BAB II
TOPIK BAHASAN
A. Latar Belakang Pemilihan Topik
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan perusahaan tambang
batubara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 15.500 Ha, dan
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam
usaha pertambangan batubara dan bertugas memasok kebutuhan batubara
ke PLTU Suralaya agar suplai kebutuhan listrik Pulau Jawa dan sekitarnya
dapat terpenuhi. Oleh karena itu jumlah kebutuhan batubara semakin hari
semakin meningkat. Solusi yang tepat yaitu dengan mengoptimalkan
kegiatan produksi batubara.
Penjelasan dalam pemilihan latar belakang topik disini, penulis
akan mengangkat topik tentang Perhitungan Kebutuhan Alat Gali
Muat Dan Alat Gali Angkut Pada Pengupasan Overburden
dan
39
(surface mining) dan tambang dalam atau juga sering disebut tambang
bawah tanah (underground mining). Tambang terbuka biasanya
dilakukan dengan cara pengupasan overburden atau lapisan tanah
penutup untuk mendapatkan material yang telah direncanakan sebagai
target produksi. Pada surface mining, semua aktivitasnya berhubungan
langsung dengan udara luar. Sedangkan underground mining dilakukan
tanpa
berhubungan
langsung
dengan
udara
luar.
Kegiatan
40
agar
tidak
dioperasikan.
b. Efisiensi Operator.
mengalami
kerusakan
pada
waktu
41
kendaraan,
mengganti
suku
cadang
yang
aus,
42
43
3600
Cm
Dimana :
: Produktivitas (m3/hr; yd2/hr)
Q
Cm
: Efisiensi Kerja
Sf
: Swell Factor
Catatan :
Jika faktor pengali = 3600, maka satuan waktu cycle time yang
digunakan yaitu detik
Jika faktor pengali = 60, maka satuan waktu cycle time yang
digunakan yaitu menit.
44
P=C
Cm
Dimana :
Q
: Efisiensi Keja
45
QR RS RP RD
Keterangan :
Full time ripping (no pushing or dozing assignment)
QR
RS
RP
RD
Cmt
= Cycle Time
P QR
3600 s / hr
Cmt
46
47
satu
48
b)
material
yang
akan
digali
sangat
49
dan
luasnya
akan
menentukan
volume
50
51
b.
Tm1
= waktu menggali material (detik)
Tm2
= waktu putar dengan bucket terisi (detik)
Tm3
= waktu menumpahkan muatan (detik)
Tm4
= waktu putar dengan bucket kosong (detik).
Waktu Edar Alat Angkut
Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6
Keterangan :
Cta
= waktu edar alat angkut (menit)
Ta1
= waktu mengambil posisi untuk dimuati
(menit)
Ta2
Ta3
Ta4
penumpahan (menit)
Ta5
= waktu pengosongan muatan (menit)
Ta6
= waktu kembali kosong (menit).
7. Keserasian Kerja
Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat gali
muat dan alat angkut, maka produktivitas alat gali muat harus sesuai
dengan produktivitas alat angkut. Faktor keserasian alat gali muat dan
alat angkut didasarkan pada produktivitas alat gali muat dan
produktivitas alat angkut, yang dinyatakan dalam Match Factor (MF).
Secara perhitungan teoritis, prduktivitas alat gali muat haruslah sama
dengan prduktivitas alat angkut, sehingga perbandingan antara alat
angkut dan alat gali muat mempunyai nilai satu, yaitu :
Produksi alat gali muat = jumlah alat angkut yang beroperasi perjam.
MF =
n x Na x CTm
Nm x CTa
Keterangan :
MF = Match Factor atau Faktor Keserasian
n
52
53
akan menempel pada bak dump truck sehingga pada saat dumping,
sebagian material akan teringgal dalam bak dan saat pengisian
selanjutnya material yang menempel itu akan terus berada di bak
hingga terlepas dengan sendirinya. Bila hujan terlalu deras, maka
kegiatan penambangan tidak akan dilakukan.
Pada cuaca panas, alat yang bekerja akan bergerak dengan
baik, karena jalan - jalan pengangkutan yang dilalui tidak licin dan
tidak lengket.
Penggalian batubara dan tanah penutup lebih cepat, akan
tetapi jalan - jalan pengangkutan di sekitar lokasi penambangan
akan menjadi berdebu.bila terlalu berdebu maka akan menghalangi
operator excavator, bulldozer dan dump truck yang sedang
beroperasi. Maka dibutuhkan water tank yang berguna untuk
menyiram jalan agar tidak terlalu banyak menerbangkan debu.
b. Effisiensi Kerja
Effisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan suatu
pekerjaan atau merupakan perbandingan antar waktu yang dipakai
untuk bekerja dengan waktu yang tersedia.
Dari hasil pengamatan di lapangan tentu terdapat keterlambatan
dalam penggunaan jam kerja yaang tersedia, sehingga jam kerja efektif
berkurang. Hambatan-hambatan yang terjadi selama jam kerja dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu hambatan yang dapat dihindari dan
hambatan yang tidak dapat dhindari. Waktu kerja efektif dapat dihitung
dengan rumus :
Wke = Wkt (Whd + Whdt)
54
Wke
x 100
Wkt
Keterangan :
Wke = waktu kerja efektif (menit)
Whd = waktu hambatan yang dapat dhindari
Wkt = waktu kerja yang tersedia
Whdt= waktu kerja yang tidak dapat dihindari
C. Proses Pelaksanaan Kegiatan / Produksi
Adapun kegiatan yang dilaksanakan penulis di site Tambang Air Laya
(Extension Timur-Selatan) pada kegiatan ini, yaitu :
1. Penulis Melakukan Proses Pengumpulan Data.
Dalam proses pengumpulan data tersebut, penulis melakukan 2
a.
b.
55
1) Curah Hujan.
2) Geologi
3) Literatur.
D. Pembahasan / Analisis.
1. Perhitungan Kebutuhan Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Untuk
Pengupasan Overburden
a. Perhitungan Produktivitas Alat Gali Muat Hydraulic Escavator PC
2000 untuk Overburden.
Kapasitas Bucket
Efesiensi Kerja
Cycle Time
Bucket Fill Factor
Swell Factor
Q=q
3600
Cm
(q1)
(E)
(Cm)
(K)
(Sf)
= 13,7 m3
= 0,75
= 31,82 Sekon
= 1,1
= 0,82
q = q1 k sf density
= 13,7 1,1 0,82
= 12,36 Bcm/Bucket
Maka ;
3600
Q = q Cm E
= 12,36 3600 0,75
31,82
= 1244,58 BCM/Jam
Maka produktivitas alat gali muat Hydraulic Excavator PC 2000
untuk loading overbuden sebesar 1244,58 bcm/jam.
b. Perhitungan Produktivitas Alat Angkut HD 785 untuk Overburden
Kapasitas Bucket
(q1)
= 13,7 m3
Efesiensi Kerja
(E)
= 0,75
Cycle Time
(Cm) = 31,82 Sekon
Bucket Fill Factor
(K)
= 1,1
Swell Factor
(Sf) = 0,82
P=C
3600
Cm 60 Et
Cm
56
C = n q1 k sf density
= 6 13,7 0,82
= 67,40 Bcm
Maka ;
3600
Cm 60 Et
P=C
Cm
= 67,40 60
0,8
15,48
= 208,99 Bcm/Jam
Maka produktivitas alat angkut HD 785 untuk interburden adalah
sebesar 208,99 bcm/jam
c. Perhitungan Keserasian Kerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut
untuk Overburden (1 unit Hydraulic Escavator PC 2000 dengan 5
Unit HD 785)
MF =
n x Na x CTm
Nm x CTa
6 x 5 x 31,82
1 x 928,71
=
= 1,028
Jadi secara aktual karena MF > 1 maka alat angkut yang menunggu
alat muat.
2. Perhitungan Kebutuhan Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Untuk
Pengupasan Batubara.
d. Perhitungan Produktivitas Alat Gali Muat Hydraulic Escavator PC
800 untuk Pengupasan Batubara.
57
Kapasitas Bucket
Efesiensi Kerja
Cycle Time
Bucket Fill Factor
Swell Factor
Q=q
3600
Cm
(q1)
(E)
(Cm)
(K)
(Sf)
= 3,4 m3
= 0,75
= 31,82 Sekon
= 0,9
= 0,74
q = q1 k sf density
= 3,4 0,9 0,74 1,3
= 2,94 ton/Bucket
Maka ;
3600
Q = q Cm E
= 2,94 3600 0,75
23,91
= 331,99 ton/Jam
Maka produktivitas alat gali muat Hydraulic Excavator PC 800
untuk loading batubara sebesar 331,99 ton/jam.
e. Perhitungan Produktivitas Alat Angkut Dumptruck Hino 500 Fm
320 Ti untuk Batubara
Kapasitas Bucket
Efesiensi Kerja
Cycle Time
Bucket Fill Factor
Swell Factor
P=C
(q1)
(E)
(Cm)
(K)
(Sf)
3600
Cm 60 Et
Cm
C = n q1 k sf density
= 7 3,4 0,9 0,74 1,3
= 20,61 ton
Maka ;
= 3,4 m3
= 0,75
= 23,91 Sekon
= 0,9
= 0,8
58
P=C
3600
Cm 60 Et
Cm
= 20,61 60
0,8
16,65
= 59,42 Ton/Jam
Maka produktivitas alat angkut Dumptruck Hino 500 Fm 320 TI
untuk batubara adalah sebesar 59,42 Ton/jam
f. Perhitungan Keserasian Kerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut
untuk Batubara (1 unit Hydraulic Escavator PC 800 dengan 7 Unit
Dump Truk Hino 500 Fm 320 TI)
MF =
n x Na x CTm
Nm x CTa
7 x 7 x 23,91
1 x 999,22
=
= 1,17
Jadi secara actual karena MF > 1 maka alat angkut yang
menunggu alat muat.
59
MF =
n x Na x CTm
Nm x CTa
MF =
n x Na x CTm
Nm x CTa
7 x 6 x 23,91
1 x 999,22
=
= 1,005
Jadi dapat disimpulkan dengan pengurangan alat angkut sebanyak 1
unit menjadi 6 unit maka
60