Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat derivatif dari satu
atau lebih variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas. Persamaan
diferensial merupakan salah satu bagian matematika yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Terdapat dua macam persamaan diferensial, yaitu persamaan
diferensial biasa dan persamaan diferensial parsial. Kajian tentang persamaan diferensial khususnya persamaan diferensial parsial, terus berkembang baik secara
teori maupun aplikasi. Persamaan diferensial parsial banyak digunakan dalam pemodelan fenomena-fenomena yang ada dalam bidang fisika, kimia, biologi maupun
bidang-bidang lainnya.
Salah satu matematikawan yang memberikan kontribusi dalam perkembangan matematika adalah matematikawan dari Prancis, Baro Jean Baptise Joseph Fourier (1768-1830). Fourier memberikan kontribusi khususnya pada aplikasi persamaan
diferensial. Salah satunya mengenai persamaan diferensial parsial yang dikaitkan
dengan bidang fisika, yaitu persamaan konduksi panas atau persamaan panas.
Selanjutnya, dalam matematika modern terdapat berbagai aplikasi persamaan diferensial parsial yang dilengkapi dengan syarat awal dan syarat batas atau lebih
dikenal dengan masalah syarat awal dan syarat batas (MSAB).
Persamaan panas dapat diterapkan pada berbagai macam bentuk benda, salah satunya benda berbentuk silinder, baik silinder padat maupun silinder berongga.
Persamaan panas dalam pada silinder banyak diterapkan dalam kehidupan seharihari karena banyak benda yang berbentuk tabung/silinder yang berkaitan dengan
panas, seperti kabel, pipa uap, pipa air dan sebagainya, yang biasa ditemukan dalam industri otomotif, industri perminyakan, reaktor nuklir, serta industri-industri
1

2
lain yang menggunakan mesin.
Pada tugas akhir ini, penulis akan membahas mengenai persamaan diferensial Bessel dan fungsi Bessel, deret Fourier-Bessel, pembentukan persamaan panas
pada silinder, syarat awal dan syarat batas pada masalah konduksi panas, metode penyelesaian serta beberapa contoh MSAB konduksi panas pada silinder, baik MSAB
homogen maupun MSAB non homogen.

1.2. Maksud dan Tujuan


Selain untuk memenuhi syarat kelulusan Program Strata-1 (S1) Program
Studi Matematika Universitas Gadjah Mada, penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
1. Membahas fungsi Bessel dan deret Fourier-Bessel,.
2. Menjelaskan pemodelan persamaan konduksi panas pada silinder.
3. Menjelaskan syarat awal dan jenis-jenis syarat batas yang ada pada masalah
konduksi panas.
4. Menjelaskan metode penyelesaian MSAB konduksi panas homogen dan non
homogen serta mengevaluasi penyelesaian MSAB.

1.3. Tinjauan Pustaka


Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada literatur-literatur yang
ada dalam daftar pustaka. Definisi mengenai fungsi kontinu sepotong-sepotng dipaparkan dalam Humi dan Miller (1992). Definisi dan sifat-sifat fungsi Gamma diambil dari Weisstein. Untuk algoritma dan pemograman Matlab metode bagi dua dan
metode pencaria inkremental penulis mengacu pada Kiusalaas (2005) serta Chapra
dan Canale (2007). Definisi - definisi dan teorema - teorema mengenai persamaan
diferensial dipaparkan dalam Ross (1984). Berikutnya penjelasan metode Frobenius untuk menyelesaikan persamaan diferensial mengacu pada penjelasan Asmar
(2004) dan Nagle (2002). Selanjutnya penjelasan mengenai syarat awal dan syarat
batas dipaparkan dalam Humi dan Miller (1992). Konsep mengenai masalah nilai

3
eigen Sturm-Liouville juga mengacu pada penjelasan Humi dan Miller (1992).
Penjelasan mengenai persamaan Bessel serta fungsi Bessel mengacu pada
penjelasan yang dipaparkan dalam Asmar (2004) dan Nagle dkk (2002). Selanjutnya penjelasan deret Fourier-Bessel mengacu pada Tolstov (1976), dan ide solusi koefisien Fourier-Bessel mengacu pada Ozisik (2002) yang selanjutnya dikembangkan penulis.
Pada bahasan utama, pembentukan persamaan panas pada silinder mangacu
pada pembahasan oleh Cengel (2007). Dari Cengel (2007) pula dibahas syarat awal
dan syarat batas yang terdapat pada masalah konduksi panas. Untuk solusi MSAB
homogen, yaitu yang diselesaikan dengan metode separasi variabel penulis mengacu pada penjelasan Humi dan Miller (1992), sedangkan untuk solusi MSAB non
homogen penulis mengacu pada penjelasan Ozisik (2002).

1.4. Metodologi Penelitian


Pada skripsi ini penulis membahas mengenai MSAB untuk konduksi panas
dalam silinder padat dan silinder beronggs . Penelitian dimulai dari konsep dasar matematika yang akan digunakan, yaitu definisi-definisi dan teorema-teorema
mengenai fungsi kontinu sepotong-sepotong, fungsi Gamma, metode bagi dua dan
metode pencarian inkremental, persamaan diferensial, metode pencarian solusi persamaan diferensial khususnya metode Frobenius yang akan digunakan untuk mencari solusi persamaan Bessel, definisi-definisi dan teorema-teorema syarat awal dan
syarat batas, dan definisi masalah nilai eigen Sturm-Liouville dan beberapa teorema
yang akan digunakan untuk bahasan utama skripsi ini.
Untuk pembahasan selanjutnya dipelajari mengenai persamaan Bessel dan
solusi persamaan Bessel yaitu fungsi Bessel yang diperoleh dengan menggunakan
metode Frobenius. Kemudian dipelajari mengenai deret Fourier-Bessel dan koefisien Fourier-Bessel yang diperoleh dengan memanfaatkan sifat orthogonalitas fungsi
eigen dalam hal ini fungsi Bessel.
Untuk pembahasan utama dipelajari mengenai pembentukan persamaan pa-

4
nas pada silinder, serta syarat awal dan syarat batas pada masalah konduksi panas.
Kemudian dipelajari metode separasi variabel untuk menyelesaikan MSAB konduksi panas homogen, dan metode untuk menyelesaikan MSAB konduksi non homogen
dengan sumber panas dan syarat batas tidak bergantung pada waktu.
Beberapa pembahasan dalam skripsi ini menggunakan program Matlab untuk menyelesaikan masalah, yaitu pada bahasan mengenai metode bagi dua dan
pencarian inkremental dibuat fungsi dalam program Matlab untuk mempermudah
penyelesaian masalah menggunakan metode numerik tersebut. Pada bahasan fungsi
Bessel digunakan fungsi tersebut untuk mencari pendekatan pembuat nol dari fungsi Bessel. Pada MSAB konduksi panas, program Matlab digunakan untuk membuat
visualisasi dari solusi MSAB tersebut.

1.5. Sistematika Penulisan


Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut.
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan penulisan, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II

DASAR TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai definisi dan teorema yang menjadi konsep dasar dalam pembahasan bab selanjutnya, yaitu : fungsi kontinu sepotong-sepotong, fungsi
Gamma, metode bagi dua dan metode pencarian inkremental, persamaan diferensial, metode Frobenius , syarat awal dan syarat batas, serta masalah nilai eigen
Sturm-Liouville.
BAB III PERSAMAAN BESSEL, FUNGSI BESSEL DAN DERET FOURIERBESSEL
Pada bab ini dibahas mengenai persamaan Bessel yang akan muncul pada persamaan konduksi panas pada silinder, solusi persamaan Bessel yaitu fungsi Bessel,

5
serta deret Fourier-Bessel yang akan digunakan untuk menentukan solusi persamaan konduksi panas pada silinder.
BAB IV PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU DALAM SISTEM KOORDINAT SILINDRIS
Pada bab ini dibahas mengenai pembentukan persamaan panas, syarat awal dan
syarat batas yang ada dalam masalah konduksi panas, solusi MSAB konduksi panas homogen dan beberapa contoh, dan solusi MSAB konduksi panas non homogen
dan beberapa contoh.
BAB V

KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dari apa yang telah dibahas dari bab-bab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai