Anda di halaman 1dari 15

SISTEM BILANGAN

Sistem Bilangan adalah kumpulan simbol khusus yang digunakan dalam


membangun sebuah bilangan. Sistem bilangan yang umum dipakai manusia
adalah Desimal yang terdiri dari sepuluh simbol yaitu 0 s/d 9. Sistem bilangan
desimal biasanya disebut sistem bilangan berbasis 10. Penulisan basis sistem
bilangan biasanya diakhir bilangan berupa angka yang diperkecil / subscrip,
misalnya : 20010, akan tetapi biasanya untuk sistem bilangan desimal tidak
dituliskan.
Bilangan

Biner

umum

digunakan

pada

dunia

komputasi.

Komputer

menggunakan Bilangan Biner agar bisa saling berkomunikasi antar komponen


(hardware) maupun antar sesama komputer. Karena komputer hanya menggunakan
bahasa mesin, yaitu apabila komputer mendapatkan sinyal listrik atau tegangan
listrik (Volt), berarti bernilai 1. Apabila komputer tidak mendapatkan sinyal listrik atau
tegangan listrik, berarti bernilai 0.
Bilangan Biner dapat dikonversikan ke jenis sistem bilangan lain seperti
bilangan Desimal dan Oktal. Manusia sering menggunakan bilangan Desimal dalam
kehidupannya sehari-hari. Bilangan Biner dan jenis sistem bilangan lainnya saling
menyusun satu sama lain. Misalnya bilangan biner 00000010 merupakan angka 2
dalam bilangan Desimal. Begitupun sebaliknya, apabila angka 2 Desimal, maka
berarti angka 00000010 dalam Bilangan Biner.
Bilangan Biner digunakan juga untuk menyusun suatu data ataupun file yang
terdapat di dalam komputer. Misalnya terdapat suatu file yang berukuran 1MB (Mega
Byte). Apabila 1 Byte= 8 bit, berarti file tersebut tersusun atas beratus-ratus bit
menjadi sebuah file tersebut.
Bilangan Biner juga digunakan untuk berkomunikasi antar sesama komputer
dalam suatu jaringan. Karena komputer hanya mengerti Bilangan Biner, maka
komputer menstransmisikan sinyal-sinyal listrik ke perangkat jaringan untuk bisa
berkomunikasi satu sama lain. Bilangan Biner sangat penting dalam menyusun
suatu

jaringan

komputer.

Biner sangatlah diperlukan.

Untuk

menyusun

suatu

IP

Address, Bilangan

A. SISTEM BILANGAN DI KOMPUTER


Sistem bilangan yang digunakan dalam komputer adalah :
1. Sistem Bilangan Biner
2. Sistem Bilangan Oktal
3. Sistem Bilangan Desimal
4. Sistem Bilangan Heksadesimal
I.

Sistem Bilangan Biner


Bilangan

Biner

umum

digunakan

pada

dunia

komputasi.

Komputer

menggunakan Bilangan Biner agar bisa saling berkomunikasi antar komponen


(hardware) maupun antar sesama komputer. Karena komputer hanya menggunakan
bahasa mesin, yaitu apabila komputer mendapatkan sinyal listrik atau tegangan
listrik (Volt), berarti bernilai 1. Apabila komputer tidak mendapatkan sinyal listrik atau
tegangan listrik, berarti bernilai 0.
Sistem ini menggunakan dua simbol khusus, yaitu 0 dan 1. Disebut juga
sistem bilangan berbasis 2. Biner merupakan bilangan dasar yang digunakan
dalam sistem komputer digital. Penulisan bilangan biner dalam komputer biasanya
dikelompokan per 4 bilangan, misalnya : 1010 0001.
Bilangan Biner dapat dikonversikan ke jenis sistem bilangan lain seperti
bilangan Desimal dan Oktal. Manusia sering menggunakan bilangan Desimal dalam
kehidupannya sehari-hari. Bilangan Biner dan jenis sistem bilangan lainnya saling
menyusun satu sama lain. Misalnya bilangan biner 00000010 merupakan angka 2
dalam bilangan Desimal. Begitupun sebaliknya, apabila angka 2 Desimal, maka
berarti angka 00000010 dalam Bilangan Biner.
Bilangan Biner digunakan juga untuk menyusun suatu data ataupun file yang
terdapat di dalam komputer. Misalnya terdapat suatu file yang berukuran 1MB (Mega
Byte). Apabila 1 Byte= 8 bit, berarti file tersebut tersusun atas beratus-ratus bit
menjadi sebuah file tersebut.
Bilangan Biner juga digunakan untuk berkomunikasi antar sesama komputer
dalam suatu jaringan. Karena komputer hanya mengerti Bilangan Biner, maka
komputer menstransmisikan sinyal-sinyal listrik ke perangkat jaringan untuk bisa
berkomunikasi satu sama lain. Bilangan Biner sangat penting dalam menyusun
suatu

jaringan

komputer.

