Anda di halaman 1dari 9

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL


JULI 2014
A. PERKEMBANGAN PARIWISATA
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA JULI 2014 MENCAPAI 777,2 RIBU
KUNJUNGAN, NAIK 8,28 PERSEN DIBANDING JULI 2013

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli 2014 mencapai 777,2 ribu
kunjungan atau naik 8,28 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman Juli 2013, yang sebanyak 717,8
ribu kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Juni 2014, jumlah kunjungan wisman Juli 2014
turun sebesar 8,72 persen.

Jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Ngurah Rai, Bali pada Juli 2014 naik 20,55 persen dibandingkan
Juli 2013, yaitu dari 297,7 ribu kunjungan menjadi 358,9 ribu kunjungan. Demikian pula, jika dibanding Juni
2014, jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Ngurah Rai, Bali naik sebesar 8,87 persen.

Secara kumulatif (JanuariJuli) 2014, jumlah kunjungan wisman mencapai 5,33 juta kunjungan atau naik
9,37 persen dibanding kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang berjumlah 4,87
juta kunjungan.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada Juli 2014 mencapai rata-rata 49,09
persen, atau turun 1,81 poin dibandingkan dengan TPK Juli 2013, yang tercatat sebesar 50,90 persen. Begitu
pula, bila dibanding Juni 2014, TPK hotel berbintang pada Juli 2014 turun 6,31 poin.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama Juli 2014
tercatat sebesar 2,10 hari, terjadi kenaikan sebesar 0,05 poin, jika dibandingkan keadaan Juli 2013.

1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia


Secara kumulatif (JanuariJuli) 2014, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 5,33 juta
kunjungan, yang berarti meningkat 9,37 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode
yang sama tahun 2013. Kenaikan jumlah kunjungan wisman ini terjadi di sebagian besar pintu masuk
utama, dengan persentase kenaikan tertinggi tercatat di pintu masuk Bandara Internasional Lombok
(BIL), Nusa Tenggara Barat sebesar 171,18 persen, dan kenaikan terendah di Bandara Juanda, Jawa
Timur 0,90 persen. Sementara itu, jumlah kunjungan wisman yang mengalami penurunan terjadi di
delapan pintu masuk dengan penurunan tertinggi di Bandara Adi Sumarmo, Jawa Tengah sebesar 23,24
persen, dan terendah di Pelabuhan Tanjung Pinang, Kepuluan Riau 0,42 persen.
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Juli 2014 mencapai 777,2 ribu kunjungan,
mengalami kenaikan sebesar 8,28 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada bulan yang sama
tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah kunjungan wisman Juli 2014 tersebut, terjadi di sebagian pintu
masuk utama dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa
Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

Tenggara Barat sebesar 169,31 persen, diikuti Bandara Minangkabau, Sumatera Barat 97,78 persen, dan
di Pintu Masuk Entikong, Kalimantan Barat sebesar 59,59 persen. Di sisi lain, penurunan jumlah
kunjungan wisman terjadi di sembilan pintu masuk, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bandara
Sepinggan, Kalimantan Timur sebesar 38,60 persen, dan penurunan terendah di Bandara Juanda, Jawa
Timur 4,28 persen.
Sementara itu, jika dibanding Juni 2014, jumlah kunjungan wisman Juli 2014 mengalami
penurunan sebesar 8,72 persen. Penurunan terjadi di sebagian besar pintu masuk dengan persentase
penurunan tertinggi terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat yaitu sebesar 63,51 persen,
diikuti Bandara Sepinggan, Kalimantan Timur 40,49 persen, dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun,
Kepulauan Riau sebesar 37,04 persen.
Tabel 1
Perkembangan Kunjungan Wisman Menurut Pintu Masuk
Perubahan
JanJul
2014 thd
2013 (%)

Juli
2013
(kunjungan)

Juni
2014
(kunjungan)

Juli
2014
(kunjungan)

JanJul
2013
(kunjungan)

JanJul
2014
(kunjungan)

Perubahan
Jul 2014
thd Jul
2013 (%)

Perubahan
Jul 2014
thd Jun
2014 (%)

(1)
Total Pintu Masuk

(2)
717 784

(3)
851 475

(4)
777 210

(5)
4 872 262

(6)
5 328 732

(7)
8,28

(8)
-8,72

1. Soekarno-Hatta

188 800

208 624

169 135

1 270 336

1 305 285

-10,42

-18,93

2,75

2. Ngurah Rai

297 723

329 654

358 907

1 771 005

2 068 921

20,55

8,87

16,82

3. Kualanamu/Polonia

15 677

19 376

16 579

120 832

126 994

5,75

-14,44

5,10

4. Batam

91 056

140 218

101 996

734 732

807 984

12,01

-27,26

9,97

1 803

1 487

1 652

11 354

9 696

-8,37

11,10

-14,60

6. Juanda

16 897

18 685

16 174

125 297

126 425

-4,28

-13,44

0,90

7. Entikong

1 559

1 703

2 488

13 507

12 249

59,59

46,10

-9,31

8. Adi Sumarmo

1 409

1 042

1 125

9 873

7 579

-20,16

7,97

-23,24

Pintu Masuk

5. Sam Ratulangi

(9)
9,37

9. Minangkabau

1 985

3 779

3 926

23 417

28 907

97,78

3,89

23,44

10. Tanjung Priok

5 705

4 892

4 458

39 541

39 256

-21,86

-8,87

-0,72

11. Tanjung Pinang

6 799

9 773

7 149

56 851

56 615

5,15

-26,85

-0,42

12. BIL

2 444

6 071

6 582

14 942

40 519

169,31

8,42

171,18

13. Makassar

1 582

1 134

1 106

9 792

8 684

-30,09

-2,47

-11,32

14. Sepinggan

1 381

1 425

848

9 883

7 749

-38,60

-40,49

-21,59

15. Sultan Sy arif Kasim II

1 147

2 247

1 713

12 457

15 015

49,35

-23,77

20,53

16. Adi Sucipto

6 697

7 061

5 394

42 992

51 924

-19,46

-23,61

20,78

17. Husein Sastranegara

7 667

16 899

6 166

98 547

103 423

-19,58

-63,51

4,95

25 067

30 867

31 102

181 568

189 288

24,08

0,76

4,25

5 694

10 074

6 343

60 746

58 431

11,40

-37,04

-3,81

681 092

815 011

742 843

4 607 672

5 064 944

9,07

-8,85

9,92

36 692

36 464

34 367

264 590

263 788

-6,34

-5,75

-0,30

18. Tanjung Uban


19. Tanjung Balai Karimun
Jumlah 19 Pintu
20. Lainny a

Jumlah kunjungan wisman melalui 19 pintu masuk utama pada Juli 2014 mengalami kenaikan 9,07
persen dibanding Juli 2013, yaitu dari 681,1 ribu kunjungan menjadi 743,0 ribu kunjungan. Sebaliknya,
jika dibanding Juni 2014, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui 19 pintu masuk mengalami
penurunan sebesar 8,85 persen.
Di antara 19 pintu utama, jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Ngurah Rai, Bali masih
menjadi yang terbanyak. Pada Juli 2014 tercatat kenaikan sebesar 20,55 persen dibanding bulan yang
sama tahun 2013, yaitu dari 297,7 ribu kunjungan menjadi 358,9 ribu kunjungan. Jika dibanding Juni
2014, jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Ngurah Rai juga mengalami kenaikan sebesar 8,87
persen.

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

Dari 777,2 ribu kunjungan wisman yang datang ke Indonesia pada Juli 2014, di antaranya
dilakukan oleh wisman berkebangsaan Australia 13,93 persen, Tionghoa 13,34 persen, Singapura 12,36
persen, Malaysia 9,92 persen, dan Jepang 4,85 persen.
Grafik 1
Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman Menurut Pintu Masuk
Januari 2012Juli 2014
400.000

Jumlah Kunjungan

350.000
300.000
250.000
200.000
150.000

Soekarno-Hatta

Ngurah Rai

Batam

Jul

Jun

Apr

Mei

Mar

Feb

Des

Jan'14

Okt

Nov

Sep

Jul

Agt

Jun

Apr

Mei

Mar

Feb

Des

Jan'13

Okt

Nov

Sep

Jul

Agt

Jun

Apr

Mar

Feb

Jan'12

50.000

Mei

100.000

Lainnya

2. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang


Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang pada Juli 2014 di 27 provinsi di Indonesia
mencapai rata-rata 49,09 persen atau turun 1,81 poin dibandingkan TPK Juli 2013 yang sebesar 50,90
persen. Begitu pula, jika dibanding dengan TPK Juni 2014 yang tercatat 55,40 persen, TPK Juli 2014
mengalami penurunan sebesar 6,31 poin.
Tabel 2
TPK Hotel Berbintang di 27 Provinsi di Indonesia

Jul
2013

Jun
2014

Jul
2014

Perubahan
Jul 2014 thd
Jul 2013
(poin)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

35,17
41,60
49,11
45,82
51,98
41,95
30,91
45,97
36,05
51,43
57,26
41,99
47,07
50,68
45,91
37,22
62,44
54,95
47,14
54,05
49,08
55,82

59,16
46,64
52,72
47,90
46,49
48,33
52,80
50,16
46,82
54,47
60,41
51,06
52,87
61,45
52,77
54,55
62,10
53,24
53,75
57,95
48,60
61,43

37,27
40,10
39,02
39,90
44,85
36,98
43,99
58,09
33,53
51,21
56,72
41,20
44,33
49,43
45,88
41,57
61,40
49,15
46,55
43,88
33,14
51,42

2,10
-1,50
-10,09
-5,92
-7,13
-4,97
13,08
12,12
-2,52
-0,22
-0,54
-0,79
-2,74
-1,25
-0,03
4,35
-1,04
-5,80
-0,59
-10,17
-15,94
-4,40

-21,89
-6,54
-13,71
-8,00
-1,64
-11,35
-8,81
7,93
-13,29
-3,26
-3,69
-9,86
-8,54
-12,02
-6,89
-12,98
-0,70
-4,09
-7,20
-14,07
-15,46
-10,01

TPK (%)
No.

Provinsi

(1)

(2)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jaw a Barat
Jaw a Tengah
DI Yogy akarta
Jaw a Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur

Perubahan
Jul 2014 thd
Jun 2014
(poin)

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

Jul
2013

Jun
2014

Jul
2014

Perubahan
Jul 2014 thd
Jul 2013
(poin)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Sulaw esi Utara


Sulaw esi Tengah
Sulaw esi Selatan
Sulaw esi Tenggara
Gorontalo

54,02
65,27
42,30
49,42
51,57

55,99
58,30
48,09
41,06
57,11

50,75
36,21
41,67
30,71
28,51

-3,27
-29,06
-0,63
-18,71
-23,06

-5,24
-22,09
-6,42
-10,35
-28,60

27 Provinsi

50,90

55,40

49,09

-1,81

-6,31

TPK (%)
No.

Provinsi

(1)

(2)

23.
24.
25.
26.
27.

Perubahan
Jul 2014 thd
Jun 2014
(poin)

Pada Juli 2014, TPK tertinggi tercatat di Provinsi Bali sebesar 61,40 persen, diikuti Provinsi
Lampung 58,09 persen, dan Provinsi DKI akarta 56,72 persen. Sedangkan TPK terendah terjadi di
Provinsi Gorontalo yang tercatat sebesar 28,51 persen.
Penurunan TPK hotel berbintang pada Juli 2014 dibanding Juli 2013 terjadi hampir di semua
provinsi, dengan penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah 29,06 poin, diikuti Provinsi
Gorontalo 23,06 poin, dan Provinsi Sulawesi Tenggara 18,71 poin. Begitu pula, jika dibanding Juni 2014,
terjadi penurunan TPK pada Juli 2014 hampir di semua provinsi, dengan penurunan tertinggi tercatat di
Provinsi Gorontalo sebesar 28,60 poin dan terendah terjadi di Provinsi Bali sebesar 0,70 poin.
Tabel 3
TPK Menurut Klasifikasi Bintang di 27 Provinsi di Indonesia
TPK (%)
Klasifikasi Bintang

No.
(1)

(2)

Jul
2013
(3)

Jun
2014
(4)

Jul
2014
(5)

Perubahan
Jul 2014 thd
Jul 2013
(poin)

Perubahan
Jul 2014 thd
Jun 2014
(poin)

(6)

(7)

1.
2.

Bintang 1
Bintang 2

43,76
46,65

46,05
51,09

39,97
45,38

-3,79
-1,27

-6,08
-5,71

3.
4.
5.

Bintang 3
Bintang 4
Bintang 5

51,10
51,41
56,32

53,81
58,53
61,62

46,91
51,21
55,95

-4,19
-0,20
-0,37

-6,90
-7,32
-5,67

50,90

55,40

49,09

-1,81

-6,31

Seluruh Bintang

Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, TPK tertinggi pada Juli 2014 terjadi pada hotel
bintang 5, yang mencapai 55,95 persen. Sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 yang hanya
mencapai 39,97 persen.
Grafik 2
Perkembangan TPK Hotel Berbintang di Indonesia
Januari 2012Juli 2014, (Rata-rata 27 Provinsi)

60,00
50,00
40,00

Bintang 1

Bintang 4

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

Bintang 5

Jul

Jun

Apr

Mei

Mar

Feb

Des

Okt

Jan'14

Bulan
Bintang 3

Nov

Agt

Sep

Jul

Jun

Mei

Apr

Mar

Feb

Des

Bintang 2

Jan'13

Okt

Nov

Sep

Jul

Agt

Jun

Apr

Mei

Mar

Feb

30,00
Jan'12

Tingkat Penghunian Kamar (%)

70,00

3. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia


Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama Juli 2014 di 27
provinsi di Indonesia mencapai 2,10 hari, terjadi kenaikan sebesar 0,05 poin, jika dibanding rata-rata lama
menginap pada Juli 2013. Begitu pula, jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada Juni 2014
tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,24 hari. Secara umum, rata-rata lama menginap tamu asing pada
Juli 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia, yaitu masingmasing 2,93 hari dan 1,89 hari.
Jika dirinci menurut provinsi, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia tertinggi pada Juli
2014 terjadi di Provinsi Bali, yaitu 3,47 hari, diikuti Provinsi Jambi sebesar 2,62 hari, dan Provinsi Nusa
Tenggara Barat 2,45 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu yang terendah terjadi di Provinsi
Jawa Tengah, sebesar 1,47 hari. Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di Provinsi
Kalimantan Timur yakni 4,58 hari, dan terendah terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 1,29 hari.
Sementara itu, untuk tamu Indonesia, tercatat rata-rata lama menginap tertinggi di Provinsi Bali sebesar
3,39 hari, dan terendah terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,46 hari.
Tabel 4
Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang
di 27 Provinsi di Indonesia
Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)
No.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Provinsi
(2)
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jaw a Barat
Jaw a Tengah
DI Yogy akarta
Jaw a Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulaw esi Utara
Sulaw esi Tengah
Sulaw esi Selatan
Sulaw esi Tenggara
Gorontalo
27 Provinsi

Jul
2013

Asing
Jun
2014

Jul
2014

Jul
2013

Indonesia
Jun
2014

Jul
2014

Jul
2013

Total
Jun
2014

Jul
2014

(3)
2,09
2,11
1,29
4,14
1,32
4,45
3,87
1,49
1,91
1,96
2,20
2,85
2,01
2,22
3,14
3,37
3,23
3,11
6,52
1,78
2,32
3,22
2,75
2,49
2,37
3,41
1,36

(4)
4,64
1,66
2,21
3,27
2,14
2,25
3,91
2,90
3,14
1,93
2,03
2,61
1,92
2,07
3,13
2,51
3,23
2,80
2,65
1,70
2,05
4,81
3,79
1,52
3,26
2,55
1,41

(5)
2,14
1,64
3,41
3,13
1,84
3,13
1,69
3,28
3,64
2,37
2,22
2,62
1,83
2,04
3,51
2,61
3,50
2,68
3,24
1,82
2,15
4,58
3,39
3,24
2,88
2,26
1,29

(6)
1,89
1,47
1,42
1,87
2,36
2,01
1,57
1,62
2,21
1,70
1,69
1,74
1,65
1,66
1,90
1,39
3,09
3,08
1,87
1,95
2,16
3,36
1,88
2,18
2,01
1,95
1,57

(7)
2,79
1,43
1,55
1,78
2,20
1,92
1,99
1,67
1,87
1,80
1,74
1,55
1,45
1,80
1,73
1,66
2,41
2,13
1,74
1,64
1,73
1,70
1,99
1,67
1,75
1,92
1,93

