dan
minuman.
Indikator dari keberhasilan launching produk baru adalah antusiasme dari

peserta launching yang datang terhadap produk baru tersebut. Semakin antusias
dan yakin para peserta launching, maka terdapat aliran sikap positif terhadap
produk tersebut. Sejatinya, parameter keberhasilan akhir dari suatu launching
produk adalah banyaknya produk yang dapat terjual, kemudian produk dapat
diterima dengan baik oleh konsumen, sehingga terjadi repeat order oleh
konsumen.
Launching pertama kali adalah menguji apakah produk baru yang
dikeluarkan mengejutkan sebagai produk yang spektakuler atau tidak. Jika
launching mendapatkan tanggapan positif, maka dengan sendirinya tanggapan
konsumen secara luas akan terwakili oleh peserta launching yang datang.
Proses launching tidak dilakukan dengan mudah terkadang proses
launching tersebut mengalami kegagalan. Beberapa penyebab gagalnya suatu
kegiatan launching adalah :
1. Kegagalan pasar seperti kecilnya potensi pasar, tidak terdapat pembeda produk
yang jelas, positioning produk yang lemah, ketidakpahaman terhadap
kebutuhan konsumen, minimnya dukungan dari saluran distribusi serta reaksi
agresif dari pesaing. Contoh di luar negeri, kegagalan Crystal PEPSI yang
meskipun meraih penghargaan sebagai produk minuman baru terbaik tahun
1992 tetapi hanya meraih pangsa pasar dibawah 3%.
2. Kegagalan financial yakni berupa rendahnya tingkat pengembalian investasi
atau ROI. Contoh di luar negeri bagaimana pesawat Supersonic Concorde
mengalami kegagalan karena biaya operasionalnya mahal sehingga hanya
menghasilkan sedikit keuntungan bahkan kerugian dalam jangka panjang.
3. Merupakan kegagalan dalam hal waktu. Terlambat memasuki pasar atau
terlalu dini masuk pasar sementara pasar belum dikembangkan untuk siap
menerima produk baru tersebut.

4. Kegagalan teknis yang meliputi produk tidak bekerja dengan baik dan
rancangan produk yang buruk. Contoh paling tepat adalah Newton product dari
Apple yang diposisikan sebagai PDA (Personal Digital Assistance) tetapi
konsumen tidak dapat memahami adanya kategori yang baru itu.
5. Kegagalan organisasi yang disebabkan ketidakmampuan untuk menyesuaikan
diri dengan kebudayaan organisasi serta tidak adanya dukungan organisasi.
Keenam, kegagalan lingkungan berupa peraturan pemerintah dan factor makro
ekonomi.
Divisi pemasaran suatu perusahaan harus memiliki konsep produk dan
strategi marketing yang andal serta memiliki kemampuan untuk menganalisis
perubahan pasar yang telah, sedang dan akan terjadi.

III. APLIKASI LAUNCHING PADA PRODUK PANGAN


Salah satu produk pangan yang disukai oleh semua kalangan masyarakat
di Indonesia salah satunya adalah eskrim. Salah satu perusahaan eskrim terkenal
di Indonesia yaitu Walls telah mengeluarkan berbagai variasi dari eskrim. Salah
satu jenis eskrim yang dikeluarkan oleh Walls adalah Walls paddle pop yang
memiliki target market untuk anak-anak. Brand Manager Walls Paddle Pop, Riri
Odang mengatakan bahwa Paddle Pop selama hampir 20 tahun telah menjadi es
krim favorit anak Indonesia sejak hadir di tahun 1992, dengan menghadirkan
produk yang lezat, bermutu dan baik untuk anak anak.
Paddle Pop yang sudah hadir selama puluhan tahun selalu melakukan
launching atau perkenalan produk untuk menarik minat konsumen dan
memperkenalkan produknya. Sudah banyak produk Paddle Pop yang telah
diproduksi, varian rasa produk Paddle Pop tersebut adalah chocolate, pelangi, dan
tutti fruiti.

3.1

Launching Produk Paddle Pop


Tahun 2012 ini, Walls Paddle Pop meluncurkan dua varian terbaru, yaitu

color popper dan dracola. Varian color popper Paddle Pop berisi empat lapisan
warna dengan rasa apel, bluberi, dan raspberi. Tak ketinggalan, lapisan susu dan
butiran kembang gula sedangkan cokelat putih menjadi topping-nya. Sementara,
variasi dracola menggunakan soda yang menyegarkan dengan kejutan jelly
stroberi di dalamnya.

