PRESENTASI JURNAL
OBSERVATIONAL PAIN SCALES IN CRITICALLY ILL ADULTS
DISUSUN OLEH:
4113109500009
Pokok Bahasan
: Manajemen Nyeri
Judul Jurnal
Peserta didik
Penyaji
I.
II.
III.
METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV.
MEDIA
Handout Slide Power Point
V.
Tahapan dan
Kegiatan Penyaji
waktu
Kegiatan
awal/
Kegiatan Peserta
Memberi salam.
Menjelaskan tujuan dan materi yang
akan diberikan
pembuka (5
dan
mendengarkan
menit).
2.
Kegiatan inti
(20 menit).
Menjawab salam.
Memperhatikan
Memperhatikan
mendengarkan.
Bertanya
dan
nyeri
pada
pasien
berdasarkan jurnal
Memberikan
kesempatan
kritis
untuk
bertanya.
3.
Evaluasi dan
penutup (5
menit)
yang
berdasarkan jurnal
Menutup presentasi
paling
dan
reliabel
mengucap
salam penutup
VI.
MATERI
1. Ringkasan Jurnal
Nyeri adalah gejala yang umum pada pasien kritis. Nyeri yang tidak terkontrol
menimbulkan risiko pada pasien untuk berbagai konsekuensi psikologis dan
fisiologis yang merugikan, beberapa di antaranya mungkin mengancam nyawa.
Sebuah penilaian yang sistematis sulit dilakukan di unit perawatan intensif (ICU)
karena tingginya persentase pasien yang non-komunikatif dan tidak mampu
melaporkan nyeri.
Beberapa alat dan metode telah dikembangkan untuk mengidentifikasi penilaian
nyeri, tetapi alat terbaik belum teridentifikasi sampai saat ini.
Penelitian berupa studi literatur yang komprehensif pada validitas dan reliabilitas
skala nyeri observasional menunjukkan bahwa meskipun Critical-Care Pain
Observation Toll (CPOT) unggul dibandingkan alat lainnya dalam mendeteksi rasa
sakit, penilaian nyeri pada individu yang tidak mampu menunjukkan gerakan
neuromuskuler spontan atau pada pasien dengan kondisi bersamaan, seperti nyeri
kronis atau delirium, tetap merupakan teka-teki.
2. Latar belakang jurnal
Hampir 5 juta pasien dirawat di ICU setiap tahun, dan diperkirakan 71% dari pasien
mengingat rasa nyeri yang dialami selama dirawat.
Organisasi-organisasi kesehatan di dunia melakukan advokasi untuk membuat alat
penilaian nyeri standar yang mencakup Indikator perilaku pada pasien yang dibius,
pasien yang menerima ventilasi mekanik dan pasien yang tidak mampu melaporkan
rasa nyeri serta pasien yang mampu melaporkan nyeri namun tidak jelas.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa penanganan nyeri dan cemas yang
tepat berhubungan dengan durasi penggunaan ventilasi mekanik (8 vs 11 hari; P
<.01), menurunkan angka infeksi nosokomial, dan meningkatkan kepuasan pasien
dalam mengontrol nyeri. Pada akhirnya penilaian nyeri yang sistematis pada pasien
kritis dapat menurunkan hari rawat di ICU (13 vs 18 hari; P <.01).
3. Metode Studi Literatur
Tinjauan ini berfokus pada alat pengkajian yang telah dikembangkan dan diuji pada
pasien perawatan kritis dewasa. Instrumen ini termasuk Pain Assesment and
Intervention Notation (PAIN) algorithm, Nonverbal Pain Assesment Tool (NPAT),
Adult Nonverbal Pain Scale (NVPS), Behavioral Pain Scale (BPS), dan Critical-care
Pain Observation Tool (CPOT). OVID, PubMed, Medline, dan database CINAHL
digunakan untuk mencari literatur. Kata-kata kunci sakit, penilaian, alat, instrumen,
skala, perawatan intensif, perawatan kritis, dan penyakit kritis yang digunakan.
artikel yang dipublikasikan antara tahun 2000 dan 2010 dan tersedia dalam bahasa
Inggris yang termasuk dalam review. Kriteria inklusi tambahan termasuk publikasi
secara profesional, ilmiah, peer-reviewed keperawatan dan jurnal kesehatan.
Sebanyak 1.120 artikel yang ditemukan, 17 artikel dan jurnal memenuhi kriteria
inklusi dan digunakan dalam studi literatur. Kriteria validitas dan reliabilitas yang
digunakan adalah sebagai berikut:
melebar, diaforesis, pembilasan, atau pucat. masing Masing domain peringkat 0-2,
dengan skor total antara 0 (tidak ada rasa sakit) dan 10 (nyeri maksimum).
d. Behavioral Pain Scale (BPS)
BPS terdiri dari 3 item observasional (ekspresi wajah, tungkai atas, dan
kesesuaian pasien dengan ventilasinya) yang memiliki skor dari 1 sampai 4,
dengan angka lebih tinggi menunjukkan tingkat ketidaknyamanan yang lebih
tinggi.
Total
skor
BPS
dapat
berkisar
dari
(tidak
untuk
digunakan
bagi
pasien
yang
diintubasi
dan
dan
indeks
validitas
isi
semua
6. Kesimpulan
Tingkat nyeri yang tidak terkontrol pada pasien kritis masih terlalu tinggi. Penilaian
nyeri secara sistematis harus dilakukan secara rutin, dan laporan nyeri oleh pasien
harus
menjadi
dasar
utama
untuk
evaluasi
nyeri