(8)
2,35
1,59
1,54
1,59
2,63
1,95
1,83
2,10
2,01
2,46
1,95
1,57
1,46
1,79
1,93
1,84
3,39
2,33
2,01
1,75
1,65
1,80
2,31
1,84
2,33
2,25
1,85

(9)
1,89
1,55
1,41
1,93
2,36
2,06
1,60
1,60
2,21
1,79
1,78
1,79
1,66
1,74
2,02
1,61
3,19
3,09
2,04
1,94
2,16
3,35
1,92
2,18
2,05
1,98
1,56

(10)
2,87
1,46
1,59
1,81
2,20
1,93
2,00
1,82
1,88
1,85
1,79
1,60
1,46
1,83
1,78
1,76
2,94
2,28
1,77
1,64
1,73
1,84
2,05
1,67
1,82
1,95
1,93

(11)
2,34
1,60
1,62
1,63
2,62
1,97
1,82
2,13
2,01
2,41
2,01
1,62
1,47
1,83
2,05
1,91
3,47
2,45
2,04
1,75
1,65
1,90
2,37
1,86
2,40
2,25
1,84

2,78

2,64

2,93

1,86

1,71

1,89

2,05

1,86

2,10

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

B. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI NASIONAL


JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DOMESTIK JULI 2014 TURUN 16,57 PERSEN

Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Juli 2014 sebanyak 4,5 juta
orang atau turun 16,57 persen dibanding Juni 2014. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional)
turun 8,82 persen menjadi 1,1 juta orang. Selama Januari Juli 2014 jumlah penumpang domestik
mencapai 32,8 juta orang atau naik 4,65 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 7,8 juta
orang atau naik 6,77 persen dibanding periode yang sama tahun 2013.

Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Juli 2014 tercatat 1,2 juta
orang atau naik 14,12 persen dibanding Juni 2014. Namun jumlah barang yang diangkut turun 0,82
persen menjadi 19,6 juta ton. Selama Januari Juli 2014 jumlah penumpang mencapai 7,3 juta orang atau
naik 72,14 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2013 dan jumlah barang yang diangkut
naik 6,76 persen atau mencapai 132,7 juta ton.

Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Juli 2014 sebanyak 22,8 juta orang atau turun 4,48
persen dibanding Juni 2014. Demikian pula jumlah barang yang diangkut kereta api turun 29,06 persen
menjadi 2,5 juta ton. Selama Januari Juli 2014 jumlah penumpang mencapai 155,4 juta orang atau naik
35,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Hal yang sama untuk jumlah barang yang
diangkut kereta api naik 21,68 persen menjadi 18,5 juta ton.

1. Perkembangan Angkutan Udara


Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Juli 2014 sebanyak 4,5 juta orang atau turun
16,57 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara yang
diamati yaitu Bandara Juanda-Surabaya 25,27 persen, Kualanamu-Medan 21,41 persen, HasanuddinMakassar 19,56 persen, Ngurah Rai-Denpasar 14,66 persen, dan Soekarno Hatta-Jakarta 12,13 persen.
Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno-Hatta, yaitu mencapai 1,6 juta orang atau 35,05
persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 455,7 ribu orang atau 10,14 persen.
Tabel 5
Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Domestik
Juli 2014
Jumlah Penumpang
Bandara

(1)
1. Kualanamu-Medan
2. Soekarno Hatta-Jakarta
3. Juanda-Surabaya
4. Ngurah Rai-Denpasar
5. Hasanuddin-Makassar
6. Lainnya
Total

Kumulatif Jumlah Penumpang

Juni 2014
(000 orang)

Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

(2)

(3)

(4)

Jan-Juli 2013
(000 orang)
(5)

Jan-Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

(6)

(7)

306,9

241,2

-21,41

1 904,5

1 785,6

-6,24

1 793,4
609,8

1 575,9
455,7

-12,13
-25,27

11 427,8
4 019,7

11 411,6
3 766,1

-0,14
-6,31

407,2

347,5

-14,66

2 342,0

2 519,7

7,59

273,0

219,6

-19,56

1 978,1

1 769,8

-10,53

1 998,6

1 656,2

-17,13

9 688,8

11 566,4

19,38

5 388,9

4 496,1

-16,57

31 360,9

32 819,2

4,65

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-Juli 2014 mencapai 32,8 juta
orang atau naik 4,65 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 31,4 juta orang. Jumlah