Gambar1.Paddle Pop Color Poper


(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)
Berikut merupakan kegiatan launching yang dilakukan Marketing Walls
Paddle Pop :
1.

Launching Produk dengan Memperkenalkan Brand Ambassador


Peluncuran produk baru dari Paddle Pop ini disertai dengan event

launching produk yang terdiri dari perkenalan dengan Brand Ambassador Paddle
Pop yang baru yaitu Coboy Jr, pemutaran film Paddle Pop Event II, dan
penukaran stik es krim dengan hadiah menarik. Peluncuran Varian Terbaru Es
Krim Paddle Pop dilakukan di Mall ternama fx lifestyle Xnter, Senayan, Jakarta
Selatan, Selasa (15/5/2012).
Acara peluncuran dua varian baru eskrim Paddle Pop dilakukan dalam
suatu acara peluncuran program Paddle Pop Begins II yang merupakan kampanye
penukaran stik eskrim Paddle Pop dengan gambar tertentu. Hal ini merupakan
salah satu strategi marketing perusahaan agar anak-anak semakin semangat
mengonsumsi eskrim karena anak-anak bisa menukarkan langsung hasil
pengumpulan stik es krim Paddle Pop dengan berbagai hadiah.

Dalam acara peluncuran dua varian baru eskrim Paddle Pop, dihadiri oleh
figure anak-anak yang sedang naik daun, sehingga target market dari Paddle Pop
ini dapat tercapai. Dengan mengundang publi figur yang sedang digemari oleh
anak-anak, maka anak-anak akan tertarik untuk datang pada acara launching
tersebut.

Gambar2.Launching Paddle Pop Begin II


(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)

2.

Launching Produk Melalui Website dan Sosial Media


Selain peluncuran Paddle Pop Begins II dan rangkaian baru varian rasa

produk

es

krim,

Paddle

Pop

juga

menghadirkan

websitenya

yakni

www.paddlepop.co.id. Di website tersebut anak-anak dapat bermain game


interaktif dan terus berkomunikasi secara aktif dengan para sahabat Paddle Pop
lainnya melalui fanpage dan akun twitter resmi Paddle Pop, yakni twitter
@PaddlePopID.

Gambar3.Website Paddle Pop Begin II

10

(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)
Melihat hal tersebut, cara promosi yang digunakan oleh marketing Walls
Paddle Pop adalah dengan melalu media sosial karena di era modern ini, tidak
hanya kalangan dewasa saja yang dapat mengakses internet, namun anak-anak
juga sudah akrab dengan teknologi dan hal ini merupakan kesempatan yang bagus
untuk menjaring market.
3.

Launching Produk dengan Penukaran Stik Sebagai Hadiah


Brand Manager Walls Paddle Pop menyatakan bahwa dari awal, fokus

market dari es krim Paddle Pop adalah untuk anak-anak. Sehingga launching
produk dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain yang menarik minat anak-anak
yaitu dengan peluncuran Paddle Pop Begins II (penukaran stik) dan peluncuran
website interaktif. Kedua kegiatan ini selain menunjang acara peluncuran dua
varian rasa baru dari eskrim Paddle Pop, juga merupakan strategi marketing yang
dipilih perusahaan untuk mempromosikan brand-nya.

Gambar4. Promosi Penukaran Hadiah dengan Stik Es Krim


(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)
4.

Launching Produk Melalui Acara Games untuk Anak-anak


Kegiatan launching produk Paddle Pop terbaru ini juga dilakukan dengan

mengadakan acara bermain bersama Paddle Pop Lion untuk anak-anak di arena
bermain bersama Paddle Pop yang biasanya dilakukan pada saat weekend atau
libur sekolah di mall-mall ternama di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan
Surabaya.

11

Gambar5. Arena Bermain Anak-Anak Paddle Pop


(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)
5.

Launching Produk Melalui Pemutaran Film Paddle Pop Begin II


Pemutaran Film yang dilakukan perusahaan Walls merupakan salah satu

dari kegiatan launching dan promosi produk baru Paddle Pop Begin II. Pemutaran
film biasanya dilakukan di bioskop seperti Blitzmegaplez di kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Pemutaran film yang dibintangi oleh artis ternama di Indonesia seperti
Giring NIDJI dan tokoh lainnya seperti Putri Titian mampu menarik minat
terutama anak-anak untuk menghadiri acara tersebut. Selain itu terdapat
pembagian es krim Paddle Pop gratis bagi yang menonton film ini, games, dan
acara foto bersama pemain film Paddle Pop Begin II.

