Anda di halaman 1dari 8

Tugas Mata Kuliah Pencemaran dan Lindungan Lingkungan

Anggota Kelompok 2 :
1. Arief Nurhamdan
(14321011)
2. Banissalam
(14321013)
3. Budiman Hidayat
(14321015)
4. Daniel P F Tobing
(14321017)
5. Dwi Prastowo (14321019)
Pencemaran Akibat Logam dan Limbah Berbahaya
Lingkungan adalah kesatuan ruang dari semua benda, daya,
kehidupan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
dapat mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan
manusia maupun makhluk hidup lainnya. Lingkungan ini juga merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga agar tercipta
lingkungan sesuai dengan peruntukkannya bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya.
Pada era global ini, tak dapat dipungkiri bahwa banyak teknologiteknologi maju dan berkembang yang memanfaatkan unsur lingkungan.
Teknologi diartikan sebagai sesuatu yang indah dan ramah yang dapat
memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan kegiatan dan
mencapai tujuan dalam hidupnya. Namun, pada kenyataannya banyak
yang memberikan manfaat bagi manusia, tapi hanya sedikit yang
memberikan manfaat untuk lingkungan. Hal ini menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan dapat diartikan sebagai perubahan
lingkungan yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari tindakan
manusia terhadap perubahan pada penggunaan energi dan materi,
tingkatan radiasi, bahan-bahan fisika, dan jumlah organisme yang tidak
sesuai standar atau jumlahnya terlalu berlebihan. Apabila pencemaran
akibat teknologi ini dibiarkan mengalir begitu saja tanpa adanya
penanganan dan pengendalian yang tepat, maka akan menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan maupun manusia dan makhluk hidup
lainnya. Walaupun ada juga yang memberikan dampak positif.
Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah
tangga, perusahaan, kantor-kantor, sekolah dan sebagainya. Yang berupa
cair, padat bahkan berupa zat gas dan semuanya itu berbahaya bagi
kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya lagi yang
mengandung logam. Hal tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah
kecil dan sepele, karena apabila limbah tersebut dibiarkan ataupun
dianggap sepele penanganannya,atau bahkan melakukan penanganan
yang salah dalam menangani limbah tersebut maka akan sangat
membahayakan lingkungan dan juga manusia yang ada disekitarnya.

A.

Pengertian logam

Logam merupakan bahan atau zat murni organik dan anorganik yang
berasal dari kerak bumi. Secara alami siklus perputaran logam adalah dari
kerak bumi ke lapisan tanah, ke makhluk hidup, ke dalam air, selanjutnya
mengendap dan akhirnya kembali ke kerak bumi lagi (Darmono. 1995).
Sedangkan logam berat menurut Connell dan Miller (1995),
merupakan suatu logam dengan berat jenis lebih besar dari 5 gr/cm 3 dan
mempunyai nilai atom lebih besar dari 21 dan terletak di bagian tingah
daftar periodik. Memiliki karakter yang lunak, berkilau, daya hantar panas
dan listrik yang tinggi, bersifat kimiawi, yaitu sebagai dasar pembentukan
reaksi dengan asam. Palar (2004) menambahkan, bahwa apabila
akumulasi logam berat yang masuk ke dalam tubuh berlebihan maka akan
menjadi racun bagi tubuh.
Umumnya logam berat pada suhu kamar tidak selalu berbentuk
padat melainkan ada yang berupa unsur cair, misalnya Timbal (Pb),
Merkuri (Hg), Cadmium (Cd), Chromium (Cr), Arsenic (As) dan lain
sebagainya.

B.
Sumber Pencemaran Lingkungan Akibat Logam dan Limbah
Berbahaya
Timbal (Pb) yang secara luas tersebar pada batuan dan lapisan
kerak bumi (Clark, 1986). Logam ini terdapat di perairan baik secara
alamiah ataupun sebagai dampak dari aktifitas manusia. Dalam dunia
industri, timbal digunakan sebagai bahan aktif dalam pengaliran arus
elektron untuk produksi baterai. Selain itu, timbal dimanfaatkan sebagai
zat tambahan bahan bakar dan pigmen timbal dalam cat yang merupakan
penyebab utama peningkatan kadar Pb di lingkungan (Darmono, 1995).
Merkuri (Hg) merupakan cairan berwarna perak yang biasa
dikenal
juga dengan nama hydragyros. Senyawa ini merupakan
konduktor yang baik karena memiliki ketahanan listrik yang rendah
serta mudah tercampur dengan logam lainnya. Selain itu merkuri dan
komponen-komponennya bersifat toksik terhadap semua makhluk hidup.
Senyawa ini banyak dipakai dalam pembuatan cat, baterai, komponen
listrik, ekstraksi emas dan perak, anti karat, dan industri kimia lainnya.
Sumber utama Merkuri (Hg) di atmosfer adalah penguapan Hg dari tanah
dan air, disamping itu pembakaran "fossil-fuels" terutama batu bara.
Sumber utama pada air adalah dari buangan industri (terutama industri
tambang emas) dan proses pelapukan batuan karena pengaruh iklim.
Effendi (2003), menyatakan bahwa kadar Hg yang diperbolehkan dalam
perairan tidak boleh lebih dari 0,3 g/liter.
Cadmium (Cd) yang merupakan logam lunak berwarna putih perak
dan mudah teroksidasi oleh udara bebas dan gas ammonia (NH3) (Palar,

2004). Sumber Cadmium (Cd) ini biasa berasal


dari
limbah
pertambangan timah dan seng, air bilasan elektroplating, endapan
sampah, dan industri logam non ferrous. Dalam penggunaannya,
Cadmium (Cd) dipakai sebagai penyeimbang dan pewarna pada plastik
dan pelapisan logam.
Chromium (Cr) juga beracun bagi manusia. Pengaruh racun ini pada
awalnya diketahui di Jepang pada tahun 1960, dimana masyarakat yang
tinggal di daerah sekitar pabrik Kiryama, Nippon-Denko Concern di Pulau
Hokkaido banyak menderita penyakit kanker paru-paru. Awalnya penyakit
ini tidak diketahui penyebabnya, setelah melalui penelitian ternyata
penyakit tersebut diketahui sebagai akibat dari masyarakat menghirup
limbah debu industri tersebut di atas yang mengandung Chromium
Bervalensi IV (Cr+4) dan (Cr+6).
Arsenic (As) merupakan sumber utama pencemaran pada udara
karena adanya senyawa arsen dalam lingkungan pembakaran dan
pelelehan logam (tembaga dan timah hitam). Arsen merupakan salah satu
hasil sampingan dari proses pengolahan bijih logam non-besi terutama
emas, yang mempunyai sifat sangat beracun. Ketika tailing dari suatu
kegiatan pertambangan dibuang di dataran atau badan air, limbah unsur
pencemar kemungkinan tersebar di sekitar wilayah tersebut dan dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan. Bahaya pencemaran lingkungan
ini terbentuk jika tailing yang mengandung unsur tersebut tidak ditangani
secara tepat. Tingginya tingkat pelapukan kimiawi dan aktivitas biokimia
pada wilayah tropis, akan menunjang percepatan mobilisasi unsur-unsur
berpotensi racun. Selanjutnya dapat memasuki sistem air permukaan atau
merembes ke dalam akifer-akifer air tanah setempat. Ini terjadi di negaranegara yang memproduksi emas dan logam dasar (Herman, D.Z. 2006).
Sumber pencemaran arsen juga dapat berasal dari:
1. Pembakaran kayu yang diawetkan oleh senyawa arsen pentavalen,
dapat menaikkan kadar arsen diudara.
2. Pusat listrik tenaga panas bumi (geothermal) yang dapat
menyebabkan kontaminasi arsen pada udara ambient.
3. Pupuk yang di dalamnya mengandung arsen.
Secara luas masih banyak sumber logam berat lainnya yang
berpotensi mencemari lingkungan. Akumulasi yang melebihi batas yang
dibolehkan akan merubah fungsi lingkungan dan dapat membahayakan
berbagai ekosistem.

C.

Dampak Akibat Pencemaran Logam dan Limbah Berbahaya


Dampak yang terjadi terhadap manusia :

1. Dampak Terhadap Manusia Akibat Tercemar oleh Logam Berat Timbal


(Pb).

Masyarakat dapat terpapar oleh Pb melalui pencemaran udara, air


dan tanah serta dapat pula masuk kedalam tubuh melalui
makanan/minuman, obat-obatan, rokok dan terpapar oleh cat. Paparan
kronis oleh Pb dapat menyebabkan tertimbunnya Pb dalam organ atau
jaringan dan cairan tubuh. Dalam keadaan ini dapat terdeteksi adanya
Pb dalam urine, feces, keringat ,rambut dan kuku.
Paparan bahan tercemar Pb dapat menyebabkan gangguan pada
organ sebagai berikut :
a. Gangguan pada sistem syaraf.
Susunan syaraf merupakan jaringan yang sangat peka terhadap
bahan pencemar Pb. Gangguan neurologi (susunan syaraf) akibat
tercemar oleh Pb dapat berupa encephalopathy, ataxia, stupor dan
coma. Pada anak-anak dapat menimbulkan kejang tubuh dan
neuropathy perifer.
b. Gangguan pada sistem urogenetal .
Bahan pencemar Pb dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus
renal, nephropati irreversible, sclerosis vaskuler, sel tubulus atropi,
fibrosis dan sclerosis glumerolus. Akibatnya dapat menimbulkan
aminoaciduria dan glukosuria, dan jika paparannya terus berlanjut
dapat terjadi nefritis kronis.
c. Gangguan pada sistem reproduksi.
Sistem reproduksi dapat pula terganggu fungsinya akibat terpapar
oleh logam berat Pb. Gangguan terhadap sistem reproduksi dapat
berupa keguguran, kesakitan dan kematian janin. Logam berat Pb
mempunyai efek racun terhadap gamet dan dapat menyebabkan
cacat kromosom. Anak-anak sangat peka terhadap paparan Pb di
udara. Paparan Pb dengan kadar yang rendah yang berlangsung
cukup lama dapat menurunkan IQ .
d. Gangguan pada sistem hemopoitik.
Unsur hemopoitik yang peka terhadap paparan Pb adalah hemoglobin
yang menyebabkan terjadinya anemia. Efek paparan Pb tersebut
menyebabkan terjadinya terjadinya penurunan sintesis globin
walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi dalam
serum. Anemia ringan yang terjadi disertai dengan sedikit
peningkatan kadar ALA (Amino Levulinic Acid) urine. Pada anak
anak juga terjadi peningkatan ALA dalam darah. Efek dominan dari
keracunan Pb pada sistem hemopoitik adalah peningkatan ekskresi
ALA dan CP (Coproporphyrine). Dapat dikatakan bahwa gejala anemia
merupakan gejala dini dari keracunan Pb pada manusia. Anemia tidak
terjadi pada karyawan industri dengan kadar Pb-B (kadar Pb dalam
darah) dibawah 110 g/100 ml.
2. Dampak Terhadap Manusia Akibat Tercemar oleh Logam Berat Merkuri
(Hg).

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa keracunan metil dan etil


merkuri sebagian besar di sebabkan oleh konsumsi ikan yang di peroleh
dari daerah tercemar atau makanan yang berbahan baku tumbuhan
yang disemprot dengan pestisida jenis fungisida alkil merkuri. Pada
tahun 1968 Katsuna melaporkan adanya epidemi keracunan Hg di Teluk
Minamata, dan pada tahun 1967 terjadi pencemaran Hg di sungai
Agano di Nigata. Pada saat terjadi epidemi, kadar Hg pada ikan di Teluk
Minamata sebesar 11 g/kg berat basah dan di sungai Agano sebesar
10 g/kg berat basah.
Penelitian Eto (1999), menyimpulkan bahwa efek keracunan Hg
tergantung dari kepekaan individu dan faktor genetik. Individu yang
peka terhadap keracunan Hg adalah anak dalam kandungan (prenatal),
bayi, anak-anak, dan orang tua.
Gejala yang timbul akibat keracunan Hg dapat merupakan
gangguan psikologik berupa rasa cemas dan kadang timbul sifat agresi.
Keracunan Hg yang akut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
saluran pencernaan, gangguan kardiovasculer, kegagalan ginjal akut
maupun shock. Pada pemeriksaan laboratorium tampak terjadinya
denaturasi protein enzim yang tidak aktif dan kerusakan membran sel.
Pada dasarnya besarnya risiko akibat terpapar oleh Hg, tergantung
dari sumber Hg di lingkungan, tingkat paparan, teknik pengambilan
sampel, analisis sampel dan hubungan dosis-respon.
Merkuri termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan
keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama
terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90% ditemukan dalam darah
merah.
Efek Fisiologis :
Efek toksisitas merkuri terutama pada susunan saraf pusat (SSP)
dan ginjal, dimana merkuri terakumulasi yang dapat menyebabkan
kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat.
Efek pada pertumbuhan :
MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap
pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir
dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpapar MeHg bisa menderita
kerusakan otak dengan manifestasi :
-

Retardasi mental
Tuli
Penciutan lapangan pandang
Buta
Microchephaly
Cerebral Palsy
Gangguan menelan
Efek lainnya adalah terhadap sistem pernafasan dan pencernaan
makanan dapat terjadi pada keracunan akut.

3. Dampak Terhadap Manusia Akibat Tercemar oleh Logam Berat Cadmium


(Cd).
Oksida dari cadmium adalah logam yang toksisitasnya tinggi.
Sebagian besar kontaminasi oleh cadmium pada manusia melalui
makanan dan rokok. Waktu paruh cadmium kira-kira 10-30 tahun.
Akumulasi pada ginjal dan hati 10-100 kali konsentrasi pada jaringan
yang lain.
Logam cadmium dalam tubuh manusia terutama akan dieleminasi
melalui urine. Hanya sedikit cadmium yang diabsorbsi yaitu sekitar 510%. Absorbsi dipengaruhi factor diet seperti intake protein, calcium,
vitamin D dan trace logam seperti seng (Zn). Proporsi yang besar
adalah absorbsi malalui pernafasan yaitu antara 10-40% tergantung
keadaan fisik wilayah uap cadmium sangat toksis dengan lethal dose
melalui pernafasan diperkirakan 10 menit terpapar sampai dengan 190
mg/m3 atau sekitar 8 mg/m3 selama 240 menit akan dapat
menimbulkan kematian. Gejala umum keracunan Cd adalah sakit di
dada, nafas sesak (pendek), batuk-batuk dan lemah.
Paparan akut oleh cadmium (Cd) akan menyebabkan gejala mual,
muntah, diare, kram, otot, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat,
kerusakan ginjal dan hati, gangguan kardiovaskuler, empisema dan
degenerasi testicular (Ragan & Mast 1990).
Dosis mematikan (lethal dose) secara akut diperkirakan sekitar 500
mg/kg untuk dewasa dan efek dosis akan nampak jika terabsorbsi 0,043
mg/kg per hari (Ware, 1989).
Gejala akut akibat keracunan Cd (cadmium).
Gejala akut :
Sesak dada, kerongkongan kering dan dada terasa sesak
(constriction of chest ), nafas pendek, nafas terengah-engah , distress
dan bisa berkembang ke arah penyakit radang paru-paru. diserta sakit
kepala dan menggigil kemungkinan .dapat diikuti kematian.
Gejala kronis:
Nafas pendek, kemampuan mencium bau menurun., berat badan
menurun dan gigi terasa ngilu serta berwarna kuning keemasan. Selain
menyerang pernafasan dan gigi, keracunan yang bersifat kronis
menyerang juga saluran pencernaan, ginjal, hati dan tulang.
4. Dampak Terhadap Manusia Akibat Tercemar oleh Logam Berat Arsenik
(As)
Arsen dalam tubuh dapat mengganggu daya pandang mata,
hiperpigmentasi (kulit menjadi berwarna gelap), hiperkeratosis
(penebalan kulit), pencetus kanker, infeksi kulit (dermatitis). Selain itu,
dapat menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang, menurunnya sel
darah, gangguan fungsi hati, kerusakan ginjal, gangguan pernafasan,

kerusakan pembuluh darah, varises, gangguan sistem reproduksi,


menurunnya daya tahan tubuh, dan gangguan saluran pencernaan.
Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama,
yang
dapat
mengakibatkan
kematian.
Dosis
rendah
akan
mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya
efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah
dan diare.
Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah
dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di
hati dan ginjal.
5. Dampak Terhadap
Chromium (Cr)

Manusia

Akibat

Tercemar

oleh

Logam

Berat

Cr dalam tubuh dapat berakibat buruk terhadap sistem saluran


pernafasan, kulit, pembuluh darah, dan ginjal. Dampak kandungan
logam berat memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun, kita
dapat mencegahnya dengan meningkatkan kesadaran untuk ikut serta
melestarikan sumber daya hayati serta menjaga kesehatan baik untuk
diri sendiri maupun keluarga.
Salah satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan adalah dengan
mendeteksi kondisi air yang kita gunakan sehari-hari, terutama
kebutuhan untuk minum. Jika kondisi air Anda sudah terdeteksi, maka
akumulasi logam berat dalam tubuh dapat kita cegah.
D.

Cara menanggulangi pencemaran

Cara menanggulangi mercuri


Hingga saat ini belum ditemukan antidote maupun obat untuk
menangani keracunan kronis Hg. Untuk keracunan kronis Hg. Untuk
keracunan akut, bisa diberikan BAL (British Anti Lewisite), senyawa
yang mengandung 2,3-merkaptopropanol (H2SC-CSH-CH2OH), atau CaEDTA (kalsium etilendiamin tetra asetat)dan NAP (N-Asetil-d,penicilamin). Senyawa tersebut akan membentuk kompleks dengan Hg
serta meningkatkan ekskresi Hg melalui urin. Hewan yang keracunan
Hg bisa diberi BAL (dimercaptopropanol, dimercaprol, dithioglycerol)
atau D-penicillamine sebagai antidot bagi manusia, sedangkan sebagai
pertolongan pertama bisa diberikan pencuci alat pencernaan berupa
larutan yang mengandung protein,seperti susu atau putih telur.
Langkah Penyelesaian
a)
Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah
pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya
mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak
lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya

dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan


kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
b) Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang
dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat
kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur
menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan
segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat
berbahaya.
c)
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti
alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan
bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan
dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan
alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable
development).
d)
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga
lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa
pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan
penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk
permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan
pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara
dengan negara lain.

Anda mungkin juga menyukai