Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah

Materi
Dosen
Tanggal / Waktu
Tempat
Notulis

Seminar Pemeriksaan Keuangan Negara


Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan Negara
Alexandra
Jumat, 23 Januari 2015 / Pukul 07.30 10.00 WIB
Ruang I 301, Gedung I, STAN
Kelompok 3
Devri Radistya (09)
Dyah Ayu Pradnya Paramita (11)
Made Dwika Yasindra (18)
Ramadhani Ardiansyah (21)
Peserta

1.
2.

Dosen Seminar Pemeriksaan Keuangan Negara


Kelompok 1
1. Ajar Redindra Islami
02
2. Bogi Firmansyah
06
3. Ginanjar Aditya
13
4. St. Bastian S. Pasaribu
26
5. Zain Farosdaq
29
3. Kelas 10D Diploma IV Akuntansi Khusus
Uraian
1. Penyajian materi diawali oleh Ajar Redindra Islami.
2. Materi dimulai dengan pemahaman awal SPI yang diartikan sebagai suatu usaha
yang dilakukan entitas yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuranukuran untuk menjaga dan mengarahkan agar entitas bergerak sesuai dengan
tujuan dan pemahaman SPI menurut COSO. Penjelasan berlanjut mengenai unsur
pengendalian internal yang terdiri dari control environment, risk assesment, control
activities, information and comm, dan monitoring.
3. Materi berlanjut pemahaman sektor publik dan latar belakang perlunya PP SPIP
yang disajikan oleh Bogi Firmansyah dan Zain Farosdaq.
4.
Perkembangan SPIP di Indonesia dalam bentuk peraturan sudah dituangkan
pada Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengawasan Melekat, Keputusan Menteri PAN No. 30 Tahun 1994 tentang petunjuk
Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri
PAN No. KEP/46/M.PAN/2004 dan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), merupakan sistem pengendalian
intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.

5. Tahapan Penyelenggaraan SPIP meliputi Tahap Pemahaman dan Penyamaan


Persepsi (sosialisasi), Tahap Pemetaan (diagnostik), Tahap Membangun Infrastruktur,
Tahap Internalisasi, dan Tahap Pengembangan Berkelanjutan.
6. Materi berlanjut ke pembahasan unsur-unsur pengendalian internal secara detail
disajikan oleh Ginanjar Aditya.
7. Tahap Pelaksanaan pemeriksaan meliputi tujuh langkah, yaitu: 1. Pelaksanaan
pengujian analitis terinci, 2. Pengujian sistem pengendalian intern, 3. Pengujian
substantif atas transaksi dan saldo akun,
4. Penyelesaian penugasan, 5.
Penyusunan konsep temuan pemeriksaan, 6. Perolehan tanggapan resmi dan
tertulis, dan 7. Penyampaian temuan pemeriksaan (TP) kepada entitas yang
diperiksa.
8. Materi berlanjut ke penguatan efektivitas penyelenggaraan SPIP disajikan oleh St.
Bastian S. Pasaribu.
9. Penyajian kali ini membahas mengenai pengawasan yang adalah suatu upaya
yang sistematik menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang
sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar
Pengawasan Internal
adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara
efektif dan efsien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik. Pengawasan dilakukan APIP dengan Audit; Reviu;
Evaluasi; Pemantauan; dan Kegiatan Pengawasan lainnya
10. Penyajian ditutup dengan materi saran reformasi bidang pengawasan melalui
RUU SP(engawasan)IP dengan isi 1. Sistem Pengawasan Intern yang efektif, efisien,
dan sinergis, 2. Optimalisasi kinerja pengawasan intern dalam rangka pelayanan
publik yang prima menuju kesejahteraan masyarakat, 3. Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) yang Profesional, Independen, dan Kompeten (Reformasi
kelembagaan / SDM APIP)

11. Sesi pertanyaan dimulai oleh kelompok pembahas.


Jawaban kelompok penyaji
Rudy
1. ....
2. Sifatnya lebih preventif karena mencegah sebelum suatu pelanggaran terjadi
Rifky

1. Tidak bisa dijadikan dasar oleh bpk, namun bisa dijadikan rujukan dalam
melakukan audit
2. Bisa jadi berpengaruh
3. Konsep riki adalah 3 line defense:
a. Semua pegawai terlibat
b. Adanya seksi riki
c. Adanya unit pengawas intern
Ini untuk meyakinkan SPI berjalan
Rico
Tidak bisa memastikan integritas pegawai

Sanggahan
Kharis:
Ada bukti klo perusahaan swasta lebih baik penggunaan SPI dibandingkan sektor
publik krn ada sertifikasi yang selalu updated, board of management dan auditor
yang punya sertifikasi ISO
Tambahan pak alex
Private lebih baik dibandingkan publik krn melihat motifnya. Private klo jelek spinya
bs jadi rugi, kalo public g ada konsekuensinya, paling dipecat

Anda mungkin juga menyukai