Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, masalah yang ditimbulkan
semakin beragam. Salah satunya adalah masalah penanggulangan sampah
non-organik seperti plastik. Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia
semakin lama semakin meningkat. Peningkatan pemanfaatan plastik ini
terjadi karena plastik bersifat ringan, praktis, ekonomis dan dapat
menggantikan fungsi dari barang-barang lain. Sifat praktis dan ekonomis ini
menyebabkan plastik sering dijadikan barang sekali pakai, sehingga semakin
banyaknya

penggunaan

perlengkapan

dari

bahan

plastik

tersebut,

menyebabkan semakin banyak pula sampah-sampah plastik. Hal inilah yang


menyebabkan jumlah sampah plastik meningkat terus menerus dan
menyebabkan masalah lingkungan yang serius.
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari
bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada
plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan
sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat
terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik
dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila
digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Padahal apabila kita sadar,
kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali

(reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara


tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang
percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita
dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle),
seperti mengolah limbah plastik menjadi minyak mentah (crude oi)l. Untuk
menunjang langkah tersebut maka dibuat suatu perancangan mesin untuk
mengolah sampah menjadi butiran-butiran halus. Dalam perancangan suatu
mesin juga harus memperhatikan kinerja dari setiap elemen mesin yang
digunakan. Seperti halnya dalam perancangan mesin pencacah sampah ini,
kita harus memperhatikan bagaimana mesin pencacah ini dapat bekerja
maksimal dalam mencacah sampah.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang berkaitan dengan Perancangan Mesin
Pencacah Plastik, sebagai berikut :
1. Apa saja jenis-jenis polimer plastik yang dapat dibutuhkan sebagai
bahan pengolahan limbah plastik menjadi minyak mentah (crude oil)?
2. Bagaimana proses pembuatan mesin pencacah plastik?
3. Bagaimana cara kerja mesin pencacah plastik?
4. Apa saja material yang dibutuhkan untuk membuat mesin pencacah
plastik?
1.3. Pembatasan Masalah
Banyaknya bahan kajian dalam proses pembuatan mesin pencacah
plastik pada pengolahan limbah plastik menjadi crude oil, sehingga dalam
pembuatan tugas akhir ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya
dengan tujuan untuk mengoptimalkan penyusunan laporan tugas akhir.
Adapun batasan-batasan masalah tersebut, yaitu:

1. Proses pembuatan mesin pencacah plastik.


2. Cara kerja mesin pencacah plastik
3. Fungsi dan kegunaan mesin pencacah plastik pada pengolahn limbah
plastik menjadi minyak mentah (crude oil).
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah mangaplikasikan mesin pencacah plastik pada mesin
pengolah limbah plastik menjadi crude oil?
1.5. Tujuan Tugas Akhir
Tujuan tugas akhir ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma III.
2. Mampu membuat perencanaan aplikasi Pencacah Sampah Plastik pada
Mesin Pengolahan Limbah Plastik menjadi Crude Oil.
3. Mampu membuat alat Pencacah Sampah Plastik pada Mesin
Pengolahan Limbah Plastik menjadi Crude Oil.
1.6. Manfaat Tugas
Hasil tugas akhir ini diharapkan mampu digunakan sebagai panduan
dan referensi untuk selanjutnya dikembangkan juga untuk menambah
wawasan tentang cara merancang Mesin Pencacah Plastik pada Pengolahan
Limbah Plastik menjadi Crude Oil.

Anda mungkin juga menyukai