HIV/AIDS
Devia Putri
Apakah HIV/AIDS?
H - Human
I - Immunodeficiency
V - Virus
Virus,karakteristiknya
mereproduksi diri sendiri
didalam sel manusia
Apakah AIDS?
A
- Acquired
- Immune
- Deficiency
- Syndrome
c. Menghasilkan antibodi
darah
Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu 6 bulan
Tahap 2: HIV Positif (simptomatik)
HIV berkembang biak dalam tubuh
Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk
Diagnosis HIV
Pemeriksaan lab dasar untuk diagnosis
a. Uji Imunologi
ELISA; CD4+
Western Blot; Ig G
Rapid HIV tests; Ig G
b.
Uji Virologi
kultur virus
tes amplifikasi asam nukleat / nucleic acid
amplification test (NAATs)
test untuk menemukan asam nukleat HIV-1
seperti DNA arau RNA HIV-1
test untuk komponen virus (seperti uji untuk
protein kapsid virus (antigen p24)
PENULARAN
HIV
a. Hubungan Seksual .
b. Darah ,produk darah, jaringan dan
organ
Transfusi, transplantasi.
Penggunaan ulang jarum suntik,semprit,
c. Ibu-ke-anak
Kolam renang
c. Penilaian Resiko
ESSE
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
RIWAYAT KESEHATAN
RKD :
Hub seksual dg pasangan + HIV/AIDS,
pasangan seksual multiple, aktivitas seksual
tdk tlindung, seks anal, homoseksual,
obat2an IV dg jarum suntik yg bergantian,
transfusi darah berulang,
RKS :
Pasien mkatakn mudh lelah, penurunan aktivitas,
tdk berdaya, putus asa,tdk berguna, rasa bersalah,
kehilangan kontrol diri, depresi, nyeri panggul, rasa
terbakar saat miksi, diare intermitten, terus-menerus
yg disertai/tanpa kram abdominal, tdk nafsu makan,
mual/muntah, rasa sakit/tdk nyaman bag oral, nyeri
retrosternal saat menelan, pusing, sakit kepala,
konsentrasi menurun, tdk mrasakn pubahn
posisi/getaran, kekuatan otot m, ketajaman
penglihatn m, kesemutan pada ekstremitas, nyeri,
sakit,& rasa terbakar pada kaki, nafas pendek, sering
batuk berulang, sering demam berulang, berkeringat
malam, merasa kesepian/isolasi,
RKK :
Con't
Aktivitas dan istirahat
Massa otot menurun, terjadi respon
fisiologis terhadap aktivitas seperti
perubahan pada tekanan darah, frekuensi
denyut jantung, dan pernafasan.
Sirkulasi
Takikardi, perubahan tekanan darah
postural, penurunan volume nadi perifer,
pucat/sianosis, kapillary refill time
meningkat.
Eliminasi :
Diare intermitten, terus menerus
dengan/tanpa nyeri tekan abdomen,
lesi/abses rektal/perianal, feses encer
dan/tanpa disertai mukus atau darah, diare
pekat, perubahan jumlah, warna, dan
karakteristik urine.
Integritas ego :
Perilaku menarik diri, mengingkari, depresi,
ekspresi takut, perilaku marah, postur tubuh
mengelak, menangis, kontak mata kurang,
gagal menepati janji atau banyak janji.
Makanan/cairan
Nyeri/kenyamanan
Pembengkakan sendi, nyeri tekan,
penurunan rentang gerak, perubahan gaya
berjalan/pincang, gerak otot melindungi
yang sakit
Pernapasan
Takipnea, distress pernafasan, batuk (mulai
sedang sampai parah)
produktif/nonproduktif, sputum kuning
(pada pneumonia yang menghasilkan
sputum).
Neurosensori :
Perubahan status mental dengan rentang
antara kacau mental sampai dimensia,
lupa, konsentrasi buruk, kesadaran
menurun, apatis, retardasi
psikomotor/respon melambat.
Ide paranoid, ansietas berkembang
bebas, harapan yang tidak realistis.
Timbul refleks tidak normal, menurunnya
kekuatan otot, gaya berjalan ataksia.
Tremor pada motorik kasar/halus,
menurunnya motorik fokalis,
hemiparase, kejang
Keamanan
Perubahan integritas kulit : terpotong, ruam,
mis. Ekzema, eksantem, psoriasis, perubahan
warna, ukuran/warna mola, mudah terjadi
memar yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Timbulnya nodul-nodul, pelebaran kelenjar limfe
pada dua/lebih area tubuh (leher, ketiak, paha)
Penurunan kekuatan umum, tekanan otot,
perubahan pada gaya berjalan.
Seksualitas
Herpes, kutil atau rabas pada kulit genitalia
Interaksi sosial :
Perubahan pada interaksi keluarga/orang
terdekat, aktivitas yang tak terorganisasi,
perobahan penyusunan tujuan.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan imunologi
Pemeriksaan darah lengkap : anemia dan
trombositopenia
Pemeriksaan gambaran darah tepi : leukopeni
Test mantoux
Rontgen thorax
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi,
6.
7.
8.
9.
Outcome yg dianjurkan :
a. Elektrolit dan asam basa seimbang
b. Cairan seimbang
c. Hidrasi
d. Status nutrisi : intake cairan dan elektrolit
Intervensi yang disarankan : Fluid Monitoring
a. Kaji kemungkinan tanda dan gejala
kekurangan caira
b.Kaji nilai dan serum elektrolite
c. Monitoring status hemodinamik
d. Pertahankan intake dan output
e. Berikan cairan IV jika diperlukan