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 11,4 juta orang atau 34,77 persen dari
keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 3,8 juta orang atau 11,48 persen.
Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri/internasional pada Juli 2014 sebanyak 1,1 juta
orang atau turun 8,82 persen dibanding Juni 2014. Penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara
Juanda-Surabaya 22,05 persen, Hasanuddin-Makassar 17,65 persen, Kualanamu-Medan 13,36 persen,
dan Soekarno Hatta-Jakarta 12,70 persen. Sedangkan peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara
Ngurah Rai-Denpasar 6,24 persen. Jumlah penumpang internasional terbesar melalui Bandara Soekarno
Hatta-Jakarta yaitu mencapai 501,8 ribu orang atau 45,17 persen dari total penumpang ke luar negeri,
diikuti Ngurah Rai-Denpasar 376,5 ribu orang atau 33,89 persen.
Tabel 6
Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Internasional
Juli 2014
Jumlah Penumpang

Kumulatif Jumlah Penumpang

Bandara

Juni 2014
(000 orang)

Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

Jan-Juli 2013
(000 orang)

Jan-Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

72,0

-13,36

484,8

504,7

4,10

574,8

501,8

71,2

55,5

-12,70
-22,05

3 728,9
447,4

3 653,0
481,6

-2,04
7,64

4. Ngurah Rai-Denpasar
5. Hasanuddin-Makassar

354,4
3,4

376,5
2,8

6,24

1 903,9

2 338,1

22,81

-17,65

31,3

22,1

-29,39

6. Lainnya

131,3

102,2

-22,16

750,7

844,8

12,53

1 218,2

1 110,8

-8,82

7 347,0

7 844,3

6,77

1. Kualanamu-Medan

83,1

2. Soekarno Hatta-Jakarta
3. Juanda-Surabaya

Total

Selama Januari-Juli 2014 jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan
penerbangan nasional maupun asing mencapai 7,8 juta orang atau naik 6,77 persen dibandingkan jumlah
penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,3 juta orang. Jumlah penumpang ke luar
negeri terbesar melalui Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 3,7 juta orang atau 46,57 persen dari jumlah
seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Denpasar 2,3 juta orang atau 29,81 persen.

2.

Perkembangan Angkutan Laut

Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Juli 2014 tercatat 1,2 juta orang atau naik
14,12 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di
Pelabuhan Makassar, Tanjung Priok, Belawan, Tanjung Perak, dan Balikpapan yaitu naik 102,07 persen,
84,21 persen, 20,00 persen, 9,95 persen, dan 5,29 persen.
Selama Januari-Juli 2014, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 7,3 juta orang
atau naik 72,14 persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Peningkatan jumlah penumpang terjadi
di Pelabuhan Makassar, Tanjung Perak, dan Belawan yaitu naik 39,80 persen, 29,32 persen, dan 3,98
persen. Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Balikpapan dan Tanjung Priok turun 33,93 persen
dan 12,04 persen.
Tabel 7
Perkembangan Penumpang Angkutan Laut Dalam Negeri
Juli 2014
Pelabuhan

Jumlah Penumpang

Kumulatif Jumlah Penumpang

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

Juni 2014
(000 orang)

Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

(2)

(3)

(4)

1. Tanjung Priok

11,4

21,0

84,21

84,7

74,5

- 12,04

2. Tanjung Perak

21,1

23,2

9,95

118,0

152,6

29,32

3. Belawan
4. Makassar

6,0
58,0

7,2
117,2

20,00
102,07

45,2
250,5

47,0
350,2

3,98
39,80

5. Balikpapan
6. Lainnya

17,0

17,9

5,29

116,7

77,1

- 33,93

938,6

1 014,1

8,04

3 613,8

6 578,3

82,03

1 052,0

1 200,5

14,12

4 228,9

7 279,8

72,14

(1)

Total

Jan-Juli 2013
(000 orang)
(5)

Jan-Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

(6)

(7)

