Molases
Molases atau tetes berasal dari hasil ikutan pada proses penggilingan tebu
menjadi gula. Kandungan gula dalam tetes mencapai 77%, serta mengandung protein
kasar sebesar 3,5%. Tetes tebu berwarna cokelat kemerahan, kalau dicicipi akan terasa
manis. Oleh karenanya, molasses banyak digunakan pada pakan sapi untuk
menambah nafsu makan ternak (Agus, 2007).
Pollard
Pollard adalah hasil sisa penggilingan dari gandum yang dapat digunakan
sebagai pakan ternak, kaya akan protein, lemak, zat-zat mineral dan vitamin-vitamin
dibandingkan dengan biji keseluruhan, akan tetapi banyak mengandung polikasarida
struktural dalam jumlah yang banyak. Polisakarida struktural tersebut terdiri dari
selulosa, hemiselulosa, selebiosa, lignin dan silica oleh karena itu bahan ini sangat
sesuai untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia (Susanti, 2007).
Tepung Tapioka
Tepung tapioka adalah pati dari umbi singkong yang dikeringkan dan dihaluskan.
Tepung tapioka merupakan produk awetan singkong yang memiliki peluang pasar yang
sangat luas. Singkong yang telah diolah menjadi tepung tapioca dapat bertahan selama
1 sampai 2 tahun dalam penyimpanan (Suprapti, 2005).
Grinding
Penggilingan atau grinding merupakan proses pengolahan pakan dengan cara
pengurangan ukuran partikel, paling umum digunakan, paling murah dan metodenya
sederhana. Tujuan dan manfaat dari proses penggilingan adalah meningkatkan luas
permukaan, meningkatkan kecernaan (lebih digestible), memudahkan penanganan dan
pencampuran, meningkatkan efisiensi pembuatan pellet pada ukuran partikel tertentu
dan disukai peternak atau pemakai. Penggilingan bahan baku pakan dilakukan jika
bahan baku yang akan digunakan berbentuk butiran. Alat yang digunakan dapat berupa
mesin penggiling (grinder) atau alat tradisional seperti lumpang atau alu (Agus, 2007).
Mixing
Mixing merupakan proses pengadukan dan pengacakan. Pengadukan berarti
meningkatkan keseragaman, sedangkan pengacakan berarti meningkatkan keragaman.
merupakan
salah
satu
proses
pengolahan
pakan
dengan
pengolahan karena pellet akan berlangsung mengering sehingga tidak perlu lagi proses
pengeringan (Agus, 2007).
MATERI DAN METODE
MATERI
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum adalah timbangan, mixer, hammer
mill, mesin pellet, karung dan nampan.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah jagung, pollard, dedak
halus, konsentrat ayam, bungkil kedelai, garam, tepung tapioka, molasses dan air.
METODE
Grinding. Bahan pakan berupa jagung ditimbang lalu digiling menggunakan
hammer mill dan dipersiapkan untuk mixing.
Mixing. Bahan pakan ditimbang sesuai proporsi dalam ransum. Lama
pencampuran bahan pakan selama 15 menit kemudian dilihat hasil pencampurannya.
Susanti, Sri dan Eko Marhaeniyanto. 2007. Jurnal Kecernaan, Retensi Nitrogen dan
Hubungannya dengan Produksi Susu Pada Sapi Peranakan Friesian
Holstein (PFH) yang diberi Pakan Pollard dan Bekatul. Fakultas Peternakan.
Universitas Tribhuwana Tungga Dewi. Malang.
Suprapti, Lies. 2005. Pembuatan dan Pemanfaatannya Tepung Tapioka. Kanisius.
Yogyakarta.
LAMPIRAN