Oleh:
MUHAMMAD AGUS
12.090130.07
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2015
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN PKL
Oleh:
MUHAMMAD AGUS
12.090130.07
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Kegiatan
Tempat
Waktu
Pemohon
Dosen Pembimbing
Muhammad Agus
NIM : 1209013007
Mengetahui,
Ketua PS. D3 Teknik Pertambangan
Universitas Mulawarman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Demi meningkatkan daya saing dari negara negara yang berada pada kawasan asia
tenggara. Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat untuk membentuk
sebuah pasar tunggal atau kemudian diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
yang terletak di kawasan asia tenggara pada akhir 2015 mendatang. Hal ini nantinya akan
memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara negara lain
diseluruh asia tenggara sehingga persaingan ekonomi antar negara di asean akan semakin
ketat. Tidak hanya berpengaruh pada persaingan ekonomi akan tetapi MEA ini juga sangat
berpengaruh pada pasar tenaga kerja. Dikarenakan, pasar tenaga kerja terbuka luas dan bebas
sehingga para pemuda pemudi Indonesia dituntut untuk mempunyai kompetensi lebih. Agar
nantinya dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.
Sebagaimana fungsi mahasiswa sebagai Agen of Change, mahasiswa dituntut untuk mampu
meningkatkan kualitas SDM yang dia miliki. Baik dalam segi intelektual, soft skill ataupun
hard skill. Serta mahasiswa juga diharapkan mampu melakukan pengabdian terhadap
masyarakat dengan mengimplementasikan disiplin ilmu yang telah ia pelajari pada masa
kuliah.
Program studi D3 Teknik Pertambangan merupakan salah satu pendidikan ilmu terapan,
dimana ilmu terapan merupakan Jalur Profesional. Sehingga meningkatkan kulitas diri telah
menjadi kewajiban tersendiri bagi mahasiswa. Melihat kondisi yang di hadapi oleh
mahasiswa pada saat ini perlu diadakannya kegiatan penunjang kualitas dari mahasiswa itu
sendiri. Sebuah kegiatan yang tersistematik dan terencana dengan harapan kegiatan tersebut
mampu menjadi suplemen bagi perkembangan kualitas mahasiswa. Melalui kegiatan ini juga
mahasiswa dididik agar menjadi intelektual muda yang tanggap terhadap permasalahan
permasalahan yang timbul di tengah tengah kehidupan masyarakat serta mampu
memecahakan permasalahan tersebut, khususnya dalam hal pertambangan.
Perhitungan cadangan merupakan proses kuantifikasi formal suatu endapan bahan galian
(bijih dan batubara). Perhitungan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang didasarkan
pada pertimbangan empiris maupun teoritis.Volume, tonase, kadar dan kuantitas mineral
merupakan atribut-atribut (variable/parameter) yang umum diperhitungkan. Perhitungan
atribut tersebut harus optimal dalam arti tak bias dan tingkat kesalahan yang tidak melebihi
kriteria yang dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip perhitungan cadangan adalah berdasarkan hasil suatu kisaran. Model cadangan yang
dibuat adalah hasil pendekatan dari kondisi yang sebenarnya yang dihasilkan dari kegiatan
eksplorasi. Hasil dari perhitungan ini masih mengandung ketidakpastian .Oleh karena itu
tugas akhir ini diharapkan dapat meminimalkan ketidakpastian tersebut dengan melakukan
suatu simulasi Permodelan Endapan Batubara dan Analisis Perhitungan Cadangan
Tertambang dengan menggunakan Metode Block.
1.2
c)
d) Memberikan ilmu ilmu tambahan yang tidak didapatkan pada bangku perkuliahan.
e)
Untuk memenuhi persyaratan akademis pada dalam rangka penyusunan tugas akhir pada
Program Studi D3 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman.
1.3
Dasar Kegiatan
BAB II
URAIAN KEGIATAN
2.1 Nama Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan
2.4
Peserta
Peserta kegiatan PKL ini adalah mahasiswa Program Studi D3 Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Adapun biodata dari mahasiswa tersebut:
Nama
: Muhammad Agus
: 1209013007
Tempat/Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
: Laki laki
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat Lengkap
: Jln. Propinsi
: D3 Teknik Pertambangan
Fakultas
: Teknik
Universitas
: Mulawarman
7
Semester
: VI (Enam)
No. Handphone
: 0821-5343-3848
: agustago8@gmail.com
Adapun penjadwalan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini berlangsung adalah
sebagai berikut :
Minggu
Kegiatan
I
II
III
IV
VI
Pengenalan(Umum)
Keterangan : Jadwal dan kegiatan ini bersifat fleksible, dan dapat berubah ubah
sewaktu waktu sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh pihak perusahaan
Program Praktek Kerja Lapangan ini sangat memerlukan adanya bimbingan yang memadai.