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut pada Juli 2014 mencapai 19,6 juta ton atau turun 0,82
persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan
Panjang, Tanjung Perak, Tanjung Priok, dan Balikpapan masing-masing turun 53,66 persen, 23,32
persen, 21,59 persen, dan 1,26 persen. Sebaliknya di Pelabuhan Makassar jumlah barang yang diangkut
naik 4,54 persen.
Tabel 8
Perkembangan Barang Angkutan Laut Dalam Negeri
Juli 2014
Jumlah Barang

Kumulatif Jumlah Barang

Pelabuhan

Juni 2014
(000 ton)

Juli 2014
(000 ton)

Perubahan
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Tanjung Priok

935,5

733,5

- 21,59

2. Tanjung Perak

539,5

413,7

3. Panjang

736,1

341,1

4. Makassar

367,9

5. Balikpapan

824,4

6. Lainnya
Total

Jan-Juli 2014
(000 ton)
(6)

Perubahan
(%)

8 003,7

6 696,6

- 16,33

- 23,32

3 611,5

3 121,8

- 13,56

- 53,66

3 992,6

3 486,7

- 12,67

384,6

4,54

2 504,3

2 840,0

13,40

814,0

- 1,26

6 725,1

5 636,6

- 16,19

16 346,1

16 899,7

3,39

99 488,1

110 949,4

11,52

19 749,4

19 586,6

- 0,82

124 325,3

132 731,1

6,76

Jan-Juli 2013
(000 ton)
(5)

(7)

Jumlah barang yang diangkut selama Januari-Juli 2014 mencapai 132,7 juta ton atau naik 6,76
persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di
Pelabuhan Makassar yaitu naik 13,40 persen. Sebaliknya, jumlah barang di Pelabuhan Tanjung Priok,
Balikpapan, Tanjung Perak, dan Panjang turun 16,33 persen, 16,19 persen, 13,56 persen, dan 12,67
persen.

3.

Perkembangan Angkutan Kereta Api

Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Juli 2014 sebanyak 22,8
juta orang atau turun 4,48 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar
adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 16,6 juta
orang atau 72,82 persen dari total penumpang kereta api. Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah
Jabodetabek 7,09 persen dan Sumatera 11,76 persen. Sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek naik 4,44
persen.
Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari-Juli 2014 mencapai 155,4 juta
orang atau naik 35,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Kenaikan jumlah penumpang

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

terjadi di semua wilayah yaitu Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing naik
40,49 persen, 21,47 persen, dan 28,18 persen.
Tabel 9
Perkembangan Penumpang Angkutan Kereta Api
Juli 2014
Jumlah Penumpang

Kumulatif Jumlah Penumpang

Wilayah

Juni 2014
(000 orang)

Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

Jan-Juli 2013
(000 orang)

Jan-Juli 2014
(000 orang)

Perubahan
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1. Jawa
a. Jabodetabek
b. Non-Jabodetabek
2. Sumatera
Total

23 415

22 397

-4,35

112 775

152 612

35,32

17 848

16 583

-7,09

82 129

115 385

40,49

5 567

5 814

4,44

30 646

37 227

21,47

425

375

-11,76

2 200

2 820

28,18

23 840

22 772

-4,48

114 975

155 432

35,19

Jumlah barang yang diangkut kereta api pada Juli 2014 sebanyak 2,5 juta ton atau turun sebesar
29,06 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di
wilayah Sumatera yaitu sebanyak 1,8 juta ton atau 72,29 persen. Penurunan jumlah barang terjadi di
wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 22,36 persen dan 31,33 persen.
Selama periode Januari-Juli 2014 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 18,5 juta ton atau
naik 21,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2013.
Tabel 10
Perkembangan Barang Angkutan Kereta Api
Juli 2014
Jumlah Barang

Kumulatif Jumlah Barang

Wilayah

Juni 2014
(000 ton)

Juli 2014
(000 ton)

Perubahan
(%)

Jan-Juli 2013
(000 ton)

Jan-Juli 2014
(000 ton)

Perubahan
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

881

684

-22,36

4 597

5 422

17,95

881

684

-22,36

4 597

5 422

17,95

2 598

1 784

-31,33

10 641

13 120

23,30

3 479

2 468

-29,06

15 238

18 542

21,68

1. Jawa
a. Jabodetabek
b. Non-Jabodetabek
2. Sumatera
Total

Berita Resmi Statistik No. 67/09/Th. XVII, 1 September 2014

Anda mungkin juga menyukai