Biner sangatlah diperlukan

Untuk

menyusun

suatu

IP

Address, Bilangan

Contoh :
o 00102 = 0010 = 210
o 10102 = 1010 = 1010
II. Sistem Bilangan Oktal
Sistem ini menggunakan delapan simbol khusus, yaitu 0 s/d 7. Disebut juga
sistem bilangan berbasis 8.
Contoh :
o 28 = 210
o 108 = 810
III. Sistem Bilangan Desimal
Sistem ini menggunakan delapan simbol khusus, yaitu 0 s/d 9. Disebut juga
sistem bilangan berbasis 10.
IV. Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem

ini

menggunakan

delapan

simbol

khusus,

yaitu

s/d

9,

A,B,C,D,E,F. Disebut juga sistem bilangan berbasis 16 dan merupakan satusatunya sistem bilangan yang menggunakan huruf. Huruf-huruf A,B,C,D,E,F
berturut-turut nilainya adalah : 10,11,12,13,14,15.
Contoh :
o 816 = 2
o A16 = 10
o 1A16 = 26
B. KONVERSI SISTEM BILANGAN
Manusia sebagai pengguna komputer terbiasa dengan sistem bilangan
desimal, oleh karena itu sistem bilangan yang lain harus dikonversi ke sistem
bilangan desimal agar mudah dimengerti. Komputer dapat mengerti semua sistem
bilangan karna telah diprogram demikian, walaupun terlihat seperti itu akan tetapi
sesungguhnya komputer pun melakukan konversi hanya saja hal itu berjalan
dalam waktu yang sangat singkat (mili detik) sehingga tidak terlihat komputer
sedang mengkonversi.

I.

Konversi basis 2, 8, 16 ke basis 10


Aturan umum :
Kalikan setiap bilangan dengan basis yang dipangkatkan sesuai urutannya,
kemudian hasilnya dijumlahkan.
a. Konversi basis 2 ke basis 10.
Contoh :
1. 10102 = 1010

Urutan pangkat
Sehingga perhitungannya menjadi :
3

(1 x 2 ) + (0 x 2 ) + (1 x 2 ) + (0 x 2 ) =
8

= 1010

Pangkat berdasarkan urutan

(1 x 2 ) + (0 x 2 ) + (1 x 2 ) + (0 x 2 )

basis

Bilangan biner

1. 110112 = 2710
Perhitungannya :
4

(1 x 2 ) + (1 x 2 ) + (0 x 2 ) + (1 x 2 ) + (1 x 2 ) =
16

b. Konversi basis 8 ke basis 10.


Contoh :
1. 15018 = 83310
Perhitungannya :
3

(1 x 8 ) + (5 x 8 ) + (0 x 8 ) + (1 x 8 ) =

512 +

320

2. 238 = 1910
Perhitungannya :
1

(2 x 8 ) + (3 x 8 ) =

16

= 19

= 833

= 27

c. Konversi basis 16 ke basis 10.


Contoh :
1. A1F16 = 259110
Perhitungannya :
2

(A x 16 ) + (1 x 16 ) + (F x 16 ) =
10x256 +

16

15

= 2591

2. 5016 = 8010
Perhitungannya :
1

(5 x 16 ) + (0 x 16 ) =

80

= 80

II. Konversi basis 10 ke basis 2, 8, 16


Aturan umum :
Bagilah bilangan dengan basisnya, kemudian sisa hasil bagi diurutkan
mulai dari yang terakhir.
a. Konversi basis 10 ke basis 2.
Contoh :
1. 3510 = 1000112
Perhitungannya :
2
2
2
2
2

35
17
8
4
2
1

1
1
0
0
0

Hasilnya : 100011
2. 10010 = 11001002
b. Konversi basis 10 ke basis 8
Contoh :
1. 2510 = 318
63

Perhitungannya :
25

Hasilnya : 31
2. 7810 = 1168
c. Konversi basis 10 ke basis 16.
Contoh :
1. 25010 = FA16
Perhitungannya :
250

16

15(F)

10 (A)

Hasilnya : FA
2. 525010 = 148216
III. Konversi basis 8, 16 ke basis 2
Aturan :
Basis 8 ke basis 2
Konversi setiap digit bilangan ke bilangan biner 3 digit, kemudian
digabungkan.
Basis 16 ke basis 2
Konversi setiap digit bilangan ke bilangan biner 4 digit, kemudian
digabungkan.
Bila terdapat digit 0 di depan hasil penggabungan bilangan biner maka boleh
dihilangkan. Misalnya : 001002 = 1002.
a. Konversi basis 8 ke basis 2.
Contoh :
1. 328 = 110102
Perhitungannya :
3

011

010

Hasilnya : 011010 = 11010.