Tentunya kerjasama anatara staf staf dari lingkungan perusahaandan staf pengajar (dosen)
Program Studi D3 Teknik Pertambangan menjadi hal yang penting dalam membimbing
mahasiswa PKL dapat terlaksana dengan baik. Mahasiswa yang mengikuti program praktek
kerja lapangan dibimbing oleh:
a) Staf karyawan dari perusahaan
b) Dosen Pembimbing dari Fakultas Teknik Universitas Mulawarman
2.7 Relevansi
Kegiatan praktek kerja lapangan ini bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir
sehingga mampu menambah ilmu pengetahuan mengenai perhitungan overburden. Selain itu
bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai masukan yang bermanfaat mengenai metode
perhitungan overburden. Serta bagi pihak lain, terutama rekan rekan mahasiswa serta para
pembaca adalah sebaggai sumbangan pemikiran dan informasi dalam bidang perhitungan
overburden.
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Topografi
Data Survey
Data Litologi
Pengolahan Data
Perhitungan Cadangan
Kesimpulan
Demi kelancaran pelaksanaan prakaek kerja lapangan ini diharapkan selama kegiatan
berlangsung penulis mendapatkan bantuan dari instansi perusahaan dalam bentuk tempat
tinggal (mess), konsumsi dan transportasi.
10
BAB III
LANDASAN TEORI
Batubara (coal) adalah sedimen batuan organik yang mudah terbakar (dengan komposisi
utama karbon, hidrogen, dan oksigen), terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan selama periode
waktu yang panjang (puluhan sampai ratusan juta tahun). Sisa-sisa tumbuhan dapat berasal
anatara lain dari lumut, ganggang, kayu, buah, dan dedaunan yang merupakan sumberdaya
senyawa organik (sellulosa, karbohidrat, lignin, protein, dan lemak). Selain terbentuknya dari
senyawa-senyawa organik, juga disertai senyawa anorganik terutama unsur mineral yang
berasal dari lempung, pasir kuarsa, batu kapur dan sebagainya. Akibat pengaruh tekanan dan
mikroba disertai beberapa peristiwa kimia dan fisika ataupun keadaan geologi, sisa-sisa
tumbuhan ini akan hancur, menggumpal, bersatu dengan yang lainnya yang akhirnya
membentuk lapisan batubara. (Andi, 2010, h.1)
3.2 Endapan Batubara
Endapan batubara ialah endapan yang mengandung hasil akumulasi material organik yang
berasal dari bekas tumbuhan yang telah melalui proses penggambutan dan pembatubaraan
litifikasi dara membentuk lapisan batubara. Material tersebut telah mengalami kompaksi ,
ubahan kimia dan proses metamorfosis oleh peningkatan panas dan tekanan selama periode
geologis. Bahan-bahan organik yang terkadang dalam lapisan batubara mempunyai berat
lebih dari 50% atau volume bahan organik tesebut, termasuk kandungan lengas
bawaan(inherent moisture), lebih dari 70 %. (SNI 5015-2015)
11
Kondisi Geologi
Parameter
I.A. AspekSedimentasi
1. VariasiKetebalan
Moderat
Kompleks
sedikit bervariasi
bervariasi
Sangat bervariasi
ratusan meter
puluhan meter
tidak ada
beberapa
banyak
I.B AspekTektonik
1. Sesar
hampir tidakada
jarang
rapat
2. Lipatan
terlipat sedang
terlipat kuat
3. Intrusi
tidak berpengaruh
berpengaruh
sangat berpengaruh
4. Kemiringan
landai
sedang
terjal
2. Kesinambungan
3. Percabangan
Sedikit bervariasi
bervariasi
Sangat bervariasi
Sumberdaya batubara (coal resources) adalah bagian dari endapan batubara dalam bentuk
dan kualitas tertentu serta mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk
ditambang secara ekonomis . Lokasi, kualitas, kuantitas,
kepercayaan
kategori kepercayaan ini dapat berubah secara berarti dengan eksplorasi lanjut.
12
Sumberdaya
Kriteria
Sederhana
Terukur
Terunjuk
Tereka
Hipotetik
x 500m
Tidak terbatas
x 250m
Tidak terbatas
x 100m
Tidak terbatas
Jarak titik
Moderat
informasi
(m)
Kompleks
3.5 Klasifikasi Menurut Sistem United States Geological Survey (USGS, 1983)
Sistem United States Geological Survey merupakan salah satu metode perhitungan
sumberdaya batubara, karena pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan
(tabular) memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten. Sumberdaya
yang dihitung terdiri dari sumberdaya terukur (measured coal) dan sumberdaya terunjuk
(indicated coal), yang keduanya termasuk ke dalam jenis sumberdaya demonstrated coal.
Teknik perhitungan dalam sistem United States Geological Survey dengan membuat
lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara.
13
Radius Lingkaran
Sumberdaya Terukur
0-400 meter
Sumberdaya Terunjuk
400-1200 meter
Klasifikasi sumberdaya menurut Sistem United States Geological Survey hanya berlaku
untuk kemiringan lapisan lebih kecil atau sama dengan 30 (30), sedangkan untuk
batubara dengan kemiringan lapisan lebih besar dari 30 (>30) caranya dengan
mencari harga proyeksi radius lingkaran-lingkaran tersebut ke permukaan terlebih dahulu.
Perhitungan tonnase sebagai berikut :
W = L T Bj
Dimana:
W=
Tonnase (MT)
L =
T =
Bj =
14
Gambar 3.1
Teknik Perhitungan Sumberdaya Batubara Berdasarkan
Sistem United States Geological Survey (1983)
mempertimbangkan semua
Jumlah cadangan batubara dunia diperkirakan mencapai 1.062 miliar ton , cukup untuk
konsumsi dunia selama 190 tahun berdasarkan tingkat produksi tahun 2010, sebagai
perbandingan cadangan minyak dunia hanya cukup untuk konsumsi 35 tahun.
15
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 5015:2011), cadangan batubara (coal reserve)
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu:
a. Cadangan Terkira (Probable Reserve)
Sumberdaya batubara terunjuk dan sebagian sumberdaya batubara terukur yang
tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan
tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat
dilakukan secara ekonomis.
b. Cadangan Terbukti (Proved Reserve)
Sumberdaya batubara terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua
faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara
ekonomis.
Selain kedua kategori cadangan batubara di atas, ada pula tiga tipe cadangan batubara dari
sumberdaya terukur yang perlu diketahui berdasarkan standar Australia, yaitu:
1. Cadangan Tertambang (Mineable Reserves)
Cadangan batubara insitu dari sumberdaya terukur atau terunjuk yang dapat
ditambang atas pertimbangan lingkungan, peraturan pemerintah dan teknologi yang
digunakan saat ini. Pada perhitungan cadangan tertambang ini juga diperhitungkan
faktor kehilangan (losses), yaitu faktor-faktor kehilangan cadangan akibat tingkat
keyakinan geologi maupun akibat teknis pertambangan. Beberapa faktor losses
tersebut antara lain:
a) Geological Losses
Geological Losses adalah faktor kehilangan akibat adanya variasi ketebalan,
parting, maupun pada saat pengkorelasian batubara. Biasanya untuk kemudahan,
langsung diambil nilai umum yaitu 5-10%. Namun dapat juga dengan
memperhatikan pola variasi ketebalan batubara.
b) Mining losses
Mining losses adalah faktor kehilangan akibat teknis penambangan, seperti faktor
alat, faktor keselamatan, dan lain-lain. Secara umum, untuk metode strip mining
digunakan mining losses sebesar 10%, sedangkan untuk tambang bawah tanah
digunakan mining losses sebesar 40-50%.
c) Processing losses
Processing losses adalah faktor kehilangan akibat diterapkannya metode pencucian
batubara atau kehilangan pada proses lanjut di stockpile. Faktor kehilangan ini
16
sangat tergantung pada hasil uji ketercucian (washability test), dimana harga
perolehan (yield) ditentukan dari hasil uji tersebut.
2. Cadangan Terperoleh (Recoverable Reserves)
Cadangan batubara dari cadangan tertambang (mineable reserves) yang pasti
tertambang atas dasar perhitungan biaya operasi penambangan yang ditetapkan saat
ini serta telah memperhitungkan faktor persentase perolehan penambangan.
3. Cadangan Terpasarkan (Marketable Reserves)
Cadangan batubara dari cadangan terperoleh (recoverable reserves) yang dapat dijual
atas perhitungan Run Of Mine (ROM), pencampuran batubara (coal blending) dan
kualitas batubara.
Pada prinsipnya perhitungan cadangan adalah tindak lanjut dari perhitungan sumberdaya
yang kemudian dilakukan suatu kajian kelayakan untuk mengetahui apakah penambangan
layak untuk dilaksanakan. Oleh karena itu tahapan awal perhitungan cadangan adalah
melakukan perhitungan sumberdaya
Data-data yang digunakan dalam perhitungan sumberdaya pada umumnya terdiri dari 3 (tiga)
bagian yaitu :
a.
Peta Topografi
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti
menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang
berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan
satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciriciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang
dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi
adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik
(ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan
tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan
pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri
permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
17
Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan kenampakan
alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar.
Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari
unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi,
vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia. (Djauhari, 2009, h.255)
b.
Peta geologi
Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh
batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antara
satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya. Peta geologi juga merupakan
gambaran teknis dari permukaan bumi dan sebagian bawah permukaan yang
mempunyai arah, unsur-unsrnya yang merupakan gambaran geologi, Dinyatakan
sebagai garis yang mempunyai kedudukan yang pasti.
Pada dasarnya peta geologi merupakan rangkaian dari hasil berbagai kajian
lapangan. Hal ini pula yang menyebabkan mengapa pemetaan geologi diartikan
sama dengan geologi lapangan. Peta geologi umumnya dibuat di atas suatu peta
dasar (peta topografi/rupabumi) dengan cara memplot singkapan-singkapan batuan
beserta unsur struktur geologinya di atas peta dasar tersebut. Pengukuran kedudukan
batuan dan struktur di lapangan dilakukan dengan menggunakan kompas geologi.
Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum geologi
sebaran batuan atau satuan batuan serta unsur unsur strukturnya sehingga
menghasilkan suatu peta geologi yang lengkap.
Peta geologi dibuat berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatkan
lahan, air dan sumberdaya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta geologi
menyajikan sebaran dari batuan dan tanah di permukaan atau dekat permukaan
bumi, yang merupakan penyajian ilmiah yang paling baik yang menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi
dan mencegah sumberdaya yang bernilai dari resiko bencana alam dan menetapkan
kebijakan dalam pemanfaatan lahan. (Djauhari, 2009, h.250)
18
c.
Data Pemboran
Selain peta penyebaran titik bor, data-data pemboran yang perlu ditampilkan
meliputi: koordinat titik bor, elevasi titik bor, sudut kemiringan pemboran (jika
melakukan bormiring), total kedalaman, serta data log bor yang terutama
menunjukkan posisi(kedalaman), deskripsi dan ketebalan batubara serta batuan
lainnya. Pada umumnyapemboran eksplorasi untuk endapan batubara dilakukan
dengan bor coring. Jika tidakmaka data pemboran harus dilengkapi dengan logging
geofisika untuk meyakinkankondisi dan jenis batuan di sepanjang lubang bor. Data
lubang bor dapat dilengkapijuga dengan data uji paritan atau uji sumuran.
Neighboorhood Nearest Point memperhitungkan nilai di suatu blok didasari oleh nilai titik
yang paling dekat dengan blok tersebut. Dalam kerangka model blok, dikenal jenis
penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat (rule of nearest point), yaitu titik (blok)
terdekat memberikan nilai pembobotan satu untuk titik yang ditaksir, sedangkan titik (blok)
yang lebih jauh memberikan nilai pembobotan nol (tidak mempunyai pengaruh).(Hustrulid
W, M Kuchta, and Martin R .2013,h.245)
Gambar 2.5
Metode Neighboorhood Nearest Point Pada Model Blok
19
Di dalam pertambangan, orang-orang ingin tahu sebanyak mungkin tentang deposit batubara
mereka dan akibatnya mereka meminta estimasi rinci atas dasar kemungkinan terburuk di
dalam penambangan.
blok kotak pada data lubang bor dari Gambar F.2 akan ditunjukkan pada Gambar F.3 . Seperti
dapat dilihat , beberapa blok memiliki lubang bor di dalamnya tetapi kebanyakan tidak.
(Hustrulid W, M Kuchta, and Martin R .2013,h.245)
20
Metoda ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai
geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai data
yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda
poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua
jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu (lihat Gambar F.4). (Sudarto,dkk .2005.
h.VI-8)
21
BAB IV
PENUTUP
Praktek kerja lapangan merupakan salah kegiatan yang mewadahi mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa tersebut dibidangnya masing masing. Karena
mahasiswa akan menerima hal yang tidak mereka dapatkan di dunia kampus.
Demikian proposal ini kami sampaikan, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dan
sebagai pedoman kerja dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan. Apabila ada hal yang
belum dikemukakan dan terdapat ketidaksesuaian jadwal atau hal lain maka prosal ini dapat
diubah sesuai dengan kesepakatan. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Berkahnya kepada kita semua, atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
22