Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan
Yang dibina oleh bapak Hendri Purwito, M.Si
Oleh
Ayu Nurul Hidayah (130721611009)
Dian Lisna Wati
(130721611768)
Muhammad Arif
(130721611764)
Riza Nur Hayati
(130721611772)
Saiful Efendi
(100721407117)
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal
sebagai tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya
sehari-hari.
Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupuan manusia. Hal ini dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan tercipta
suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Akhir-akhir ini sering kali
ditemukannya suatu pengrusakan lingkungan oleh manusia dengan alasan
pemanfaatan untuk menghasilkan materi yang lebih, secara tidak langsung tindakan
ini akan mengakibatkan terkikisnya lingkungan dan mengancam pada kelangsungan
hidup manusia.
Sekarang ini masalah kerusakan lingkungan hidup semakin merajalela. Di
Indonesia, masalah kerusakan lingkungan hidup sekarang ini sudah merupakan
problem khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Masalah lingkungan hidup memang
merupakan masalah yang kompleks dimana lingkungan lebih banyak bergantung
kepada tingkah laku manusia yang semakin lama semakin menurun, baik dalam
kualitas maupun kuantitas dalam menunjang kehidupan manusia. Ditambah lagi
dengan melonjaknya pertambahan penduduk maka keadaan lingkungan menjadi
semakin semrawut. Berbagai usaha penggalian sumber daya alam dan pembangunan
industri-industri untuk memproduksi barang-barang konsumsi tanpa adanya usahausaha perlindungan terhadap pencemaran lingkungan oleh buangan yang merupakan
racun bagi lingkungan disekitarnya dan tidak mustahil dapat membawa kematian.
Kejadian ini membawa dampak dampak bagi kelangsungan hidup manusia.
Kecenderungan kerusakan lingkungan hidup semakin masif dan kompleks baik di
pedesaan dan perkotaan. Memburuknya kondisi lingkungan hidup secara terbuka
diakui memengaruhi dinamika ekonomi, politik dan social budaya masyarakat baik di
tingkat komunitas, regional, maupun nasional. Pada gilirannya krisis lingkungan
hidup secara langsung mengancam kenyamanan dan meningkatkan kerentanan
kehidupan setiap warga negara. Sehingga setiap warga seharusnya mulai sadar akan
pentingnya lingkungan hidup dan mulai melestarikan lingkungan hidup itu sendiri.
Diharapkan dengan ini, maka kerusakan lingkungan hidup tidak terjadi lagi.
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap
perekonomian.
2. Mendeskripsikan tentang dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap
politik.
3. Mendeskripsikan tentang dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap social
budaya.
2. Pembahasan
2.1 Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup Bagi Perekonomian
Kalimantan yang terkenal dengan potensi alam dan potensi wisata alam kini
keadaanya sangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah menjadi
pemandangan biasa dimana-mana. Eksploitasi tambang yang berlebihan, perubahan
fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, kebakaran hutan serta sejumlah isu
lingkungan lainnya dituding menjadi penyebab utama. Kalimantan Barat sendiri tidak
lepas dari akibat kerusakan lingkungan tersebut.
Penebangan hutan secara ilegal (illegal logging) sebenarnya persoalan klasik
bagi masyarakat Indonesia. Setiap hari, kegiatan tersebut marak dilakukan di
sejumlah kawasan hutan dengan diketahui petugas instansi berwenang, aparat dan
masyarakat setempat. Meskipun berkali-kali diberitakan bahwa penertiban terus
diupayakan, namun penebangan dan perusakan hutan semakin merajalela.
