DISUSUN OLEH:
TRI NUR JAYANTI
220112140036
BANDUNG
2015
Jarak kepala-simphysis : 21 cm
Jarak simphysis-kaki: 18 cm
Lingkar kepala : 29 cm
Lingkar dada : 29 cm
Air ketuban
: biasa
Panjang tali pusat : 50 cm (Jumlah vena 1, arteri 2)
Karakteristik plasenta : Berat 400 gr, ukuran 20x20 cm, jumlah 1,
choeion 1, amnion 1.
5. Riwayat Keluarga
Tidak terkaji
6. Riwayat Psikologis Orang Tua
Tidak terkaji
7. Kebutuhan Dasar (ADL)
- Nutrisi: Klien mendapatkan ASI 40 cc setiap 3 jam melalui OGT.
-
menangis lemah.
Perawatan Diri: Klien dimandikan secara sponge bath setiap pagi.
banyak tidur,
Popok diganti setiap setelah mandi dan setiap BAB dan BAK yang
terlalu banyak. Klien tampak bersih dan tampak tidak ada tandatanda iritasi.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
: Gerak kurang aktif, banyak tidur
b. TTV
TD
: - mmHg
RR
: 48 x/menit
0
T
: 36,1 C
HR
: 120 x/menit
c. Pengukuran Antropometri
BB
: kg
TB
: cm
LK
: cm
LD
: cm
LLA
: cm
d. Pemeriksaan Head to Toe
- Kepala: Fontanel lunak, tidak cekung atau pun menonjol, sutura
-
tepat.
Mata: Sklera anikterik.
Hidung: Bentuk simetris, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung.
Wajah: Simetris
Telinga: Bentuk simetris, kartilago tampak belum sempurna,
keluaran cairan (-)
HR 120 x/menit.
Abdomen: Tidak terdapat distensi abdomen, BU (+). Tali pusat
sudah lepas.
Ekstremitas
Atas: Lengkap, tidak ada kelainan, akral kadang teraba dingin,
pucat (+).
Bawah: Lengkap, tidak ada kelainan, akral kadang teraba dingin,
pucat (+).
- Kulit: Tampak bersih, ikterik (-), turgor normal, lanugo (+).
9. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Laboratorium 02 Februari 2015 16.21
Pemeriksaan
-
Hasil
Nilau Rujukan
Satuan
B. Analisa Data
No
.
1.
2.
Data
3.
Etiologi
Masalah
Keperawatan
Resiko Hipotermi
Resiko infeksi
Ketidakseimbangan
n
nutrisi
dari
tubuh
C. Diagnosa Keperawatan
1. .
kurang
kebutuhan
2.
Diagnosa
Keperawatan
Resiko hipotermi
Resiko infeksi
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam, suhu
tubuh
bayi
stabil
dengan kriteria hasil :
Suhu berada dalam
batas normal 36-37,5
C
Akral hangat
Bayi tidak menggigil
dan tidak kepanasan
Bayi tidak pucat/
sianosis
Perencanaan
Intervensi
Pantau suhu setiap 4-6 jam
Rasional
Pantau
gejala
hipertermi
terapi kolaborasi
Kaji haluaran dan berat jenis urin
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam,
klien terhindar dari
infeksi, dengan kriteria
hasil:
hipotermi
dan
Menilai
perkembangan
termoregulasi bayi
Mengetahui lebih dini adanya
gejala hipotermi dan hipertermi
sehingga dapat segera diberikan
intervensi
Menjaga bayi tetap hangat
Penurunan
haluaran
dan
peningkatan BJ urin dihubungkan
dengan penurunan perfusi ginjal
selama periode stress karena rasa
dingin
Menjaga kebersihan bayi dengan
tetap mempertahankan kehangatan
Mengidentifikasi adanya tandatanda infeksi lebih dini, sehingga
dapat segera diintervensi
Meminimalkan terjadinya infeksi
silang
Mencegah terjadinya infeksi
3.
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Kolaborasi
a. Berikan antibiotik: Ampicilin
Sulbactan sesuai program
b. Berikan antibiotik: gentamisin
sesuai program
Mencegah
dan
penularan infeksi
membatasi
Tanggal
Implementasi
1.
1.
1.
Respon
1.
1.
1.
Paraf
F. CATATAN PERKEMBANGAN
No. Dx
Tanggal
SOAP
Paraf
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, Judith M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta: EGC.