Anda di halaman 1dari 17

Obat obat pelumpuh otot

Dr Triseno Dirasutisna SpAn

1.

Non depolarisasi
A. Tubocurarin
B. Galamin
C. Pancuronium bromida
D Norcuron
E. Tracrium
F. Rocuronium bromida
2. Depolarisasi
A. Succinylcholin
B. Decamethonium
Mekanisme transmisi neuromuscular:
1. Acetylcholin
2. Acetylcholin esterase

Mekanisme hambatan neuromuscular


1.

Menghambat sintesa/ transmisi acetylcholin /


Menurunkan pelepasan acetylcholin pd impuls syaraf
2. Non depolarisasi ( hambatan kompetitif
* Obat ini terikat kuat pada reseptor cholinergic) dan
* tidak punya reaksi denganacetylcholin tapi mencegah ikatan
asetylcholin dgn reseptor shg terjadi depolarisasi tidak terjadi
3. Hambatan Depolarisasi
Kerja obat = acetylcholin tapi untuk periode yg lama
Obat ini mengikat R/ dan bekerja spt acetylcholin pd depolarisa
si : succynilcholin/ decamethonium
Secara IV obat ini dapat diamati dgn pengamatan fasciculasi
4. Hambatan ganda
Mula mula terjadi depolarisasi kmd masuk kedlm serabut
syaraf dan bereaksi spt zat depolarisasi

Obat obat Non depolarisasi

Depolarisasi

1. Fasciculasi ada :
Tidak ada
2. Efek bertambah dengan
Dietilether
Enflurane
Isoflurane
3. Efek berkurang dengan :
Bertambah
Anticholin esterase
Penurunan suhu tubuh
MR depolarisasi
Epinerin
Acetylcholin
4. Antidotum / antagonis ada
Tidak ada

A. Tubocurarin
Ekstrak chondrodendron tomentosum
Kerja : Mencegah acetylcholin di area neuromusc junction
Dosis : Awal (dws) 15-20 mg IV
Dapat diulang
Tergantung pada : Olah raga, pembentukan otot
Kedalaman anestesi umum
Onset : +/- 3 menit
Durasi : 30 40 meni
Indikasi
Kontra indikasi
Relaksasi otot
Myastenia gravis
Memudahkan mek ventilasi
Peny. Ginjal
Kontrol konvulsi
Asma bronchiale
Antagonis oleh anticholin esterase seperti :
Neostigmin 2,5 mg dgn atropin 1 mg
Edrophonium 10 mg
Piridostigmib 10 mg dgn atropin 1 mg
Biotransformasi : Diekskresi melalui ginjal

B. Galamin
Sifat
:
Non depolarisasi
Potensi 1/6X tucbocurarin
Dapat menekan vagal - takikardi
Fasciculasi tdk ada
Dosis
: 20-120 mg
Durasi : 20-40 menit
Antagonis: Anticholin esterase
Biotransformasi: ekskresi seluruhnya mel
ginjal Kontra indikasi Gagal ginjal

C. Pancuronium bromida
Sifat : Non depolarisasi
Potensi 5X tubocurarin
Histamin release dan bronchospasme tdk ada
Berlawanan dgn: Acetylcholin
Anticholin esterase
Potasium
Meningkat dgn : Anestesi inhalasi
Hipo K / Mg
Antibiotika tertentu :
Strepto/ Kanamisin
Basitrasin
Dosis : 0,1 mg/Kg BB
Onset : +/- 3 menit
Durasi : 30-40 menit

Penggunaan:
Pelengkap anestesi umum
Intubasi endotracheal
Perawatan mesin dengan mesin ventilasi
Hati hati pd myastenia gravis
Antagonis : Neostigmin/ Piridostigmin
Pemberian dpt diikuti dgn SA dg tujuan mencegah bradikardi / henti jantung atau diberi kan bersamaan ok aksi vagolitik SA men dahului efek muscarinic neostigmin pd
jantung
Efeknya dapat bertahan sampai 1-2 jam
Metabolisme : Belum jelas
Ekskresi
: terutama melalui bilier
Monitoring : dgn alat stimulator syaraf

Obat obat pelumpuh otot


depolarisasi
A. Suksinilkholin
Sifat
: Onset < 1 menit, Durasi 5-15 menit
Mencegah asetikholin mencapai R/ pd
endplate.
Dilarutkan dalam alkalin
Kemampuan menurun atau hilang bila dicampur dengan tiopental, tiamilal atau
metoheksital
Stabil dalam lemari es,menurun pada
temperatur ruang
Dosis : 1-2 mg ( intubasi ), ulangan 1/3- dosis
1-2 mg/ kg BB/Jam ( drip )
Indikasi : Relaksasi intubasi
Perawatan elektro convulsif
Terapi laringospasme darurat
.

Fasciculasi
Terjadi akibat pemberian sucycnilcholin
nyeri otot pasca pemberian dalam bbrp hari
Dpt dikurangi dengan pemberian :
Tubokurarin 3-6 mg
Pankuronium bromida 0,5 1 mg
Galamin 20 mg
HIPERTERMI MALIGNA
Berperan pada timbulnya MH
Temperatur naik tiba tiba pada tingkat bahaya - harus
dianggap keadaan/ mengancam keselamatan jiwa dan
memerlukan tindakan yang cepat dan tepat.
Drug of choice: Dantrolene

TEKANAN INTRAOKULER
Meningkat setelah pemberian, berjangka pendek
Timbul selama fase fasikulasi
Tidak diberikan pada op intraokuler
TEKANAN INTRAGASTRIK
Meningkat shg dpt menimbulkan regurgitasi
Dpt dicegah spt diatas
KARIOVASKULER
Aritmi, bradikardi dan hipertensi sering terjadi terutama
selama intubasi dan laringoskopi
Aritmi dan bradikardi lebih umum terjadi pada pengulang
an dosis
Aritmi jarang terjadi pada pemberian kontinyu / drip
.

HIPERKALEMI
Kolaps/ henti jantung ok hiperkalemi dpt terjadi pada:
Luka bakar/ trauma berat
Tetanus
Cedera otak atau syaraf tl belakang
Uremi dengan peningkatan serum K
Lika lower atau upper mototr neuron
APNOE BERKEPANJANGAN
Mkn ok penurunan aktifitas pesudoasetil esterase atau
perubahan respons motor endplate
Pseudoasetilkholin esterase perlu dipertimbangkan bila nafas
spontan tdk tercapai dalam waktu 15 menit
Ggn hambatan neuromuskuler terapinya :
Hambatan depolarisasi nafas kendali smp timbul
nafas spontan
berikan FFP/ Darah untuk
mengendalikan pseudokholinesterase
Hambatan ganda Teruskan kontrol ventilasi + kan
antikholin esterase IV ( edophonium 10 mg/ neostigmin 2,5 mg
atropin 1 mg )
METABOLISME.ekskresi mel ginjal dlm btk suksinik asid +
kolin

2. DEKAMETONIUM
Sifat : Sintetik MR
Tdk berefek pada jantung, tl punggung otak atau
sy
otonom
Fasikulasi dapat terjadi tapi tdk spt suksinilkholin
Dosis : 3 mg IV
Durasi : +/- 20 mnt
Tidak ada antagonis/ antidotum, Neostigmin/
edrophonium malah memperpanjang
kerja obat
Metabolisme: Diekskresi melalui ginjal tapi tdk dihidrolisa

Obat obat pelemas otot lain


( Relatif baru )
Efek samping pelemas otot spt :
Suksinilkholin : mialgia, bradikardi, hiper K,
peninggian TIO dan intragastrik
Tubokurarin : hipotensi
Galamin dan pankuronium bromida: hipertensi, takikardi
MR nondepolarisasi durasinya panjang tapi obat obat baru
cenderung tanpa efek samping dan relatif pendek durasinya shg
diperlukan MR yang ideal yaitu :
Non depolarisasi
Onsetnya cepat
Pemulihan cepat
Nonkumulatif
Kardiovaskuler efek tidak ada
Histamin release tdk ada
Reversible dgn kolinesterase
Metabolit inaktif

1. ATRACURIUM
Sifat : Dekomposisi spontan pada pH dan suhu
tubuh
Hidrolisa oleh kolinesterase, eksr mel ginjal
Dosis : 0,5mg/Kg BB ( Intubasi )
Dosis tinggi dapat menyebabkan histamin
release reaksi kulit, hipotensi, bronkho spasme
Onset: +/-n 2 menit
Durasi: 20-25 menit

2. VECURONIUM BROMIDA
( Norcuron )
Sifat : Poten neuromuskuler blocking agent ( NMBA)
Tidak stabil dalam bentuk larutan
Atrakurium & vecuronium tidak ada kumulatif efek
pada pengulangan do/ maupun kontinyu,juga
Mudah direverse dgn edrophonium, Neostigmin atau
piridostigmin
Dosis : 0,08- 0,1 mg/ kg bb ( intubasi)
0,025 mg/kg bb ( Maintenance )
0,03/kg bb efek kardiovaskuler tidak ada
Onset dan durasi lebih pendek dari atrakurium
Baik dipakai pada pasien kritis atau outpatien

3.Rokuronium bromida
( Esmeron)
Sifat

: Nondepo NMBA
Merupakan antagonis asetilkolin pd R/
kompoetitif
Tidak memblokir sy ototnom
Potensi
: 15-20% Vecuronium
Onset
: Cepat
Durasi
: intermediate
Pemulihan : Cepat
Kumulatif : ada tapi sedikit
Enflurane, isoflurane potensiasi dgn esmeron,
halotan sedikit

Kepustakaan
1. Lees. Synopsis of Anaesthesia 13. ed
2. Ronald D Miller. Anaesthesia
3. ES`Atkinson, GB Rushman,J Alfred Lee. A synopsis
of Anaesthesia

Anda mungkin juga menyukai