Di kabupaten Ketapang misalnya, sasaran penebangan liar adalah Taman Nasional
Gunung Palung. Sasaran penebangan adalah pohon-pohon dengan jenis Kayu Ramin,
Meranti, Klansau, Mabang, Bedaru, dan jenis Kayu Tengkawang yang termasuk jenis
kayu dilindungi. Setiap hari jumlah truk yang mengangkut kayu ini ke wilayah
Malaysia sekitar 50 60 truk. Menurut Sekjen Silva Indonesia pengangkutan ini
berlangsung siang dan malam dihadapan mata aparat instansi berwenang tanpa ada
pemungutan dana reboisasi dan pajak lainnya
Dari penjelasan diatas terdapat Kerugian di bidang Ekonomi, contohnya setiap
hari kayu ilegal berbentuk balok yang diselundupkan dari Kal-Bar ke Serawak
mencapai 10.000 m kubik. Kayu-kayu ini terbebas dari iuran resmi seperti dana
reboisasi, provisi sumber daya hutan, dan pajak ekspor. Diprediksi kerugian negara
mencapai Rp. 5,35 milyar per hari, atau sekitar Rp 160,5 milyar perbulan. Kemudian
sumber daya alam yang di eksploitasi secara berlebihan dan illegal akan mengalami
kelangkaan,sehingga harganya menjadi mahal. Sedangkan penduduk sekitar tidak
masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai merabah atau bertambah banyak maka
angka kriminalitas yang ada akan meningkat. Pusaran arus besar pemikiran sekitar
kita saat ini menerjemahkan kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah sosial
dan ekonomi. Bersumber konstruksi ini, penanganan pengurangan orang miskin
berpotensi bersilang jalan. Pada satu kutub kemiskinan diatasi lewat pemberdayaan
mengasumsikan potensi inheren orang miskin. Kemiskinan menjadi masalah sosial
ketika stratifikasi dalm masyarakat sudah menciptakan tingkatan atau garis-garis
pembatas. sehingga adanya kejanggalan dalam interaksi antara orang yang berada di
tingkatan yang dibawah dan di atasnya.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup dapat mengalami kerusakan karena berbagai faktor. Faktor
tersebut bisa jadi faktor alam, bisa jadi diakibatkan karena kelalaian manusia, dan
bisa juga terjadi akibat kombinasi dari keduanya. Contoh-contoh kerusakan
lingkungan antara lain:
Tanah longsor akibat hutan yang gundul,Kebakaran hutan karena pembalakan
liar ,Tsunami,Gempa Bumi,Angin topan,Perburuan liar yang menyebabkan terancam
punahnya beberapa spesies,Pencemaran laut yang berakibat banyaknya satwa dan
tumbuhan air yang tidak dapat hidup,Penumpukan sampah pada sungai yang
mengakibatkan air tidak dapat mengalir secara lancar hingga,meluap dan
menyebabkan banjir.
Kerusakan lingkungan tidak hanya membawa dampak terhadap lingkungan
fisik saja. Kerusakan lingkungan juga membawa dampa terhadap socialvudaya,ekonomi, da politik. Dampak yang ditimbulkan di bidang ekonomi ada yang
besifat positif tapi kebanyakan bersifat negatif. Contohnya pada daerah penambangan
pasir dan batu di daerah gunung merapi jumlah pengangguran menurun karena dari
aktivitas tersebut menyerap banyak tenaga kerja dan para pedagang bisa berjualan
makanan di sekitar situ. Jadi perekonomian daerah tersebut meningkat.
Daftar Rujukan
Ekosistem dan Ekologi. 2013. Pengertian lingkungan hidup dan kerusakan (online)
(http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/10/pengertian-lingkunganhidup-kerusakan.html), diakses 18 februari 2014
Saputro, Edy Purwo. 2013. Dampak Social Ekonomi Banjir (Online)
(http://www.investor.co.id/opini/dampak-sosial-ekonomi-banjir/77128),
diakses 18 februari 2014
Sadli. 2012. Aspek-Aspek Tentang Banjir (Online)
(http://bebasbanjir2025.wordpress.com/aspek-aspek-tentang-banjir/ekonomibanjir/), diakses 18 februari 2014masala-http://gantengbgttugas.blogspot.com/2012/03/masalah-sosial-kemiskinan.html
Malanguna, David Shiron. 2009. Masalah-Masalah Social (Online). 2009.
(http://davidmalanguna.blogspot.com/2009/11/kemiskinan-masalahsosial.html ), diakses 18 februari 2014
Noferi, Indra. 2012. Dampak sosial ekonomi dari pencemaran Danau
Maninjau(online).(http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-71780.pdf),
diakses 18 februari 2014