Gambar 6. Pemutaran Film Paddle Pop Begin II


(Sumber : www.paddlepop.co.id,2012)
3.2

Faktor-faktor Keberhasilan Launching Paddle Pop


Perusahaan juga memastikan bahwa semua es krim menggunakan standar

nutrisi berbasis rekomendasi Internasional dari Unilever global, semua es krim


Walls Paddle Pop sudah diformulasi khusus sehingga menjadi pilihan yang tepat
untuk menjadi snack yang baik untuk anak sehingga orangtua tidak perlu khawatir
jika anak mengonsumsi eskrim paddle pop ini. Jaminan mutu yang telah dimiliki

12

oleh walls dibawah unilever global juga merupakan pondasi yang kuat akan
kepercayaan masyarakat terhadap produk eskrim ini.
Jadi agar tidak membuang-buang waktu dan dana, acara launching
sebaiknya dilakukan dengan beberapa acara sekaligus yang menunjang strategi
marketing produk tersebut. Selain itu guna menunjang suksesnya acara launching,
harus disiapkan pengisi acara yang sesuai dengan target market yang dituju, dan
susunan acara yang sesuai pula.
Launching dua varian baru eskrim paddle pop ini digolongkan dalam acara
yang sukses karena antusiasme dari hadirin cukup besar, dengan mengandalkan
segmentasi kepasa anak-anak launching yang dilakukan mendapatkan minat yang
baik dari masyarakat terutama para orang tua yang ingin mempunyai media
bermain dan belajar bagi anak-anak.
Walls Paddle pop merupakan salah satu merk dagang eskrim batang yang
sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Walls sendiri tidak hanya mengeluarkan
produk es krim batang Paddle Pop, namun juga berbagai jenis lainnya seperti
Conello, Cornetto, dan yang baru saja diluncurkan awal bulan Oktober ini adalah
Magnum Gold.
3.1 Keberhasilan PT Unilever Brand Walls dalam Meluncurkan Produk
Dibawahi oleh PT Unilever selaku parent company, Walls adalah brand
dengan corporate identity endorsed dengan style tersendiri, yaitu spesialis es
krim di seluruh dunia. Namun tetap tidak jauh dari corporate image Unilever
yaitu membuat orang feel good, look godd, and more out of life. Walls telah
memasuki Indonesia sejak 1992. Dengan 13 brand serta 40 varian rasa, Walls
telah menjadi pilihan untuk es krim nomor satu di Indonesia, menggebrak pasar es
krim yang saat itu sedang dikuasai Campina, Peters, Diamond, dll.
Walls selalu melakukan inovasi terhadap produk-produknya baik yang In
Home maupun Out of Home agar memuaskan konsumen dari segmen tertentu
yang sesuai. Produk In Home seperti Vienetta, Moo, dsb, sedangkan Out of Home
seperti Conello dan Paddle Pop.
Suksesnya sebuah komunikasi pemasaran bergantung pada membangun
dan mempertahankan brand loyalty, Walls bisa dikatakan cukup peduli dengan

13

prinsip pokok ini. Walls menjalankan trend komunikasi global dengan


memadukan alat-alat komunikasi pemasaran yang tergabung dalam IMC. Seperti
memasang iklan di televisi, radio, majalah, dan melakukan sales promotion,
events, direct marketing, dll untuk menancapkan brand-nya di benak konsumen.
Aktivitas lainnya adalah event yang diselenggarakan Walls untuk
memperkenalkan varian-varian baru Conello, yang pada tingkat global lebih
dikenal dengan nama Cornetto. Campaign bertema Two Becomes One ini
mengarah pada segmen remaja umur belasan tahun dengan tujuan membawa nilainilai persatuan dari adanya banyak perbedaan yang timbul di dunia mereka.
Campaign ini dilengkapi event launching varian baru Conello Royale, lomba atau
quiz di radio, dan 2 orang brand ambassador dari Indonesia (Gita Gutawa) dan
Malaysia (Gadaffi B. Ismail Sabri).
Elemen IMC lainnya, interactive marketing, juga dipakai Walls menyadari
kebutuhan akan internet kian meningkat khususnya di kalangan generasi muda,
dengan

menggarap

website

brand

Conello

dengan

tajuk

www.icecreamoflove.com yang ditujukan pada remaja. Di dalamnya, konsumen


dapat mengakses berita, tips, atau menjadi komunitas situs. Selain itu konsumen
juga dapat mengakses wallsconello@yahoo.com di friendster.
Berjalannya konsep komunikasi pemasaran terpadu global pada Walls
adalah bukan tanpa fondasi yang kuat. Unilever begitu juga Walls telah
mengadakan riset, survey, atau consumer insight terlebih dahulu dalam rangka
menentukan

aktivitas

pemasaran

ke

depannya.

Salah

satunya

dengan

mengumpulkan data rendahnya pendidikan di Indonesia, sehingga mereka dapat


menggelar kampanye Berbagi 1000 kebaikan. Adapun dengan berpijak pada
survey oleh University of Amsterdam yang menemukan bahwa es krim dapat
membuat kita senang, Walls berani meluncurkan dua varian rasa Conello Royale
yaitu Sweetheart Brownies dan Almod Praline in Love dengan harapan tercipta
brand image happy pada Walls karena lebih banyak remaja akan merasa senang
dan menikmati hari-hari mereka.
Tahun 2005 kembali menjadi tahun yang penuh kesuksesan bagi divisi es
krim, Walls, Paddle Pop, Conello dan Magnum. Kehadiran Walls Moo menjadi
berita besar di antara anakanak sebagai produk yang memikat dengan komunikasi

14

yang menarik perhatian dan mudah diingat. Es krim ini juga menjadi cara yang
sempurna untuk para ibu yang ingin menyediakan cemilan sehat dengan
kandungan kalsium bagi yang mereka kasihi. Keberhasilan Moo yang tercatat
sebagai penyumbang keuntungan utama pada penjualan es krim dalam kurun
waktu kurang dari setahun ditunjang oleh kegiatan aktivasi yang melibatkan
kerjasama tim

yang baik dan perencanaan yang matang dengan pelanggan.

Kegiatan yang sangat sukses itu memikat 46000 anak di 120 toko, yang membuat
hal ini sangat membanggakan bagi Walls.
Es krim Paddle Pop turut membantu menambah keramaian konsumen
dengan kampanye dan kegiatan promosi di tokotoko. Sementara untuk segmen
remaja,

strategi yang tertuju pada budaya cafe dan minum

kopi

terbukti

merupakan langkah yang tepat tercermin dari kesuksesan penjualan Conello cup.
Sektor in-home,

selalu memimpin dalam

peluncuran varian-varian dengan

berbagai rasa baru yang berhasil meningkatkan konsumsi es krim dan sekaligus
membantu pelanggan untuk memperluas usaha es krim dalam bisnis mereka.
Kampanye pada bulan Ramadhan merupakan contoh sukses lain kegiatan yang
mempromosikan ide bahwa es krim Walls adalah hadiah bagi anak-anak yang
berhasil menyelesaikan ibadah puasanya hingga azan maghrib tiba. Kelengkapan
kegiatan selama bulan puasa ini kami sesuaikan dengan tema Ramadhan dengan
memberikan sampel dan hadiah langsung di toko-toko menjelang berbuka puasa.
Agar

pelanggan

lebih

mudah

menikmati

es

krim,

Walls

juga

mengembangkan kerjasama baru pada jalur non-tradisional, seperti di tamantaman rekreasi, pusat hiburan dan pom bensin sehingga Walls tetap memiliki
brand image yang baik di mata masyarakat Indonesia

15

KESIMPULAN

Launching produk adalah peluncuran sebuah produk baru yang merupakan


sebuah awal kesuksesan suatu produk baru tersebut dipasaran.

Launching produk dapat mengalami kesuksesan dan kegagalan yang


sangat berpengaruh terhadap masa depan perusahaan.

Parameter keberhasilan akhir dari suatu launching produk adalah


banyaknya produk yang dapat terjual, kemudian produk dapat diterima
dengan baik oleh konsumen, sehingga terjadi repeat order oleh konsumen.

Faktor utama yang menentukan keberhasilan launching produk baru


adalah pemasaran dan segmenatsi pasar yang tepat.

Kegagalan pada launching suatu produk dapat disebabkan oleh berbagai


macam

faktor, diantaranya

seperti kurangnya

promosi/pemasaran,

ketidaksesuaian acara launching dengan segmen pasar (konsumen) yang


dituju, dan lain-lain.

16

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Paddle Pop Begin II. Available at www.paddlepop.co.id
(diakses pada 3 Oktober 2012)
Anonimb. 2011. Pengembangan Pengujian dan Peluncuran. Available at
http://marketingclassic.blogspot.com (diakses pada 3 Oktober 2012)
Mataufan. 2012. Kekuatan Launching. Available at http://mataufan.blogspot.com
(diakses pada 3 Oktober 2012)
Royan, frans M. 2007. smart launching new product. gramedia, jakarta

Anda mungkin juga menyukai