64

2. 2402 = 101000002
b. Konversi basis 16 ke basis 2.
Contoh :
1. 4816 = 10010002
Perhitungannya :
4

0100

1000

Hasilnya : 01001000 = 1001000.


2. 2C16 = 1011002
IV. Konversi basis 2 ke basis 8, 16
Aturan :
Basis 2 ke basis 8
Kelompokkan menjadi 3 digit bilangan, dimulai dari digit terakhir
kemudian konversikan ke basis 8.
Basis 2 ke basis 16
Kelompokkan menjadi 4 digit bilangan, dimulai dari digit terakhir
kemudian konversikan ke basis 16
a. Konversi basis 2 ke basis 8.
Contoh :
1. 101012 = 288
Perhitungannya :
10 101
2

Hasilnya : 28
2. 1101012 = 658
b. Konversi basis 2 ke basis 16.
Contoh :
1. 10011102 = 4E16
Perhitungannya :
100 1110
4

14(E)
65

Hasilnya : 4E
2. 100101112 = 9716
Tabel 6.1 Biner-Oktal-Desimal-Hexadesimal

Biner Oktal

Desimal

Hexadesimal

0000

0001

0010

0011

0100

0101

0110

0111

1000

10

1001

11

1010

12

10

1011

13

11

1100

14

12

1101

15

13

1110

16

14

1111

17

15

C. BIT
Manusia

terbiasa bekerja dengan

menggunakan

bilangan desimal

sedangkan komputer menggunakan bilangan biner. Komputer menggunakan


bilangan biner salah satu alasannya adalah agar dapat diimplementasikan ke
dalam komponen elekronika digital. Komputer modern menggunakan komponen
yang dibangun dengan logika on/off (I/0).

66

Di dalam komputer, bilangan biner lebih dikenal dengan nama bit yang
merupakan kependekan dari Binary Digit. Bit dapat menyatakan :

Karakter

Bilangan

Nilai logika (true/false)

Warna

Lokasi/alamat
n

Bilangan dengan n bit dapat menyatakan 2 bilangan yang berbeda.


Kumpulan dari 8 bit disebut byte. Jadi 1 byte terdiri 8 bit. Byte biasanya digunakan
untuk menyatakan kapasitas memori/penyimpanan.
Bit
Byte
Kilobyte
Megabyte
Gigabyte
Terabyte
1 byte

=
=
=
=
=
=

1
8

Binary

Digit
Bit
1024
Byte
1024 Kilobyte
1024 Megabyte
1024 Gigabyte
= 23 bit
=2

10

= 1.024 byte

1 Mega byte (MB)

=2

20

= 1.048.576 byte

1 Giga byte (GB)

= 230 = 1.073.741.824 byte

1 Kilo byte (KB)

Perbedaan perhitungan inilah yang menyebabkan kesalahan tafsiran


masyarakat awam yang terbiasa dengan bilangan desimal. Misalnya Flash Disk
1G

dianggap sama dengan 1.000 MB atau 1.000.000.000

kenyataannya

ukuran

media penyimpanan

biasanya

dihitung

byte. Pada
dalam byte,

sehingga Flash Disk 1G dihitung 1.000.000.000 byte = 0.93 GB.


D. KODE BILANGAN
Satu byte dapat menyatakan satu karakter data. Karena komputer dipakai
oleh masyarakat luas dan diproduksi secara masal oleh banyak pabrik maka perlu
adanya kesepakatan untuk menyatakan kelompok bit untuk setiap karakter data.
Beberapa kesepakatan tersebut adalah :
1. ASCII (American Standart Code for Information Intechange).
2. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)

1. ASCII pada awalnya menggunakan 7 bit untuk menyatakan 2 (128) karakter.


Bit ke-8 biasa ditambahkan untuk pengecekan error. Tetapi karena dirasa
kurang maka muncul ASCII-8 yang menggunakan 8 bit untuk menyatakan 2
(256) karakter. Penggunaan ini tidak umum/tidak standar.
Tabel 6.2 Tabel ASCII
Bine
r
0000
0000
0000 0001
0000 0010
0000 0011
0000 0100
0000 0101
0000 0110
0000 0111
0000 1000
0000 1001
0000 1010
0000 1011
0000 1100
0000 1101
0000 1110
0000 1111
0001 0000
0001 0001
0001 0010
0001 0011
0001 0100
0001 0101
0001 0110
0001 0111
0001 1000
0001 1001
0001 1010
0001 1011
0001 1100
0001 1101
0001 1110
0001 1111
0010 0000
0010 0001
0010 0010
0010 0011
0010 0100
0010 0101
0010 0110
0010 0111

