Anda di halaman 1dari 17

Air Crash Disasters

Fakta
2,5 miliar penumpang per tahun
Rasio kematian pada pesawat komersial 1:9.000.000
Terdapat korban yang selamat pada 95% kecelakaan
pesawat terbang
Potensial menyebabkan kematian dan mengakibatkan
jumlah korban terbanyak dibandingkan moda transportasi
lain
Korban termasuk masyarakat yang tinggal di sekitar
bandara atau berada di jalur penerbangan
Tahun 2004 : 1872 kecelakaan pesawat, 422 dengan
korban jiwa (NTSB, 2004
Selain pesawat jatuh, kejadian lain meliputi tergelincir,
turbulensi, dekompresi cepat, dan ledakan

Major Accident Rate

Accident rate per million departures**

Western-Built Commercial Jets


1993 2006

Source: Ascend

Accidents
Prevented

KARAKTERISTIK
KECELAKAAN PESAWAT TERBANG

Gagal take-of
(meledak/ terbakar,
korban sebagian besar
hangus)

Crash landing (30-50%


korban kritis dan 5-10%
meninggal)

ORGANISASI PENANGANAN
Dibedakan : Pesawat terbang militer : oleh TNI AU
Pesawat terbang sipil : dibawah Departemen
Perhubungan (Ditjen Perhubungan Udara, BASARNAS)
Penanganan kecelakaan
Di Bandara dilakukan oleh pemegang otoritas bandara (Kepala
bandara)
Dalam perjalanan dilakukan oleh Badan SAR Nasional

Ketentuan ICAO: batas 5 Nm ( 8 km) ditangani


oleh Ka Bandara

Mekanisme Cedera
Rotary Wing
Korban umumnya terhempas karena deselerasi vertikal
Cedera akibat trauma tumpul 88%
Frekuensi cedera kepala paling tinggi
Cedera otak traumatik 62%
Fraktur tulang tengkorak 50%

Cedera ekstremitas inf 2x lipat cedera ekstremitas sup


Cedera rusuk (74%) disertai cedera paru (61%)
Cedera vertebra : T12-L3, C7
Cedera organ interna : paru-paru (61%), hati (47%),
jantung (42%), great vessels (38%), limpa (32%)
Jarang terjadi luka bakar

Mekanisme Cedera
Fixed Wing
Mekanisme lebih kompleks dari rotary wing
Bisa mencapai altitude yang lebih tinggi
Cedera bisa terjadi pada saat di ketinggian maupun pada saat
menghempas dataran/perairan

Cedera yang timbul hampir menyerupai cedera pada


tabrakan ranmor kecepatan tinggi
Brace position mengurangi secara signifikan cedera
kepala, gegar otak, cedera akibat obyek yang ada di
belakang penumpang
Faktor yang mempengaruhi keselamatan pilot pada
pesawat jatuh : kebakaran saat crash, lokasi hempasan
di bandara, cuaca cerah, kondisi visual baik, terbang
siang, usia pilot < 50 th, & penggunaan sabuk pengaman
4 titik

Mekanisme Cedera
Fixed Wing

Mekanisme cedera lain akibat ketinggian :


Dekompresi
Penurunan tekanan parsial O2
Suhu dingin yang ekstrim
Turbulensi

Bisa menjadi cedera primer atau cedera


tambahan

Slow Decompression
Penurunan tekanan kabin dapat berlangsung
pelan atau cepat
Dekompresi pelan tidak segera menimbulkan
efek yang serius
Dihadapi dengan pemberian suplemen O2 &
pesawat diturunkan ketinggiannya
Bahaya : HIPOKSIA (bingung, sinkop, penurunan
kesadaran, kematian)

Physiologically deficient zone (3000m/10.000ft)


Space equivalent zone (15.240m/50.000ft)

Rapid Decompression
Terjadi karena adanya gangguan integritas kabin
Laju dekompresi tergantung pada :
Volume kabin
Besarnya bukaan lubang
Perbedaan tekanan kabin tekanan luar

Tanda-tandanya :

Suara ledakan/angin yang keras


Kondensasi/kabut dalam kabin atau pada kaca
Temperatur kabin turun dengan cepat
Lemparan debris ke arah luar kabin

Rapid Decompression

Mekanisme cedera :
1) Perubahan tekanan secara mendadak
2) hipoksia

Sistem pulmonal paling rapuh pulmonal


overpressurization syndrome
Telinga & sinus paranasal nyeri, vertigo,
ruptur membran timpani
GIT distensi s/d ruptur hollow viscus,
diafragma lumpuh refleks vagal kolaps
kardiovaskuler & penurunan kesadaran
Equilibrasi tekanan PaO2 hipoksia

Decompression Illness
Menjadi faktor utama bagi korban selamat
bila dekompresi terjadi pada ketinggian
5500m (18.000ft) atau lebih

Turbulensi
Terjadi secara tiba-tiba, tidak dapat diprediksi
Cedera yang terjadi bervariasi ringan-berat
tergantung derajat turbulensinya
Di USA (1992-2001) : 509 kasus turbulensi dari
4326 kecelakaan yang berhubungan dengan
cuaca; 23% fatal
Preventif : penggunaan sabuk keselamatan &
pembatasan mobilitas penumpang selama
penerbangan

Termal
Penurunan temperatur : 9,78C/km
-50C di ketinggian 3000m (10.000ft)

Akibat : frost injury dan/atau hipotermi

Cedera Fisik yang berhubungan dengan


Hempasan (Crash)
Cedera terberat pada kecelakaan pesawat
umumnya terjadi saat crash
Mekanisme : deselerasi cepat cedera organ
dalam
Struktur pesawat : trauma tumpul atau tembus
Kematian disebabkan oleh robekan great
vessels, cedera kepala, atau spinal
Korban selamat umumnya cedera patah tulang
panjang/tungkai
Trauma toraks lebih sering dibandingkan trauma
abdominal

Anda mungkin juga menyukai