Pada saat dilakukan peneropongan telur (candling) ke-1 diperkirakan telur yang
infertile 20 %, maka telur yang dikeluarkan sebanyak 20% x 1000 butir = 200
butir. Telur dijual dengan harga Rp. 500,00 per butir, sehingga telur yang tersisa
(fertil) sebanyak (1000 200) = 800 butir. Pendapatan dari telur infertil = 200
butir x @ Rp 500,00 = Rp 100.000,00
Pada candling ke-2 dan ke-3 telur yang mati biasanya sekitar 5 % dari telur yang
fertile, maka jumlah telur mati sebanyak 5% x 800 butir = 40 butir (dimanfaatkan
untuk campuran pakan ternak) sehingga telur yang tersisa sebanyak 800 40 =
760 butir
Pada saat menetas, jumlah telur yang berhasil menetas sebanyak 90% (90% x 760
= 684 ekor) dan setelah melalui proses seleksi DOC yang normal dan layak jual
sekitar 95% (95% x 684 = 650) DOC. Sehingga pendapatan dari penjualan DOC
adalah 650 ekor x @ Rp 3.000,00 = Rp 1.950.000,00
Total Pendapatan usaha Rp 2.050.000,00
Laba Usaha
Laba Usaha diperoleh dari pendapatan biaya, maka :
(Rp 2.050.000,00) (Rp 1.209.000,00) = Rp 841.000,00
Catatan Penting :
Harga-harga di atas up to date ketika tanggal posting/diterbitkan artikel ini. Analisa usaha
ini bisa dipakai acuan hingga 1 tahun ke depan karena harga dari produk ayam kampung
ini relatif stabil. Laba usaha akan meningkat dengan semakin bertambahnya jumlah telur
yang ditetaskan. Dan yang penting : investasi anda akan kembali dalam jangka waktu
3-4 bulan.
Analisis kelayakan usaha :
BEP (break even point) untuk volume atau jumlah produksi
diperoleh dari = total biaya / harga jual produk
Rp 1.209.000,00 / 3000 = 403
BEP untuk harga produksi
diperoleh dari = total biaya / total produksi
Rp 1.209.000,00 / 1000 = 1.209
Titik impas usaha tercapai jika harga jual DOC Rp 1.209,00 per ekor atau jumlah
produksi mencapai 403 ekor
R/C (return cost ratio)
diperoleh dari : total penerimaan / total biaya
Rp 2.050.000,00 / Rp 1.209.000,00 = 1,69
Dengan nilai R/C 1,70 berarti usaha ini dinilai layak untuk dijalankan. Setiap
penambahan biaya biaya Rp 1,00 akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.70,00
B/C Rasio
diperoleh dari : total keuntungan / total biaya
Rp 841.000,00 / Rp 1.209.000,00 = 0,69
Nilai B/C > 0, berarti usaha ini layak dan dapat memberikan tambahan keuntungan
sebesar Rp 0,69 dari setiap penambahan biaya Rp 1,00. keuntungan mencapai 69% dari
biaya yang dikeluarkan
Selamat mencoba dan semoga kesuksesan selalu menyertai anda* (SPt)
Layanan konsultasi usaha :
Agus Harianto S.Pt