Hexa
000
001
002
003
004
005
006
007
008
009
00A
00B
00C
00D
00E
00F
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
01A
01B
01C
01D
01E
01F
020
021
022
023
024
025
026
027

Oktal
0
1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
17
20
21
22
23
24
25
26
27
30
31
32
33
34
35
36
37
40
41
42
43
44
45
46
47

Desim
al 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Simbo
l NUL
SOH
STX
ETX
EOT
ENQ
ACK
BEL
BS
HT
LF
VT
FF
CR
SO
SI
DLE
DC1
DC2
DC3
DC4
NAK
SYN
ETB
CAN
EM
SUB
ESC
FS
GS
RS
US
SP
!
"
#
$
%
&
'

Keterangan
(Null char.)
(Start of Header)
(Start of Text)
(End of Text)
(End of Transmission)
(Enquiry)
(Acknowledgment)
(Bell)
(Backspace)
(Horizontal Tab)
(Line Feed)
(Vertical Tab)
(Form Feed)
(Carriage Return)
(Shift Out)
(Shift In)
(Data Link Escape)
(XON) (Device Control 1)
(Device Control 2)
(XOFF)(Device Control 3)
(Device Control 4)
(Negativ Acknowledgemnt)
(Synchronous Idle)
(End of Trans. Block)
(Cancel)
(End of Medium)
(Substitute)
(Escape)
(File Separator)
(Group Separator)
(Reqst to Send)(Rec. Sep.)
(Unit Separator)
(Space)
(exclamation mark)
(double quote)
(number sign)
(dollar sign)
(percent)
(ampersand)
(single quote)

0010 1000
0010 1001
0010 1010

028
029
02A

50
51
52

40
41
42

Biner

Hexa

Oktal

Desimal

02B
02C
02D
02E
02F
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
03A
03B
03C
03D
03E
03F
040
041
042
043
044
045
046
047
048
049
04A
04B
04C
04D
04E
04F
050
051
052
053
054

53
54
55
56
57
60
61
62
63
64
65
66
67
70
71
72
73
74
75
76
77
100
101
102
103
104
105
106
107
110
111
112
113
114
115
116
117
120
121
122
123
124

43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84

0010
0010
0010
0010
0010
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0011
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0100
0101
0101
0101
0101
0101

1011
1100
1101
1110
1111
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111
0000
0001
0010
0011
0100

(
)
*
Simbol
+
,
.
/
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
:
;
<
=
>
?
@
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T

69

(left/open parenthesis)
(right/closing parenth.)
(asterisk)
Keterangan
(plus)
(comma)
(minus or dash)
(dot)
(forward slash)

(colon)
(semi-colon)
(less than)
(equal sign)
(greater than)
(question mark)
(AT symbol)

0101 0101
0101 0110
0101 0111
Biner
0101
0101
0101
0101
0101
0101
0101
0101
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0110
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111
0111

1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111

055
056
057
Hexa

125
126
127
Oktal

85
86
87
Desimal

U
V
W
Simbol

058
059
05A
05B
05C
05D
05E
05F
060
061
062
063
064
065
066
067
068
069
06A
06B
06C
06D
06E
06F
070
071
072
073
074
075
076
077
078
079
07A
07B
07C
07D
07E
07F

130
131
132
133
134
135
136
137
140
141
142
143
144
145
146
147
150
151
152
153
154
155
156
157
160
161
162
163
164
165
166
167
170
171
172
173
174
175
176
177

88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127

X
Y
Z
[
\
]
^
`
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
q
r
s
t
u
v
w
x
y
z
{
|
}
~
DEL

70

Keterangan

(left/opening bracket)
(back slash)
(right/closing bracket
(caret/circumflex)
(underscore)

(left/opening brace)
(vertical bar)
(right/closing brace)
(tilde)
(delete)

Tabel 6.3 Tabel ASCII tambahan

2. EBCDIC biasanya digunakan di komputer mainframe dan diadopsi oleh IBM.


EBCDIC menggunakan 8 bit untuk menyatakan 1 karakater.
Tabel 6.4 Perbandingan Tabel EBCDIC dan ASCII

71

Selain dua standar di atas terdapat juga standar untuk karakter yaitu UNICODE. UNICODE
merupakan standar karakter yang dibuat untuk merepresentasikan semua simbol. UNICODE
memberikan nomor yang unik untuk setiap karakter dan Standar UNICODE ini telah diadopsi
oleh banyak perusahaan besar seperti Apple, IBM, HP, Microsft, Oracle, SAP, SUN dan lainlain. UNICODE membutuhkan standar modern seperti XML, Java, JavaScript, Corbra dan lainlain dan didukung banyak sistem operasi dan semua browser modern. UNICODE hadir di
banyak negera dan merepresentasikan simbol-simbol dari bahasa-bahasa negera tersebut,
seperti Cina, Arab, Jepang dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai